Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifah Salma A’idah
"Salah satu bentuk ulasan digital saat ini adalah consumer review website (CRW). Website Zomato merupakan salah satu CRW yang banyak digunakan dan indeks popularitas restoran yang ada di dalamnya memudahkan penggunanya untuk memilih restoran yang terbaik, terutama di Kota Bandung yang terkenal akan kulinernya. Mengingat indeks popularitas di sini penting, perlu diketahui distribusi spasial restoran berindeks popularitas, karakteristiknya, dan faktor yang mempengaruhi distribusi spasial indeks popularitas restoran di Kota Bandung. Data yang diperlukan berupa data atribut restoran, POI fungsional, kawasan CBD, jaringan jalan, penggunaan lahan dan kepadatan penduduk. Metode analisis yang digunakan berupa Nearest Neighbor Analysis (NNA), Kernel Density, Near Analysis, uji ANOVA/Kruskal Wallis, dan uji Pearson Product Moment. Hasil yang didapatkan berupa restoran terbanyak berada pada Kecamatan Bandung Wetan, Kecamatan Coblong, dan Kecamatan Sumur Bandung. Restoran dengan popularitas tinggi, sedang, dan rendah memiliki karakteristik distribusi spasial yang mengelompok dan kepadatan yang besar di lokasi yang memiliki kemudahan aksesibilitas, terdapat POI fungsional yang mendukung, dekat dengan pusat kegiatan, dan berada di permukiman. Rata-rata jarak restoran ke jaringan jalan, POI Fungsional, dan penggunaan lahan dimana restoran tersebut berada menjadi faktor yang berpengaruh terhadap indeks popularitas restoran. Hasil korelasi antara kepadatan penduduk dan indeks popularitas restoran menunjukkan tidak ada korelasi diantara keduanya.

One form of digital review today is the consumer review website (CRW). The Zomato website is one of the most widely used CRWs and the restaurant popularity index in it makes it easy for users to choose the best restaurant, especially in the city of Bandung which is famous for its culinary. Given the importance of the popularity index here, it is necessary to know the spatial distribution of the popularity indexed restaurant, its characteristics, and the factors that affect the spatial distribution of the restaurant popularity index in Bandung. The data needed are restaurant attribute data, functional POI, CBD area, road network, land use and population density. The analytical methods used are Nearest Neighbor Analysis (NNA), Kernel Density, Near Analysis, ANOVA/Kruskal Wallis test, and Pearson Product Moment test. The results obtained in the form of the most restaurants are in Bandung Wetan District, Coblong District, and Sumur Bandung District. Restaurants with high, medium, and low popularity have the characteristics of clustered spatial distribution and large density in locations that have easy accessibility, have functional POIs that support, are close to the center of activity, and are located in residential areas. The average distance of the restaurant to the road network, functional POI, and land use where the restaurant is located are factors that affect the restaurant popularity index. The correlation between population density and restaurant popularity index shows no correlation between the two. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febiana Nur Azizah
"Internet menjadi sarana komunikasi yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan internet yang cukup pesat membuat sektor perhotelan mencari cara untuk memberikan informasi mengenai hotelnya dengan media situs internet. TripAdvisor merupakan salah satu situs yang berisi ulasan mengenai pariwisata di Indonesia maupun di dunia, salah satunya adalah mengulas sebuah hotel. Situs yang dimiliki TripAdvisor ini biasa disebut dengan Consumer Review Website (CRW) yang berartikan informasi elektronik yang menggunakan kata-kata orang lain sebagai informasi untuk rekomendasi hotel. TripAdvisor memiliki basis data 1001 hotel di Kota Bandung yang termasuk didalamnya terdapat indeks popularitas, alamat hotel, dan kelas hotel. Data ini didapatkan dari Application Program Interface (API) di situs TripAdvisor. Indeks popularitas diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu klasifikasi rendah, klasifikasi sedang dan klasifikasi tinggi. Pengklasifikasian juga dilakukan pada kelas hotel yang dibagi menjadi 3 kelas yaitu hotel bintang 4-5, hotel bintang 1-3, dan hotel non bintang. Analisis yang digunakan adalah Nearest Neighbor Analysis (NNA) dan Kernel Density (KD). Dengan hasil tersebut didapatkan bahwa hotel di Kota Bandung memiliki pola yang mengelompok. Pengelompokan ini dikarenakan adanya pola yang mengikuti jaringan jalan dan faktor lain seperti kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Selain itu, hotel berbintang dan non bintang berdasarkan indeks popularitas akan dipengaruhi oleh objek disekelilingnya dan aksesibilitasnya. Semakin rendah bintang dan popularitasnya maka semakin jauh dari titik fungsional serta akses yang rendah, dan sebaliknya. Selain itu, faktor pemasaran dan kebijakan pemerintah menjadi salah satu yang mempengaruhi indeks popularitas

