Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benedicta Gabrielle Ulibasa
"Kelelawar dapat ditemukan hampir di setiap daerah, salah satunya di perkotaan. Namun penelitian kelelawar di kawasan urban Jakarta belum banyak dilakukan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kepadatan kelelawar dengan persentase tutupan vegetasi di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada bulan Mei dan Juni 2021. Data diambil pada 3 transek dan diuji menggunakan Uji Korelasi Pearson dan Uji Anova Satu Arah menggunakan Microsoft Excel. Hasil uji statistik (p = 0,4; r= 0,4) menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi dan memiliki derajat hubungan linear positif yang moderat. Beberapa faktor mempengaruhi hal ini yaitu, jenis vegetasi, kondisi vegetasi, dan faktor luar. Hasil uji ANOVA Satu Arah menyatakan tidak ada perbedaan kepadatan kelelawar antar transek (p (0,08 & 0,45) > 0,05), disebabkan semua transek dan titik pengamatan memiliki vegetasi yang menjadi tempat kelelawar mencari makan. Penangkapan kelelawar menggunakan jarring kabut. Spesies yang terkonfirmasi ditemukan di daerah Kebayoran Baru adalah Cynopterus brachyotis.

Bats are commonly found almost in every region, one of them being the urban area. However, a research for urban bats in Jakarta had not been covered much. The purpose of this research is to see if there is any correlation between bats density with vegetation cover in Kebayoran Baru, South Jakarta on May—June 2021. Data is gathered from 3 transects and then tested using Pearson Correlation and One-way Anova in Microsoft Excel. According to statistical results (p = 0.4; r = 0.4), there is no significant correlation between bat density and vegetation cover and has a moderate degree of positive linear relationship. Several factors influence this, namely, the type of vegetation, vegetation conditions, and external factors. The results of the One-Way ANOVA test stated that there were no differences in bats between transects (p (0.08 & 0.45) > 0,05), because all transects and observation points had vegetation where bats forage for food. Mist net is used to catch bats. The confirmed species found in Kebayoran Baru is Cynopterus brachyotis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimi Gunawan
"Tingginya kebutuhan lahan yang digunakan sebagai pemukiman dapat menekan tutupan vegetasi yang merupakan habitat bagi banyak hewan, salah satunya adalah kelelawar pemakan buah yang berkaitan dengan polinasi dan penyebaran biji. Pasirluyu merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah lahan pemukiman yang berbanding cukup jauh dengan vegetasi pepohonan yang ada. Penelitian mengenai korelasi kepadatan kelelawar pemakan buah dengan faktor tutupan vegetasi dilakukan di daerah pemukiman Pasirluyu, Bandung, Jawa Barat pada bulan April dan Mei 2021. Metode penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Pada penelitian yang telah dilakukan didapatkan 1 jenis kelelawar buah, yaitu Cynopterus brachyotis yang tertangkap dengan menggunakan jaring kabut. Kepadatan kelelawar antara ketiga transek pengamatan berbeda signifikan (P = 0.016). Terdapat 6 jenis pohon yang tercatat dilalui oleh kelelawar saat pengamatan, yaitu Artocarpus heterophyllus, Canarium indicum, Ceiba pentandra, Ficus benjamina, Ficus aurea dan Musa paradisiaca. Korelasi antara kepadatan kelelawar pemakan buah dengan persentase tutupan vegetasi di ketiga transek pengamatan merupakan korelasi yang positif dan sangat kuat (r = 0.867). Korelasi yang positif dan sangat kuat menunjukkan adanya hubungan yang berbanding lurus antara kepadatan kelelawar pemakan buah dan tutupan vegetasi, yaitu semakin besar nilai dari tutupan vegetasi maka nilai kepadatan kelelawar pemakan buah akan semakin tinggi.

