Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chen Hyang Jin
"Tulisan ini membahas kesalahan gramatikal dan hambatan penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan peserta BIPA. Kesalahan gramatikal terjadi pada keempat aspek, yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan semantik. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi kesalahan gramatikal dan hambatan penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan peserta BIPA berkewarganegaraan Korea Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mix method). Sumber data diambil dari tulisan yang berasal dari 20 responden berkewarganegaraan Korea Selatan. Hasil penelitian ini adalah ditemukan keempat aspek kesalahan gramatikal dalam bahasa Indonesia, yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan semantik. Kesalahan yang paling banyak dimuncul pada aspek sintaksis. Selain itu, pada penelitian ini juga menemukan hambatan penggunaan bahasa Indonesia cenderung akibat pengaruh dari bahasa pertama dalam keempat aspek tersebut.

This paper discusses the grammatical errors and writing of BIPA participants interference into Indonesian. Grammatical errors occur in four aspects, which phonological errors, morphological errors, syntactic errors, and semantic errors. The purpose of this study is to classify grammatical errors and identify the grammatical errors that Korean interference into Indonesian in writing of South Korean BIPA participants. The method used in this research is mix method. The source of data used comes from writing of 20 respondents who are South Korean. The result of this study showed that four aspects of grammatical errors in Indonesian, namely phonological errors, morphological errors, syntactic errors, and semantic errors. The most common error is syntactic errors. In addition, this study also found that the interference to using Indonesian tend to be the first language in four aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chen Hyang Jin
"Tulisan ini membahas kesalahan gramatikal dan hambatan penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan peserta BIPA. Kesalahan gramatikal terjadi pada keempat aspek, yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan semantik. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi kesalahan gramatikal dan hambatan penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan peserta BIPA berkewarganegaraan Korea Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mix method). Sumber data diambil dari tulisan yang berasal dari 20 responden berkewarganegaraan Korea Selatan. Hasil penelitian ini adalah ditemukan keempat aspek kesalahan gramatikal dalam bahasa Indonesia, yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan semantik. Kesalahan yang paling banyak dimuncul pada aspek sintaksis. Selain itu, pada penelitian ini juga menemukan hambatan penggunaan bahasa Indonesia cenderung akibat pengaruh dari bahasa pertama dalam keempat aspek tersebut.

This paper discusses the grammatical errors and writing of BIPA participants interference into Indonesian. Grammatical errors occur in four aspects, which phonological errors, morphological errors, syntactic errors, and semantic errors. The purpose of this study is to classify grammatical errors and identify the grammatical errors
that Korean interference into Indonesian in writing of South Korean BIPA participants. The method used in this research is mix method. The source of data used comes from writing of 20 respondents who are South Korean. The result of this study showed that four aspects of grammatical errors in Indonesian, namely phonological errors, morphological errors, syntactic errors, and semantic errors. The most common error is syntactic errors. In addition, this study also found that the interference to using Indonesian tend to be the first language in four aspects.
"
Depok: Fakultas IlmuPengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Ulinnuha
"Agramatisme pada pasien afasia salah satunya ditandai dengan gejala gangguan produksi
verba dalam tuturan spontan (Goodglass, 1976 dalam Centeno dan Obler, 2001). Klaim
tersebut kemudian dikembangkan dalam penelitian berbagai bahasa termasuk yang
dilakukan oleh Rossi & Bastiaanse (2008) dalam bahasa Italia. Rossi & Bastiaanse (2008)
menyatakan bahwa gejala gangguan produksi verba ditemukan pada penutur bahasa Italia
dengan sindrom afasia. Lebih lanjut hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa temuantemuannya
mendukung hipotesis Argument Structure Complexity Hypothesis (ASCH)
(Thompson, 2003) dan pengkodean gramatikal dalam model Levelt (1989). Hipotesis
tersebut menyatakan bahwa pada penutur bahasa dengan sindrom afasia cenderung
menggunakan struktur argumen yang sederhana. Sementara itu, terkait model Levelt
(1989), hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penutur dengan sindrom afasia terdapat
masalah produksi tuturan pada tahap pengkodean gramatikal, yaitu bentuk-bentuk
pengimbuhan verba serta kaitannya dengan struktur sintaksis. Dengan latar belakang
tersebut, penelitian ini dirancang untuk mendapatkan karakteristik struktur verba pada
tuturan spontan penutur bahasa Indonesia dengan sindrom afasia Broca serta kaitannya
dengan Argument Structure Complexity Hypothesis (ASCH) (Thompson, 2003) dan
pengkodean gramatikal seperti yang telah dilakukan untuk bahasa Italia (Rossi &
Bastiaanse, 2008). Dalam penelitian ini terdapat lima pertanyaan utama terkait tipe verba
dan token verba, verba dasar dan verba berafiks, keterkaitan verba dan fungsi sintaktis,
keterkaitan verba dan fungsi semantis, serta kontribusi temuan terhadap hipotesis ASCH
dan pengkodean gramatikal. Penelitian ini melibatkan delapan partisipan yang terdiri dari
empat partisipan dengan sindrom afasia Broca dan empat partisipan normal sebagai
kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan urutan eksploratori (exploratory sequential mixed methods) (Creswell, 2013). Metode ini
melibatkan pemaparan secara kualitatif dan disusul dengan data-data kuantitatif. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima buah gambar yang
mengadaptasi Cookie Theft serta 3 buah instruksi untuk bercerita tentang kegiatan seharihari.
Cookie Theft merupakan instrumen gambar yang digunakan dalam tes afasia di
berbagai bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada partisipan dengan sindrom
afasia Broca, produksi tipe verba dan token verba cenderung lebih rendah dibanding pada
partisipan kontrol. Untuk kasus verba dasar dan verba berafiks, partisipan afasia
cenderung mengalami masalah gramatikal pada penggunaan verba berafiks. Begitu pula
dengan fungsi sintaktis dan semantis, partisipan afasia cenderung menggunakan verba
dalam struktur sintaktis dan semantis yang lebih sederhana dibandingkan partisipan
normal. Dengan temuan-temuan tersebut, hasil penelitian ini mendukung hipotesis ASCH
tentang penyederhanaan argumen (Thompson, 2003) serta kecenderungan adanya
masalah pengkodean gramatikal seperti pada temuan Rossi dan Bastiaanse (2008).

