Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adiva Reyhan Puteri
"Fitur analitik merupakan suatu fitur yang menyediakan beberapa kemampuan business analytics yang disediakan oleh pihak online marketplace bagi para penjual di marketplace terkait. Meski telah dibuat aksesibel, hal tersebut tidak menjamin bahwa fitur analitik akan digunakan oleh para penjual di online marketplace. Fitur analitik yang dapat menyajikan informasi siap pakai bagi para penjual membuat kualitas dari informasi yang disediakan menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kualitas informasi terhadap keinginan penjual untuk mengadopsi fitur analitik yang disediakan oleh pihak online marketplace menggunakan teori technology acceptance model yang dimoderasi dengan faktor analytical decision making culture (ADMC). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara daring dan berhasil memperoleh 337 respons yang valid. Respons yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance based structural equation modeling. Hasil penelitian membuktikan bahwa dari 16 hipotesis yang diajukan, 9 di antaranya berhasil diterima. Penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 6 faktor kualitas informasi yang digunakan, hanya 4 faktor yaitu, accessibility, interpretability, relevancy, dan novelty yang terbukti dapat memengaruhi keinginan penjual untuk menggunakan fitur analitik. Efek moderasi membuktikan bahwa hubungan interpretability dengan perceived ease of use dan novelty dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang rendah. Di lain sisi, hubungan accuracy dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang tinggi. Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi dalam menambah dan memperkaya literatur terkait pengadopsian business analytics di lingkungan online marketplace dan bermanfaat bagi pelaku penyedia layanan online marketplace dalam mengembangkan fitur analitik.

Analytical feature is a feature that provides several business analysis capabilities provided by the online marketplace for sellers in said marketplace. Although it has been made accessible, this does not guarantee that the analytical features will be used by sellers in the online marketplace. Analytical feature that presents ready to use information to sellers makes the quality of the information provided by the analytical feature interesting to be analyzed. This study aims to analyze the effect of information quality towards the adoption of the analytical feature by sellers of online marketplace through the technology acceptance model and moderated by the role of analytical decision making culture (ADMC). This research was conducted using a quantitative approach by spreading the research online and succeeded in obtaining 337 valid responses. The responses obtained were then analyzed using the covariance-based structural equation modeling method. The results of the study proved that out of the 16 hypotheses proposed, 9 of them are successfully accepted. This study explains that out of the 6 factors of information quality used, only 4 factors, accessibility, interpretability, relevance, and novelty have been shown to influence sellers' intention to adopt the analytical feature. The moderating effect show that the relationship between interpretability towards perceived ease of use and novelty towards perceived usefulness are stronger in the environment with low value of ADMC. However, the relationship between accuracy towards perceived usefulness is stronger in an environment with high value of ADMC. This research has several contributions in adding and enriching previous literature related to the adoption of business analytics in the online marketplace environment and is useful for online marketplace providers in developing the analytical feature."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiva Reyhan Puteri
"Fitur analitik merupakan suatu fitur yang menyediakan beberapa kemampuan business analytics yang disediakan oleh pihak online marketplace bagi para penjual di marketplace terkait. Meski telah dibuat aksesibel, hal tersebut tidak menjamin bahwa fitur analitik akan digunakan oleh para penjual di online marketplace. Fitur analitik yang dapat menyajikan informasi siap pakai bagi para penjual membuat kualitas dari informasi yang disediakan menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kualitas informasi terhadap keinginan penjual untuk mengadopsi fitur analitik yang disediakan oleh pihak online marketplace menggunakan teori technology acceptance model yang dimoderasi dengan faktor analytical decision making culture (ADMC). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara daring dan berhasil memperoleh 337 respons yang valid. Respons yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance based structural equation modeling. Hasil penelitian membuktikan bahwa dari 16 hipotesis yang diajukan, 9 di antaranya berhasil diterima. Penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 6 faktor kualitas informasi yang digunakan, hanya 4 faktor yaitu, accessibility, interpretability, relevancy, dan novelty yang terbukti dapat memengaruhi keinginan penjual untuk menggunakan fitur analitik. Efek moderasi membuktikan bahwa hubungan interpretability dengan perceived ease of use dan novelty dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang rendah. Di lain sisi, hubungan accuracy dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang tinggi. Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi dalam menambah dan memperkaya literatur terkait pengadopsian business analytics di lingkungan online marketplace dan bermanfaat bagi pelaku penyedia layanan online marketplace dalam mengembangkan fitur analitik.

