Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami pola aktivisme digital yang dilakukan netizen terhadap penahanan Aleksei Navalny, salah satu figur oposisi politik di Rusia dalam bentuk video TikTok. Aksi demo atas tuntutan pembebasan Aleksei Navalny tidak hanya terjadi dengan cara turun langsung namun juga secara daring, salah satunya melalui video TikTok. Data dalam artikel diambil dari video TikTok bertema aksi demo tanggal 23 Januari sampai dengan 21 April 2021 yang menggunakan tagar #свободунавальному, #freenavalny, #митинг23января, #митинг31января, #митинг2февраля, #любовьсильнеестраха, dan #митинг21апреля yang diunggah pada Januari hingga Mei 2021. Konsep oposisi politik dan aktivisme digital digunakan sebagai dasar analisis data dan menggunakan metode Netnografi oleh Kozinets. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivisme digital dalam bentuk video TikTok bertema demo muncul dalam beragam jenis video yang didominasi video jenis rekaman saat demo, sebagian besar dibuat oleh akun pribadi di TikTok dan mendapat berbagai jenis respon dengan sebagian besar respon yang diterima dalam video berupa komentar respon positif.

The aim of this article is to identify and understand the pattern of digital activism by netizens to one of Russian political opposition, Aleksei Navalny’s detainment by making TikTok videos. Not only joined by people who took to the streets in support of Aleksei Navalny’s freedom, the demonstration was also supported by people online through TikTok videos. This article used data that were taken from TikTok videos that are related to demonstrations which happened between January 23rd until 21st April 2021 and were uploaded in January until May 2021 under some hashtags: #свободунавальному, #freenavalny, #митинг23января, #митинг31января, #митинг2февраля, #любовьсильнеестраха, dan #митинг21апреля. This article used political opposition and digital activism concepts to analyze the data by using Netnography by Kozinets as its method. The result shows that digital activism in the form of TikTok videos with demonstration-related content appear in many kinds and are dominated by footages that were taken during the protest, most of these videos were made by personal TikTok accounts, and most of mixed reactions that they got were positive comments."
[Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Kasih Samtesamka
"Slash fiction bukan lagi menjadi fenomena baru di dunia fandom. Hingga saat ini, mayoritas produksi serta konsumsinya masih didominasi oleh perempuan. Slash fiction banyak ditemukan tersebar di internet, dan Twitter telah menjadi salah satu pilihan penggemar untuk mengakses slash fiction karena tidak membutuhkan rentang perhatian yang tinggi. Tulisan ini merupakan studi kualitatif dengan metode netnografi dan analisis tematik untuk
mengeksplorasi bentuk textual poaching kekuasaan penggemar perempuan dalam memproduksi kembali teks menjadi slash fiction pada fandom My Hero Academia di Twitter. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa penggemar memiliki kuasa untuk menginterpretasikan karakter dalam narasi asli menjadi homoseksual, yang kemudian menjadi landasan untuk menulis slash fiction. Lebih jauh lagi, kegiatan menulis slash fiction bagi penggemar perempuan dapat berperan sebagai subversif terhadap budaya resmi yang ada serta menantang dominasi heteronormatif karena kemampuannya untuk menciptakan dunia cerita sendiri.

