Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rama Vandika Daniswara
"Pasar keuangan, baik di pasar uang maupun pasar saham, mendapat sorotan yang meningkat setelah GFC (Krisis Keuangan Global) 2007. Meski belum tentu menjadi sumber atau pemicu utama KKG, pasar saham memainkan peran utama dalam memperburuk krisis dan menyebarkan krisis lebih luas lagi. Beberapa penelitian telah beralih ke variabel makroekonomi dalam menjelaskan volatilitas dan harga pasar saham. Penelitian ini menggunakan ARDL untuk variabel makroekonomi yang berpengaruh terhadap volatilitas pasar saham, dan BEKK-GARCH untuk volatilitas spillover. Jangka waktunya adalah 2009-2019. Inflasi, suku bunga, VIX, CCI berpengaruh positif terhadap volatilitas pasar saham, sedangkan imbal hasil obligasi jangka panjang berpengaruh negatif terhadap volatilitas pasar saham. Koefisien dan standar deviasi meninggalkan ruang untuk interpretasi ke nilai sebenarnya. Komposit pasar saham Indonesia memiliki korelasi dan kovarians nilai pasar yang kuat dengan Thailand dan Filipina, dan volatilitas spill-over yang kuat dengan Singapura dan Filipina.

Financial markets, both in the money market and the stock market, received increased attention after the GFC (Global Financial Crisis) 2007. While not necessarily main source or trigger of the GFC, the market played a major role in the crisis and spread the crisis even more. Several studies have turned to macroeconomic variables in explaining volatility and stock market prices. This study uses ARDL for macroeconomic variables that affect stock market volatility, and BEKK-GARCH for spillover volatility. The term is 2009-2019. Inflation, interest rates, VIX, CCI have a positive effect on stock market volatility, while long-term bond yields have a negative effect on stock market volatility. The coefficients and standard deviations leave room for interpretations of their true values. The Indonesian stock market composite has strong market correlation and covariance values with Thailand and the Philippines, and strong spill-over volatility with Singapore and the Philippines."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ezra Valentino
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh cross-sectional risk, yang merupakan risiko spesifik bisnis dan volatilitas pasar saham, sebagai variabel untuk mengestimasi risiko makroekonomi di Indonesia. Penelitian ini mengobservasi perusahaan- perusahaan publik di Indonesia dan data-data makroekonomi Indonesia pada periode 2004-2020. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan term spread sebagai variabel dependen yang merefleksikan risiko makroekonomi, dan financial friction, arus kas, debt-service-ratio, dan volatilitas pasar saham sebagai variabel independen. Dengan menggunakan metode Autoregressive Distributed Lag Model, penelitian ini menunjukkan bahwa risiko perusahaan secara spesifik dan risiko pasar saham mampu mengestimasi risiko makroekonomi, sehingga menjadi sinyal awal shock ekonomi, seperti resesi atau inflasi tinggi di masa depan. Model dalam penelitian ini juga meneliti hubungan cross-sectional risk terhadap indikator makroekonomi lainnya, seperti consumer confidence index, money supply, dan neraca dagang Indonesia. Setiap variabel merepresentasikan makna masing-masing dalam menjelaskan risiko makroekonomi Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada peneliti selanjutnya, investor, pelaku bisnis, perbankan, dan regulator.

This study was conducted with the aim of knowing the effect of cross-sectional risk, which comprises business-specific risk and stock market volatility, as a variable for estimating macroeconomic risk in Indonesia. This study observes public companies in Indonesia and Indonesian macroeconomic data in the period 2004-2020. In this study, the authors use term spread as the dependent variable that reflects macroeconomic risk, and the cross-sectional risk comprises financial friction, cash flow, debt-service-ratio, and stock market volatility as independent variables. By using the Autoregressive Distributed Lag Model method, this study shows that business-specific risk and stock market risk are able to estimate macroeconomic risk, so that it becomes an early signal of economic shock, such as recession or high inflation in the future. The model in this study also examines the cross-sectional risk relationship with other macroeconomic indicators, such as the consumer confidence index, money supply, and Indonesia's trade balance. Each variable represents its own meaning in explaining Indonesia's macroeconomic risk. The results of this study are expected to provide insight to further researchers, investors, entrepreneurs, banks, and regulators."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Arfiansah
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap tingkat pengembalian pasar saham negara-negara maju dan berkembang. Variabel makroekonomi yang digunakan adalah produksi industri dan tingkat suku bunga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari dua variabel makroekonomi tersebut terhadap tingkat pengembalian pasar saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat produksi industri berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar saham baik pada negara-negara maju maupun berkembang. Sementara tingkat suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar saham baik pada negara-negara maju maupun berkembang.