Agrammatism in aphasic patients is characterized by the symptom of impaired verbs
production in spontaneous speech (Goodglass, 1976 in Centeno and Obler, 2001). The
claim was later developed in a multilingual study including that of Rossi and Bastiaanse
(2008) in Italian. Rossi and Bastiaanse (2008) stated that symptoms of impaired verbs
production were found in Italian speakers with aphasia syndrome. Furthermore, the result
shows that the findings support the Argument Structure Complexity Hypothesis (ASCH)
(Thompson, 2003) and grammatical encoding in Levelt’s model (1989). The hypothesis
states that aphasic speakers tend to use simple argument structures. Meanwhile, related
to Levelt’s model (1989), the result shows that aphasic speakers tend to have problems in
speech production, especially in grammatical encoding level; verb inflection and its
relation to syntactic structure. In respect of that, the present study is designed to obtain
the characteristics of verbs use in the spontaneous speech of Indonesian speakers with
Broca's aphasia syndrome as well as its relation to the Argument Structure Complexity
Hypothesis (ASCH) (Thompson, 2003) and grammatical encoding as conducted for
Italian (Rossi & Bastiaanse, 2008). In this study, there are five main questions related to
verb types and verb tokens, basic verbs and verbs with affixes, relation of verbs and
syntactic functions, relation of verbs and semantic functions, and the contribution of
findings to the ASCH hypothesis and grammatical encoding. This study involves eight
participants consisting of four participants with Broca's aphasia syndrome and four
normal participants as a control group. This study uses exploratory sequential mixed
methods (Creswell, 2013). This method involves explanation qualitatively and followed
by quantitative data. The instruments used in this study are five pictures adapting Cookie
Theft and 3 instructions to tell stories about daily activities. Cookie Theft is a picture instrument used in aphasia test in many languages. The result shows that in participants
with Broca's aphasia syndrome, the production of verb types and verb tokens tends to be
lower than in control participants. For the case of basic verbs and verbs with affixes,
participants with aphasia tend to experience grammatical problems with the use of verbs
with affixes. Similarly, in term of syntactic and semantic functions, it is found that aphasic
participant tend to use verbs in simpler syntactic and semantic structure compared to the
normal ones. Based on the aforementioned findings, the result of this study supports the
ASCH hypothesis regarding simplifications of the argument (Thompson, 2003) and the
tendency for grammatical encoding problems as in the findings by Rossi and Bastiaanse
(2008).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinantya Abimantrana
"Salah satu jenis wacana adalah wacana prosedural. Resep masakan digolongkan ke dalam wacana prosedural karena sama seperti teks jenis lainnya, resep masakan juga memiliki unsur wacana. Penelitian ini membahas unsur dalam wacana, yaitu kohesi gramatikal yang terdapat di dalam resep masakan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan alat-alat kohesi gramatikal yang terdapat di dalam teks resep masakan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini akan digunakan data berupa resep masakan, yaitu yang terdapat dalam buku 35 Resep Kue Kering Manis & Gurih. Dalam pembahasan, digunakan teori mengenai kohesi gramatikal (Halliday & Hasan 1976). Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis alat kohesi yang muncul adalah referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi dengan elipsis dan konjungsi menjadi alat kohesi gramatikal yang paling dominan.

