Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmalitasari Rahadian
"Penelitian ini membahas tentang budaya gahwa, yaitu tradisi minum kopi yang dilakukan dengan tata cara masyarakat Emirat di Uni Emirat Arab. Gahwa sebagai tradisi telah menjadi sarana interaksi sosial masyarakat Emirat sejak abad ke-15 Masehi dan masih bertahan hingga era modern ini. Bukan sekadar bertahan, tradisi gahwa di Uni Emirat Arab sejalan dengan modernisasi yang tengah berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana budaya gahwa dapat dipertahankan oleh masyarakat Emirat dan bagaimana pertemuan antara tradisi dengan modernisasi dalam budaya gahwa terjadi di Uni Emirat Arab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil informasi dari buku, artikel jurnal elektronik, video yang termuat di Youtube dan artikel di situs web. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modernisasi yang dikemukakan Koentjaraningrat, dan didukung oleh teori pelestarian budaya lokal yang dikemukakan Jacobus Ranjabar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemertahanan budaya gahwa dilakukan masyarakat Emirat dengan terus dipraktikkan dalam keseharian sehingga menjadi gaya hidup. Kemudian ketika terjadi pertemuan antara tradisi gahwa dengan modernisasi, tradisi ini diselaraskan dengan jalannya modernisasi. Melalui modernisasi, gahwa sebagai tradisi dapat terus dipertahankan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pemerintah Uni Emirat Arab dan masyarakat Emirat terlibat langsung dalam proses modernisasi dan pemertahanan gahwa, dengan cara menjadikan gahwa sebagai konsumsi publik dan melakukan komodifikasi gahwa.

This research discusses the gahwa culture, the coffee drinking tradition in accordance with the procedures of the Emirati Culture in the United Arab Emirates. This tradition has been a medium of social interaction for the Emirats since the 15th Century and has managed to remain in existence until now. The gahwa culture in the United Arab Emirates is also in line with the ongoing modernization. This research aims to explain how the gahwa culture in the United Arab Emirates is preserved by the Emiratis and how the tradition and modernization meets in the gahwa culture occurs in the United Arab Emirates. This research uses a descriptive qualitative method. The research data is gathered from books, electronic journal articles, videos on YouTube, and websites. The theory used in this research is the theory of modernization by Koentjaraningrat, and the theory of the preservation of local culture by Jacobus Ranjabar. The results of this research are that the process of preserving the gahwa culture is carried out by the Emirat community by continuing to be practiced in daily life so that it becomes a lifestyle. When gahwa as a tradition meets modernization, this tradition is harmonized with modernization. Through modernization, gahwa as a tradition can be maintained and adapted to the present times. The government of the United Arab Emirates and the Emirat people are directly involved in the modernization and preservation of gahwa, by making gahwa public consumption and commercializing gahwa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miura Sekar Nurindra
"Artikel ini membahas tentang pariwisata halal di Uni Emirat Arab (UEA). Negara UEA adalah salah satu anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mendapat peringkat ke-5 sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia pada 2019. Sebagai negara di kawasan Timur Tengah, dengan mayoritas penduduk beragama Islam, bukankah kehalalan tidak perlu dinyatakan lagi? Demikian pertanyaan yang mendasari penelitian ini. Dengan menggunakan penelitian kualitatif melalui studi pustaka, artikel ini menjelaskan konsep pariwisata halal dalam perspektif UEA, potensi pariwisata yang dikembangkan dan penerapan pariwisata halal di UEA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengembangan pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pariwisata halal di UEA merupakan konsep standardisasi pelayanan dan sarana dalam menarik wisatawan muslim mancanegara. Adapun potensi yang dikembangkan adalah warisan kebudayaan Islam dalam kemasan modernitas.

This article discusses halal tourism in the United Arab Emirates (UAE). The UAE is a member of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) which is ranked 5th as the world's best halal tourism destination in 2019. As a country in the Middle East region, with the majority of the population being Muslim, doesn't halal need to be declared again? These are the questions that underlie this research. By using qualitative research through literature study, this article explains the concept of halal tourism in the UAE perspective, the tourism potential that is developed and the application of halal tourism in the UAE. The theory used in this research is the tourism development theory. The results show that the concept of halal tourism in the UAE is a concept of standardization of services and facilities in attracting foreign Muslim tourists. The potential to be developed is Islamic cultural heritage in the packaging of modernity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Trianjani Hakim
"ABSTRAK
Dalam jurnal ini membahas tentang salah satu bangunan mewah yang juga merupakan menara tertinggi di dunia yaitu Burj Khalifa yang berada di kota Dubai, Uni Emirat Arab. Metode yang digunakan berupa kualitatif seperti studi pustaka dari buku-buku, jurnal, dan observasi melalui video di internet. Burj Khalifa yang berasal dari Bahasa Arab berarti ldquo;Menara Khalifa rdquo; yang sebelumnya bernama Burj Dubai ini tingginya mencapai 828 meter. Bangunan tertinggi di dunia ini merupakan hasil rancangan dari arsitek terkenal di dunia yaitu Adrian Smith. Konsep desain Burj Khalifa terinspirasi dari bunga Hymenocallis yang mempunyai puncak bunga yang tinggi dan dikelilingi oleh kelopak yang indah. Selain menjadi bangunan tertinggi di dunia, menara ini juga mendapat rekor lainnya berupa bangunan yang mempunyai lantai terbanyak yaitu 160 lantai dan lift tercepat dengan kecepatan 60 km/jam. Burj Khalifa tidak hanya menjadi gedung perkantoran, di dalam menara ini juga terdapat hotel dan apartemen serta fasilitas-fasilitas yang bertaraf internasional. Peresmian menara ini dilakukan oleh penguasa Dubai yaitu Syeikh Mohammed bin Rashid Al Makhtoum pada tanggal 4 Januari 2010 yang dihadiri oleh 6.000 tamu undangan dan ditandai dengan pesta kembang api yang dramatis dan spektakuler. Menara ini tentu saja mendapat respon yang baik dari seluruh masyarakat di dunia, hal ini membuat banyak sekali pengunjung yang datang dari berbagai kalangan didunia.

