Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Achir Suci Ramadhan
"Walaupun machine learning semakin umum digunakan pada berbagai bidang, mempercayakan sebuah kotak hitam untuk mengambil keputusan yang krusial, seperti keputusan terkait bidang kesehatan dan hukum, merupakan hal yang beresiko. Karena hal ini, merupakan ide yang baik jika terdapat suatu model machine learning yang mekanisme pengambilan keputusannya dapat diinterpretasikan oleh penggunanya untuk menjelaskan keputusan yang diambil. Dengan motivasi ini, tugas akhir ini akan berfokus pada studi lanjut mengenai model interpretable machine learning berbasis MaxSAT, yaitu MLIC dan IMLI. MLIC merupakan sebuah model interpretable machine learning berbasis MaxSAT yang mekanisme di dalamnya dapat terlihat secara transparan melalui rule berbentuk CNF dan DNF yang dihasilkan. Akan tetapi, performa waktu training model ini sangat buruk. Untuk mengatasi hal ini, IMLI dikembangkan dengan cara memodifikasi MLIC menggunakan sifat incremental. Hal ini berhasil meningkatkan waktu training MLIC dengan pengorbanan akurasi yang cukup kecil. Melalui studi lanjut ini, tugas akhir ini kemudian akan memaparkan perbandingan akurasi IMLI dengan cara mengganti metode diskretisasi fitur kontinu di dalamnya, dari diskretisasi berbasis quantile 10 bin menjadi diskretisasi berbasis entropi. Dari eksperimen yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa IMLI memiliki performa waktu training hingga 1000 kali lebih baik daripada MLIC dengan pengorbanan akurasi tes secara rata-rata sebesar 1.47%. Kemudian, penggunaan diskretisasi berbasis entropi menghasilkan akurasi tes 2.67% lebih baik secara rata-rata dibandingkan diskretisasi berbasis quantile 10 bin pada IMLI. Uji statistik menunjukkan bahwa pengorbanan akurasi yang terjadi pada IMLI secara umum tidak signifikan. Terkait ukuran rule yang dihasilkan, diperoleh perubahan yang bervariasi tergantung dataset yang digunakan, baik antara MLIC dan IMLI maupun antara diskretisasi berbasis quantile dan entropi. Terakhir, tugas akhir ini juga akan memaparkan koreksi pengaruh banyak partisi terhadap waktu training yang sebelumnya dipaparkan pada paper IMLI.

Despite the wide adoption of machine learning in various domains, trusting a black-box machine learning model to make critical decisions, e.g. in medical and law, might be too risky. Thus, having a transparent machine learning model whose decision-making mechanism is easy to understand by humans is increasingly becoming a requirement. Motivated by this, this bachelor’s thesis conducts a thorough study about the MaxSAT- based interpretable machine learning model, namely MLIC and IMLI. MLIC is a MaxSAT-based interpretable machine learning model whose mechanism is transparent by its generated CNF and DNF rules. However, it suffers from poor training time performance. To overcome this, an incremental version of MLIC, namely IMLI, was developed. IMLI has a far better training time performance with a slight sacrifice on its accuracy. This bachelor’s thesis then compares IMLI accuracy by changing its discretization method from the 10-bin quantile-based discretization to the entropy-based discretization. The conducted empirical studies show that IMLI has better training time performance, up to 1000 times better than MLIC with 1.47% sacrifice of test accuracy on average. It also shows that the entropy-based discretization results in 2.67% higher test accuracy on average compared to the 10-bin quantile-based discretization in IMLI. Test statistic shows that the sacrifice of accuracy in IMLI is insignificant. For the rule size, it shows that the choice of model and its discretization has various effects across the datasets. Lastly, this bachelor’s thesis explains a correction on the effect of partitions to training accuracy that is reported in the IMLI paper."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abyoso Hapsoro Nurhadi
"Berdasarkan data World Health Organization (WHO) hingga 6 Januari 2022, terdapat 4.264.669 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan jumlah kematian sebanyak 144.116 pasien di Indonesia. Figur ini meningkat drastis saat dibandingkan data WHO hingga 25 April 2021 sebesar 1.636.792 kasus terkonfirmasi dengan jumlah kematian sebanyak 44.500 pasien. Varian B.1.617.2 atau lebih umum dikenal sebagai Delta dinyatakan hadir di Indonesia pada 3 Mei 2021 dengan dua kasus positif terdeteksi di Jakarta. Varian ini memiliki daya tular yang lebih tinggi dan mengakibatkan gejala COVID-19 lebih parah sehingga menjadi varian yang mendominasi persebaran COVID-19 di Indonesia. Menurut revisi protokol tatalaksana COVID-19 edisi ketiga, seorang pasien COVID-19 dapat dibedakan menjadi lima kategori berdasarkan severitas kasus yang diderita dengan tingkat risiko tertinggi yaitu kritis. Pasien COVID-19 yang digolongkan kategori kritis menunjukkan gejala Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis, dan syok sepsis. Dengan menganalisisis berbagai faktor yang terkait dengan gejala-gejala tersebut, dapat dibangun sebuah pemahaman berbentuk model Machine Learning untuk mengestimasi tingkat