Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vica Qottrun Jannah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai keistimewaan dari lafaz Qul pada Q.S. Al-Ikhlāṣ terkait seruan terhadap Tauḥīdullāh dan Ma’rifātullāh yang terdapat di dalamnya. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif analisis yang bersifat kualitatif. Konsep pokok penelitian yang digunakan adalah teori kesantunan positif dan negatif yang dikembangkan oleh Brown dan Levinson untuk mengetahui kemuliaan dari perintah yang diberikan oleh Allah sebagai penutur kepada Rasulullāh sebagai petutur-Nya. Jurnal ini meneliti tentang frasa Qul yang terdapat pada ayat pertama Q.S. Al-Ikhlāṣ, serta kaitannya dengan seruan Tauḥīdullāh melalui pendekatan pragmatik dengan studi khusus yaitu tindak tutur dan strategi kesantunan. Pada wacana morfologi dan sintaksis Arab terdapat lafaz Qul yang memiliki arti ‘katakanlah’ sebagai kata fokus untuk mendapatkan partisipel aktif dan partisipel pasif sehingga ditemukan bahwa Allah adalah قَائِلٌ (qāilun) sebagai yang memberikan perintah dan Rasulullāh adalah مَقُوْلٌ (maqūlun) sebagai yang menjalankan perintah. Berdasarkan tinjauan strategi kesantunan yang dikaitkan dengan Asbāb An-Nuzūl dari surah Al-Ikhlāṣ didapatkan bahwa komunikasi yang digunakan antara Rabb dengan Rasul-Nya adalah termasuk ke dalam strategi kesantunan positif. Hal tersebut menunjukkan keagungan dari Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad sebagai Rasulullāh yang menerima wahyu secara langsung sebagai hamba dengan keistimewaan yang tersematkan ke dalam dirinya. Sehubungan dengan itu, lafaz Qul sebagai verba imperatif yang bersifat perintah dengan ketegasan di dalamnya menunjukkan bahwa seruan Tauḥīdullāh adalah keharusan untuk Rasulullāh menjalankannya dan kewajiban untuk para hamba-Nya agar meng-Esa-kan Allah. Berdasarkan kajian yang peneliti paparkan pada jurnal ini, dapat disimpulkan bahwa lafaz Qul dalam surah Al-Ikhlāṣ memiliki peran yang sangat kuat terkait seruan Tauḥīdullāh.

This research is motivated by the various features of the "Qul" phrase in Quran Surah Al-Ikhlāṣ, which related to the call to Tauḥīdullāh and Ma’rifātullāh contained in it. The research method used is descriptive analysis with the qualitative approach. The central concept used in this research was the theory of positive and negative politeness developed by Brown and Levinson in the interest of knowing God's commandment as a speaker to Rasulullāh as His advice. This journal examines the "Qul" phrase contained in the first verse of Quran Surah Al-Ikhlāṣ, and its relation to the call of Tauḥīdullāh through a pragmatic approach precisely in the study of speech and politeness strategies. In Arabic morphological and syntactic discourse, the phrase "Qul” means 'say!' as the focus phrase for obtaining the active and passive participle. So it is found that God is قَائِلٌ (qāilun) as the one who gives the command and Rasulullāh is مَقُوْلٌ (maqūlun) as the one who executes the command. Based on the review of the politeness strategy which attributed to Asbāb An-Nuzūl from the surah Al-Ikhlāṣ, it is obtained that the communication between the Lord and His Messenger is categorized as a positive politeness strategy. It shows God's majesty as the One True God and Muhammad as Rasulullāh, who receives revelation directly as a servant with features embedded in him. Thus, "Qul" as an imperative verb which denotes a command with firmness in it indicates that the call of Tauḥīdullāh is a necessity for Rasulullāh to carry it out and an obligation to have a faith that Allah is the only God. Based on the study researchers presented in this article, it can be concluded that "Qul" in surah Al-Ikhlāṣ has an influential role in the appeal of Tauḥīdullāh. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asa, Syu`bah
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
297.12 ASA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Khalafullah, Muhammad A.
Jakarta: Paramadina, 2002
297.122 KHA at
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil Abdushshamad
Jakarta: Media Akbar Sarana, 2003
297.4 MUH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini merupakan analisis pemikiran Amina Wadud mengenai Islam dan status perempuan, khususnya mengenai bias gender dalam penafsiran Alquran. Problem metodologis dalam penafsiran Alquran telah melahirkan isu-isu gender yang merugikan perempuan. Isu-isu gender dalam tafsir telah membuat kaum perempuan menjadi subordinat, dikambinghitamkan, dinomorduakan dan ditindas. Maka itu, dalam upaya mencapai kesetaraan dan keadilan gender, Wadud membongkar bias gender dalam tafsir Alquran dan menyingkap tabir kegelapan status perempuan.Selanjutnya, Wadud mempersembahkan tafsir pertama oleh perempuan, sebuah tafsir yang mengumandangkan suara perempuan dalam Alquran."
390 JP 20:1(2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dede Fahrurrozy
"Verba trikonsonantal derivatif dalam bahasa arab merupakan verba yang kata asalnya terdiri dari tiga konsonan yang diberi proses morfologis berupa afiksasi imbuhan, baik imbuhan satu konsonan, dua konsonan, atau pun tiga konsonan. Surah Qaf merupakan salah satu surah dalam Al-Qur’an yang tersusun oleh beberapa jenis verba, termasuk verba trikonsonantal derivatif. Penelitian ini akan menganalisis verba mana saja yang termasuk ke dalam jenis verba trikonsonantal derivatif dalam Surah Qaf, identifikasi jenis afiksasi yang digunakan, serta perilaku sintaktis dari verba trikonsonantal derivatif tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain kajian pustaka. Data dalam penelitian ini yaitu berupa verba trikonsonantal derivatif yang bersumber dari Al-Qur’an, Surah Qaf, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi Arab dan teori sintaksis Arab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Al-Qur’an Surah Qaf ditemukan: 29 verba trikonsonantal derivatif, yaitu 12 verba pola IV, 11 verba pola II, 3 verba pola VIII, 2 verba pola V, dan 1 verba pola III.