This study discusses the impacts of macroeconomic variables on the stock market returns in developed and emerging countries. The macroeconomic variables used are industrial production and interest rates. The purpose of this study is to determine the impacts of the two macroeconomic variables on stock market returns. The results of this study indicate that industrial production has a significant positive effect on stock market returns in both developed and developing countries. While interest rates have a significant negative effect on stock market returns in developed and developing countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richardo Constantin Hugo
"[ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi relevansi nilai dari biaya
riset dan pengembangan dan dividen terhadap nilai pasar ekuitas dari perusahaan
merugi. Pengaruh dari biaya riset dan pengembangan dan dividen terhadap nilai
pasar ekuitas diukur dengan analisis regresi sesuai Jiang dan Stark (2013).
Pengujian hipotesis dilakukan pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) , Singapore Stock Exchange (SGX), Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), Philippines Stock Exchange (PSE) dan Stock Exchange of
Thailand (SET) dalam tahun 2000 hingga 2014 sejumlah 387 observasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari biaya riset dan
pengembangan dan dividen terhadap nilai pasar ekuitas. Perusahaan yang berada
di tahap siklus hidup young memperkuat pengaruh positif dari biaya riset dan
pengembangan dan dividen. Pengujian tambahan dilakukan dengan melakukan
analisis regresi berganda setiap negara secara terpisah, membuktikan biaya riset
dan pengembangan diapresiasi investor Indonesia, Malaysia dan Singapura
sementara dividen diapresiasi pada Indonesia dan Singapura. Hasil observasi di
Thailand, respon pasar lebih mementingkan nilai buku ekuitas. Pada Filipina tidak
dapat dilakukan analisis regresi berganda dikarenakan keterbatasan data.

ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the value relevance of research and
development and dividends to the market value of equity for loss making firm.
The effect of research and development expenses and dividends to a market value
of equity is measured by regression analysis according to Jiang and Stark (2013).
Hypothesis testing is conducted to public companies listed on the Indonesia stock
exchange (BEI), the Singapore Stock Exchange (SGX), the Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), the Philippines Stock Exchange (PSE) and Stock Exchange of
Thailand (SET) in 2000 to 2014 with 387 firm years observation. The results of
this study showed a positive and significant influence from the research and
development costs and dividend on the market value of equity. Firms in young life
cycle stage, reinforcing the positive effect of the research and development and
dividends. Additional testing done by doing multiple regression analysis
separately. Research and development is appreciated by investor in Indonesia,
Malaysia and Singapore while dividend is appreciated in Indonesia and
Singapore. In Thailand, investor more responsive on book value of equity. The
multiple regression analysis is unable to be conducted in Philippines due to lack
of data available.;The purpose of this research is to identify the value relevance of research and
development and dividends to the market value of equity for loss making firm.
The effect of research and development expenses and dividends to a market value
of equity is measured by regression analysis according to Jiang and Stark (2013).
Hypothesis testing is conducted to public companies listed on the Indonesia stock
exchange (BEI), the Singapore Stock Exchange (SGX), the Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), the Philippines Stock Exchange (PSE) and Stock Exchange of
Thailand (SET) in 2000 to 2014 with 387 firm years observation. The results of
this study showed a positive and significant influence from the research and
development costs and dividend on the market value of equity. Firms in young life
cycle stage, reinforcing the positive effect of the research and development and
dividends. Additional testing done by doing multiple regression analysis
separately. Research and development is appreciated by investor in Indonesia,
Malaysia and Singapore while dividend is appreciated in Indonesia and
Singapore. In Thailand, investor more responsive on book value of equity. The
multiple regression analysis is unable to be conducted in Philippines due to lack
of data available., The purpose of this research is to identify the value relevance of research and
development and dividends to the market value of equity for loss making firm.
The effect of research and development expenses and dividends to a market value
of equity is measured by regression analysis according to Jiang and Stark (2013).
Hypothesis testing is conducted to public companies listed on the Indonesia stock
exchange (BEI), the Singapore Stock Exchange (SGX), the Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), the Philippines Stock Exchange (PSE) and Stock Exchange of
Thailand (SET) in 2000 to 2014 with 387 firm years observation. The results of
this study showed a positive and significant influence from the research and
development costs and dividend on the market value of equity. Firms in young life
cycle stage, reinforcing the positive effect of the research and development and
dividends. Additional testing done by doing multiple regression analysis
separately. Research and development is appreciated by investor in Indonesia,
Malaysia and Singapore while dividend is appreciated in Indonesia and
Singapore. In Thailand, investor more responsive on book value of equity. The
multiple regression analysis is unable to be conducted in Philippines due to lack
of data available.]"
2015
S60579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arienka Prilitaningtyas
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat mispricing pada saham syariah di empat negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Three-factor Asset Pricing Model oleh Fama dan French 1993 dengan data harga saham harian yang kemudian diagregasi ke dalam 25 portofolio saham yang disusun berdasarkan size dan book-to-market equity. Penelitian ini menemukan bahwa saham syariah di Indonesia dan Malaysia cenderung efisien karena tidak terdeteksi keberadaan mispricing pada kedua negara tersebut, sedangkan terdeteksi mispricing yang signifikan di Thailand dan mispricing yang marginally significant pada saham syariah di Singapura sehingga kedua pasar saham syariah tersebut terindikasi tidak efisien. Selain itu, krisis keuangan 2008 memiliki pengaruh terhadap keberadaan mispricing dan efisiensi pada pasar saham syariah di Indonesia dan Thailand. Penelitian ini melengkapi penelitian-penelitan efisiensi pada saham syariah karena menggunakan sampel yang belum pernah diteliti sebelumnya, yaitu saham syariah di ASEAN yang mayoritasnya merupakan emerging markets dan menggunakan data harian pada level individual saham bukan indeks.