risiko kasus seorang pasien COVID-19. Model Machine Learning yang dibangun mencakup berbagai model, seperti model berbasis tree maupun berbasis ensemble. Dalam penelitian ini, tingkat risiko disimplikasi menjadi dua, yaitu severe dan non-severe berdasarkan urgensi perawatan khusus di rumah sakit. Untuk menentukan model optimal, digunakan metrik evaluasi Recall guna memberi perhatian kepentingan pasien tergolong kasus severe berhasil dideteksi severe dengan benar. Digunakan data pasien positif COVID-19 pada salah satu rumah sakit di Jakarta dari Januari 2020 hingga Agustus 2021 yang dibagi menjadi dua periode, sebelum dan sesudah adanya varian Delta. Dengan pembagian data ini, dapat dibangun tiga model Machine Learning yaitu model sebelum Delta, model setelah Delta, dan model keseluruhan. Dari ketiga model yang terbangun, akan diperiksa apakah ada perbedaan yang signifikan. Lebih lanjut, model-model Machine Learning yang terbentuk akan diuji tingkat kepercayaan terhadap prediksinya menggunakan metode Conformal. Diperoleh model Random Forest berhasil mengklasifikasikan data COVID-19 dengan lebih baik dibanding model-model lainnya. Model Random Forest pada seluruh variabel respon mencapai Recall 86,49%. Dengan identifikasi 4 variabel terpenting, model mencapai Recall 80,18%. Mendukung hasil ini, model percaya 90% dengan prediksi yang dihasilkan.

According to World Health Organization (WHO) data to 6 January 2022, there have been 4.264.669 confirmed cases of COVID-19 with 144.116 patient deaths in Indonesia. This figure has significantly increased when compared with WHO data to 25 April 2021, where there were 1.636.792 confirmed cases with 44.500 patient deaths. The B.1.617.2 variant or more commonly known as Delta was announced to be present in Indonesia on 3 May 2021 with two positive cases detected in Jakarta. This variant is more contagious and causes worse COVID-19 symptoms which made it the dominating variant of COVID-19 distribution in Indonesia. According to the revision of COVID-19 governance protocol third edition, a patient of COVID-19 can be differentiated to five categories depending on the severity of their case with the highest risk being critical. A patient of COVID-19 that is categorized as critical will show symptoms of Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis, and sepsis shock. Through analyzing the factors that are related to these symptoms, we can build an understanding in the form of Machine Learning to estimate a COVID-19 patient’s degree of severity. The Machine Learning model that will built encompasses many models, such as tree-based models and ensemble-based models. In this research, this degree is simplified into two, which are severe and non-severe with accordance to the urgency of special care in hospitals. To determine optimal models, the Recall evaluation metric is used as a means to give better attention to making sure severe patient cases are properly classified as severe. The data used will be positive COVID-19 patients in a Jakarta-based hospital from January 2020 until August 2021 which is split into two periods of before and after the presence of Delta variant. With this division, we can build three Machine Learning models which has it learn before Delta, after Delta, and overall. From each of these built models, we will then determine if there exists a significant difference between them. Furthermore, the Machine Learning models that are built will be tested in its confidence on their own prediction using the Conformal method. We procure that Random Forest model classifies COVID-19 data better than all other models. Random Forest built on all response variables achieve 86,49% Recall. With the identification of 4 most important variables, the model achieves 80,18%. Supporting this result, the model has 90% faith in its prediction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Mentari Desriyani
"Pemeliharaan merupakan hal terpenting dalam menjalankan sebuah sistem produksi yang melibatkan aset yang besar, termasuk pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Pemeliharaan mesin berbasis kondisi mesin Condition-Based Maintenance dirasa efektif dalam menjaga performa mesin. Kondisi mesin dapat diketahui melalui data operasi yang ada. Salah satu pendekatan yang dapat mempelajari dan mengolah ribuan data operasi yang terekam oleh sensor-sensor parameter keseluruhan data operasi yang ada adalah dengan pendekatan machine learning. Data operasi tersebut kemudian akan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu long, medium dan short dengan batasan berupa lama waktu aset tersebut beroperasi. Data tersebut kemudian akan menjalani proses training menggunakan aplikasi Classification Learner pada software MATLAB. Proses ini memungkinkan MATLAB mempelajari hubungan antar parameter, waktu dan kategori yang dibuat hingga menghasilkan sebuah model klasifikasi kondisi mesin. Model tersebut kemudian digunakan untuk memprediksi kondisi turbin terkini yang kemudian dapat diperkirakan berapa lama lagi turbin dapat beroperasi dengan baik sampai turbin membutuhkan kegiatan pemeliharaan kembali.

