Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016
610 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Triyanto Rusli
"Pendahuluan: Penerapan kewaspadaan standar telah menjadi tantangan besar bagi petugas kesehatan, terutama di negara-negara berkembang, membahayakan keselamatan mereka dan meningkatkan paparan mereka terhadap patogen terkait darah. Mempertimbangkan hal ini, sebuah penelitian dilakukan pada ketidakpatuhan perawat terhadap praktik kewaspadaan standar dengan pengamatan langsung terhadap perilaku perawat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat terhadap praktik SP.
Metode: Sebuah studi cross-sectional dilakukan pada 120 perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit di Palembang. Komponen Health Belief Model dari subjek dicatat melalui kuesioner. Formulir observasi 12 poin menilai kepatuhan SP perawat. Model regresi logistik ganda digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan perawat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% dari peserta memiliki kepatuhan yang baik meskipun lima momen kebersihan tangan perlu ditingkatkan. Studi ini mengungkapkan bahwa proporsi perawat yang bekerja di ruang operasi dan ruang gawat darurat lebih besar daripada proporsi yang bekerja di bangsal lain dalam hal kepatuhan terhadap kewaspadaan standar(OR=2,57, 95% IK 1,51-4,36). Proporsi perawat yang telah menerima pelatihan juga menunjukkan proporsi yang lebih besar dalam kepatuhan terhadap kewaspadaan standar dari mereka yang belum dilatih (OR=2,70, 95% IK 1,07-6.79).
Kesimpulan: Perilaku perawat terhadap SP secara signifikan terkait dengan kecukupan unit pelatihan dan kerja. Disarankan bahwa praktik SP juga dipengaruhi oleh faktor pendukung dan norma subjektif. Pelatihan perawat yang memadai, penyediaan peralatan pencegahan infeksi, dan penilaian pajanan pekerjaan perlu diperkenalkan.

Introduction: The application of standard precautions (SPs) had become a significant challenge for healthcare workers, especially in developing countries, endangering their safety and increasing their exposure to blood-related pathogens.
Objective: This study was aimed at exploring the factors related to nurses‟ compliance with the practice of SP.
Methods: A cross-sectional study was conducted on 120 nurses working at a hospital in Palembang. Health Belief Model components of the subjects were recorded through questionnaires. A 12-point observation form assessed the nurses‟ SP compliance. Multiple logistic regression models were used to explore factors associated with nurses‟ compliance.
Results: The results showed that 56,7% of participants had good compliance, although the five moments of hand hygiene was still needed to be improved. The study revealed that the proportion of the operating room and emergency room nurses who complied to the SPs was larger than the proportion of those who work at the other wards(OR=2.57, 95% CI 1.51-4.36). The proportion of nurses who had received training also showed a larger proportion in compliance with SPs than those who had not been trained (OR=2.70, 95% CI 1.07-6.79).
Conclusion: Nurses‟ behavior to SP was significantly associated with the adequacy of the training and work unit. It is suggested that the practice of SP was also influenced by enabling factors and subjective norms. Adequate training of nurses, provision of infection prevention equipment, and assessment of occupational exposures need to be introduced.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1988
613.6 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1989
613.6 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Gema Zuliana Irawan
"ABSTRAK
Penelitian tesis ini menganalisis mengenai tingkat kinerja dan kepentingan pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS dari Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang dilihat dari sudut pandang tingkat kinerja atas pelayanan kesehatan dengan menggunakan lima dimensi yaitu Responsiveness, Pyhsical Environment, Accesibility, Availibility of Medical resources and Communication. Metode penelitian yang digunakan adalah Mix Methode Research dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan metode kuisioner menyebarkan kepada 80 pasien BPJS Kesehatan di Instansi Rawat Jalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja dan kepentingan pasien BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di Instansti Rawat Jalan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung pada dimensi pelayanan kesehatan yakni Pyhsical Environtment termasuk kedalam kategori kinerja yang rendah dan termasuk kedalam kuadran I atau Attributes that Needs Attention, oleh karena itu dimensi ini perlu diperbaiki dan ditingkatkan secara terus menerus agar kinerja pelayanan kesehatan lebih baik lagi dan dapat menjaga ketahanan masyarakat.