The internet is the most important of communication in everyday life. With the growing development of the internet, the hotel sector is looking for ways to provide information about their hotels using the internet as media. TripAdvisor is one site that contains reviews of tourism in Indonesia and in the world, one of which is reviewing a hotel. This site owned by TripAdvisor is commonly called the Consumer Review Website (CRW) which means electronic information that uses other people's words as information for hotel recommendations. TripAdvisor has a database of 1001 hotels in Bandung which includes a popularity index, hotel address, and hotel class. This data is obtained from the Application Program Interface (API) on the TripAdvisor website. The popularity index is classified into three categories, namely low classification, medium classification, and high classification. Classification is also carried out on hotel classes which are divided into 3 classes, namely 4 - 5 star hotels, 1-3 star hotels, and non-star hotels. The analysis used is Nearest Neighbor Analysis (NNA) and Kernel Density (KD). With these results, it is found that hotels in the city of Bandung have a clustered pattern. This grouping is due to a pattern that follows the road network and other factors such as Bandung City Government policies. In addition, star and non-star hotels based on the popularity index will be influenced by the surrounding objects and their accessibility. The lower the star and the popularity, the further away from the low functional and access point, and vice versa. In addition, marketing factors and government policies are among the factors affecting the popularity index"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Tio
"Saat ini terjadi peningkatan dalam penggunaan sosial media pada masyarakat umum terutama yang tinggal di wilayah kota dalam memilih rumah makan atau restoran yang mereka ingin kunjungi. Hal ini menjadi fenomena baru yang mengubah gaya hidup dan tingkah laku masyarakat kota termasuk bagaimana masyarakat menerima rekomendai informasi tentang restoran dari mulut ke mulut berubah menjadi informasi elektronik. Consumer review website (CRW) adalah jenis informasi elektronik yang menggunakan kata-kata orang lain sebagai informasi untuk basis data rekomendasi restoran. Zomato adalah salah satu CRW yang memiliki basis data restoran di Jakarta yaitu sebanyak 4032 restoran di Jakarta yang di dalamnya termasuk indeks popularitas, jenis restoran, dan jenis makanan untuk setiap restoran. Data 4032 restoran yang berisi tabel atribut dapat diakses dengan menggunakan application program interface (API) dari website resmi Zomato. Nilai indeks popularitas yang di dapatkan kemudian dibagi ke dalam 3 klasifikasi grup yaitu: popularitas tinggi, sedang, dan rendah. Menggunakan Geography information system (GIS) maka setiap klasifikasi dapat di analisa untuk melihat faktor apa saja yang menjadi pembeda dari setiap klasifikasi restoran. Dengan menggunakan Nearest Neighbor Analysis (NNA) dan Kernel Dencity Analysis (KDA) didapatkan jika setiap klasifikasi  memiliki pola distribusi yang berbeda dan dari hasil tersebut didapatkan jika restoran dengan klasifikasi tinggi mengelompok dan dengan kepadatan tinggi yaitu 59 restoran per km2. Restoran dengan klasifikasi sedang mengelompok namun kepadatan yang sedang yaitu 29 restoran per km2 dan restoran dengan klasifikasi rendah mengelompok namun dengan kepadatan rendah yaitu 4 restoran per km2. Faktor-faktor yang mempengaruhi popularitas restoran adalah tempat belanja/mall, hotel bintang 4 dan 5, dan Central bussines district (CBD) dan dengan menggunakan jarak dari titik fungsional kota maka di dapatkan jika restoran dengan popularitas tinggi dekat kepada titik fungsional dan akses jalan utama sedangkan semakin jauh dari titik fungsional dan akses maka semakin rendah popularitasnya.