Analytical feature is a feature that provides several business analysis capabilities provided by the online marketplace for sellers in said marketplace. Although it has been made accessible, this does not guarantee that the analytical features will be used by sellers in the online marketplace. Analytical feature that presents ready to use information to sellers makes the quality of the information provided by the analytical feature interesting to be analyzed. This study aims to analyze the effect of information quality towards the adoption of the analytical feature by sellers of online marketplace through the technology acceptance model and moderated by the role of analytical decision making culture (ADMC). This research was conducted using a quantitative approach by spreading the research online and succeeded in obtaining 337 valid responses. The responses obtained were then analyzed using the covariance-based structural equation modeling method. The results of the study proved that out of the 16 hypotheses proposed, 9 of them are successfully accepted. This study explains that out of the 6 factors of information quality used, only 4 factors, accessibility, interpretability, relevance, and novelty have been shown to influence sellers' intention to adopt the analytical feature. The moderating effect show that the relationship between interpretability towards perceived ease of use and novelty towards perceived usefulness are stronger in the environment with low value of ADMC. However, the relationship between accuracy towards perceived usefulness is stronger in an environment with high value of ADMC. This research has several contributions in adding and enriching previous literature related to the adoption of business analytics in the online marketplace environment and is useful for online marketplace providers in developing the analytical feature.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Hosea
"E-commerce merupakan online platform yang sedang mengalami pertumbuhan pesat dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian internet di Indonesia selama lima tahun terakhir. E-commerce menghasilkan ulasan konsumen yang merupakan sumber informasi bagi para pemangku kepentingan. Penelitian ini melakukan analisis big data terhadap 132.085 ulasan konsumen online mengenai ponsel Xiaomi yang ditulis pada tiga situs e-commerce terbesar di Indonesia: Shopee, Bukalapak, dan Blibli dengan text mining, untuk mengidentifikasi distribusi topik, menganalisis jaringan asosiasi semantik, menemukan perbedaan pada ketiga situs, dan menganalisis hubungan antara topik dan skor penilaian ulasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logistik merupakan topik yang paling banyak didiskusikan pada ketiga situs, sementara kualitas pelayanan lebih banyak didiskusikan pada Consumer-to-Consumer (C2C) daripada Business-to-Consumer (B2C) e-commerce. Atribut ponsel lebih banyak didiskusikan pada Bukalapak dan Blibli, dengan fokus topik sistem dan CPU & perangkat keras. Jaringan ulasan konsumen Bukalapak membentuk scale-free network, sementara jaringan kedua situs lainnya hanya menunjukkan karakteristik dari small-world network. Hasil regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa 5 dari 8 topik yang dibahas dalam komentar ulasan memiliki hubungan negatif dengan skor penilaian, serta ulasan bernilai rendah cenderung memiliki komentar yang lebih panjang dan spesifik. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai wawasan untuk pengembangan bagi para pemangku kepentingan di industri e-commerce.