ABSTRACT
Research of this Thesis is to analysis the performance and interest of patients seen from the point of view client rsquo s performance level on health services provided by hospital by using five dimensions, such as Responsiveness, Physical Environment, Accessibility, Availability of Medical resources and Communication. The research method on this research is Mix Method quantitative and qualitative Using in depth interview method and questionnaire method deploy to 80 patients health BPJS in Outpatient Institution. The results showed that the level of performance and interests of patients BPJS Health to health services in Instance Hospital Outpatient Dr Hasan Sadikin Bandung on the dimensions of health services Physical Environment included into the category of low performance and included into the quadrant I or Attributes that Needs Attention, therefore This dimension needs to be improved and improved continuously in order to better health service performance and can maintain community resilience."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Anwar
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran analisis hubungan dukungan sosial dan olahraga terhadap kemampuan kognitif lanjut usia, menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional, dengan jumlah responden 133 lansia yang ada di PSTW Budi Mulia DKI Jakarta. Varibel pengaruh dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan olahraga, varibel terpengaruh dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif, sedangkan varibel confounding (usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan). Hasil penelitian mendapatkan hubungan dukungan sosial dan olahraga terhadap kemampuan kognitif bermakna, analisis menggunakan analisis bivariat (chi square) dengan alfa (<0,005) menunjukkan ada hubungan dukungan sosial dengan kemampuan kognitif (p value = 0,000) dan hubungan olahraga dengan kemampuan kognitif (p value = 0,001 ) Pada analisis regresi logistik hubungan dukungan sosial dan olahraga terhadap kemampuan kognitif dengan variabel confounding (umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan) menunjukkan bahwa lansia yang mendapatkan dukungan sosial baik berpeluang memiliki kemampuan kognitif yang baik 3,25 kali CI (95% ; 1,486 - 7,114) dibandingkan lansia yang mendapatkan dukungan sosial kurang setelah dikontrol varibel jenis kelamin, lansia yang melakukan kegiatan olahraga berpeluang 2.47 kali memiliki kemampuan kognitif CI (95%: 1,072 - 5,700) dibandingkan lansia yang kurang melakukan kegiatan olahraga setelah dikontrol varibel Jenis kelamin. Faktor yang paling dominan adalah dukungan sosial terhadap kemampuan kognitif. Dampak penelitian ini diharapkan kepada lansia untuk selalu beraktivitas dengan membaca, berolahraga dan kegiatan sosial lainnya sehingga kemampuan kognitif dapat dipertahankan.

The goal of this research is to describe relation analyze between social support and exercise with cognitive ability of older adult. Research design is descriptive correlation with cross-sectional approach. Number respondent are 133 older adult in Budi Mulia is nursing home Jakarta. Independent variables in this research are social support and exercise, dependent variable is cognitive ability, and confounding variable are ages, sex, and education level. The result of this research is a meaningful relation between social support & exercise with cognitive ability. This research uses bivarian analyze (chi square) with alfa (<0,005) describe the relation between social support with cognitive ability (p value = 0,000) and relation between exercise with cognitive ability (p value =0,002). In regretion logistic analysis the relation social support and exercise to cognitive ability with confounding variable (ages, sex, and education level) describe that older adults with good social support have good cognitive ability 3,25 times CI (95% ; 1,486 - 7,114), from older adult with less social support after controlled by sex variable. Older adults which doing good exercise have cognitive ability 2,47 times CI (95 % : 1,072 - 5,700) from older adults with less exercise after controlled by sex. The dominant factor is social support to cognitive ability, the impact of this research is to encourage older adult to always have activity like read, exercise & other social activities so their cognitive ability can be maintenance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bidang perawatan RS Dr. Cipto Mangunkusumo, 1987
610.73 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Syifa Humaira
"Salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh lansia adalah sakit gigi. Gigi merupakan salah satu bagian dalam rongga mulut. Proses penuaan pada lansia mempengaruhi perubahan fungsional pada rongga mulut. Masalah keperawatan yang menggambarkan penurunan kesehatan rongga mulut yaitu kerusakan gigi. Salah satu intervensi keperawatan untuk megatasi masalah kerusakan gigi pada lansia kelolaan adalah Program Perawatan Kesehatan Mulut dengan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung ekstrak daun sirih. Program Kesehatan Mulut dilakukan dua kali dalam enam hari selama lima minggu. Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia kelolaan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, DKI Jakarta dengan instrumen evaluasi berupa OHAT Oral Health Assessment Tools dan OHIP-14 Oral Health Impact Profile-14 . Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa klien mengalami penurunan skor OHAT dan OHIP-14 dalam beberapa komponen penilaian. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan status kesehatan mulut lansia. Program Perawatan Kesehatan Mulut dilakukan selama 5 minggu 30 hari dengan durasi 15-20 menit tiap harinya untuk meningkatkan status kesehatan mulut klien