The high demand in the land used for the settlement area can supress the vegetation cover which is used for habitat for many animals, one of them is the fruit bats that associated with polination and seed dispersal. A study about the correlation of fruit bats density with the vegetation cover factor was carried out in the settlement area of Pasirluyu, Bandung, West Java in April and May 2021. The method of the research was using purposive sampling. In this study there was 1 type of fruit bat captured using a mist net, known as Cynopterus brachyotis. The density of bats between the three observation transects were significantly different (P = 0.016 ). There were 6 types of trees that bats passed during observation, they were Artocarpus heterophyllus, Canarium indicum, Ceiba pentandra, Ficus benjamina, Ficus aurea and Musa paradisiaca. The correlation between fruit bats density and vegetation cover in the three observation transects is a positive and very strong correlation (r = 0.867). A positive and very strong correlation indicates that there is a direct correlation between fruit bats density and vegetation cover, which means the greater value of the vegetation cover, the higher value of fruit bats density will be."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Intan Kamilia
"Urbanisasi yang berkembang secara pesat menyebabkan kepunahan bagi beberapa spesies flora dan fauna. Namun, terdapat beberapa spesies kelelawar mampu bertahan hidup di perkotaan dengan ciri-ciri morfologi tertentu. Ciri-ciri kelelawar tersebut adalah kelelawar yang dapat mencari makan pada udara terbuka serta tepi, tempat bertengger yang fleksibel, frekuensi ekolokasi yang rendah, memiliki bobot masa yang besar, dan aspek rasio yang tinggi pada ukuran tubuh tertentu. Penelitian dilakukan di pemukiman Kemang Pratama, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pengamatan kepadatan kelelawar menggunakan metode non-ekstraksi serta metode purposive sampling. Penelitian juga dilakukan penangkapan untuk identifikasi spesies kelelawar. Spesies kelelawar pemakan buah berhasil diidentifikasi yaitu Cynopterus brachyotis. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA untuk melihat perbedaan kepadatan kelelawar antar transek dan Korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi. Hasil uji statistik ANOVA menyatakan tidak terdapat perbedaan di antara ketiga transek dan terdapat hubungan kuat antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi dengan nilai r = 0.88.

Urbanization has rapidly grown causing the extinction of several flora and fauna species. However, there are few species of bats capable of surviving in urban areas with specific morphology characteristics. These characteristics and morphology comprise bats that can forage in open and edge space, flexible roosting site, low echolocation frequency, high body mass, and high aspect ratio. Research conducted in Kemang Pratama Residency, Bekasi City, West Java. The observation of the bat abundance was using non-extraction methods and purposive sampling methods. Capturing bats was also done to identify the bat species within the research location. The frugivorous bat Cynopterus brachyotis had been identified successfully. The data will be analyzed using ANOVA to see the difference of bat density between transects and Pearson Correlation to see the relationship between bat density and vegetation cover. The statistic result of ANOVA stated there was no difference between the three transects and there was a strong relationship between bat abundance and vegetation cover with a value of r = 0,88."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Nada Shafiyyah Suryaatmadja
"Terjadinya perubahan lingkungan akibat alih fungsi lahan di Kota Depok akan memengaruhi keanekaragaman hayati kelelawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara tutupan vegetasi dengan kepadatan kelelawar di wilayah Kelurahan Baktijaya, Depok. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2021 dengan metode purposive sampling untuk menentukan lokasi. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata rata-rata kepadatan kelelawar (p = 0,00005), terdapat perbedaan kepadatan kelelawar di transek 1 dan transek 2 serta transek 2 dan transek 3(p = 0,001, 0,002). Korelasi hubungan vegetasi dan kepadatan kelelawar (r= 0,3) menunjukkan bahwa adanya korelasi positif yang moderat. Terdapat satu spesies kelelawar pemakan buah yang berhasil ditemukan yaitu Cynopterus brachyotis M.