Maintenance is the most important thing in running a large production system that is using some machinery such as turbines, pumps and so on. This is also applied for a geothermal power plants that have so many assets to maintain. Condition based maintenance is considered to be the most effective maintenance management to be applied for a big scale industrial company. Machines condition could be known from the machines operation data that is continously recorded by the censors of some parameter. One of the most suitable approach to learn and process the big operation data is machine learning. The operation data will be classified into three categories, there are long category, medium category and short category, which has its limit based on the length of time the machine has been operating. Then, the operation data will be trained using Classification Learner toolbox of MATLAB. This process let MATLAB understands the relationship between each parameter, time and the categories until a classification model of machines condition has been produced. The model later could be used to predict the most recent machines condition so that we can also predict how long the machine could still operate well until it needs to be maintained again. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Dea Annisayanti Putri
"Dalam era digital yang terus berkembang, aktivitas sosial dan bisnis semakin banyak beralih ke media sosial dan digitalisasi melalui e-commerce. Tidak hanya pada sektor jual beli masyarakat, terjadi digitalisasi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah dengan dibangunnya sistem e-katalog. Sistem e-katalog memungkinkan pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi dan memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan secara adil dan transparan. Namun, sistem e-katalog mengalami keterbatasan dalam hal jumlah dan jenis produk, sehingga upaya terus dilakukan untuk menambah vendor dan memperluas kesepakatan dengan penjual lokal. Meskipun begitu, masih terdapat banyak produk impor yang tercatat pada daftar produk di e-katalog. Dengan memanfaatkan teknologi Machine Learning, klasifikasi produk ke lokal dan pemetaannya ke kategori di e-katalog dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh sistem e-katalog ini.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Experimental research, dimana klasifikasi produk dan pemetaan kategori yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Machine Learning. Pemetaan kategori dilakukan dengan 2 pendekatan, produk ke kategori dan kategori ke kategori. Klasifikasi produk dibagi menjadi 2 kelas yaitu lokal dan impor. Data yang diolah adalah produk dari e-commerce dari rentang November 2022 hingga April 2023.
Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk klasifikasi produk lokal dan kategori adalah Random Forest (RF), Support Vector Machine (SVM), Neural Network (NN), dan Transformers. Dari eksperimen klasifikasi produk lokal dan kategori, keduanya mendapatkan hasil evaluasi terbaik dari model transformers, yang digunakan sebagai model ekstraksi fitur hingga klasifikasi. Performa model klasifikasi produk lokal mendapat f1-score 97,24% dan akurasi 97,25%. Sedangkan model klasifikasi kategori, performa model f1-score 63,74% dan akurasi 64,14%.

In the ever-evolving digital era, social and business activities are increasingly turning to social media and digitalization through e-commerce. Not only in the public buying and selling sector, digitization happen in the field of government goods/services procurement with the construction of an e-catalog system. The e-catalog system enables the government and the public to monitor and ensure that government procurement of goods and services is carried out in a fair and transparent manner. However, the e-catalog system suffers from limitations in terms of the number and types of products, so efforts are being made to add more vendors and expand agreements with local sellers. Even so, there are still many imported products listed on the product list in the e-catalog. By utilizing Machine Learning technology, classifying products to local and mapping them to categories in the e-catalog can help solve the problems faced by this e-catalog system.
