Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeannita Fatonia
"Sintesis dan karakterisasi material MoS2 telah dilakukan melalui metode hidrotermal menggunakan prekursor sodium molybdate dihydrate dan thiourea. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan MoS2 dengan konsentrasi prekursor yang optimal diantara variasi prekursor 0,25 M; 0,5 M; 1,0 M; dan 1,5 M sehingga dapat menyerap gelombang mikro pada kisaran X-band secara efektif. Konsentrasi prekursor MoS2 divariasikan menjadi 0,25 M; 0,5 M; 1,0 M; dan 1,5 M disintesis dengan suhu reaksi 2000 C selama 24 jam. Karakterisasi MoS2 yang telah disintesis dilakukan dengan alat X-Ray Diffraction (XRD) untuk analisis fasa, Scanning Electron Microscopy – Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS) untuk mengetahui morfologi yang terbentuk, Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui ukuran partikel, dan Vector Network Analyzer (VNA) untuk mengetahui kemampuan material dalam menyerap gelombang mikro. Dari hasil penelitian diperoleh MoS2 single phase dengan struktur heksagonal space group P63/mmc, memiliki morfologi nanosheet microsphere, memiliki ukuran partikel pada interval 138,3 hingga 189,6 nm, dan memiliki besar Reflection Loss sebesar -18,79 dB untuk konsentrasi 0,25 M; -19,6 dB untuk konsentrasi 0,5 M; -23,06 untuk konsentrasi 1,0 M; dan -24,23 untuk konsentrasi 1,5 M. Reflection Loss terbaik mencapai −24,23 dB pada frekuensi 10,34 GHz diperoleh saat konsentrasi prekursor MoS2 sebesar 1,5 M. Maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi prekursor MoS2 yang disintesis secara hidrotermal yang optimal diantara 0,25 M; 0,5 M; 1,0 M; dan 1,5 M adalah 1,5 M, dikarenakan kemampuannya menyerap gelombang mikro hingga 99,62% pada frekuensi 10,34 GHz.

Synthesis and characterization of MoS2 has been done through hydrothermal method with Sodium Molybdate Dihydrate and Thiourea as precursors. This research is done to obtain MoS2 with the optimal concentration among the precursor variations of 0.25 M; 0.5 M; 1.0 M; and 1.5 M to improve its ability to microwave absorption on the X-band. The 0.25 M, 0.5 M, 1.0 M and 1.5 M concentrations of the MoS2 is synthesized at temperature of 2000 C for 24 hours. The measurements that have been done to the sample are XRD for phase analysis, SEM-EDS for morphology identification, PSA to obtain particle size and VNA to identify the sample's microwave absorption abilities. Yielded results concluded that MoS2 single phase with a hexagonal structure and space group P63/mmc, has a nanosheet microsphere morphology, has a particle size in the interval of 138.8 to 189.6 nm, and has a Reflection Loss of -18.79 dB for concentration 0.25 M; -19.6 dB for a concentration of 0.5 M; -23.06 for a concentration of 1.0 M; and -24.23 for a concentration of 1.5 M. The best Reflection Loss reached -24.23 dB at a frequency of 10.34 GHz obtained when the precursor concentration of the MoS2 was 1.5 M. It can be concluded that the optimal precursor concentration of the hydrothermally synthesized MoS2 between 0.25 M; 0.5 M; 1.0 M; and 1.5 M is 1.5 M, due to its ability to absorb microwaves up to 99.62% at a frequency of 10.34 GHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Syifa Hamidah
"Penelitian ini dilakukan untuk membuat material nanokomposit magnetik berbahan dasar stronsium heksaferit (SrFe12O19 atau SHF) dan besi kobalt (FeCo) sebagai Radar Absorbing Material (RAM). Telah dibuat nanokomposit (SrFe12O19)1-x.(FeCo)x melalui metode mechanical milling dengan variasi x=0; 0.3 dan 0.5. Komposit dibuat menggunakan nano SHF dan paduan FeCo. FeCo diperoleh dari reduksi karbon nano CoFe2O4 pada temperatur 1100°C selama 3 dan 5 jam disertai dengan quenching. Karakterisasi magnet diambil dengan pengujian Permagraf dan VSM. Karakterisasi fasa didapatkan dengan uji XRD. Pengujian VNA dilakukan untuk mendapat nilai reflection loss (RL) sehingga dapat diketahui persentase serapan nanokomposit yang terbentuk.