The occurrence of environmental changes due to land conversion in Depok City will affect the biodiversity of bats. This study aims to determine the correlation between vegetation cover and bat density in the Baktijaya Village, Depok. The research was conducted from May to June 2021 with purposive sampling method to determine the location. The results of the ANOVA test showed that there was a significant difference in the average density of bats (p = 0.000005), there were differences in the density of bats in transect 1 and transect 2 and transect 2 and transect 3 (p = 0.001, 0.002). The correlation between vegetation and bat density (r= 0.3) showed that there was a moderate positive correlation. There is one species of fruit-eating bat that has been found, namely Cynopterus brachyotis M. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Benhard Pragra
"Keberadaan ekosistem karst terbatas dan terus berkurang akibat eksploitasi manusia. Rusaknya ekosistem karst akibat penambangan batu kapur dan pemukiman menyebabkan berkurangnya tutupan vegetasi, fragmentasi habitat, dan penurunan keanekaragaman hayati di kawasan karst. Kelelawar (Chiroptera) merupakan salah satu fauna yang ditemukan dan memiliki hubungan mutualistik bagi ekosistem karst. Salah satu daerah yang mengalami kondisi tersebut adalah kawasan Karst Klapanunggal, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kerapatan kelelawar dengan tutupan vegetasi di kawasan Karst Klapanunggal Kabupaten Bogor Jawa Barat yang dilakukan pada bulan Juni 2021. Penelitian dilakukan pada 3 transek garis, setiap transek terdapat 3 stasiun pengamatan, dengan 2 kali pengamatan pada setiap lokasi. Total terdapat 54 pengamatan, mencatat kepadatan kelelawar dan persentase tutupan vegetasi. Hasil penelitian memperlihatkan fragmentasi area tutupan vegetasi antara 33,18%/100m2 sampai 86,59%/100m2. Sementara kepadatan kelelawar dengan rata-rata 31,5/100m2 sampai 252,2/100m2. Didapatkan korelasi positif r = 0,76 antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi. Berdasarkan hasil korelasi, area dengan tutupan vegetasi tinggi memiliki kepadatan kelelawar yang tinggi. Hasil identifikasi menemukan kelelawar dari famili Pteropodidae, yaitu Macroglosus sobrinus pada satu lokasi pengamatan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar memperkirakan dampak dari perusakan ekosistem karst terhadap kepadatan populasi kelelawar pada daerah Karst Klapanunggal, Jawa Bara.

The existence of the karst ecosystem is limited and continues to decrease due to human exploitation. The destruction of the karst ecosystem due to limestone mining and settlements causes reduced vegetation cover, habitat fragmentation, and decreased biodiversity in karst areas. Bats (Chiroptera) are one of the fauna found and have a mutualistic relationship for the karst ecosystem. One of the areas experiencing this condition is the Klapanunggal Karst area, West Java. This study aims to determine the correlation between bat density and vegetation cover in the Karst Klapanunggal area, Bogor Regency, West Java, which was conducted in June 2021. The study was conducted on 3 line transects, each transect has 3 observation stations, with 2 observations at each location. There were a total of 54 observations, recording the density of bats and the percentage of vegetation cover. The results showed that the fragmentation of the vegetation cover area was between 33.18%/100m2 to 86.59%/100m2. Meanwhile, the density of bats is on average 31.5/100m2 to 252.2/100m2. There was a positive correlation r = 0.76 between bat density and vegetation cover. Based on the correlation results, areas with high vegetation cover have a high density of bats. The results of the identification found bats from the Pteropodidae family, namely Macroglosus sobrinus at one observation location. This study can be used as basic information to estimate the impact of the destruction of the karst ecosystem on the population density of bats in the Klapanunggal Karst area, West Java."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Ramadhan
"Kelelawar buah famili Pteropodidae telah dikenal sebagai agen penyerbuk bunga dan penyebar biji berbagai spesies tumbuhan di kawasan tropis. Peran kelelawar buah sebagai penyerbuk bunga dan penyebar biji termasuk sebagai jasa layanan ekosistem yang berfungsi menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui asosiasi antara kehadiran kelelawar buah dengan tumbuhan di tepi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung selama bulan Juni--September 2012. Lokasi penelitian terdiri atas lahan perkebunan warga dan hutan. Kelelawar buah diperangkap menggunakan jala kabut (mist-net) pada pukul 18.00--22.00 WIB. Analisis vegetasi dilaksanakan menggunakan metode Point-centered Quarter (PCQ). Asosiasi kehadiran kelelawar buah dengan tumbuhan diuji dengan chi-square (2). Berdasarkan hasil penelitian telah didapat total 11 spesies kelelawar buah selama 195 jam pemerangkapan dan 79 spesies tumbuhan di hutan dan kebun. Hasil uji 2 menunjukkan adanya asosiasi antara spesies kelelawar buah dengan tumbuhan di hutan maupun kebun. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa jasa layanan ekosistem oleh kelelawar buah terhadap tumbuhan tetap berlangsung baik di hutan maupun kebun.