The research design used in this study is Experimental research, where product classification and category mapping are carried out in this study using Machine Learning methods. Category mapping is done with 2 approaches, product to category and category to category. Product classification is divided into 2 classes, namely local and imported. The processed data are products from e-commerce from November 2022 to April 2023.
The methods used in this study for local product classification and categories are Random Forest (RF), Support Vector Machine (SVM), Neural Network (NN), and Transformers. From the local and category product classification experiments, both obtained the best evaluation results from the Transformers model, which was used as a feature extraction model for classification. The performance of the local product classification model gets an f1-score of 97,24% and accuracy 97,25%. While the category classification model, the performance of the f1-score model is 63,74% and accuracy 64,14%.
"
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richie Ghifari
"Rancang campur beton merupakan proses bertahap dan kompleks untuk mencoba menemukan komposisi bahan terbaik guna menghasilkan beton dengan performa terbaik. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibandingkan sifat-sifat lain. Dalam proses pembuatannya, banyak variabel terutama jumlah komposisi material penyusun yang dapat memengaruhi kuat tekan beton. Terdapat beberapa metode konvensional dalam memprediksi beton yang terkadang memberikan hasil prediksi lebih atau kurang dari kuat tekan yang ditargetkan. Diperlukan metode yang akurat dalam memprediksi kuat tekan beton agar dapat memberikan keuntungan secara signifikan terhadap penggunaan bahan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Deep Neural Network (DNN) sebagai subbidang dari Machine Learning (ML) dan Artificial Intelligence (AI), untuk memprediksi kuat tekan beton berdasarkan komposisi campuran dan properti materialnya. Penelitian ini menghasilkan formula matematika berupa persamaan yang dihasilkan dari model DNN terbaik dengan melihat aspek error model dan grafik model loss. Terdapat total 2048 model yang dianalisis dengan variasi jumlah variabel input (feature) yang berbeda-beda. Model 280 pada kasus 1 dan model 23 pada kasus 5 merupakan model terbaik yang dihasilkan penelitian ini, dengan masing-masing nilai error model 43,8028 dan 5778,5850 untuk Mean Squared Error (MSE) serta 5,0073 dan 59,8225 Maen Absolute Error (MAE).

Concrete mix design is a gradual and complex process of trying to find the best ingredient composition to produce the best performing concrete. The compressive strength of concrete is the most important property in concrete quality compared to other properties. In the manufacturing process, many variables, especially the amount of material composition, can affect the compressive strength of concrete. There are several conventional methods of predicting concrete that sometimes give predictive results more or less than the targeted compressive strength. An accurate method of predicting the compressive strength of concrete is needed in order to significantly benefit the use of materials. Therefore, this research utilizes Deep Neural Network (DNN), a subfield of Machine Learning (ML) and Artificial Intelligence (AI), to predict the compressive strength of concrete based on its mix composition and material properties. This research produces mathematical formulas in the form of equations generated from the best DNN model by looking at the aspects of model error and model loss graphs. There are a total of 2048 models analyzed with different variations in the number of input variables (features). Model 280 in case 1 and model 23 in case 5 are the best models produced by this study, with model error values of 43.8028 and 5778.5850 for Mean Squared Error (MSE) and 5.0073 and 59.8225 Maen Absolute Error (MAE), respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebala, Gopinath
"Just like electricity, Machine Learning will revolutionize our life in many ways-some of which are not even conceivable today. This book provides a thorough conceptual understanding of Machine Learning techniques and algorithms. Many of the mathematical concepts are explained in an intuitive manner. The book starts with an overview of machine learning and the underlying Mathematical and Statistical concepts before moving onto machine learning topics. It gradually builds up the depth, covering many of the present day machine learning algorithms, ending in Deep Learning and Reinforcement Learning algorithms. The book also covers some of the popular Machine Learning applications. The material in this book is agnostic to any specific programming language or hardware so that readers can try these concepts on whichever platforms they are already familiar with."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20506268
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Wulan Triadji
"Tahap desain yang merupakan tahap yang paling kompleks untuk dipahami, dijalankan dan dikelola membuat industri konstruksi mengalami penurunan produktivitasnya. Selain masalah desain, bangunan memiliki masalahnya tersendiri yaitu kegiatan pembangunanya yang memiliki dampak negatif pada lingkungan. Hal ini membuat pentingnya menerapkan konsep green building pada tahap desain. Proses desain green building yang memakan waktu lebih lama daripada bangunan konvensional membuat industri konstruksi diharapkan mampu mengambil langkah yang inisiatif dalam menemukan cara alternatif dalam membuat tahapan desain green building dengan cara yang lebih efektif. Salah satunya dengan penerapan teknologi dengan menggunakan machine learning. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini akan menggabungkan solusi atas kedua masalah dari industri bangunan, dengan membangun model machine learning untuk perencanaan desain green building. Variabel green building yang digunakan dalam mengembangkan model machine learning adalah efisiensi energi, kualitas ligkungan dalam ruangan, efisiensi air dan perencanaan lokasi. Metode yang diambil sebagai model terbaik dalam penelitian ini adalah model dengan pengganbungan algoritma IF/ELSE dan artificial neural network dengan nilai mean square error sebesar 1.3.