E-commerce is a rapidly growing online platform that contributes to Indonesias internet economy during the past five years. E-commerce generates customer reviews as a source of information for stakeholders. This study applies big data analytics toward 132,085 online reviews about Xiaomi mobile phones posted on three major e-commerce websites in Indonesia: Shopee, Bukalapak, and Blibli by text mining, in identifying their distribution of topics, analyzing semantic association network, determining differences between the three websites, also analyzing the relationship between topics and rating score. The findings show that logistics is the most highly discussed topic, while service quality is discussed more in Consumer-to-Consumer (C2C) rather Business-to-Consumer (B2C) e-commerce. Phone attributes are discussed more in Bukalapak and Blibli, focusing on system and CPU & hardware topics. The network of Bukalapaks customer reviews form a scale-free network, and the other two only have the characteristics of a small-world network. The overall results from multilinear regression and ordinal logistic regression show that 5 out of 8 topics reviewed have negative relationships with rating scores, and low-rated reviews tend to have longer and more specific review comments. The findings provide insights for e-commerce stakeholders in supporting further development."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Monica Patanggu
"Privasi data menjadi perhatian krusial dalam lanskap bisnis saat ini, terutama dengan Big Data dan Analytics (BD&A) serta kecerdasan buatan (AI). Diulas melalui empat artikel, lanskap analitika bisnis yang terus berkembang membahas aspek sejarah, tantangan implementasi, dan perannya yang transformatif. Sambil menyoroti manfaat BD&A dan AI, esai menekankan kebutuhan mendesak akan kesadaran dan langkah-langkah proaktif untuk mengatasi isu privasi data. Esai ini menekankan dampak negatif dari pengumpulan data yang luas dan menganjurkan perlindungan informasi pribadi melalui regulasi yang ketat. Diskusinya menekankan kesiapan organisasi dan pengembangan kepemimpinan untuk mengatasi tantangan dalam adopsi BD&A sambil memastikan perlindungan data yang sensitif. Esai ini menyimpulkan dengan mengajak untuk lebih mendalami privasi data melalui studi kasus di masa depan untuk mengurangi risiko dalam penanganan informasi rahasia di lingkungan digital yang dinamis.

Data privacy is a critical concern in today's business landscape, particularly with Big Data and Analytics (BD&A) and artificial intelligence (AI). Explored through four articles, the evolving business analytics landscape addresses historical aspects, implementation challenges, and its transformative role. While highlighting the benefits of BD&A and AI, the essay emphasizes the urgent need for awareness and proactive measures to address data privacy issues. It underscores the drawbacks of extensive data collection and advocates for safeguarding personal information through stringent regulations. The discussion stresses organizational readiness and leadership development to navigate challenges in BD&A adoption while ensuring sensitive data protection. The essay concludes by calling for deeper exploration of data privacy in future case studies to mitigate risks in handling confidential information in the dynamic digital environment."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Mulyadi
"ABSTRAK
Nama : Adi MulyadiProgram studi : Magister ManajemenJudul : Analisis Segmentasi Konsumen Pada Perusahaan Real Estate Menggunakan Big Data Analytics Studi pada PT. ISPI Pratama LestariPembimbing : Arga Hananto, M.Bus. Studi tentang segmentasi konsumen dipengaruhi oleh kebutuhan perusahaan untuk bersaing dengan kompetitornya dan menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaannya. Segmentasi produk merupakan salah satu hal utama dalam dunia bisnis, karena kesalahpahaman dalam segmentasi konsumen dapat mengakibatkan berkurangnya pendapatan. Real estate merupakan industri senilai milyaran dolar yang sangat tersegmentasi, dikarenakan karakteristik konsumennya yang beragam. Indonesia merupakan pasar yang potensial dan bertumbuh bagi industri real estate dan perumahan, karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar sekitar 260 juta jiwa dan memiliki area geografis yang luas. Untuk menganalisa data dengan jumlah besar tersebut, perusahaan real estate menggunakan Big Data Analytics, sebagai alat untuk mendapatkan masukan yang berarti dari data tersebut. Big Data mulai banyak digunakan sebagai alat untuk mempelajari tentang kondisi atau untuk memprediksi perilaku yang mungkin terjadi melalui berbagai pemodelan analisis data. Penelitian ini menyajikan analisis segmentasi untuk membantu