ABSTRACT
The purpose of this study is to detect any mispricing on Islamic stock in four countries which are founding fathers of ASEAN Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand . Fama french 1993 Three factor Asset Pricing Model is being used to held this study with daily individual stock price from June 2005 until December 2017 and later being categorized into 25 portfolios based on their size and book to market equity. This study found no evidence of mispricing on Indonesia and Malaysia Islamic stocks so that these market are efficient markets. Different evidence found on Singapore and Thailand as in those stock market significant mispricing can be found on Thailand Islamic Stock Market and marginally significant mispricing on Singapore Islamic Stock Market that indicates those markets are not efficient. Moreover, this study also found that Financial Crisis 2008 only have a significant effect in Indonesia and Thailand Islamic Stock Market. This paper gives a new insight of Islamic Stock Market Efficiencies by focusing on Islamic stock in ASEAN which is a region dominated by emerging markets and this study also use daily stock price of individual stock and not index level data. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Putra Adimanggala
"Penelitian ini berutujuan untuk menganalisa efek dari pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia terhadap volatilitas pasar saham di Indonesia, dengan menggunakan beberapa variabel yaitu, exchange rate USD/IDR, harga emas, dan harga minyak. Metode yang digunakan untuk pengolahan data yaitu Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dengan alat yang digunakan adalah EVIEWS.

This research aims to analyze the effect of COVID-19 pandemic that happens globally towards stock market volatility in Indonesia. Several variabels that are used in this research are, USD/IDR exchange rate, price of gold, and price of oil. The method that this research use is Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) which processed by EVIEWS. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Ariyati Dewi
"Metodologi Event Study diterapkan pada penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh pengumuman pembentukan Indeks FTSE/ASEAN pada hari Rabu, 21 September 2005 terhadap return dan volume transaksi saham. Negara-negara ASEAN5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura) bekerjasama dengan grup FTSE meluncurkan dua indeks yang baru terbentuk ; Indeks FTSE/ASEAN (AWASEAN) yang terdiri dari 180 perusahaan yang akan menjadi benchmark bagi kelima bursa dan Indeks FTSE/ASEAN 40 (ASEAN40) yang terdiri dari 40 perusahaan berkapitalisasi terbesar dari indeks tersebut. Diharapkan event ini akan membawa pengaruh yang positif karena akan mempermudah investor asing untuk melihat saham yang bagus di lima bursa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham Indonesia yang masuk ke dalam kedua indeks. Untuk menyelidiki pengaruh dari pengumuman tersebut, penulis menggunakan tiga model untuk mendapatkan abnormal return : Mean-adjusted, Market-adjusted dan Market model bagi setiap indeks.
Hasil menunjukkan bahwa untuk kedua indeks, model mean-adjusted pada umumnya menghasilkan nilai AAR yang negatif, sementara pada model market-adjusted untuk indeks AWASEAN tidak terdapat satupun nilai AAR yang signifikan sepanjang periode penelitian, tetapi untuk indeks ASEAN40 model ini menghasilkan dua AAR yang signifikan, bemilai positif dan negative. Hasil dari market model adalah sama untuk kedua indeks, tidak ditemukan adanya AAR yang signifikan. Untuk keseluruhan indeks dan model menunjukkan basil yang sama, bahwa rerata AAR sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event. Sedangkan baik untuk kelompok AWASEAN dan ASEAN40, rerata Trading Volume Activity sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Safrina
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsensus rekomendasi dan jumlah analis terhadap abnormal return perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Studi ini menganalisis imbal hasil saham 168 perusahaan dari periode Januari 2007 hingga Desember 2012 yang mendapatkan rekomendasi, yang dikumpulkan dari pusat data Institutional Brokers Estimate System (I/B/E/S). Imbal hasil dihitung menggunakan Buy and Hold Abnormal Return (BHAR) selama 5 hari dan 20 hari.
Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan positif konsensus rekomendasi dan signifikan negatif jumlah analis terhadap abnormal return. Nilai negatif dari jumlah analis dapat menjadi indikasi adanya dispersi rekomendasi yang tinggi antar analis dalam konsensus rekomendasi analis. Di saat krisis, konsensus rekomendasi menghasilkan abnormal return yang lebih rendah dibandingkan pada saat stabil. Sementara itu tidak ada perbedaan pengaruh jumlah analis dalam periode krisis dan normal.