Nowdays, there has been a remarkable surge in the usage of social media among the general public specially in urban area in choosing restaurant that they want visit. This surge becoming new phenomenon that change people lifestyle and behavior in urban area and that is include how people receive information from word of mouth (WoM) recommendation for restaurant and becoming electronic-word of mouth information. Consumer review website (CRW) are e-word of word (e-WoW) information that using people word of word information as they main database for restaurant recommendation. Zomato are one of the few CRW that have a lot database for restaurant in Jakarta, Zomato have around 4032 database for DKI Jakarta and that include popularity index, type of restaurant, and type of food from each restaurant.  4032 data and each attribute restaurant can be access using aplication program interface (API) from zomato official website. From popularity index data, each restaurant divided by 3 classification of popularity group: high popularity, middle popularity, and  low popularity. Using Geography Infromation System (GIS) we can analyze what factor make each classification different from each other. First by using Nearest Neighbor Analysis (NNA) and second Kernel Dencity Analysis (KDA) that each clasification have different spatial distribution and high popularity group are cluster and high dencity with 59 restaurant by square kilometers in Center and South Jakarta, middle popularity with cluster and mid dencity (29 restaurant by square kilometers) in Center, South, and North Jakarta and low popularity are cluster too but with very low dencity up to 4 restaurant by square kilometers in East and South Jakarta. Factor that effect for each classification popularity are shopping mall, hotel 4 & 5 star and Central Bussines Distric (CBD) then by using proximity for each classification that high popularity restaurant group are close to POI functional and CBD. Low popularity are more likely place in outside of town and have far distance from urban poi functional."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Afiful Haq
"Kota Malang memiliki potensi wisata yang cukup tinggi dan menjadi kota pusat pelayanan di Jawa Timur. Peningkatan jumlah akomodasi berupa hotel diperlukan untuk menampung wisatawan di Kota Malang. Berdasarkan data BPS 2021 Kota Malang menjadi kota terbanyak dalam jumlah hotel di Jawa Timur. Dari jumlah hotel di Kota Malang, konsumen ditawarkan beragam pilihan hotel dan memerlukan suatu platform yang dapat membantu mereka untuk menyediakan pilihan hotel dan menentukan hotel yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. CRW atau consumer review website hadir untuk membantu menyediakan pilihan hotel dan dapat membantu dalam pemilihan hotel yang tepat. CRW yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Agoda. Agoda memiliki basis data 342 hotel di Kota Malang yang didalamnya termasuk indeks popularitas, bintang hotel, dan tarif hotel. Tujuan dalam penelitian yaitu menganalisis karakteristik spasial hotel berdasarkan indeks popularitas hotel  dan menganalisis faktor yang mempengaruhi indeks popularitas hotel yang ada di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah Nearest Neighbor Analysis (NNA), Kernel Density (KD), dan ANOVA/Kruskal Wallis. Dengan hasil tersebut didapatkan bahwa hotel di Kota Malang memiliki pola yang mengelompok. Terbentuknya pola sebaran ini karena terdapat pola yang mengikuti POI fungsional. Selain itu, diketahui bahwa semakin tinggi nilai popularitas suatu hotel maka semakin dekat jaraknya dengan jalan di sekitarnya. Diketahui juga bahwa semakin tinggi bintang suatu hotel maka tarifnya pun akan semakin mahal, begitupun sebaliknya semakin rendah bintang suatu hotel maka tarifnya pun akan semakin murah.