This research purpose is to make a magnetic nanocomposite material based on strontium hexaferrite (SrFe12O19 or SHF) and iron-cobalt (FeCo) as a Radar Absorbing Material (RAM). Nanocomposites following the composition of (SrFe12O19)1-x.(FeCo)x through mechanical milling method with x=0; 0,3 and 0,5 has been made. The composites are based on nano SHF and FeCo alloy. The FeCo alloy was synthesized via carbon reduction of nano CoFe₂O₄ in 1100°C with various holding time of 3 and 5 hours, with quenching applied after annealing. Magnetic characterization was gained through Permagraph and VSM testing. The phases of the nanocomposites gained through XRD testing. VNA testing was done to gain reflection loss (RL) value so the absorbtion percentage of the created nanocomposite can be calculated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Muhammad Kautsar
"Pengaruh doping potassium (K) pada lanthanum manganite La1-xKxMnO3 (x= 0; 0,1; 0,2; 0,3) terhadap sifat penyerapan gelombang mikro telah selesai dipelajari. Sampel disintesis menggunakan metode Sol-Gel dengan suhu kalsinasi 600˚C selama 6 jam dan suhu sintering 750˚C selama 24 jam. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki struktur kristal rhombohedral dengan space group R-3c. Ukuran kristalit sampel berdasarkan uji SEM-EDS berkisar antara 80 – 400 nm. Hasil karakterisasi EDS menunjukkan sinar-x karakteristik masing-masing komponen timbul pada hasil EDS. Karakterisasi sifat magnetik menggunakan VSM menunjukkan bahwa sifat magnetik sampel mengalami transisi dari paramagnetik pada sampel menjadi ferromagnetik seiring dengan bertambahnya komposisi potassium. Uji VNA dilakukan pada frekuensi x-band, yakni pada rentang frekuensi 8 – 12.5 GHz. Nilai reflection loss masing-masing sampel adalah -4,58 dB untuk sampel LKMO-0; -5,47 dB untuk LKMO-1; -4,65 dB untuk LKMO-2, dan -5,19 dB untuk LKMO-3. Puncak reflection loss seluruh sampel rata-rata berada pada frekuensi 9 GHz. Pada frekuensi tersebut juga sampel LKMO-1 memiliki nilai permeabilitas real dan imajiner yang paling tinggi daripada sampel lainnya.

The effect of potassium (K) doping on lanthanum manganite La1-xKxMnO3 (x= 0; 0.1; 0.2; 0.3) on the microwave absorption properties has been studied. The samples were synthesized using Sol-Gel method with a calcination temperature 600˚ for 6 hours and sintering temperature 750˚ for 24 hours. The XRD result showed that all of the samples are rhombohedral with space group R-3c. The crystallite size of the samples based on the SEM-EDS test ranges from 80-400 nm and characteristic x-rays of each component appear in the EDS results. Magnetic characterization using VSM revealed that the magnetic properties of the samples changed from paramagnetic to ferromagnetic as the potassium composition increased. VNA characterization was conducted at the x-band frequency with range 8-12.5 GHz. The reflection loss values of each sample were -4.58 dB for LKMO-0 sample; -5.47 dB for LKMO-1; -4.65 dB for LKMO-2, and -5.19 dB for LKMO-3. The peak of reflection loss curve of all samples was averagely at 9 GHz frequencies. At this frequency, the LKMO-1 sample has the highest real and imaginary permeability values compared to the others."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynaldi
"Material La0,8K0,2MnO3 memiliki kemampuan penyerapan gelombang mikro yang cukup baik dan bandwith yang lebar. Pada penelitian lain, beberapa material yang diberikan doping Zn di site B mampu meningkatkan kemampuan penyerapan gelombang mikro dan juga lebar bandwithnya. Namun, belum ada penelitian doping Zn pada material La0,8K0,2MnO3. Penelitian ini membahas pengaruh doping Zn pada material La0,8K0,2MnO3 yang disintesis dengan variasi x = 0,1; 0,3 dan 0,5. Material La0,8K0,2Mn(1-x)ZnxO3 disentesis menggunakan metode sol-gel, setelah sampel disintesis dilanjutkan dengan melakukan proses dehidrasi, kalsinasi, kompaksi dan sintering sebelum melakukan karakterisasi. Karakterisasi sampel menggunakan XRD, Permagraf dan VNA. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa material La0,8K0,2Mn(1-x)ZnxO3 memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal rhombohedral. Pengujian menggunakan permagraf menunjukan bahwa doping Zn meningkatkan nilai dieletrik dari material La0,8K0,2MnO3. Hasil karakterisasi VNA menunjukkan doping Zn dapat meningkatkan kemampuan penyerapan gelombang mikro dari material La0,8K0,2MnO3. Nilai reflection loss terbesar yaitu -26,456 dB pada frekuensi 9,644 GHz untuk x = 0,5.

