Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifky Arifian Nugraha
"Film merupakan gambaran atas realitas sosial yang terjadi sehari-hari di masyarakat. Ketika terdapat film yang muncul tidak sesuai dengan konstruksi sosial dominan di masyarakat, bukan tidak mungkin film tersebut akan mendapatkan respon negatif, bahkan hingga penolakan penayangan. Hal tersebut menimpa film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ garapan Garin Nugroho yang dirilis pada 18 April 2019 di Indonesia. Film ini menampilkan karakter Juno, seorang penari laki-laki dari kelompok tari Lengger Lanang yang lebih dominan diperlihatkan sisi femininnya dibanding maskulinitasnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Teun Van Dijk untuk melihat kognisi sosial yang ada di masyarakat, khususnya bagi kelompok yang melakukan penolakan terhadap penayangan film ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi sosial berupa toxic masculinity dan diskriminasi terhadap kelompok LGBT masih menjadi narasi yang dominan ada di masyarakat.

Film is a picture of social reality that happens everyday in society. When there is a film that appears not in accordance with the dominant social construction in society, it is not impossible that the film will get a negative response, even to the point of rejection of screening. This happened to the film 'Memories of My Body' directed by Garin Nugroho which was released on April 18, 2019 in Indonesia. This film features the character of Juno, a male dancer from the Lengger Lanang dance group who is more dominant in showing his feminine side than his masculinity. This study uses the critical discourse analysis method of Teun Van Dijk to see the social cognition that exists in society, especially for groups who reject the screening of this film. The results show that social construction in the form of toxic masculinity and discrimination against LGBT groups is still the dominant narrative in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nurfirman
"Dominasi kelompok laki-laki terhadap perempuan dalam masyarakat menimbulkan diskriminasi gender di tempat kerja. Ketimpangan gender menunjukkan bagaimana perempuan tidak mampu berbicara lantang karena dibungkam oleh kelompok dominan. Akibat dari dominasi oleh laki-laki di tempat kerja adalah wanita tidak dapat mengekspresikan diri mereka dengan bebas. Jika wanita mencoba untuk menyuarakan suara mereka, akan menghambat efektifitas kerja dan berujung pada mengundurkan diri dari pekerjaan. Kejadian ini menunjukan Teori Muted Group yang berfokus pada kurangnya suara dan juga perlawanan terhadap pembungkaman. What Men Want (2019) adalah film produksi Amerika yang disutradarai oleh Adam Shankman yang menggambarkan diskriminasi gender di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan analisis film naratif, yang bertujuan untuk menghubungkan teori Muted Group dengan keadaan lingkungan kehidupan nyata yang digambarkan dalam film What Men Want (2019). Studi ini digunakan untuk menunjukkan bahwa laki-laki terus mendominasi tempat kerja yang menghambat wanita untuk berkembang dalam pekerjaanya dan hal ini digambarkan dalam perfilman Amerika. Studi ini menemukan bahwa perempuan dianggap sebagai kelompok bisu karena perempuan tidak mendapatkan kesempatan promosi yang sama seperti laki-laki yang digambarkan dalam film What Men Want (2019) karena kebisuan dan ketidakmampuan mereka untuk tampil sesuai dengan pikiran dan bahasa mereka mengakibatkan diskriminasi di tempat kerja. oleh laki-laki. Film ini menggambarkan karakter perempuan sebagai sosok yang tidak berdaya di tempat kerja ketika pendapat mereka tidak didengar selama proses pengambilan keputusan karena laki-laki membungkam mereka sebagai kelompok dominasi. Untuk rekapitulasi, dominasi dan diskriminasi laki-laki terhadap perempuan di tempat kerja mengakibatkan pelecehan, penghinaan, dan merendahkan perempuan, seperti yang digambarkan dalam What Men Want (2019).