Malang City has a high tourism potential and is a service centre city in East Java. An increase in the number of accommodation in the form of hotels is needed to accommodate tourists in Malang City. Based on BPS 2021 data, Malang City is the largest city in the number of hotels in East Java. From the number of hotels in Malang City, consumers are offered a variety of hotel choices and need a platform that can help them to provide hotel choices and determine the right hotel according to consumer needs. CRW or consumer review website is present to help provide hotel choices and can help in choosing the right hotel. The CRW used in this study is Agoda. Agoda has a database of 342 hotels in Malang City which includes popularity index, hotel stars, and hotel rates. The objectives in the research are to analyse the spatial characteristics of hotels based on the hotel popularity index and to analyse the factors that influence the popularity index of hotels in Malang City. The analyses used are Nearest Neighbor Analysis (NNA), Kernel Density (KD), and ANOVA/Kruskal Wallis. With these results, it is found that hotels in Malang City have a clustering pattern. The formation of this distribution pattern is because there is a pattern that follows the functional POI. In addition, it is known that the higher the popularity value of a hotel, the closer it is to the surrounding roads. It is also known that the higher the star of a hotel, the more expensive the rate will be, and conversely, the lower the star of a hotel, the cheaper the rate will be."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Arista
"Polusi udara merupakan masalah penting yang terjadi di banyak daerah perkotaan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 91% orang di dunia menghirup udara yang tidak sehat. Kota-kota besar di Indonesia memang tidak luput dari masalah polusi udara khususnya kota Bandung. Sebagai kota metropolitan terbesar di Jawa Barat, Kota Bandung terus mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan bertambahnya luas lahan terbangun dan penurunan luas kawasan hijau. Hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan berupa penurunan kualitas udara. Ditunjang dengan kondisi fisik Kota Bandung yang berupa cekungan sehingga sulit ditiup angin untuk menghilangkan konsentrasi pencemar yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial sebaran pencemar di Kota Bandung dan menganalisis hubungan sebaran pencemar dengan pola sebaran suhu permukaan tanah, kerapatan bangunan dan kerapatan vegetasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar pencemar dan citra Landsat 8 bulan kemarau tahun 2018.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spasial berupa Interpolasi Terbalik Jarak Terbalik, Suhu Permukaan Tanah, Indeks Bangun Beda Normalisasi, dan Indeks Vegetasi Beda Normalisasi. Uji statistik menggunakan korelasi dan regresi Pearson Product Moment. Survei lapangan dilakukan untuk memverifikasi data tutupan lahan sebagai pengganti kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model spasial sebaran konsentrasi pencemar menunjukkan pola yang hampir sama pada bulan kemarau tahun 2018 yaitu suhu permukaan tanah dan kerapatan bangunan yang relatif tinggi serta kerapatan vegetasi yang relatif rendah, kandungan pencemar yang tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa suhu permukaan tanah, kerapatan bangunan dan kerapatan vegetasi memiliki korelasi yang cukup kuat dengan pencemar dan hasil regresi menunjukkan bahwa suhu permukaan tanah, kerapatan bangunan dan kerapatan vegetasi berpengaruh signifikan terhadap pencemar.

Air pollution is an important problem that occurs in many urban areas. The World Health Organization (WHO) states that 91% of people in the world breathe unhealthy air. Big cities in Indonesia are not free from air pollution problems, especially the city of Bandung. As the largest metropolitan city in West Java, the City of Bandung continues to experience an increase in population growth which results in an increase in the area of ​​built land and a decrease in the area of ​​green areas. This can cause problems in the form of decreased air quality. Supported by the physical condition of the city of Bandung in the form of a basin so that it is difficult to blow the wind to remove the existing pollutant concentration.