La0.8K0.2MnO3 material has a fairly good microwave absorption capability and wide bandwidth. In another study, some of the materials provided by Zn doping at site B were able to increase the absorption ability of microwaves and also the width of the bandwidth. However, there have been no Zn doping studies on La0.8K0.2MnO3 material. This study discussed the effect of Zn doping on La0.8K0.2MnO3 material synthesized with variations x = 0.1; 0.3 and 0,5. La0.8K0.2Mn(1-x)ZnxO3 material is synthesized using the sol-gel method, after the sample is synthesized it is continued by carrying out the process of dehydration, calcination, compaction and sintering before characterization. Sample characterization using XRD, Permagraph and VNA. XRD characterization shows that the material La0.8K0.2Mn(1-x)ZnxO3 has a single phase with a rhombohedral crystal structure. Tests using permagraphs showed that Zn doping increased the dieletric value of the La0.8K0.2MnO3 material. The results of VNA characterization show that Zn doping can increase the microwave absorption ability of La0.8K0.2MnO3 material. The largest reflection loss value is -26.456 dB at a frequency of 9.644 GHz for x = 0,5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahono
"Strontium hexaferrite dengan komposisi nominal Sr0.6Fe,-<,..,jMn,TiyO, (x =0, y=; x = 0.4, y= 0.6; x = 0.5, y = 0.5; x = 0.6, y =0.4) disintesa dengan reaksi keadaan padat. Empat komponen serbnk BaCO,, SrCO,, Fe,O,, MnCO,, dan TiO, dicampur menggunakan High Energy Milling selama 10 jam dan disinterring pada 1050'C dalam tekanan atrnosfer selama 15 jam dan pendinginan eli tungku pemanas. X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscope (SEM), energy dispersive spectroscopy (EDS), vibrating sample magnetometer (VSM) dan network analyzer digunakan untuk analisa struktur, sifat elektomagnetik dan penyerapan gelombang. Hasil memperlihatkan bahwa identifikasi fasa dengan penghalusan pola difrkasi XRD diperoleh fasa tunggal untuk substitusi Mn-Ti terhadap Sr0.6Fe,o, dengan x ~ y dan multi fasa terbentuk untnk x " y. Analsis mikrostrnktur dengan SEM menunjukkan variasi partikel adalah 2 - 5 um. Evaluasi terhadap karakteristik magnetik mengindikasikan bahwa terjadi penurunan koersifitas dengan kenaikan substitusi ion Mn2+ dan Ti4+ tetapi penurunan yang signifikan diperoleh terhadap saturasi magntetisasi pada substitusi Mn dan Ti dengan x :t: y. Penelitian saat ini menunjukkan penyerapan gelombang, reflection dan transmission dan juga reflection loss pada rentang frekuensi 7-16 GHz. Dilaporkan juga performansi penyerapan pada substitusi Mn dan Tipada strontium hexaferrite.

Strontium hexaferrite with nominal compositions Sr0.6Fe,-{"':Y~xTiy03 (x ~ 0, y o=Q; x ~ 0.4, y ~ 0.6; x ~ 0.5, y ~ 0.5; x ~0.6, y ~ 0.4) have been synthesized by solid state reaction. The four components powder were BaCO,, S!CO,, Fe,O,, MnCO,, and Ti02 mixed with High Energy Milling for 10 hours and sintered at I 050'C in the air at atmosphere pressure for 15 hour and furnace cooling. X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscope (SEM), energy dispersive spectroscopy (EDS), resonance vibrating sample magnetometer (R· VSM) and vector network analyzer were used to analyze its structure, electromagnetic and microwave absorption properties. The result showed that, phase identification by refinement results ofXRD pattern confirmed single phase was obtained for Mn-Ti substituted Sr0.6Fe20, with x ~ y and multiphase formed for x" y. The microstructure analyses by SEM showed that the varied particle sizes of 2 -- 5 ~-tm. Evaluation on the magnetic characteristic indicated that coercivity decreased as the number ofMn2"~" and Ti +ions increased but significant decrease in saturation magnetization obtained for Mn and Ti substitution with x ::1:- y. Present investigation demonstrates that microwave absorber. reflection and transmission as well as reflection loss in the frequency range 7-16 GHz were derived Absorption performance ofMn and Ti substituted strontium hexaferrite are also reported."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T32815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
T. Brenda Chandrawati M.
"Proses penyerapan CO2 dalam absorber dapat dibuat model matematikanya berdasar pada hukum kesetimbangan massa dan kesetimbangan energi. Hasil pemodelan menunjukkan persamaan dinamika proses ini merupakan sistem orde dua.