Slash fiction is no longer a new phenomenon in the fandom world. Until now, women still dominate the majority of the production and consumption of slash fiction. On the internet, Slash fiction is everywhere, and Twitter has become one of the choices for fans to access slash fiction because it does not require a high attention span. This paper is a qualitative study using netnographic methods and thematic analysis to explore the form of textual poaching of female fans' power in reproducing text into slash fiction in the My Hero Academia fandom on Twitter. The findings of this study show that fans can interpret the characters in the original narrative to be homosexual, which then becomes the basis for writing slash fiction. Furthermore, writing slash fiction for female fans is subversive to the existing official culture and challenge heteronormative domination because of fans' ability to create their own story world."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho Al Farizi Santoni
"Wilayah Arktik merupakan salah satu medan terpencil dan paling tidak bersahabat di bumi, namun memiliki posisi unik dalam menciptakan status quo di antara negara-negara Arktik lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap kebijakan politik Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dalam berbagai aspek. Makalah ini tentang strategi geopolitik Putin di wilyah Arktik. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah geopolitik. Kajian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan studi pustaka, dengan menggunakan data berupa teks-teks pidato Putin dan laporan berita mengenai hal yang terkait Arktik. Kajian ini memperlihatkan strategi geopolitik Putin untuk mempertahan kekuasaan Rusia di wilayah Arktik melalui pembangunan di bidang militer seperti merperbaharui armada laut dan udaranya, dan membangun jaringan anti-balistik. Pembangunan militer tersebut dibantu dengan aktifitas ekonomi melalui cadangan sumberdaya alam dan jalur pelayaran, yang dapat membantu mengecap kedaultan Rusia di wilayah tersebut.

The Arctic region is one of the most remote and most unfriendly territory on earth, although possesses a unique position in creating the status quo among other arctic nations. This affects the political policies of Russian Federation President Vladimir Putin in various aspects. This paper is about Putin 39;s geopolitical strategy in the Arctic region. The theory used in this study is geopolitical. This study was conducted using qualitative methods and literature study, using data in the form of Putin 39;s speech texts and news reports on arctic related matters. This review demonstrates Putin 39;s geopolitical strategy for maintaining Russian power in the Arctic region through military development such as renewing its fleet and air, and building an anti-ballistic network. The military development is aided by economic activity through natural resource reserves and shipping lanes, which can help brand Russian sovereigns in the region.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lamongi, Felicia Rianita
"Skripsi ini membahas mengenai maraknya kasus antisemitisme di Rusia pada kurun waktu 2004-2008 yang merupakan era pemerintahan Vladimir Putin yang kedua. Metode yang digunakan untuk menganalisis topik skripsi ini yaitu metode historis (sejarah) dan hasilnya akan disajikan dengan metode deskriptif-analitis. Hasil yang didapat dari hasil analisis bab empat adalah kasus antisemitisme di Rusia selama ini terjadi karena adanya stereotip-stereotip berkaitan dengan kaum Yahudi yang diwariskan secara turun-menurun dalam masyarakat Rusia yang multikultur serta anggapan bahwa kaum yahudi adalah sumber sagala masalah sehingga hal tersebut semakin menguatkan alas an tindak kekerasan terhadap mereka. Selain itu, pemerintah Rusia pada era kekuasaan Vladimir Putin kurang tanggap dalam merespon kasus-kasus antisemitisme yang terjadi sehingga kasusnya terus meningkat.

The focus of this final paper is about the problem of anti-Semitism which occurred in Russia during Vladimir Putin's second term in office namely 2004-2008. The method used o analyze the problem here is historical method, while the result will be presented with descriptive-analytical method. Result that obtained from the fourth chapter is anti-Semitic problems is Russia occurred because of the stereotypes which are associated with Jews, always passed from older generations to younger generations in multicultural Russian society, and the assumption that Jews are the source of all problems strengthen the reason for majority Russians to do violence on them. Besides that, the Russian government in Vladimir Putin's second term in office was less responsive in responding the anti-Semitic problem so that it keeps increasing time after time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S433
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ais Satria
"Skripsi ini membahas Rusifikasi sistem ekonomi Rusia pada masa Vladimir Putin 2000-2008. Sistem yang digunakan Putin merupakan sistem kolaborasi ekonomi liberal dan ekonomi Marxisme yang terimplementasi dalam ekonomi komando. Sistem ini kemudian mampu membawa Rusia bangkit dari keterpurukan krisis pasca bubarnya Uni Soviet. Sistem ekonomi Putin disebut Putinomics, yaitu mengambil keunggulan masing-masing system ekonomi dan meminimalisir kelemahan masing-masing sistem ekonomi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif-analitis. Penggunaan sistem ini dibahas dengan teori Rusifikasi, Teori Ekonomi Marxisme dan Ekonomi Politik.