This study aims to spatially analyze the distribution of pollutants in the city of Bandung and to analyze the relationship between the distribution of pollutants and the distribution patterns of soil surface temperature, building density and vegetation density. The data used in this study are pollutant levels and Landsat 8 images of the dry months of 2018.
The method used in this study is a spatial method in the form of Reverse Interpolation, Land Surface Temperature, Normalization Difference Build Index, and Normalized Difference Vegetation Index. Statistical test using Pearson Product Moment correlation and regression. Field surveys were conducted to verify land cover data as a substitute for vegetation density and building density. The results showed that the spatial model of the distribution of pollutant concentrations showed a similar pattern in the dry month of 2018, namely relatively high ground temperature and building density and relatively low vegetation density, high pollutant content.
The results of statistical tests show that soil surface temperature, building density and vegetation density have a strong enough correlation with pollutants and the regression results show that soil surface temperature, building density and vegetation density have a significant effect on pollutants.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfani Priyambodo
"Kondisi pencemaran udara di perkotaan terus meningkat akibat volume kendaraan setiap tahunnya. Volume ini meningkatkan sumber polusi seperti kendaraan bermotor yang menyumbang 60-70% polusi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi CO berdasarkan volume kendaraan di Kota Tangerang serta melihat hubungannya. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan distribusi volume kendaraan pagi hari berkisar <800-1600 kendaraan pada jalan kolektor primer, sedangkan sore hari terdapat 800 hingga >2000 kendaraan pada jalan arteri primer. Pola spasial CO yang terbentuk pada jalan arteri primer dan kolektor dengan penggunaan lahan pemukiman, kawasan industri, dan pergudangan, maka konsentrasi CO cenderung tinggi. Sementara itu, jalan kolektor primer lainnya memiliki konsentrasi CO rendah hingga sedang. Hasil pengujian Spearman dan regresi linier menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara volume kendaraan terhadap pola CO Kota Tangerang, dengan nilai kekuatan sebesar 0,689 dan diperoleh R Square sebesar 0,476. Sementara itu, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara volume kendaraan terhadap pola CO dari dinas lingkungan hidup, dan diperoleh R Square sebesar 0,12.

Air pollution conditions in urban areas continue to increase due to the volume of vehicles every year. This volume increases sources of pollution such as motor vehicles which account for 60-70% of pollution. This study aims to analyze the distribution of vehicle volume and spatial pattern of CO in Tangerang City and see the relationship. The analysis used is descriptive and statistical spatial analysis. The results showed the distribution of vehicle volume in the morning ranged from <800-1600 vehicles on primary collector roads, while in the afternoon, there were 800 to >2000 vehicles on primary arterial roads. The spatial pattern of CO that formed on primary and collector arterial roads with residential land uses, industrial areas, and warehouses, then the CO concentration tends to be high. Meanwhile, other primary collector roads have low to moderate CO concentrations. The Spearman test and linear regression results showed a significant effect between vehicle volume on the Tangerang City CO pattern, with a strength value of 0.689 and an R Square of 0.476. Meanwhile, there is no significant effect between the volume of vehicles on the CO pattern from the environmental service and an R Square of 0.12."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Thifaldhia Chrissandi
"Menurut Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang penduduknya kurang bahagia. Hal ini memiliki hubungan dengan Ibukota Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Bandung yang kerap dilanda kemacetan serta memiliki RTH yang kurang memadai. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui ketergantungan spasial kepuasan hidup penduduk Kota Bandung serta kontribusi kunjungan ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap ketergantungan spasial. Partisipan penelitian ini adalah penduduk Kota Bandung yang berusia diatas 18 tahun (N=427). Pengukuran kepuasan hidup dilakukan menggunakan alat ukur Satisfaction with Life Scale (SWLS) oleh Diener dkk. (1985), kemudian partisipan mengisi rentang pilihan rutinitas kunjungan ke RTH dari Hong dkk. (2019). Uji Autokorelasi Spasial Moran’s I menunjukkan bahwa kepuasan hidup penduduk Kota Bandung tidak memiliki ketergantungan spasial (r=-0,046). Hal ini dikarenakan Kota Bandung tidak memiliki variasi geografis yang signifikan, sehingga tidak terdapat kluster kepuasan hidup.