One of common health problems that often complained by the elderly is toothache. Teeth are a part of the oral cavity. The aging process in the elderly affects functional changes in the oral cavity. Nursing problem that describe oral health derivation is impaired dentition. One of the nursing interventions which adress to the problem of impaired dentition in elderly is the Oral Health Care Program with toothpaste and mouthwash contained of betel leaf extract. Oral Health Care Program is done twice a day in six days for five weeks. The purpose of this research is to describe the results of nursing intervention in the elderly at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, DKI Jakarta with evaluation instruments in the form of OHAT Oral Health Assessment Tools and OHIP-14 Oral Health Impact Profile-14 . The result shows a derivation in OHAT and OHIP-14 scores for some assessment components. It indicates there is an improvement in oral health status. Oral Health Care Program is conducted for 5 weeks 30 days with a duration of 15-20 minutes each day to improve the client rsquo;s oral health status"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Melani Astari
"Perawat memiliki potensi dalam pencegahan primer dan melakukan pendidikan di masyarakat, ietapi dalam implementasi beberapa program utama rencana aksi percepatan penurunan angka kematian ibu di Indonesia peran perawat hanyalah sebagai pendukung bahkan pelibatannya sangat minimal.
Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan kompetensi perawat dalam program perawat kesehatan masyarakat (Perkesrnas) terintegrasi pelayanan maternitas pada ibu hamil berisiko di Kabupaten Cianjur melalui pengembangan program pelatihan p~rkesmas maternitas. Penelitian tahap satu merupakan penelitian kualitatif fenomenologi. Penelitian tahap dua yaitu pengembangan program pelatihan dan modul perkesmas yang dilanjutkan dengan pelatihan pada 10 perawat puskesmasPenelitian tahap tiga, penelitian kuasi eksperimen menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel 66 orang (33 orang kelompok intervePsi dan 33 orang kelompok kontrol).
Hasil penelitian kualitatif teridentifikasi tiga tema dan lima subtema yang dinyatakan partisipan. Hasil penelitian kuantitatif membuktikan bahwa pelatihan modul perkesmas mampu meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan kegiatan perawat dalam implementasi perkesmas dengan nilai kemaknaan 0,00. Implementasi modul mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil berisiko paska intervensi dengan nilai kemaknaan 0,00. Melalui analisis regresi logistik dibuktikan ada pengaruh variabel pengetahuan , sikap dan perilaku ibu hamil berisiko kelompok interverisi terhadap pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Kesimpulan bahwa melalui pelatihan perkesmas maternitas, perawat puskesmas mampu berkontribusi dalam pelayanan :maternitas pada ibu hamil berisiko.

Nurses have a potential role in primary prevention and health education in community. However their role in the main programs in planning to reduce mother's death number in Indonesia is only as a supporter, and even gives a minimum involvement.
This research was aimed to optimize nurse's competencies in community health nurses program (perkesrnas) which is integrated with maternity nursing care for high risk pregnant women in Cianjur Region through maternity perkesmas training program development. First stage of this research was a phenomenological qualitative. The second one was perkesmas training and module development which was followed by training for 10 primary health service nurses. The last stage was a quasi experiment research using consecutive sampling method with 66 respondents (33 each for intervention and controlled groups).
From the qualitative research, it was identified three themes and five subthemes. Meanwhile, the quantitative research proved that perkesmas module training was able to enhance nurse's knowledge, attitude and skills in perkesmas program with 0.00 significance. Module's implementation enhanced knowledge, attitude and skills among high risk pregnant women with 0.00 significance. Logistic regression analysis proved the influence of knowledge, attitude and skills variables among high risk pregnant women in intervention group on health facility usage.
In conclusion, through perkesmas maternity training, primary health service nurses were able to contribute in maternity nursing care for high risk pregnant women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
D2214
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 1991
338.736 1 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>