The domination of men over women in society creates gender discrimination in the workplace. Gender imbalance shows how women are unable to speak out loud because they are silenced by the dominant group. The result of domination by men in the workplace is that women cannot express themselves freely. If women try to voice their voices, it will hinder work effectiveness and lead to resigning from work. This would result in Muted Group Theory focuses on lack of voice as well as resistance to silencing. What Men Want (2019) is an American film directed by Adam Shankman that depicts gender discrimination in the workplace. This study uses narrative film analysis, which aims to connect Muted Group theory to the real-life environmental circumstance portrayed in the film What Men Want (2019). This study is used to show that men continue to dominate the workplace, which hinders women from developing in their jobs and this is depicted in American cinema. This study found that women are regarded as the muted group as women do not get equal promotion opportunities as men portrayed in the film What Men Want (2019) because of their silence and incapacity to perform in line with their thoughts and language results in workplace discrimination by males. The film illustrates women characters as powerless undervalued in the workplace when their opinion is unheard during the decision-making process because men are muting them as the domination group. To recapitulate, men's domination and discrimination towards women at work resulted in harassment, humiliation, and undervaluing women, as depicted in What Men Want (2019)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rayinda Ajeng
"ABSTRAK
Perilaku konsumen adalah hal yang terus menarik dibahas dalam bisnis. Jika tidak
ada konsumen, sudah tentu bisnis tidak akan berjalan. Persaingan yang ketat di era
globalisasi membuat perusahaan harus terus menjaga kredibilitas merek dan loyalitas
konsumen. Penelitian Alam et al (2012) menyatakan bahwa agama menjadi aspek
penting dalam proses pembelian. Konsumen cenderung akan membeli produk dari
merek yang sesuai dengan ajaran agama konsumen (Alam et al : 2012). Berdasarkan
penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat
pengaruh antara brand credibility terhadap customer loyalty. Serta apakah variabel
religious orientation menjadi variabel moderator antara brand credibility dan
customer loyalty di Universitas Indonesia pasca dukungan Kafe Kopi terhadap
komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Trangender). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan sampel penelitian sebanyak 100 orang mahasiswa/i
di Universitas Indonesia. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan
dianalisis menggunakan linier regression dan moderated regression analysis. Hasil
dalam penelitian menemukan bahwa kredibilitas merek menjadi aspek yang lebih
berpengaruh daripada aspek agama terhadap customer loyalty. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara brand credibility terhadap customer
loyalty serta variabel religious orientation tidak menjadi variabel moderator antara
antara brand credibility terhadap customer loyalty pada Kafe Kopi di Universitas
Indonesia.

ABSTRACT
Consumer behavior is something that continues to attract discussion in the business.
Consider reversing, business will not run without consumers. Intense competition in
the era of globalization makes companies have to continue to maintain the credibility
of the brand and customer loyalty. Alam et al (2012) stated that religion became one
of important aspect of the purchasing process. Consumers tend to buy products from
brands that conform to religious teachings consumers (Alam et al : 2012). Based on
these studies, this study aimed to analyze whether there is influence between brand
credibility of the customer loyalty and whether the variable religious orientation
become a moderator variable between brand credibility and customer loyalty in the
University of Indonesia after the support Kafe Kopi against the LGBT (Lesbian, Gay,
Bisexual and transgender). This study uses a quantitative approach. The samples in
this study conducted using sample of 100 students at the University of Indonesia. The
research using questionnaires and analyzed using linear regression and moderated
regression analysis. Results of the study found that the credibility of the brand
become more influential aspects than the religious aspects of the customer loyalty.
The results of this study indicate that there is influence between the brand and
customer loyalty as well as the credibility of the religious variable orientation did not
become a moderator variable between the brand credibility of the customer loyalty at
Kafe Kopi at the University of Indonesia"
2016
T46343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazari Zul Hasmi Kanggas
"

Negara Indonesia melindungi dan menjamin hak asasi manusia setiap warga negaranya sebagaimana yang telah tertulis pada Pasal 28A sampai dengan 28I UUD 1945. Dengan adanya jaminan dari negara atas hak-hak tersebut, bukan berarti negara telah membuka pintu seluas-luasnya kepada warganya untuk melakukan segala macam perbuatan tanpa batas, sebagaimana yang ada pada Pasal 28J UUD 1945. Lesbian Gay Bisexual and Transgender merupakan sebuah penyimpangan dalam perilaku seksual.Beberapa kelompok di negara-negara eropa membungkus bentuk penyimpangan tersebut dengan sebuah “bungkus” yang bernama hak asasi manusia guna justifikasi terhadap prilaku homoseksual dan legalisasi perkawinan sejenis. Dalam penelitian ini mempunyai dua rumusan masalah yaitu; I) Bagaimana pandangan Hak asasi manusia di Indonesia terhadap perkawinan sesama jenis dan perbuatan homoseksual? II) Bagaimana norma hukum yang berlaku di Indonesia dalam menyikapi fenomena perkawinan sejenis dan perbuatan homoseksual kaum  LGBT dengan mempertimbangkan Hak Asasi Manusia? Penelitian ini merupakan penelitan normatif dengan sumber data sekunder. Menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan wawancara. Sedangkan analisis data mengunakan analisis kualitatif sehingga bentuk penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan konsep, pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sejarah. Pada akhirnya penelitan ini menyimpulkan I) berdasarkan cara pandang theosentris perkawinan sejenis dan prilaku homoseksual bukan merupakan hak asasi manusia, sedangkan berdasarkan cara pandang antroposentris, sebaliknya. II) Indonesia adalah negara yang menganut teori hukum alam irasional dengan pandangan theorisentris, sehingga prilaku homoseksual dan perkawinan sejenis sejatinya telah bertentangan dengan Pancasila dan norma hukum yang berlaku. Penelitian ini menyarankan agar Pemerintah Indonesia merumuskan adanya norma hukum yang melarang prilaku homoseksual dan perkawinan sejenis.