Based on Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) that is conducted by Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, West Java Province is one of the provinces with less happy residents. This is due to the fact that The capital city of West Java Province, Bandung City, is often hit by traffic jams and has inadequate green open space. Therefore, this study was conducted to determine the spatial dependence of life satisfaction of Bandung City residents based on Urban Greenspace visit. The participants of this study are the residents of Bandung City who are over 18 years old (N=427). Measurement of life satisfaction was carried out using the Satisfaction with Life Scale (SWLS) by Diener et al. (1985), then participants filled a range of choices for routine of visits to Urban Greenspace by Hong et al. (2019). Moran's I Spatial Autocorrelation Test shows that the life satisfaction of the residents of Bandung City has no spatial dependence (r=-0.046). This is because Bandung City does not have a significant geographical variation, therefore there is no life satisfaction cluster."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clinta Natasa Depari
"Kota Bandung mengalami peningkatan jumlah restoran dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Akan tetapi, peningkatan PDRB sub sektor restoran di Kota Bandung tidak proporsional dengan penerimaan pajak restoran di Kota Bandung. Hal tersebut menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian yang befokus terhadap implementasi kebijakan pajak restoran di Kota Bandung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan kebijakan pajak restoran di Kota Bandung sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan dan analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pajak restoran di Kota Bandung belum berjalan dengan baik. Peningkatan jumlah restoran tidak proporsional dengan peningkatan penerimaan pajak restoran di Kota Bandung. Hal ini disebabkan oleh adanya kendala dalam implementasi kebijakan pajak restoran, antara lain terkait regulasi izin usaha restoran, petugas Dinas Pelayanan Pajak yang melakukan pungutan liar, pengusaha restoran yang tidak patuh dalam menyetorkan pajak restoran, dan masih minimnya pengetahuan pengusaha restoran akan kebijakan pajak restoran.

The number of restaurants in Bandung has increased from the year 2009 to 2013. However, the increase in sub sector Gross Domestic Regional Product (GDRP) of restaurant in Bandung are disproportionate with revenue of restaurant tax in Bandung. This study focuses on the implementation of restaurant tax policy in Bandung to determine whether the implementation of restaurant tax policy in Bandung already well underway. This research was conducted with a qualitative approach and qualitative method as well. The result is the implementation of restaurant tax policy in Bandung has not gone well. Things that cause the increase in the number of restaurant is not proportional to the increase of restaurant tax revenue in Bandung is there are some obstacles in the regulations that is relevant with restaurant permit, extortion that is done by employers in the Directorate Service on Taxes, owner of restaurant that don’t pay the restaurant tax appropriately, and lack of knowledge about restaurant tax policy from the owner of retaurants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardian Eko Nurseto
"Makan dan Makanan bagi manusia bukan hanya mengacu pada kebutuhan biologis semata, ada aspek budaya yang mengaturnya. Manusia dan pengetahuannya, termasuk makanan tidak dapat terpisahkan dari sosio-kultural dan lingkungan yang mereka buat. Baik dan buruknya makanan dipengaruhi oleh pengetahuan kita yang secara kultural belajar mengenai kriteria-kriteria terkait makanan. Restoran sebagai industri makanan, menyediakan arena untuk memberikan pengalaman makan pada konsumennya. Pengelola restoran menata dekorasi, memberikan pelayanan untuk mempengaruhi cita rasa konsumen. Cita rasa tidak hanya dipengaruhi oleh keahlian juru masak menciptakan makanan. Pelayanan dan suasana di restoran juga berpengaruh pada cita rasa.