Proses penyerapan CO2 pada absorber merupakan proses multivariabel dengan dua masukan dan dua keluaran. Sehingga untuk mengurangi interaksi antara dua masukan dan dua keluaran diperlukan dekopler. Proses multivariabel dengan .dekopler ini memerlukan dua pengendali. Pengendali pertama digunakan untuk mengatur flow vapor dan pengendali kedua untuk mengatur fow lean bendfieid. Struktur pengendali yang digunakan adalah pengendali PID dengan parameter yang ditala secara heuristik. Hasil simulasi pengendalian menunjukkan respon proses mempunyai overshoot dan steady state error yang kecil serta dekopling berhasil dengan baik.

The mathematical model of CO2 absorption process based on the principle law of mass balance and energy balance, which yields a second order equation.
CO2 absorption process in absorber is a multivariable process, containing two input and two output. To decrease the interaction effect of the two input and two output system, it needs decoupling. Multivariable process using decoupler requires two controller, The first controller is used to control vapor flow and the second controller is to control lean bend field flow. PID controllers are used to control the process and its parameters acre tuned using heuristic method. The result of simulation showed that the process response is had overshoot and steady state error is small and the decoupler has been successful to eliminate interactions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of foreign terms in the field of automotif absorbed into Indonesia can enrich Indonesian lexicons and positively affects the development of Indonesin..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusmaya Haryanti
"ABSTRAK
Zeolit adalah senyawa alumina silikat yang dapat digunakan sebagai penukar kation dan iuga sebagai pengadsorpsi molekul. Cetylethyldimetylamonium Bromida (CEDABr) merupakan garam amonium kuartener yang kationnya dapat dipertukarkan dengan kation yang berada dalam struktur zeolit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati apakah ada perbedaan daya adsorpsi zeolit yang diimpregnasi dengan Cetylethyldimetylamonium Bromida dan zeolit tanpa impregnasi terhadap ion Krom (VI) dalam air.
Pengamatan adsorpsi dilakukan dengan metode statis (pengguncangan), dengan memvariasikan konsentrasi, pH dan waktu kontak. Dari hasil percobaan yang dilakukan, tennyata penyerapan Krom (VI) pada zeolit yang telah diimpregnasi dengan Cetyletyldimetylamonium Bromida mengalami peningkatan baik untuk zeolit alam maupun untuk zeolit sintetis.
Kondisi terbaik penyerapan Krom (VI) oleh komposit adsorben adalah pada konsentrasi 20 mg/L, pada larutan dengan suasana asam (pH 3), dan waktu pengguncangan selama 60 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Produksi biogas menggunakan limbah cair kelapa sawit (LCKS) dengan proses
digesting anaerob menggunakan tangki digester menghasilkan CH4 sebesar ±87% dan
gas CO2 sebsar ±13%. Metode absorpsi dan kolom adsorpsi adalah beberapa proses
sederhana yang mudah untuk diaplikasikan, aplikasinya dapat menggunakan zeolit
alam sebagai adsorben dan larutan Ca(OH)2 sebagai absorben. Kedua metode tersebut
dapat digunakan secara simultan untuk proses purifikasi biogas dengan cara biogas
dialirkan terlebih dahulu ke dalam larutan Ca(OH)2 dan kemudian akan dilewatkan ke
dalam kolom dengan ukuran tinggi dan diameter dalam sebesar 15cm dan 0,8cm yang
berisi zeolit alam termodifikasi. Untuk meningkatkan daya adsorpsi dapat dilakukan
modifikasi permukaan zeolit alam dengan perlakuan asam kuat-basa kuat dengan
variasi konsentrasi 1, 2, dan 3M, kalsinasi pada suhu 450°C, dan melapisi permukaan
zeolit alam dengan beberapa variasi konsentrasi kitosan yaitu 0,25; 0,5; dan 1%.