This undergraduate thesis talks about Russia's economy Russification during Vladimir Putin Presidency. Putin using system which is a collaboration between economy liberal and economy Marxism that implemented in command economy system. This system, in the process brought Russia overwhelms its economy crisis. Economy system of Putin just so called Putinomics, that using each system's goodness and minimalize each weakness. Research methodology that being used is descryptif-analitics. With the theory of russification, economy marxisme and Political economy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42821
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Fadila
"Penelitian ini membahas mengenai strategi politik Vladimir Putin pada tahun 2000-2012 dengan tujuan melihat peran dari pilar-pilar pendukung kekuasaan Putin di Rusia. Teori yang digunakan didalam membahas penelitian ini adalah teori oligarki dari Jeffrey Winters. Temuan yang didapat dari adalah bahwa adanya pergeseran peran dari masing-masing kelompok di era pemerintahan Yeltsin dan Putin. Vladimir Putin berhasil mengelola ketiga kelompok yang berbeda dan membentuk sebuah oligarki penguasa yang berlandaskan kerjasama antara masing-masing kelompok yang berkepentingan untuk memperahankan kekuasaannya di Rusia.

This Research examined about Vladimir Putin's political strategy in year of 2000-2012 with aim to explain role of Putin's power pillars in Russia. Those pillars are consisting of Siloviki, United Russia Party and Russian Businessman. The Theories that applied to explore this research were Jeffrey Winter's Oligarchy. This research finds that they was shifting of roles of each groups in Yeltsin's and Putin's Era. Vladimir Putin succeeded in managing three different groups to create a ruling oligarch which stand on cooperation among interest groups to preserve his power in Russia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Makarim
"Pemilu Parlemen 2016 dan 2021 di Rusia, menunjukkan kemenangan partai Rusia United Russia yang sangat dekat dengan kepemimpinan Vladimir Putin yang telah menjabat sebagai Presiden selama 4 periode (2000-2008) dan (2012-Saat ini). Korelasi kedekatan Putin dengan partai yang berkuasa ini menjadi pertanyaan keterpengaruhan sosok Vladimir Putin dengan partai tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Vladimir Putin dengan partai United Russia (Единая Россия) dalam kemenangan partai tersebut dalam beberapa pemilu parlemen di Rusia di era kepemimpinan Vladimir Putin. Dengan metode penelitian deskriptif analitis menggunakan studi pustaka penelitian ini membuktikan bahwa Vladimir Putin dalam perannya sebagai Presiden dan Perdana Menteri berpengaruh pada kemenangan partai United Russia di Pemilu Parlemen 2016, membuka jalan bagi Vladimir Putin pada Pemilu 2021