perusahaan pengembang real estate dalam memahami segmentasi konsumen mereka, dengan menggunakan data transaksi penjualan perusahaan periode 2013 - 2017. Analisis segmentasi dalam penelitian ini telah dikembangkan menggunakan cluster analysis, dengan menggunakan metode hierarchical clustering, Elbow Method, dan K-Means. Hasil dari cluster analysis menunjukkan bahwa terdapat 4 segmen konsumen, yang memiliki karakteristik demografis dan preferensi produk yang berbeda. Selain itu, penelitian ini juga melakukan analisis tabulasi silang untuk mengetahui hubungan antar variabel. Selanjutnya dilakukan analisis diskriminan, dari situ diketahui bahwa gaji dan harga jual merupakan 2 variabel yang secara signifikan memberikan pengaruh paling besar terhadap penentuan cluster membership. Setelah mengetahui karakteristik dan melakukan analisa, dapat diusulkan bentuk promosi yang sesuai bagi masing ndash; masing segmen.Kata kunci:Segmentasi konsumen, real estate, big data, cluster analysis, tabulasi silang

ABSTRACT
ABSTRACT Name Adi MulyadiStudy Program Magister of ManagementTitle Customer Segmentation Analysis In Real Estate Using Big Data Analytics A Study In PT. ISPI Pratama LestariCounsellor Arga Hananto, M.Bus. The study of consumer segmentation is influenced by a company 39 s need to compete with its competitors and create a competitive advantage. Product segmentation is one of the main things in the business world, because misunderstanding in consumer segmentation can lead to reduced revenue. Real estate is a multi billion dollar industry that is highly segmented, due to the diverse characteristics of its customers. Indonesia is a potential and growing market for the real estate and housing industries, as Indonesia has a large population around 260 million people and has a large geographical area. To analyze such big amounts of data, real estate companies use Big Data Analytics, as a means to gain meaningful insight from the data. Big Data is widely used as a tool to learn about conditions or to predict behaviors that may occur through various data analysis models. This study presents segmentation analysis to help real estate developers to understand their customer segmentation using company sales transaction data from 2013 to 2017 period. Segmentation analysis in this research has been developed using cluster analysis, with hierarchical clustering, Elbow Method, and K Means. The results of cluster analysis show that there are 4 segments of consumers, which have different demographic characteristics and product preferences. In addition, this study also conducted cross tabulation analysis to determine the relationship between variables. Then from discriminant analysis, it is known that salary and selling price are 2 variables that significantly give the most influence on cluster membership determination. After knowing the characteristics and perform the analysis, it can be proposed the appropriate form of promotion for each segment. Key words Customer segmentation, real estate, big data, cluster analysis, cross tabulation"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Prayogi
"Jumlah penduduk yang selalu bertambah mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal dan fasilitas pendukung juga meningkat. Bertambahnya tempat tinggal dan fasilitas-fasilitas pendukung hidup mengakibatkan terjadinya perubahan penutup lahan. Adanya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan perubahan penutup lahan yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Perubahan penutup lahan dapat di analisis menggunakan data citra satelit dengan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi. Model prediksi perubahan penutup lahan dapat di analisis dengan menggunakan metode cellular automata markov chain. Penelitian ini menggunakan teknik pansharpening dan algoritma machine learning random forest untuk melihat perubahan penutup lahan tahun 2014, 2018, 2022. Metode cellular automata markov chain dengan sepuluh driving factor (ketinggian lahan, kemiringan lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari pusat pemerintahan, jarak dari fasilitas kesehatan, jarak dari fasilitas pendidikan, jarak dari pusat perdagangan dan bisnis, jarak dari bangunan eksisting, dan kepadatan penduduk) digunakan untuk melakukan analisis model prediksi penutup lahan tahun 2016 dan 2030 di Kabupaten Majalengka. Hasil klasifikasi penutup lahan selama periode 2014 sampai 2022 menunjukkan peningkatan luas penutup lahan pada lahan terbuka dan lahan terbangun, sedangkan vegetasi alami mengalami penurunan luas. Pada model prediksi penutup lahan tahun 2030, terjadi peningkatan luas pada penutup lahan pada vegetasi budidaya, lahan terbuka, dan lahan terbangun berturut-turut yaitu 136,172 Km2, 