Penggunaan asam kuat-basa kuat dapat meningkatlkan luas permukaan dan diameter,
sedangkan pelapisan kitosan dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi pada zeolit alam
karena adanya gugus amine pada kitosan. Hasil modifikasi dan aktivasi zeolit akan
diuji menggunakan SEM-EDX, BET, FTIR, dan XRD, sedangkan hasil purifikasi
biogas akan diuji menggunakan gas chromatography (GC). Adsorben terbaik yang
didapatkan dari penelitian ini adalah adsorben dengan perlakuan asam-basa 2M yang
kemudian dilapisi kitosan 0,5%. Hasil purifikasi yang didapatkan adalah pengurangan
kadar CO2 pada biogas menjadi 0.42% dan peningkatan kadar CH4 menjadi 99.58%.;Production of biogas from POME by anaerobic digestion process using digester has been shown able to produce CH4 87 and CO2 13 The methods of absorption and adsorption is simple to be applied this method can be done with zeolite as adsorbent and Ca OH 2 as absorbent Both methods can be applied simultaneous for purification which the gas will pass through the chamber Ca OH 2 solution and then passed the column filled with modified natural zeolite Enhancing the adsorption capability done with modified the zeolite using some concentration in strong acid base 1 2 and 3M calcination at 450 C and coating with chitosan 0 25 0 5 and 1 Usage of strong acid and strong base can increase the surface area and diameter of the zeolite pores while coating with chitosan can increase the adsorption capacity because the amine functional group from chitosan The result of the modification of zeolite will be tested with SEM EDX BET FTIR and XRD while the result of the purification will be characterized with GC The best adsorbent from this research is zeolite modified with acid base 2M and coated with 0 5 of chitosan The final result from this research is CO2 about 0 42 and the CH4 become 99 58 , Production of biogas from POME by anaerobic digestion process using digester has been shown able to produce CH4 87 and CO2 13 The methods of absorption and adsorption is simple to be applied this method can be done with zeolite as adsorbent and Ca OH 2 as absorbent Both methods can be applied simultaneous for purification which the gas will pass through the chamber Ca OH 2 solution and then passed the column filled with modified natural zeolite Enhancing the adsorption capability done with modified the zeolite using some concentration in strong acid base 1 2 and 3M calcination at 450 C and coating with chitosan 0 25 0 5 and 1 Usage of strong acid and strong base can increase the surface area and diameter of the zeolite pores while coating with chitosan can increase the adsorption capacity because the amine functional group from chitosan The result of the modification of zeolite will be tested with SEM EDX BET FTIR and XRD while the result of the purification will be characterized with GC The best adsorbent from this research is zeolite modified with acid base 2M and coated with 0 5 of chitosan The final result from this research is CO2 about 0 42 and the CH4 become 99 58 ]"
[;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2016
S62211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrizandhi Gemala Sakti
"Gas alam adalah salah satu sumber bahan bakar yang masih terus dipakai hingga saat ini. Namun gas alam yang ada saat ini masih mengandung lebih 2 - 50% volum CO;
Untuk mengurangi kadar CO2 dalam gas alam maka, diperlukanlah suatu teknologi untuk memisahkan gas alam dari CO2. Teknologi konvensional yang ada saat ini adalah dengan cara absorbsi dengan menggunakan pelarut, dan dengan rnenggunakan padatan adsorben.
Namun cara tersebut memerlukan biaya yang besar terutama untuk pelarut yang digunakan. Semcntara untuk meregenerasi Iarutan tersebut diperlukan panas yang besar. Sehingga diperlukan suatu sumbcr energi untuk menyuplai panas tersebut.
Untuk dapat diaplikasikan pada skala industri menggantikan kontaktor konvensional, maka kontaktor membran serat berongga terlebih dahulu aspek hidrodinamika dan perpindahan massanya harus dievaluasi. Selain itu, dilakukanjuga studi pengaruh panjang serat terhadap perpindahan massa dan hidrodinamika. Proses peneiitian dilakukan dengan mengontakkan CO1 dengan air melalui kontaktor membran serat berlubang dengan variasi panjang serat dan laju alir air. Pengukuran yang dilakukan adaiah pengukuran pH dan temperatur air setiap 30 detik selama 5 menit dan pengukuran perbedaan tekanan aliran air yang masuk dan keluar modul untuk tiap laju alir air.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa pada proses absorbsi CO2 ke dalam air menggunakan kontaktor membran serat berongga, perpindahan massa yang terjadi cukup baik, dinyatakan dengan fluks perpindahan CO2 ke dalam air yang dapat mencapai hingga sekitar 130 gram CO; setiap meter persegi luas membran selama I jam. Koefisien perpindahan massa dari proses ini dapat mencapai 3 x 103 cm/s. Selain itu, semakin panjang serat dalam ukuran selongsong modul yang sama, maka koefisien perpindahan massa yang terjadi semakin kccil, sedangkan untuk modui yang sama, semakin besar laju alir air, koefisien perpindahan massa yang teljadi semakin meningkat. Sementara itu, daiam uji hidrodinarnika didapat kesimpulan bahwa dengan bertambah panjangnya serat dan meningkatnya kecepatan aiiran, nnurunan tekanan yang terjadi semakin besar. Namun, faktor friksi semakin kecil seiring dengan semakin panjangnya metal dan meningkatnya kecepatan aliran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>