The design stage is the most complex stage to understand, carry out and manage, causes the construction industry has experienced declining productivity. Apart from design issues, buildings have their own problems, their construction activities have a negative impact on the environment. It is important to apply green building concepts at the design stage. The green building design process takes longer than conventional buildings makes the construction industry expected to be able to take initiative steps in finding alternative ways to make green building design stages more effective. Based on these problems, this research will combine solutions to the two problems of the building industry, by building machine learning models for green building designs. Green building variables used in developing machine learning models are energy efficiency, indoor environmental quality, water efficiency and site planning. The method taken as the best model in this study is a model by combining the IF/ELSE algorithm and artificial neural network with a mean square error of 1.3. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Ramadhan Pranoto
"Menurut EEB Laboratory Jakarta, pada tahun 2016 sektor bangunan memiliki mengkonsumsi 18-20% dari total penggunaan energi di Indonesia, dan terus menerus meningkat seiring perkembangan teknologi yang membutuhkan sumber energi dalam upaya peningkatan kualitas hidup penghuni bangunan. Bangunan pintar merupakan sebuah konsep pemanfaatan teknologi yang tidak hanya bertujuan meningkatkan kenyamanan penghuni, tetapi juga dapat membantu dalam upaya efisiensi energi pada operasional bangunan. Maka dari itu, penelitian ini akan membantu upaya perancangan efisiensi energi pada sebuah bangunan dengan meninjau fitur dan karakteristik yang berpotensi dalam mendukung efisiensi energi dengan penerapan konsep bangunan pintar. Selain itu, akan dibuat sebuah model dengan pemanfaatan machine learning yang mampu memberikan prediksi tingkat penggunaan energi berdasarkan fitur-fitur yang diberikan. Model machine learning yang dihasilkan memiliki rata-rata nilai kesalahan relatif sebesar 17,76%, serta didapatkan tingkat efisiensi dengan penerapan seluruh fitur yang diidentifikasi pada rentang 34,5% hingga 45,3% tergantung pada lantai yang ditinjau.

According to EEB Laboratory Jakarta, Indonesian building sector accounts for 18- 20% energy consumption in 2016, and this trend will continuously increase as technology needed to increase housing residents' quality keeps advancing. Smart building is a concept to utilise technology that does not only help increase occupants' comfort inside the building, but it can also help increase energy usage efficiency in building operations. This research aims to help the effort in designing energy efficiency planning for a building by reviewing potential features and characteristics that could help improves energy efficiency with implementation of the smart building concept. A model based on machine learning that could give prediction on the level of energy consumption based on given features will also be discussed here. This model of machine learning has a 17,76% average of relative error, as well as 34,5% until 45,3% efficienct level that includes implementation of all features, depending on analysed floor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuri Prihantono
"

Pemanfaatan Intrusion Detection System (IDS) untuk mengamankan infrastruktur jaringan internet masih memiliki masalah yang belum terselesaikan, yaitu kurangnya akurasi deteksi serangan sehingga mengakibatkan terjadinya permasalahan false positif dan banyaknya alarm palsu. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam implementasi IDS adalah dengan menggunakan pendekatan machine learning. Pada penelitian ini, penulis mengusulkan sistem yang menggunakan pendekatan machine learning untuk mendeteksi serangan jaringan dan mengirim peringatan serangan. Dataset CSE-CICIDS2018 dan Model-Based Feature Selection digunakan untuk mengevaluasi kinerja delapan algoritma klasifikasi dalam mengidentifikasi serangan jaringan guna menentukan algoritma terbaik. Hasilnya, Model XGBoost dipilih sebagai model yang memberikan hasil kinerja algoritma terbaik dalam perbandingan model machine learning ini, dengan tingkat akurasi untuk klasifikasi two-class sebesar 99%, dan multi-class sebesar 98,4%.