Triconsonantal derivative verbs in Arabic are verbs whose root words consist of three consonants and undergo morphological processes such as affixation, with either one consonant, two consonants, or three consonants. Surah Qaf is one of the chapters in the Qur’an that contains various types of verbs, including triconsonantal derivative verbs. This study will analyze which verbs in Surah Qaf are classified as triconsonantal derivative verbs, identify the types of affixation used, and examine the syntactic behavior of these triconsonantal derivative verbs. The research method used in this study is a qualitative method with a literature review design. The data in this study consist of triconsonantal derivative verbs sourced from the Qur’an, Surah Qaf, with data collection techniques in the form of documentation. The theories used in this research are Arabic morphology theory and Arabic syntax theory. The results of this study show that in the Qur’an, Surah Qaf, 29 triconsonantal derivative verbs were found: 12 verbs of pattern IV, 11 verbs of pattern II, 3 verbs of pattern VIII, 2 verbs of pattern V, and 1 verb of pattern III."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sary Nadhifah Choirunnisa
"Penelitian ini dilatar belakangi karena pada Q.S. Al-Insān tidak ada asimilasi progresif seperti yang terjadi pada surat-surat lainnya. Maka penelitian ini merumuskan bunyi huruf konsonan apa saja yang mengalami asimilasi dalam Q.S. Al-Insān dan bagaimana kaitannya dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses asimilasi yang terjadi pada Q.S. Al-Insān agar bisa membacanya dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Sumber data utamanya adalah ayat Q.S. Al-Insān, buku, dan artikel yang relevan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori asimilasi oleh Lina (2019). Pada Q.S. Al-Insān, penulis menemukan asimilasi homorgan regresif pada huruf vokal tanwin atau konsonan ن/n/ yang berdekatan dengan س/s/, ك/k/, ق/q/, ف/f/, ج/j/, ث/ṡ/, د/d/, ط/ṭ/, ز/z/, dan ش/sy/ yang terkait dengan hukum tajwid ikhfa; dan asimilasi total regresif pada huruf vokal tanwin atau konsonan ن/n/ atau ل/l/ yang berdekatan dengan ب/b/, ر/r/, م/m/, ن/n, و/w/, ي/y/,د/d/, س/s/, ط/ṭ/, dan ظ/ẓ/ yang terkait dengan hukum tajwid iqlab, idgām bilagunnah, idgām bigunnah, dan idgām syamsiyyah.

This research is motivated because in Q.S. Al-Insān there is no progressive assimilation as occurs in the other suras. So this research formulates what consonant sounds are assimilated in Q.S. Al-Insān and how it relates to the rules of the science of recitation. The purpose of this study was to determine the assimilation process that occurred in Q.S. Al-Insān in order to be able to read it correctly in accordance with the rules of recitation. The main data source is the Q.S. Al-Insān, books and relevant articles. The method used by the author in conducting this research is a literature study method with a qualitative approach. The theory used is the assimilation theory by Lina (2019). In Q.S. Al-Insān, the author found regressive homorgan assimilation in tanwin vowels or consonants ن/n/ near س/s/, ك/k/, ق/q/, ف/f/, ج/j/, ث/ṡ/, د/d/, ط/ṭ/, ز/z/, and ش/sy/ related to tajwid law ikhfa; and total regressive assimilation of tanwin vowels or consonants ن/n/ or ل/l/ near ب/b/, ر/r/, م/m/, ن/n, و/w/, ي/y/,د/d/, س/s/, ط/ṭ/, dan ظ/ẓ/ related to tajwid law iqlab, idgām bilagunnah, idgām bigunnah, and idgām syamsiyyah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>