Penelitian ini bertujuan menggambarkan usaha pengelola restoran untuk menarik konsumen serta melihat relasi yang terjadi dalam pengelolaan restoran. Penelitian yang dilakukan pada Oktober 2013 hingga Mei 2014 ini, menggunakan metode etnografi untuk menggali lebih dalam aspek-aspek kultural yang terjadi dalam pengelolaan restoran. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa konsumen dan pengelola restoran mentransformasi makanan, pelayanan dan suasana menjadi sebuah komoditi. The art of cuisine yang membuat makanan terlihat cantik telah membuai mata konsumen hingga menengelamkan informasi nutrisi yang ada dalam makanan tersebut. Pelayanan yang ramah, suasana yang nyaman menjadi sebuah komoditi yang harus dibayar bersama makanan yang dimakan. Komodifikasi dalam upaya menarik konsumen tidak dilakukan oleh pengelola restoran saja, aktor-aktor lain diluar karyawan restoran juga turut andil. Seniman, komunitas, fotografer, dan media turut membantu dalam upaya menarik konsumen.

For a human, food and eating not only refer as biological needs, but also refer to the cultural aspect that governs it. Human and their knowledge, including food, cannot be separated from the socio-cultural and the environment they built. The goodness and the badness of food is affected by our cultural knowledge in learning of the criterias concerning food. Restaurants in the food industry provide an arena of experiencing food for their customers. Restauranteurs decorate and serve in a way that would affect the customer's taste. Taste is not only determined by the chef's expertise to process food, but also the ambience and service available in a restaurant.
This research aims to explain the effort of restauranteurs in attracting customers and to see the relations in progress in restaurant management. The Research that conducted in October 2013 and Mei 2014 used ethnographic method to dig deeper into the cultural aspects within restaurant management. The result of this research shows how customers and restauranteurs have transformed food, service, and ambience into a form of commodity. The art of cuisinie has made food to appear more beautiful, hence spoiling customers to put aside the nutritional information regarding the food they consume. Friendly, service, and comfortable ambience became commodities to spend your money on, along with the food itself. Commodification as an effort the lure customers in to the restaurant is not only done by the restauranteurs, but also other actors such as restaurant employees. Artists, communities, photographers, and media also take part in this effort.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ramadhanti Puspo
"ABSTRAK
Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat menjadi sebuah pusat kegiatan dan pemerintahan. Pusat Kota Bandung memberikan banyak pelayanan begitu juga dengan subpusat kotanya. Penelitian ini menggambarkan model kota Bandung berdasarkan strukturnya dan juga menggambarkan hubungan pusat kota dan subpusat terkait dengan jarak. Teori Urban Realms dijadikan acuan dalam menggambarkan model. Dengan menggunakan metode superimpose dan geoproccesing berupa union dapat terlihat bagaimana interaksi struktur kota didalamnya. Hubungan antar pusat diurai secara deskriptif melalu analisis keruangan sehingga dapat membuktikan bahwa adanya korelasi negatif antara intensitas kegiatan di pusat dan pinggiran. Hasil penelitian ini mengarahkan pada intesitas kegiatan tepusat pada CBD dan subpusat kotanya namun semakin ke arah pinggiran, intesitas tersebut semakin berkurang.

ABSTRACT
Bandung City as the capital of West Java province became the center of activities and government of West Java Province. Bandung Center provides many services as well as sub centers city. Bandung city models, based on its structure, illustrates the relationship between central city and sub center in association to distance. Theory of Urban Realms used as a reference in describing the model. By using method and geoproccesing superimpose a union can be seen how the interaction structure inside the city. Relations between the central descriptive parsed through spatial analysis in order to prove that there is a negative correlation between the intensity of activity in the center and the periphery. The results of this study lead to the intensity of activity in the CBD and sub center, increasingly towards the periphery, the intensity diminishing. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T49278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>