Fruit bats of the Pteropodidae family were known as pollinator and seed disperser to some plant species in tropical region. The roles of fruit bats in the ecosystem service are as pollinator and seed disperser that preserve ecosystem balance and conservation. This research was carried out to determine the association between the presence of fruit bats and plants on edge of Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung during June to September 2012. Study sites consisted of cultivated area and forest site. Fruit bats were caught using mist net from 18.00 to 22.00 WIB. Vegetation analysis was done using Point-centered Quarter (PCQ) method. Association between the fruit bats presence and plants was tested using the chisquare (2) method. The results showed that there were 11 species of fruit bats recorded during 195 hours of capture and 79 plant species recorded from cultivated area and forest. The 2 test show an existing association between the presence of fruit bats and the plants form the forest and cultivated area. The result showed that the ecosystem service provided by the fruit bats for the plants suggested a positive influence for the forest and the cultivated area."
Depok: fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Hariadi Putra
"Kelelawar pemakan buah memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai penyerbuk dan penyebar biji tumbuhan. Beberapa jenis kelelawar pemakan buah diketahui merupakan hewan inang bagi sejumlah ektoparasit. Ektoparasit diketahui dapat menurunkan kesintasan inangnya, sehingga hubungan inangektoparasit merupakan salah satu komponen ekologi yang penting diketahui. Penelitian mengenai hubungan inang-ektoparasit pada kelelawar pemakan buah masih sangat terbatas di kampus Universitas Indonesia, Depok, sehingga terdapat kebutuhan penelitian mengenai subjek tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2014 pada 15 titik sampel untuk mengetahui hubungan inangektoparasit pada kelelawar pemakan buah di kampus UI. Sebanyak 42 dari 70 individu kelelawar yang ditemukan dalam penelitian ini terinfeksi ektoparasit.
Hasil penelitian menunjukkan kelelawar dari marga Cynopterus memiliki nilai prevalensi yang lebih tinggi daripada marga Macroglossus, dengan Cynopterus brachyotis sebagai jenis dengan nilai prevalensi tertinggi. Kelelawar betina remaja memiliki jumlah terinfeksi terbanyak dibandingkan dengan kelelawar betina dewasa, jantan dewasa, dan jantan remaja. Hasil tersebut berkaitan dengan perbedaan struktur dalam kelompok, serta perilaku roosting dan grooming. Kekhususan hubungan inang-ektoparasit teramati pada tingkatan marga inang, dimana Cyclopodia horsfieldii hanya ditemukan pada kelelawar dari marga Cynopterus, dan Leptocyclopodia ferrarii hanya ditemukan pada kelelawar dari marga Macroglossus.

Fruit bats have significant roles in the ecosystems as pollinators and seed dispersers. Some fruit bats are known as hosts for several ectoparasites. Ectoparasites can decrease the host’s fitness, which make host-ectoparasite relationship one of ecology components need to be known. The study about hostectoparasite relationship on fruit bats in Universitas Indonesia Depok is still limited, that there is a need to do the research. This study aimed to examine relationship of species of bats and their ectoparasites found in habitats around Universitas Indonesia. The study was conducted in March-April 2014 at 15 observation sites. Of 70 individuals captured, 42 individuals were infested by ectoparasites.
The results showed Cynopterus bats had a higher prevalence than Macroglossus bats, and Cynopterus brachyotis was found as the highest prevalence species. Adult female bats were the most infested groups. These results might due to the differences in group structure, roosting, and grooming behaviour. Host-parasite specificity observed at the genus level. Cyclopodia horsfieldii was only found on Cynopterus bats, while Leptocyclopodia ferrarii was found only on Macroglossus bats.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricius Jason Sumargo
"Salah satu tempat di Depok yang memiliki area vegetasi yang rapat adalah Universitas Indonesia. Area vegetasi yang rapat mempengaruhi jumlah dan aktivitas kelelawar dalam mencari makan (foraging). Penelitian dilakukan di dua lokasi, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan keanekaragaman jenis pakan kelelawar berdasarkan jenis pohonnya, serta mengetahui jenis-jenis kelelawar yang berasosiasi dengan pohon yang menjadi potensi sebagai sumber pakan kelelawar. Pengamatan dilakukan pada lima jenis pohon berbeda pada setiap lokasi. Pohon yang diamati adalah Mangifera indica, Syzygium sp., Chrysophyllum cainito, Musa paradisiaca, dan Citrus sinensis. Hasil dari uji statistik menggunakan ANOVA Satu Arah dan Multiple Comparisons (Bonferronis) menujukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah individu kelelawar yang signifikan antara Mangifera indica dan Citrus sinensis. Perbedaan rata-rata jumlah individu kelelawar disebabkan karena beberapa faktor seperti tutupan kanopi, faktor abiotik, dan keberadaan serta kematangan buah. Jenis kelelawar yang ditemukan di FMIPA adalah Cynopterus brachyotis dan Macroglossus minimus, jenis kelelawar yang ditemukan di FKM adalah Cynopterus brachyotis.