57,768 Km2, dan 30,774 Km2 sedangkan vegetasi alami mengalami penurunan luas menjadi 225,241 Km2 pada tahun 2030. Peningkatan luas lahan terbangun terjadi pada daerah pusat pemerintahan, BIJB, dan daerah perbatasan dengan kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Kuningan. Model prediksi penutup lahan tahun 2030 memiliki keseuaian dengan tingkat moderate atau substansial dengan peta pola ruang tahun 2011-2031. Luas lahan terbangun pada tahun 2030 memiliki luas tertinggi pada masing-masing potensi bencana banjir, gempa bumi, dan tanah longsor yaitu berturut-turut memiliki tingkat potensi sedang, rendah, dan tinggi pada data BNPB dan memiliki luas tertinggi pada masing-masing bencana banjir, gempa bumi, dan tanah longsor yaitu berturut-turut memiliki tingkat potensi rendah, rendah, dan tinggi berdasarkan data Bappedalitbang Kabupaten Majalengka.

The ever-increasing population has resulted in the need for housing and supporting facilities also increasing. The increase in housing and living support facilities has resulted in changes in land cover. The construction of the West Java International Airport (BIJB) and the increase in the population have resulted in land cover changes occurring in the Majalengka Regency. Land cover changes can be analyzed using satellite image data, remote sensing technology, and geographic information systems. The prediction model for land cover changes can be analyzed using the cellular automata Markov chain method. This research uses pansharpening techniques and random forest machine-learning algorithms to see changes in land cover in 2014, 2018, and 2022. The cellular automata Markov chain method with ten driving factors (height of land, slope, distance from road, distance from river, distance from center government, distance from health facilities, distance from educational facilities, distance from trade and business centers, distance from existing buildings, and population density) has used to conduct a prediction model analysis of land cover in 2016 and 2030 in Majalengka Regency. The results of land cover classification for the period 2014 to 2022 show an increase in the area of land cover on open land and built-up land, while the area of natural vegetation has decreased in this area. In the 2030 land cover prediction model, there is an increase in the area of land cover in cultivated vegetation, open land, and built-up land, respectively 136,172 Km2, 57,768 Km2, and 30,774 Km2, while the area of natural vegetation decreases to 225,241 Km2 in 2030. The increase in the built-up land area occurred in the central government area, BIJB, and border areas with Indramayu Regency, Cirebon City, Sumedang Regency, and Kuningan Regency. The 2030 land cover prediction model is in moderate or substantial agreement with the 2011-2031 spatial pattern map. The built-up land area in 2030 has the highest area for each potential flood, earthquake, and landslide disaster, respectively, medium, low, and high potential levels in BNPB data; and has the highest area for each flood and earthquake, and landslides disaster, respectively, have low, low, and high potential levels based on data from the Majalengka Regency Bappedalitbang."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Nur Fitrah Insani
"Dalam persaingan e-commerce Indonesia yang sangat kompetitif, PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada e-commerce yang memiliki permasalahan tingginya biaya promosi yang naik sebesar 134% pada bulan agustus tapi tidak memberikan dampak yang besar terhadap jumlah pengguna yang melakukan transaksi. Menjawab permasalahan tersebut identifikasi calon pembeli potensial sangat penting untuk menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan mengoptimalkan biaya. Penelitian ini mengatasi tantangan ini dengan mengeksplorasi potensi pembelajaran mesin dalam memprediksi perilaku pengguna dalam melakukan transaksi. Metode klasifikasi yang dipilih adalah ensemble learning, dengan secara spesifik penelitian ini mengusulkan pendekatan yang memanfaatkan algoritma Random Forest, XGBoost, dan LGBM, untuk mengklasifikasikan pengguna berdasarkan kemungkinan mereka melakukan transaksi di dalam platform e-commerce. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggabungan beberapa algoritma dapat meningkatkan nilai performa klasifikasi. Kombinasi model XGBoost dan LGBM memiliki nilai presisi tertinggi dibanding kombinasi lainnya, yaitu 89,8%. Kepentingan fitur juga dinilai pada penelitian ini, yang menunjukkan bahwa fitur yang paling berpengaruh dalam prediksi pembeli potensial adalah semakin lama durasi seorang pengguna dalam menghabiskan waktu di dalam platform e-commerce semakin tinggi kemungkinan untuk melakukan pembelian atau transaksi.