The Indonesian state protects and guarantees the human rights of every citizen. Protection of these rights is written in Articles 28A through 28I of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. With the guarantee from the state of the rights possessed by each citizen, it does not mean that the state has opened the widest possible door for its citizens to do all kinds of actions according to their own personal desires without clear boundaries. In Article 28J of the 1945 Constitution, according to Article 28J paragraph (2) of the 1945 Constitution Lesbian Bisexual and Transgender Gay is a deviation in sexual behavior. Some groups in European countries wrap the form of deviation with a "wrapper" called human rights for justification of homosexual behavior and the legalization of similar marriage. In this study there are two formulation of the problem, namely; I) What is the view of human rights in Indonesia towards same-sex marriage and homosexual behavior of LGBT people? II) What are the legal norms in force in addressing the phenomenon of similar marriages and homosexual behavior of LGBT people by considering human rights? This research is normative research with secondary data sources consisting of primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Using data collection techniques with literature studies and interviews. While the data analysis uses qualitative analysis so that the form of this research is evaluative research. The approach taken is the conceptual approach, legislative approach and historical approach. The purpose of this study is I) The purpose of writing this paper is to explain more about the human rights perspective in Indonesia in addressing homosexual behavior of LGBT people and same-sex marriage. II) to explain the legal norms in Indonesia in responding to homosexual behavior of LGBT people and same-sex marriage based on consideration of the concept of human rights in Indonesia In the end, this research concludes I) that based on irrational natural law theory with theorocentric views will see homosexual and marital behavior of a kind not part of human rights, but based on rational natural law theory with an anthropocentric view will see this as part of human rights. II) Indonesia is a country that adheres to irrational natural law theory with a theoretic view, so that homosexual and marital behaviors of a kind have actually contradicted Pancasila, Law Number 1 of 1974 concerning Marriage and Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights Suggestions from this study suggest that the Indonesian Government formulate legal norms that prohibit similar homosexual and marital behavior.

"
2019
T54415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Panji Indra
"Penelitian ini mengkaji 133 artikel berita daring Republika periode Januari Maret 2016 yang mengulas LGBT. Dengan menggunakan teknik analisis wacana kritis, peneliti menelaah bagaimana maskulinitas hegemonik mewujudkan dirinya dalam teks-teks berita tersebut, men-stigma kelompok LGBT, dan mendukung tatanan gender patriarkal di Indonesia. Penulis berharap untuk mempopulerkan teori maskulinitas hegemonik dalam menjembatani subordinasi perempuan dengan heteronormativitas. Riset ini menyimpulkan bahwa artikel-artikel berita Republika mengidolakan maskulinitas hegemonik dengan mengalamiahkan cisgenderisme dan heteroseksualitas sehingga ikut memperkuat tatanan gender patriarkal di Indonesia.

This research investigates 133 Republikas LGBT related online news articles published from January to March, 2016. Using critical discourse analysis, we examine how hegemonic masculinity manifests itself in the news, stigmatizes LGBT community, and reproduce patriarchal gender order in Indonesia. We expect to popularize the use hegemonic masculinity to link women subordination with heteronormativity. This research concludes that Republikas online news articles idolize hegemonic masculinity by naturalizing cisgenderism and heterosexuality, and, by doing so, reinforce the overall patriarchal gender order in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Agustin
"Jurnal ini membahasa membahas tindakan diskriminasi terhadap para pekerja asing di Korea Selatan dalam film Banga? Banga! Tindakan diskriminasi yang dibahas merupakan tindakan diskriminasi yang diterima oleh pekerja asing di Korea Selatan yang diceritakan dalam film komedi Banga? Banga! Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang berupa deskriptif-analitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami tindakan diskriminasi yang diterima oleh para pekerja asing di Korea yang digambarkan melalui film Banga? Banga!. Kesimpulan dari penelitian ini adalah film Banga? Banga! merupakan representasi kecil dari tindakan diskriminasi yang dialami oleh para pekerja asing di Korea.

