Ditemukan 92988 dokumen yang sesuai dengan query
Tri Yuniyanto
Solo: CakraBooks, 2010
321.8 TRI d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sri-Edi Swasono
Jakarta: UI-Press, 1992
080 SRI p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Yayasan Hatta, 2002
959.8 DAU II
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sri Handajani Purwaningsih
"
ABSTRAKMasa transisi adalah masa perubahan dimana struk_tur yang lama telah runtuh, sementara itu struktur yang baru masih belum mapan. Hal semacam itu dialami oleh negara Republik Indonesia pada awal kemerdekaannya. Meski_pun bangsa Indonesia telah menyatakan dirinya sebagai satu bangsa yang merdeka dan berdaulat, akan tetapi dalam kenyataannya tidak begitu saja lepas dari pengaruh masa sebelumnya.masih banyak sisa-sisa kolonialis-imperialis_ yang. masih dipakai, yang justru kermudian banyak menimbul_kan persoalan. Suhu nasionalisme yang sedang naik, ditam_bah dengan perasaan dendam terhadap hal-hal yang diang_gap berbau kolonialis-imperialis, telah ikut mendorong timbulnya pergolakan sosial-potitik di dalam masyarakat, antara lain dicetuskan dalam bentuk bentuk aksi-daulat yang pada umunnya digerakkan oleh kaum radikal .Ada pun sasaran nya adalah pemerintahan daerah setempat yang dianggap ka_ki tangan penjajah. Sudah barang tentu hal semacam itu semakin memperkeruh situasi-kondisi Republik Indonesia yang boleh dikatakan masih bayi pada saat itu.
"
1984
S12673
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Boy Anugerah
"
ABSTRAKTidak mudah untuk menjadi sebuah entitas politik dan sosial budaya yang secara utuh dan penuh menjadikan demokrasi sebagai sebuah pola baku. Hal inilah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, bahkan ketika reformasi sudah bergulir selama dua dasawarsa lamanya. Definisi dan resultansi demokrasi hingga kini masih menjadi sebuah objek kontestasi pemikiran di kalangan para penyelenggara negara, akademisi, masyarakat madani, maupun pihak- pihak luar yang peduli pada deliberasi demokrasi di seluruh dunia. Pada awalnya, reformasi diharapkan oleh banyak pihak menjadi pendulum untuk menggerakkan demokrasi Indonesia ke titik yang lebih baik, yakni medium untuk mewujudkan stabilitas dalam semua gatra kehidupan bernegara. Namun demikian, pada fase dinamika reformasi, menguat pesimisme dan frustrasi publik. Reformasi yang berjalan memunculkan 'pembludakan' kebebasan bahwa demokrasi massa ditandai oleh mencuatnya kebebasan natural (natural freedom), alih-alih kebebasan sipil (civil liberties), paradigma yang masih bermuatan middle-class oriented dan belum terakomodasinya aspirasi arus bawah, demokrasi yang masih terperangkap sekedar elektoral-prosedural, serta belum kukuhnya nilai-nilai kebangsaan dan ke-Indonesia-an di segenap elemen masyarakat. Di sisi lain, optimisme bahwa demokrasi produk reformasi akan menghasilkan kebijakan publik yang baik masih tetap digaung-gaungkan oleh sebagian kalangan, meskipun secara kuantitas sangat sedikit. Kalangan ini berpandangan bahwa politik, termasuk politik demokratik, merupakan sebuah wilayah yang paling cepat berubah. Bahkan karena kecepatan perubahannya, ilmu sosial dan politik selalu ketinggalan dalam mengikutinya. Kalangan ini juga menolak adanya jurang yang lebar antara aspek preskriptif dan deskriptif yang menjadi landasan berpikir pihak-pihak yang pesimis dengan masa depan reformasi. Tulisan ini ditujukan untuk mencari benang merah terhadap kontestasi pemikiran antara kedua pihak yang berseberangan dengan memilih pijakan awal pada alur berpikir mereka terlebih dahulu untuk kemudian ditarik sintesa pemikirannya. Tulisan ini akan berupaya mengembalikan spirit reformasi dengan mengacu pada empat konsensus bangsa demi mewujudkan daulat rakyat dalam rangka mencapai tujuan nasional."
Jakarta: Biro Humas Settama Lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 34 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sou`yb, Joesoef
Jakarta: Bulan Bintang, 1979
297.09 SOU s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sri-Edi Swasono
Yogyakarta: PUSTEP-UGM, 2005
330 SWA m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sri-Edi Swasono
Yogyakarta: Pustep-UGM, 2005
331 SRI d (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: HKTI , 1012
630.959 8 DAU
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gultom, Amry Daulat
"High Altitude Platform (HAP) merupakan solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur terestrial maupun satelit. HAP merupakan pesawat ataupun balon udara yang ditempatkan pada ketinggian 20-50 km di atas permukaan bumi. Kelebihan yang utama dari HAP adalah kemudahan dalam penempatan, fleksibilitas, biaya operasionalnya rendah, delay propagasi rendah, sudut elevasi lebar, cakupan yang luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi HAP untuk komunikasi pita lebar dan perkembangannya di Indonesia. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengolah data literatur yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat potensi teknologi HAP untuk komunikasi pita lebar dengan lebar pita 2x300 MHz di band 27,9-28,2 GHz dan 31-31,3 GHz. Namun, belum ada peraturan yang mengatur alokasi frekuensi untuk HAP secara khusus di Indonesia."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2016
302 BPT 14:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library