ABSTRACT
In this paper discusses about one of the luxury building that is the highesht tower or skyscraper in the world, the named was called Burj Khalifa in Dubai, United Arab Emirates . The methodology used in the form of qualitative methods such as literature on the books, journals,and observations of the video on the internet. Burj Khalifa is derived from the Arabic that is ldquo Khalifa Tower rdquo the previously named is ldquo Burj Dubai rdquo , its height reaches 828 meters. This highest tower in the world is designed by renowned architect in the world, he is Adrian Smith. Burj Khalifa rsquo s concept design is inspired from Hymenocallis Flower, this flower have a peak high interest and surrounded by beautiful flower petals. This tower also got another records in the form of buildings that have the highest floors, there are 160 floors and the fastest elevators at speeds 60 km s. At Burj Khalifa not only office buildings, but there are also hotels and apartments as well as international standard facilities. Inauguration of this tower was carried out by the authorities of Dubai is Syeikh Mohammed bin Rashid Al Makhtoum on 4th January 2010 which was attended by 6.000 guests and is characterized by a dramatic and spectacular fireworks. This tower has received a good response from all the people in the world, it makes a lot of visitors who come from all walks of life in the world."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhri Pratama
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan selama memimpin Uni Emirat Arab pada periode 1971 hingga 2004. Landasan teori yang digunakan adalah teori kebijakan negara serta teori modernisasi dan teori kekuasaan untuk memahami tentang kekuatan dari kebijakan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan negaranya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan jenis penelitian deskriptif. Berakhirnya perjanjian antara Inggris dengan emirat di Teluk Arab memunculkan keinginan membentuk sebuah negara yang berdaulat. Pada 2 Desember 1971, enam emirat di kawasan Teluk Arab bersatu dan mendirikan negara federasi yaitu Uni Emirat Arab. Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan didaulat menjadi presiden pertama. Selama memimpin UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan melakukan modernisasi melalui kebijakan di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kebijakan politik memberlakukan dua sistem pemerintahan yaitu sistem federal dan sistem tradisional. Kebijakan Ekonomi yaitu tidak diberlakukannya pajak. Kebijakan Sosial berupa pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis. Kebijakan Budaya yaitu dengan mendirikan institusi-institusi kebudayaan di setiap emirat. Kebijakan-kebijakan tersebut memberi dampak yang positif bagi kehidupan Uni Emirat Arab.

ABSTRAK
This thesis aimed to discuss about Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan?s policies since led the United of Arab Emirate in the period 1971 to 2004. The analysis was performed using the theory of state policy and the theory of modernization as well as the theory of power to understand about the power of the most influential policies to his country life. This thesis used historical research method with descriptive research. The overall of data were obtained by the author through literatures in the form of books, scientific articles, journals, research reported, magazines and related newspaper. The result of this analysis showed the end of agreement between the British with Emirate in the Arabia Gulf which emerged the eagerness to establish a sovereign state. In december 2, 1971, six emirate in the Arabian Gulf were coalesced to establish federal state, namely the United Arab Emirates. Zayed bin Sultan Alnahyan became the first president of the United of Arab Emirates. During leading the UAE, Zayed bin Sultan Alnahyan had modernized through policies in the political, economic, social, and culture fields. The political policy enforced two administration system, namely federal and traditional system. The economic policy enforced no taxation. The social policy given education and health serving freely. The culture policy was such as establishing cultural institutes in the every emirates. The policies given positive impact for the United of Arab Emirates life.
"
2015
S60419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Nazifah
"Tulisan ini bertujuan menjelaskan proses modernisasi yang berlangsung di Uni Emirat Arab hingga saat ini (2023) dengan mengeksplorasi perubahan bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya di negara tersebut dapat memengaruhi peran perempuan di masyarakat. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa studi pustaka dari menggali literatur, seperti buku, jurnal ilmiah, dan artikel internet. Dalam menganalisis sejarah perkembangan peran perempuan di Uni Emirat Arab, penulis menggunakan pemikiran tokoh emansipasi perempuan dari Mesir, Qasim Amin (1863-1908) dan teori perubahan sosial dari sosiolog asal Indonesia, Soerjono Soekanto (1922-2015). Penulis menemukan bahwa terdapat perubahan berkelanjutan mengenai perkembangan peran perempuan di Uni Emirat Arab. Perempuan UEA masa tradisional, banyak digambarkan berperan dalam rumah tangga saja. Faktanya, perempuan di masa sebelum ditemukannya minyak (tradisional), juga berperan dalam bidang ekonomi untuk membantu pendapatan keluarga. Proses modernisasi UEA sejak ditemukannya minyak hingga saat ini, membuat warga UEA lebih stabil secara finansial dan peran perempuan semakin terlihat tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam publik sebagai administrator, politisi, pengusaha, dan banyak lagi. Di bawah konstitusi, Uni Emirat Arab menjamin hak dan status hukum yang setara antara laki-laki dan perempuan.