This journal discusses the discrimination against foreign workers in South Korea in Banga? Banga! movie. The discrimination in this thesis is the discrimination acts that received by foreign workers in South Korea which is told in the Banga? Banga! movie. This thesis is using the qualitative method with descriptive analysis. The purpose of this thesis is to find out the discrimination acts that received by foreign workers in South Korea which is portrayed through Banga? Banga! movie. As the result, Banga? Banga! movie is a small representation of the discrimination acts experienced by foreign workers in South Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2-15
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joselin Dwi Bintang Dina Febriani
"Selama bertahun-tahun disabilitas sering diasosiasikan sebagai masalah dari dalam individu penyandang disabilitas, sampai muncul yang dinamakan model disabilitas sosial. Disabilitas sosial melihat masyarakat yang menimbulkan hambatan bagi individu dan bukannya keadaan penyandang disabilitas. Sebagai salah satu media, film dapat memberikan penggambaran akan kenyataan kepada penontonnya. Untuk itu penelitian ini membahas mengenai representasi konsep disabilitas sosial dalam film 37 seconds, sebuah karya sinema dari negara Jepang yang dirilis pada tahun 2019. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan teori disabilitas sosial milik Michael Oliver dan Steven R. Smith. Analisis dilakukan dengan melihat adegan-adegan didalam film yang mendapat temuan yaitu, adanya representasi
disabilitas sosial yang dilihat dari hubungan antara tokoh penyandang disabilitas dengan seksualitas, diskriminasi dan keluarga.

ABSTRACT
Over the years disability has often been associated as a problem from the individuals with disabilities itself, until social model of disability arise. Social model of disability sees society as the barrier for the individuals rather than the condition of persons with disabilities. As one
of the media, films can provide a depiction of reality to the audience. For this reason, this study discusses the representation of the concept of social disability in the film 37 seconds, a film from Japan which was released in 2019. In analyzing, researcher used the social model of disability theory by Michael Oliver and Steven R. Smith. The analysis was carried out by looking at the scenes in the film and as the result found the representation of social model of disability pictured from the relationship between persons with disabilities and sexuality, discrimination and family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuan, Zhang Ji
"Tema budaya Tionghoa menjadi salah satu hal menarik dalam khazanah kesusastraan Indonesia. Marginalisasi dan gambaran penderitaan kaum peranakan Tionghoa menjadi bukti bahwa masih terdapat intoleransi dan ketimpangan dalam masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan melihat gagasan diskriminatif yang disampaikan melalui tokoh dan penokohan. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa bentuk diskriminasi sosial yang dialami oleh peranakan Tionghoa pada tiga cerpen dalam kumpulan cerpen Kelurga Tan mengacu kepada diskriminasi gender, fisik, dan status sosial. Faktor diskriminasi sosial pada tiga cerpen dalam kumpulan cerpen Kelurga Tan dipengaruhi oleh aspek politik, pergaulan, dan stereotipe lingkungan sekitar. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi segala pihak yang tertarik pada isu diskriminasi dalam karya sastra, khususnya pada tokoh peranakan Tionghoa.

The theme of Chinese culture is one of the interesting things in Indonesian literature. The marginalization and depiction of the suffering of Chinese-Indonesian descendants is proof that there is still intolerance and inequality in Indonesian society. This research uses descriptive qualitative methods with data collection techniques in the form of literature study. In addition, this study also uses a sociology of literature approach by looking at discriminatory ideas conveyed through characters and characterizations. In this research, it was found that the form of social discrimination experienced by Chinese-breeders in the three short stories in the collection of Tan Family short stories refers to gender, physical and social status discrimination. The factor of social discrimination in the three short stories in the collection of Tan Family short stories is influenced by political aspects, association, and stereotypes of the surrounding environment. This research is expected to be useful for all parties who are interested in the issue of discrimination in literary works, especially the figures of Chinese descent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"A Companion to Lesbian, Gay Bisexual, Transgender, and Queer Studies is the first single-volume survey of current discussions taking place in this rapidly developing area of study. --
The Companion breaks new ground for scholarship on gender and sexuality. Recognizing the multidisciplinary nature of the field, the editors gathered original essays by established and emerging scholars, addressing the politics, economics, history, and cultural impact of sexuality. The book engages the futures of queer studies by asking what sexuality stands in for, what work it does, and how it continues to structure discussions in various academic disciplines as well as contemporary politics. --Book Jacket."
Hoboken : Wiley Balckwell, 2015
306.766 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Rohma Rozikin
"Summary:
On LGBT and Islamic perspectives on the sexual orientation of LGBT people."
Malang: UB Press, 2017
297.4 MOK l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>