Utilization of the Intrusion Detection System (IDS) to secure internet network infrastructure still has unresolved problems, namely the lack of attack detection accuracy, resulting in false positives and many false alarms. One approach that is widely used to overcome the problems that occur in the implementation of IDS is to use a machine learning approach. In this study, the authors propose a system that uses a machine learning approach to detect network attacks and send attack warnings. The CSE-CICIDS2018 dataset and Model-Based Feature Selection were used to evaluate the performance of eight classifier algorithms in identifying network attacks to determine the best algorithm. As a result, the XGBoost model was chosen as the model that gives the best algorithm performance results in this machine learning model comparison, with an accuracy rate of 99% for two-class classification and 98.4% for multi-class.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Rizki
"Inclining test merupakan proses untuk mengetahui titik berat kapal dengan memindahkan beban uji di atas kapal. Tujuan dari Inclining test pada kapal adalah untuk menentukan tinggi titik berat kapal dan metasentra kapal, yang menjadi dasar perhitungan stabilitas kapal dalam berbagai kondisi pemuatan (load case). Percobaan inclining test umumnya dilakukan dengan dua metode, yaitu langsung di kapal setelah pembangunan selesai dan melalui simulasi komputasi. Namun, metode ini seringkali memerlukan persiapan yang cukup lama. Dengan berkembangnya otomasi dan teknologi, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengukuran Inclining test dengan lebih cepat dan akurat tanpa menunggu kapal selesai dibangun. Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan membuat model Inclining test kapal menggunakan metode Machine Learning. Machine Learning digunakan untuk mempelajari data yang dimasukkan ke dalam sistem, dan memungkinkan mesin menghasilkan output dari percobaan inclining test seperti jika dilakukan langsung di kapal. Penelitian dilakukann dengan menggunakan Google Spreadsheet untuk menyimpan data- data inclining test yang pernah dilakukan, Github sebagai tempat yang digunakan untuk menyiimpan kode pemograman mesin, dan Streamlit sebagai interface untuk data baru yang akan dimasukan, menjalankan kode mesin yang ada di Github dan memperlihatkan hasil prediksi yang dilakukan oleh mesin. Kemudian akan dilakukan pengujian tools dengan 2 tahap dimana mesin akan memprediksi data yang sudah pernah dipelajari dan data baru. Dari penelitian didapatkan bahwa mesin pada saat ini mampu memprediksi data yang pernah dipelajari dengan error MSE sebesar 0.521 namun masih kesulitan memprediksi data baru dengan error mse sebesar 16,88. Mesin menyimpulkan bahwa momen beban merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi kemiringan pada pegujian inclining test kapal.

The Inclining test is a process to determine the center of gravity of a ship by shifting a test load onto the ship. The purpose of the Inclining test on a ship is to establish the height of the ship's center of gravity and metacenter, which serves as the basis for calculating the ship's stability under various loading conditions (load cases). Inclining test experiments are generally conducted using two methods: directly on the ship after construction is completed and through computational simulations. However, these methods often require considerable preparation time. With the advancement of automation and technology, this research aims to optimize Inclining test measurements more quickly and accurately without waiting for the ship's construction to finish. The approach taken in this study involves creating a model of the ship's Inclining test using the Machine Learning method. Machine Learning is utilized to learn from the data entered into the system, allowing the machine to generate output from Inclining test experiments as if conducted directly on the ship. The research is conducted using Google Spreadsheet to store previously conducted Inclining test data, Github as a repository for machine programming code, and Streamlit as an interface for new data entry. It runs the machine code stored in Github and displays the prediction results. The testing of tools is performed in two stages, where the machine predicts data that has been previously learned and new data. From the research, it is found that the machine is currently able to predict previously learned data with an MSE error of 0.521 but faces difficulties in predicting new data with an MSE error of 16,88. Also machine concluded that Weight momen is the biggest factor during ship inclining test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>