The 2016 and 2021 Parliamentary elections in Russia, show the victory of the Russia United Russia party which is very close to the leadership of Vladimir Putin who has served as President for 4 terms (2000-2008) and (2012-present). The correlation of Putin's closeness with the ruling party is a question of the influence of Vladimir Putin's figure with the party. This study aims to analyse the relationship between Vladimir Putin and the United Russia party (Единая Россия) in the party's victory in several parliamentary elections in Russia during the leadership of Vladimir Putin. With descriptive analytical research method using literature studies, this research proves that Vladimir Putin in his role as President and Prime Minister has an effect on the victory of the United Russia party in the 2016 Parliamentary Election, paving the way for Vladimir Putin in the 2021 Election."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arafah Asyraf
"ABSTRAK
Penelitian ini secara garis besar membahas tentang tiga peran besar yang dilakukan gereja Kristen Ortodoks padamasa pemeritahan Vladimir Putin periode 1 Januari 2018 hingga 20 Maret 2019. Penentuan tiga peran besar tersebutdidasarkan pada berita yang sering muncul pada laman koran harian Rusia, Rossisjkaja Gazeta . Penelitian inimenggunakan metode penelitian deskripsi analisis dengan tehnik studi pustaka karena tujuan dari penelitian iniadalah untuk melihat kesesuaian antara tiga peran tersebut dengan undang-undang. Korpus utama penelitian iniadalah berita-berita koran Rossisjkaja Gazeta. Tentunya, penelitian ini juga menggunakan sumber lain, berupa videowawancara, jurnal dan artikel berita dari pelbagai situs sejarah, yang penulis dapatkan sebagai pendukung hipotesispenulis di dalam penelitian ini. Dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa secara keseluruhan peran besar yangdilakukan oleh gereja Kristen Ortodoks pada periode tersebut telah sesuai dengan undang-undang Federasi Rusia.Akan tetapi, larangan aborsi yang dikeluarkan oleh gereja Kristen Ortodoks nyatanya telah melanggar pasal 56mengenai hak perempuan, dalam hal ini mengenai aborsi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Ridwan Firdaus
"Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi dan bentuk tuturan langsung atu tidak langsung pada Pidato Vladimir putin dalam sebuah konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan presiden Jokowi pada kunjungannya di kremlin Moskow tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis tindak tutur ilokusi serta bentuk tuturan yang terdapat pada pidato Vladimir Putin dalam konferensi Pers pada kunjungan Presiden Jokowi di Kremlin, Moskow Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori tindak tutur George Yule (1996). Sumber data penelitian ini adalah transkrip video yang diunggah oleh situs kremlin.ru berjudul «Заявления для прессы по итогам российско-индонезийских переговоров». Hasil penelitian ini menunjukkan dari temuan 23 ujaran yang mengandung tindak tutur ilokusi terdapat 13 tuturan ilokusi dengan jenis representatif, 2 tuturan ilokusi jenis direktif, 4 tuturan ilokusi jenis komisif dan 4 tuturan jenis ekspresif. Tidak ditemukan jenis tindak tutur deklaratif dalam ujaran pidato. 20 tuturan di antaranya merupakan bentuk tindak tutur langsung dan 3 tuturan merupakan bentuk tindak tutur tidak langsung.