In the highly competitive Indonesian e-commerce landscape, PT XYZ is one of the e-commerce companies that faces the problem of high promotion costs, which increased by 134% in August but did not have a significant impact on the number of users who made transactions. To address this problem, the identification of potential buyers is essential for implementing effective marketing strategies and optimizing costs. This study addresses this challenge by exploring the potential of machine learning in predicting user behavior in making transactions. The classification method chosen was ensemble learning, and specifically this study proposes an approach that utilizes the Random Forest, XGBoost, and LGBM algorithms to classify users based on their likelihood of making a transaction within the e-commerce platform. The findings of this study show that combining multiple algorithms can improve the classification performance value. The combination of the XGBoost and LGBM models has the highest precision value compared to other combinations, at 89.8%. Feature importance was also evaluated in this study, which showed that the most influential feature in the prediction of potential buyers is the longer the duration of a user's time spent within the e-commerce platform, the higher the likelihood of making a purchase or transaction."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reinaldy Agung G.S.
"Pada tahun 2016, Bunga WO mendapatkan penawaran untuk menjadi rekanan di 3 gedung pernikahan. Dari pilihan tersebut, dikarenakan keterbatasan keuangan, Bunga WO memutuskan untuk menjadi rekanan di salah satu gedung pernikahan. Proses pengambilan keputusan untuk memilih rekanan gedung pernikahan dilakukan dengan metode Proses Hierarki Analitik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metodologi studi kasus. Objek dari penelitian ini adalah Bunga WO khususnya pada bidang proses pengambilan keputusan, keuangan, dan manajemen strategi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa gedung Balai Kartini merupakan pilihan yang terbaik untuk dijadikan rekanan gedung pernikahan, selain itu perhitungan menunjukkan bahwa investasi layak untuk dilakukan dan Bunga WO dapat memperoleh keuntungan keuangan, untuk itu Bunga WO perlu menambah pegawai untuk mengantisipasi tambahan permintaan, menyiapkan alat pemasaran untuk ditampilkan di gedung pernikahan, membuat aket pernikahan dengan vendor wedding lain dan mengurus legalitas badan usaha untuk kemudahan pendanaan eksternal agar bisa mengambil peluang di masa depan.