This writing aims to explain the ongoing process of modernization in the United Arab Emirates up to the present (2023) by exploring changes in the economic, educational, social, and cultural fields that may impact the role of women in society. The writing methodology employed in this research is qualitative, utilizing literature review as a data collection technique by examining literature such as books, scholarly journals, and internet articles. In analyzing the history of the development of women's roles in the United Arab Emirates, the author draws on the thoughts of the women's emancipation figure from Egypt, Qasim Amin (1863-1908), and the social change theory of the Indonesian sociologist, Soerjono Soekanto (1922-2015). The author finds that there has been continuous change regarding the development of women's roles in the United Arab Emirates. In traditional UEA society, women were often depicted as having roles primarily within the household. In reality, during the pre-oil discovery period (traditional), women also played a role in the economy to contribute to family income. The modernization process in the UEA since the discovery of oil until now has made UEA citizens more financially stable, and the role of women is increasingly visible not only in the economic sphere but also in the public domain as administrators, politicians, entrepreneurs, and more. Under the constitution, the United Arab Emirates ensures equal rights and legal status between men and women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izhhar Jaka Ramadhani
"Perubahan iklim telah menjadi isu global yang genting. Isu tersebut mendorong para pemangku kepentingan untuk berpindah kepada opsi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Lembaga swadaya masyarakat (LSM), khususnya LSM lingkungan, memegang peran penting dalam advokasi lingkungan, tidak terkecuali di negara-negara Arab. Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara yang relevan untuk diteliti dikarenakan transformasinya dalam beberapa dekade menuju era globalisasi, serta tingkat modernitasnya yang tinggi. Penelitian ini akan mengkaji tentang Emirates Environmental Group (EEG), salah satu LSM lingkungan di UEA. Artikel ini akan membahas peran, strategi, dan pencapaian EEG dalam usahanya mengadvokasikan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka. Artikel ini menggunakan teori LSM Lingkungan Princen. Studi ini menemukan bahwa upaya EEG berfokus pada isu-isu lingkungan seperti pemanfaatan sumber daya dan pengelolaan limbah. Karena reputasinya, EEG terakreditasi secara internasional. Dalam menjalankan misinya, EEG memiliki strategi bermitra dengan korporasi, pemerintah dan publik UEA. Strategi lain yang digunakan EEG adalah kampanye melalui program aksi dan edukasi. Melalui strategi tersebut, EEG telah mengurangi kerusakan lingkungan secara lokal, dan dalam prosesnya, membantu membimbing masyarakat UEA untuk menjadi lebih sadar akan lingkungan.

Climate change has become a critical global issue. It has encouraged stakeholders to opt for environmentally friendly and sustainable choices. Non-governmental organizations (NGOs), especially environmental NGOs, play an important role in environmental advocacy, and Arab countries are no exception. The United Arab Emirates (UAE) is a relevant country to study due to its transformation in the decades leading to the era of globalization, as well as its high level of modernity. This study will examine the Emirates Environmental Group (EEG), an environmental NGO in the UAE. This article will discuss EEG’s role, strategy, and achievements of its efforts to advocate for the environment. This study uses qualitative methods with literature study techniques. This article uses Princen's Environmental NGOs theory. The study found that EEG's efforts focused on environmental issues such as utilization of resources and waste management. Due to its reputation, EEG is internationally accredited. In carrying out its mission, EEG has a strategy of partnering with corporations, governments and the UAE public. Another strategy used by EEG is campaigning through action and education programs. Through those strategies, EEG has mitigated environmental damage locally, and in the process, helped guide the people of the UAE to become more environmentally conscious."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London : Trident Press, 2006
R. 330.953 57 UNI (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Trident Press , 2004
R. 330.953 57 UNI (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Dhabi: Triden Press, 2006
757.4 UNI (1);757.4 UNI (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Suwaidi, Jamal Sanad
Abu Dhabi: Jamal Sanad Al-Suwaidi, 2018
953.57 ALS u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>