This study discusses the illocutionary speech acts and direct or indirect forms of speech in Vladimir Putin's speech at a press conference after holding talks with President Jokowi during his visit to the Moscow Kremlin in 2022. The study aims to identify and classify the types of illocutionary speech acts and the forms speech found in Vladimir Putin's speech at a press conference during President Jokowi's visit to the Kremlin, Moscow in 2022. The research method used in this research is descriptive qualitative using George Yule's (1996) speech act theory. The data source for this research is a video transcript uploaded by the site kremlin.ru entitled «Заявления для прессы по итогам российско-индонезийских переговоров». The results of this research show that from the findings of 23 utterances containing illocutionary speech acts, there are 13 illocutionary utterances of the representative type, 2 illocutionary utterances of the directive type, 4 illocutionary utterances of the commissive type and 4 utterances of the expressive type. No type of declarative speech act was found in the speech utterance. 20 utterances are direct speech acts and 3 utterances are indirect speech acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Andono Prakoso
"Tesis ini membahas mengenai politik kekuasaan Presiden Vladimir Putin di Rusia dalam mengelola pemerintahannya pada periode tahun 2003-2007. Transisi demokrasi telah membawa perubahan di Rusia semenjak tahun 1991. Transisi ini diharapkan akan membawa negara ini menuju ke sistem demokrasi yang lebih dalam (deepening democracy). Namun, ketika Vladimir Putin menjabat sebagai presiden, terjadi pembalikan ke arah otoritarian. Dengan strategi politik managed democracy, Putin berusaha untuk memenangkan Partai United Russia pada Pemilihan Duma tahun 2003 dan 2007. Strategi pertama Vladimir Putin adalah memanfaatkan aparatur negara dan birokrasi, memanfaatkan media, dan juga mengubah undang-undang sistem pemilihan umum dan partai politik. Pemanfaatan aparatur negara atau birokrasi dimulai ketika dilakukan reformasi institusi daerah melalui perubahan undang-undang pemilihan Gubernur di Rusia. Gubernur atau kepala daerah tidak lagi dipilih oleh masyarakat tetapi ditunjuk oleh presiden.
Hasilnya 80% kepala daerah di Rusia menjadi anggota Partai United Russia pada tahun 2007. Selain itu, patrimonial di birokrasi semakin menguat seiring dengan penguatan kembali kekuasaan Presiden. Dengan menggunakan sistem daftar kader cadangan, Putin mengembalikan sistem Soviet Nomenklatura untuk mengontrol birokrasi. Strategi kedua yang dilakukan oleh Vladimir Putin adalah dengan memanfaatkan media-media nasional terutama media elektronik seperti televisi. Diawali dengan pengambilalihan stasiun televisi oleh negara hingga pemanfaatan stasiun televisi untuk kampanye partai United Russia.
Hasilnya pemberitaan mengenai Partai United Russia pada kampanye Pemilihan Duma lebih besar dibandingkan partai lain. Strategi ketiga adalah dengan mengubah undang-undang sistem pemilihan umum dan partai politik. Terdapat beberapa syarat minimum yang harus dipenuhi oleh partai politik untuk bisa bertahan, namun syarat tersebut sulit dipenuhi oleh partai kecil. Selain itu, perubahan sistem pemilihan umum juga berdampak pada sulitnya partai-partai kecil untuk mendudukkan wakilnya di parlemen. Untuk menjelaskan mengenai strategi Putin, digunakan beberapa teori, teori transisi demokrasi oleh Juan J. Linz dan Alfred Stephan, teori klasifikasi pemerintahan oleh Alan Ball dan Guy B. Peter. Selain itu dalam menganalisa strategi Putin digunakan teori Strategi Politik oleh Hanspeter Kriesi, teori managed democracy dari McFaul serta teori partai politik oleh Alan Ware. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu kajian literatur dengan mengumpulkan informasi dari berbagai buku, jurnal, dan media internet.

This thesis discusses the politics of President Vladimir Putin in Russia in managing the government period 2003-2007. Transition to democracy has brought changes in Russia since 1991. This transition is expected to bring the country towards a more democratic system to the deepening of democracy. However, when Vladimir Putin was president, there was a reversion to authoritarian direction. With the political strategy of managed democracy, Putin sought to win the United Russia Party in the Duma election in 2003 and 2007. Vladimir Putin's first strategy is to utilize the state apparatus and bureaucracy, utilizing the media, and also to change the law system of elections and political parties. Utilization of the state apparatus or bureaucracy began through a change in the institutional reform of the electoral law in the Russian governor. Governor or the head of the region are no longer elected by the people but appointed by the president.
The result is 80% of the regional head of Russia became a member of United Russia Party in 2007. In addition, the patrimonial bureaucracy is getting stronger as the reinforcement of the power of the President. By using a list of the cadre system, Putin restore Nomenklatura Soviet system to control the bureaucracy. The second strategy is conducted by Vladimir Putin is to utilize the national media, especially electronic media like television. With the beginning of takeover by the state television station, Putin use the television station for United Russia party's campaign.
The result is the election campaign of United Russia bigger than the other party. The third strategy is to change the law of election system and political parties. There are some minimum requirements that must be met by political parties in order to survive, but conditions were difficult to be met by a small party. In addition, there are some changes in the electoral system also leads to the difficulties of smaller parties to put their representatives in parliament. To explain the political strategy of Putin, the writer use some theory, they are: the theory of democratic transition by Juan J. Linz and Alfred Stephan, classification of government by Alan Ball and Guy B. Peter. In addition, in analyzing the strategy of Putin, the writer use the theory of political strategy by Hanspeter Kriesi, McFaul?s theory of managed democracy and political party theory by Alan Ware. The research method is using a qualitative method and method of data collection by gathering information from various books, journals, and internet media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31757
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>