One type of discourse is procedural discourse. Recipes are classified into procedural discourse because just like other types of texts, recipes also have discourse elements. The study discussed elements in discourse, the focus is the grammatical cohesion found in the recipes. The purpose of this research is to describe the grammatical cohesion devices found in the recipes text. Related to this, the study will use recipes, which is 35 Resep Kue Kering Manis & Gurih book. The theory used in analysis is the theory of grammatical cohesion (Halliday & Hasan 1976). The result of this study showed that the type of cohesion device appearing is reference, substitution, ellipsis, and conjunction while ellipsis and conjunction became the most dominant grammatical cohesion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Adi Candra
"Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang partikel an berdasarkan hubungan antarklausa dan makna gramatikal dalam bahasa Jawa Kuno yang belum dilakukan oleh Uhlenbeck 1986, Zoetmulder dan Poedjawijatna 1993. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi partikel an dan tipologi kalimat berbahasa Jawa Kuno pada teks Adiparwa. Meskipun sumber data yang digunakan bukanlah sumber data baru, tetapi cakupan analisis partikel an akan diperluas dengan teori T. Givon 2001 tentang koherensi intraklausa inter-clausal coherence dan pelengkap nomina berupa klausa noun complement. Adapun temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan penjelasan dari Uhlenbeck dan Zoetmulder tentang fungsi partikel an dalam kalimat majemuk bahasa Jawa Kuno.

This research is a study of the relationships and interlauses and grammatical meanings in Old Javanese which Uhlenbeck 1986, Zoetmulder and Poedjawijatna 1993 have not done. This research was conducted to determine the function and frequency of Old Javanese in the decoded text. Although the data used is new data, the solution will be widened by T. Givon 2001 theory of intraclausal coherence inter clause coherence and noun complementary clauses complementary nouns. The findings of this study are expected to explain from Uhlenbeck and Zoetmulder about the function of particles in Greek compound sentences. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sinta
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjelaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu teori gramatika transformasi generatif. Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapat dianalisis menurut teori gramatika transformasi generatif.Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpuIan, yaitu : -Kalimat pasif dibentuk dari transformasi pasif. Dalam transformasi tersebut terjadi proses-proses seperti proses penambahan, pelesapan, permutasi, dan substitusi. Dari hasil analisa saya dalam artikei majalah CHIP tidak semua bentuk kalimat pasif dapat saya temukan. -Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan teori gramatika transformasi generatif. Kalimat pasif jenis ini harus ditransformasikan terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan antara strategi komunikasi dan keterampilan berbicara peserta program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing BIPA level madya. Penelitian ini berancangan kualitatif. Data penelitian diambil dengan merekam tuturan peserta dalam ujian berbicara. Taksonomi D rnyei dan Scott 1997 serta tahapan keterampilan berbicara Corder 1973 digunakan untuk menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan perbendaharaan kata merupakan hambatan komunikasi utama bagi peserta selain tekanan waktu, performa peserta, dan performa kawan tutur. Selain itu, keterampilan berbicara peserta dapat dijelaskan berdasarkan strategi komunikasi yang mereka gunakan.

ABSTRACT
This thesis examines the corelation of communication strategies and speaking skills of the Indonesian Foreign Speakers program BIPA at intermediate level. This study implemented a qualitative method. Data were colected by recording their speech in the speaking test. D rnyei Scott rsquo s 1997 taxonomy and Corder rsquo s 1973 speaking skills stages were used in this research. The research findings indicate that the limited vocabulary is the main communicative barriers. In addition, the other problems are the pressures of time, the participants performance, and the adresse performance. Thus, the speaking skills of participants can be explained based on their communication strategies. "
2016
T49106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspitorini
"ABSTRAK
Teks Cantakaparwa (CP) yang ditulis di atas lontar merupakan teks prosa berbahasa Jawa Kuno. Teks ini tergolong unik dan menarik selain karena memuat cerita Sutasoma yang terkenal juga bahasa yang digunakan memperlihatkan campuran struktur BJK dan bahasa Jawa (BJ) sebagaimana digunakan oleh orang Jawa saat ini. Hal tersebut menjadi latar belakang dilakukannya penelitian terhadap aspek gramatikal teks CP.
Penelitian yang masih dalam tahap awal ini memilih verba sebagai focus alisis. Alasan yang mendasarinya adalah karena verba secara dominan menjadi pengisi predikat, sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang paling penting. Ada dua pokok bahasan yang disorot yaitu (a) bagaimana tata bentuk kata polimorfemis berkategori verbs dalam teks Cantakaparwa: dan (b) bagaimana struktur kalimat berpredikat verbal dalam teks Cantakaparwa?
Metade yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linguistik sinkronik, yang sering pula disebut deskriptif. Metode ini dipandang sesuai dengan tujuan penelitian ini karena melihat bahasa yang hidup dalam kesatuan kurun waktu tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan adanya gabungan antara aspek gramatikal BJK dan BJ di dalam teks CP. Afiks pembentuk verba sebagian besar soma dengan yang ada di BJK, namun bentuk-bentuk yang hanya dimiliki aleh BJ sudah muncul. Pola kalimat P + S yang dalam BJK biasanya dibatasi dengan partikel penegas, sedikit sekali ditemukan dalam teks CP. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrudin M.
"ABSTRAK
This study is aimed at (1) investigating the types of translation errors in abstracts of students final assignments of accounting study program Politeknik Negeri Medan of 2016 until 2017 academic year, and (2) finding out the dominant types of translation errors in the abstracts of students final assignments. The dominants type of grammatical errors was caused by the confusion of verb groups in dealing with the English grammar systems. The dominant type of lexical errors was caused by the failure in choosing appropriate words."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>