One of the places in Depok that has a dense vegetation area is Universitas Indonesia. Density of vegetation areas can affect the number and foraging activity of bats. This research was conducted in two locations, Faculty of Matemathics and Natural Sciences and Faculty of Public Health. This research aims to identify and compare the dietary variety of fruit bats based on tree species, as well as to find out the bats’ types of association with trees that are potential as feed sources for bats. Observations were made on five different tree species at each location. The observed trees were Mangifera indica, Syzygium sp., Chrysophyllum cainito, Musa paradisiaca, and Citrus sinensis. The result of statistical test using One-Way ANOVA and Multiple Comparisons (Bonferonnis) showed that there was a significant difference in the mean number of bat individuals between Mangifera indica and Citrus sinensis. The significant difference in the mean number of bats individuals was caused by several factors such as canopy cover, abiotic factors, also the presence and maturity of fruit. The types of bats that found in FMIPA was Cynopterus brachyotis and Macroglossus minimus, the type of bats that found in FKM was Cynopterus brachyotis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheherazade
"Penelitian mengenai distribusi kelelawar pemakan buah dilakukan di Kampus UI Depok pada Desember 2013-Maret 2014 di 26 jenis pohon pakan. Terdapat delapan jenis kelelawar, Cynopterus brachyotis, C. horsfieldi, C. minutus, C. sphinx, C. titthaecheilus, Macroglossus sobrinus, M. minimus, dan Rousettus leschenaulti. Distribusi kedelapan jenis kelelawar pemakan buah berbeda satu sama lain (Uji Chi-squared CSR, p<0,05). Cynopterus brachyotis dan C. sphinx terdistribusi hampir merata, sedangkan C. horsfieldi dan C. minutus terdistribusi pada setengah jumlah pohon pakan. Jenis-jenis lainnya terdistribusi pada beberapa jenis pohon pakan. Perbedaan distribusi setiap jenis kelelawar disebabkan oleh perbedaan asosiasi kelelawar terhadap pohon pakan tertentu (Cramer's V=0.51, p<0,05).

A study about fruit bat distribution was conducted in Campus UI Depok in December 2013-March 2014 on 26 feeding trees. There are eight species, Cynopterus brachyotis, C. horsfieldi, C. minutus, C. sphinx, C. titthaecheilus, Macroglossus sobrinus, M. minimus, and Rousettus leschenaulti. Each fruit bat has significant different distribution (Chi-squared CSR Test, p<0,05). Cynopterus brachyotis and C. sphinx are distributed uniformly, whereas C. horsfieldi and C. minutus are distributed in half of feeding trees. Others are distributed in few feeding trees. The differences among fruit bat distribution is caused by specific association among bat toward certain feeding tree (Cramer's V=0.51, p<0,05).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Survei yang dilakukan di Cagar Alam Kayan Mentarang, Kalimantan timur, pada bulan Januari-Maret 1992, menghasilkan koleksi beberapa jenis nematoda parasit dari tikus dan kelelawar. Koleksi diawetkan dalam alkohol 70%, dijernihkan dalam alkohol-gliserin dan diperiksa dengan menggunakan gliserin. Dua jenis yang ditemukan merupakan parasit yang umum dijumpai pada tikus, sedangkan 2 genus adalah parasit pada kelelawar (Capillaria Zeder, 1800 dan Rictularia Froelich, 1802) serta merupakan catatan baru untuk fauna parasit di Indonesia. Deskripsi singkat masing-masing jenis dikemukakan dalam tulisan ini. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>