options, due to financial limitation, Bunga WO decided to become a partner in one of the wedding venue. The decision process for selecting which wedding venue to choose was conducted using Analytical Hierarchy Process. This study is a qualitative study using a case study methodology. The object of this study is Bunga WO, particularly in terms of decision making process, finance, and management strategies. The results of this study indicate that the Balai Kartini wedding venue is the best choices to be made partner, in addition, the calculation shows that the investment is feasible and Bunga WO can obtain financial advantage, to do so, Bunga WO need to add employer to anticipate increase in demand, prepare marketing tool to be presented in the wedding venue, design wedding package with other reputable vendor prepare their legal form to get external fund to take opportunity in the future. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rommy Bastian Hutauruk
"Analitik diyakini menjadi kapabilitas pembeda yang dapat membawa sebuah perusahaan pada peningkatan performansi perusahaan maupun keberlanjutan bisnis. Perusahaan B2B merupakan area yang jarang dilakukan penelitian terkait analitik di sektor bisnis. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus pada PT XYZ, sebuah perusahaan telekomunisai bidang B2B, untuk dinilai tingkat kematangan proses analitik saat ini dengan menggunakan model DELTA dari Davenport. Pengukuran tingkat kematangan menunjukkan PT XYZ baru mencapai tingkat 2 (locally analytics) pada setiap element dari model DELTA: Data, Enterprises, Leadership, Target dan Analyst. Aspirasi manajemen adalah berada pada tingkat kematangan 4 (analytical company). Untuk mencapai tingkat yang diinginkan diusulkan perencanaan perbaikan tingkat kematangan berupa aktivitas-aktivitas yang kemudian disusun dalam bentuk roadmap dalam waktu lima tahun. Aktivitas-aktivitas ini dikelompokan dalam empat kategori yang lebih memudahkan dalam implementasi karena menyesuaikan dengan struktur fungsional dari unit organisasi perusahaan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi perusahaan B2B yang ingin meningkatkan tingkat kematangannya dalam menggunakan analitik dalam membantu pengambilan keputusan.

Analytics is one of the differentiating capabilities that can lead a company to improve company performance and business sustainability. B2B companies are an area where analytics-related research is rarely done in the business sector. In this research, a case study was conducted at PT XYZ, a B2B telecommunications company, to assess the current level of analytical process maturity using the DELTA model from Davenport. Maturity level measurement shows that PT XYZ currently at level 2 (locally analytics) in each element of DELTA model: Data, Enterprises, Leadership, Target and Analyst. The management's aspiration is at maturity level 4 (analytical company). To achieve the target level, it is proposed a corporate plan to improve the maturity level. The plan consists of activities compiled in the form of a roadmap executed within five years. These activities then regrouped into four categories which make implementation easier because they conform to the functional structure of the company's organizational units. This research can be used as a reference for other B2B companies to improve their maturity level in using analytics to support their decision making."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Jessica
"Perkembangan serta perubahan teknologi informasi saat ini mempengaruhi hampir seluruh sendi dan budaya kehidupan manusia. Hal tersebut menandakan adanya transisi budaya dari awalnya transaksi dilakukan secara luring berkembang menjadi daring. Pengaruh Teknologi Informasi ini juga mempengaruhi prosedur notaris dalam membuat akta autentik. Bahwa perkembangan hukum di dunia mengenal apa yang disebut dengan akta autentik elektronik, tanda tangan elektronik, bahkan cyber notary. Namun terkait dengan penjelasan Pasal 15 Ayat (3) UUJN mengenai cyber notary tidak ada penjelasan atau perintah yang lebih jelas sehingga menjadi perdebatan maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan perbandingan politik hukum yang dilakukan pemerintah Negara Jepang dan Indonesia dalam mendukung penerapan penyelenggaraan sistem notaris elektronik, pembuatan akta autentik elektronik di Negara Jepang agar memiliki kekuatan hukum sebagai alat bukti yang sempurna, dan pengaturan yang seharusnya terkait dengan akta autentik elektronik di Indonesia ke depannya. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis mengenai cyber notary dalam bidang kenotariatan. Mengingat kemajuan teknologi sudah sangat pesat sehingga tidak dapat lagi dihindari, dan penggunaan teknologi menjadi lebih efektif, efisien dan biaya yang murah bagi manusia dalam melakukan pekerjaannya. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan ini yaitu yuridis normatif dengan pendekatan perbandingan (comparative approach) dan pendekatan perundang-undangan (statute approach) antara hukum dua negara yaitu Undang-Undang Notaris Jepang No. 53 Tahun 1908 jo. Undang-Undang Notaris Jepang No. 74 Tahun 2011 dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 jo. Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris melalui teknik analisis datanya dilakukan secara kualitatif dan pengumpulan datanya menggunakan data sekunder sebagai data utama yakni studi dokumen yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder sedangkan data primer sebagai data pendukung yakni wawancara dengan beberapa orang notaris sebagai narasumber. Jepang telah mereformasi Undang-Undang Notarisnya sehingga sistem cyber notary telah terlaksana sejak tahun 2000 dan notaris elektronik harus terdaftar dalam list yang dikoordinir oleh Kementerian Kehakiman sehingga terdapat pelatihan atau kualifikasi khusus. Jepang juga telah mempunyai Undang-Undang Tanda Tangan Elektronik dan Bisnis Sertifikasi sejak tahun 2000, yang mana undang-undang tersebut saling berhubungan dengan Undang-Undang Notarisnya. Selain itu dalam pelaksanaan notaris elektronik dan tanda tangan elektronik terdapat Penyelenggara Usaha Sertifikasi Jepang yang telah mendapatkan akreditasi dari Menteri yang berwenang sehingga kekuatan pembuktian akta autentik elektronik tersebut menjadi kekuatan pembuktian yang sempurna. Pengaturan akta autentik elektronik yang seharusnya di Indonesia yaitu menambahkan pengertian akta elektronik sebagai akta autentik dalam Pasal 1 UUJN, menambahkan dan memperjelas secara detail kewenangan notaris terkait cyber notary dalam Pasal 15 Ayat (3) UUJN, merevisi dan memperluas kata menghadap dalam Pasal 16 Ayat (1) huruf M, dan mengamandemen Pasal 5 Ayat (4) UU ITE.

Developments and changes in information technology currently affect almost all joints and culture of human life. This indicates a cultural transition from initially transactions carried out offline to developing online. The influence of Information Technology also influences notary procedures in making authentic deeds. That the development of law in the world recognizes what is called an authentic electronic deed, electronic signature, and even a cyber notary. However, in relation to the elucidation of Article 15 Paragraph (3) UUJN regarding cyber notary, there is no clearer explanation or order, so it becomes a debate, further research is needed on this matter. The issues raised in this study relate to the comparison of legal politics carried out by the governments of Japan and Indonesia in supporting the implementation of the implementation of an electronic notary system, making authentic electronic deeds in Japan so that they have the force of law as perfect evidence, and the arrangements that should be related to deed electronic authentic in Indonesia in the future. This research generally aims to examine and analyze cyber notaries in the notary field. Considering that technological progress has been so rapid that it can no longer be avoided, and the use of technology has become more effective, efficient and inexpensive for humans in carrying out their work. The research method used in this writing is normative juridical with a comparative approach and a statute approach between the laws of the two countries, namely Japanese Notary Law No. 53 of 1908 jo. Japanese Notary Law No. 74 of 2011 with Law no. 2 of 2014 jo. Law No. 30 of 2004 concerning the Position of Notary through data analysis techniques carried out qualitatively and data collection using secondary data as the main data, namely document studies consisting of primary legal materials and secondary legal materials while primary data as supporting data, namely interviews with several notaries as resource persons. Japan has reformed its Notary Law so that the cyber notary system has been implemented since 2000 and electronic notaries must be registered on a list coordinated by the Ministry of Justice so that there is special training or qualifications. Japan has also had Electronic Signature and Certification Business Laws since 2000, which are interrelated with its Notary Laws. In addition, in the implementation of electronic notaries and electronic signatures, there are Japanese Certification Business Operators who have received accreditation from the competent Minister so that the strength of proof of the authentic electronic deed becomes a perfect evidentiary force. The regulation of authentic electronic deed that should be in Indonesia is adding the definition of an electronic deed as an authentic deed in Article 1 UUJN, adding and clarifying in detail the authority of a notary related to cyber notary in Article 15 Paragraph (3) UUJN, revising and expanding the word facing in Article 16 Paragraph (1) letter M, and amending Article 5 Paragraph (4) of the ITE Law. "
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>