The purpose of this study is to analyze the effect of recommendation consensus and number of analyst in abnormal returns of listed firms in Indonesia Stock Exchange. This study analyzes 168 covered firm?s data from the period December 2006 to December 2012, collected from Institutional Brokers Estimate System (I/B/E/S). Abnormal return is calculated with Buy and Hold Abnormal Return (BHAR) for 5 days and 20 days.
Findings shows that there is a significant positive impact from recommendation consensus and significant negative impact from number of analyst to abnormal return. Negative value from number of analyst could indicate a high dispersion of recommendations in analyst recommendation consensus. On crisis period, recommendation consensus has lower abnormal return than on normal period. In addition, there is no difference of number of analyst effect between crisis and normal period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Luthfiansyah Mosii
"ABSTRAK
Saya meneliti profitabilitas strategi momentum harga dan strategi momentum gaya
pada pasar modal di Indonesia dalam rentang waktu 2000 hingga 2015. Saya menemukan
bahwa strategy momentum gaya mampu menghasilkan keuntungan secara
konsisten, sedangkan strategi momentum harga tidak menghasilkan keuntungan
yang konsiten dan cenderung memberikan imbal hasil yang negatif. Keuntungan
momentum gaya tetap muncul setelah mengendalikan faktor pasar menggunakan
IHSG. Temuan ini mengindikasikan bahwa pasar modal Indonesia berada pada
tingkatan pasar efisien bentuk-lemah namun tidak mencapai pasar efisien bentuk
semi-kuat karena saya menemukan bahwa strategi momentum gaya yang memeringkat
saham berdasarkan informasi publik mampu untuk memberikan imbal hasil
yang signifikan.

ABSTRACT
I investigate the profitability of style and price momentum strategy in Indonesian
stock market between 2000 and 2015. I find that the style momentum strategy
consistently generates profit while the price momentum strategy does not give consistent
profit and tend to yield negative return. The profitability of style momentum
strategy is persistent after controlling for market factor using JSX index. My findings
suggest that the weak-form efficient market exists in Indonesian stock market
while the semi-strong form does not hold since I find that style momentum strategy
which ranks stocks using publicly available information is able to give significant
return."
2017
T48910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Juwita Sari
"ABSTRAK
Dengan menitikberatkan pada reaksi pasar terhadap pengumuman peringkat PROPER, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya reaksi pasar terhadap keikutsertaan pertama kali perusahaan dalam penilaian PROPER, reaksi pasar pada pengumuman peringkat PROPER dilihat dari reaksi pada setiap peringkat PROPER, serta reaksi pasar terhadap perubahan peringkat PROPER. Merujuk pada penelitian sebelumnya, jika pasar bereaksi terhadap pengumuman peringkat kinerja perusahaan dalam bidang pengelolaan lingkungan, diharapkan pasar saham pun ikut bereaksi terhadap keikutsertaan perusahaan pada penilaian PROPER serta pasar bereaksi pada kenaikan ataupun peningkatan dan penurunan peringkat PROPER yang diraih perusahaan. Dengan menggunakan metode analisis event study dengan abnormal return sebagai proxy untuk melihat reaksi pasar serta market model untuk mendapatkan estimasi expected return, hasil penelitian ini menunjukkan adanya reaksi pasar yang tidak signifikan yang ditunjukkan dengan perubahan rata-rata kumulatif abnormal return (ACAR) pada kelompok perusahaan yang mendapatkan peringkat PROPER pertama kali, di setiap kelompok peringkat PROPER yaitu peringkat Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam, serta pada kelompok perusahaan dengan perubahan peringkat PROPER.

ABSTRACT
Focusing on market reaction to PROPER rating announcement, the goal of this research is to identify market reaction on company's first participation in PROPER assessment, market reaction on PROPER rating announcement seen from reactions at each PROPER rank and market reaction on PROPER rank changes. Referring to previous research, if the market reacts to the company performance rating announcement in the field of environment management, it is expected that the stock market also reacts to company's first participation in PROPER assessment and stock market reacts to the increase and the decrease of PROPER ratings that the company achieved. Using event study as the analysis method with abnormal return as the proxy to identify the market reaction and using market model to estimate the expected return, the results showed that market reaction was shown by the cumulative average abnormal return (ACAR) changes in the group of companies that got their first PROPER rank, in each PROPER rank group of Gold, Green, Blue, Red and Black, and in the group of companies with PROPER rank changes."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>