Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novia Arshinta
"Profil Perusahaan Carl & Claire merupakan merek parfum lokal yang membawa nilai kepercayaan diri melalui slogan “perfumes that make you feel confident” dan memiliki aspirasi untuk menginspirasi orang agar dapat selalu percaya dan menyayangi diri sendiri. Analisis Situasi Industri wewangian global dan Indonesia berkembang pesat selama pandemi dan diperkirakan masih akan terus bertumbuh 3,64% setiap tahunnya. Pasar parfum lokal Indonesia cukup kompetitif dengan HMNS sebagai pemimpin pasar lokal yang memiliki tingkat awareness dan market share tertinggi. Brand awareness dan brand preference Carl & Claire masih cukup rendah dibandingkan dengan HMNS. Carl & Claire masih belum dapat menyampaikan brand valuenya kepada khalayak secara optimal. Tujuan Tujuan Pemasaran Membangun brand awareness, brand image, dan brand association. Meningkatkan eksistensi Carl & Claire secara online dengan berfokus pada engagement dengan konsumen. Menciptakan brand preference Tujuan Komunikasi Memperkenalkan dan mengedukasi khalayak tentang merek dan nilai kepercayaan diri yang dibawa oleh Carl & Claire. Strategi Mengadaptasi model AISAS (attention - interest - search - action - share) dengan memanfaatkan periklanan, kolaborasi, pemasaran media sosial, pelaksanaan acara, promosi penjualan, dan pengalaman pada kemasan. Pesan Kunci “Datang dari Hati” menunjukkan bahwa insecurity datang dari hati, dan begitu pula dengan penawarnya yang juga harus datang dari dalam hati. Sebagai merek kepercayaan diri, Carl & Claire lahir dari hati dan siap untuk menemani dan mendengarkan suara hati dari orang-orang yang sedang berjuang melawan insecurity. Khalayak Sasaran Demografis Perempuan usia 18-35 tahun pada kelas ekonomi A & B, mahasiswa atau first jobber yang berada pada masa transisi. Geografis Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar sebagai target primer. Semarang, Malang, Yogyakarta, sebagai target sekunder. Psikografis Kelompok yang memiliki ketertarikan terhadap bidang kecantikan, memperhatikan pencapaian, kesehatan mental, dan pengembangan diri. Secara kerangka segmentasi VALS (values, attitudes, lifestyle), kelompok ini merupakan kategori thinkers. Perilaku Memiliki kebiasaan membawa parfum di dalam tas dan memiliki preferensi serta intensi pembelian produk lokal, serta sedang mengalami atau mencari cara untuk mengatasi permasalahan kepercayaan diri. Periode Januari - Juni 2022 Anggaran Rp625.990.000,00 (enam ratus dua puluh lima juta, sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah) untuk 6 bulan kegiatan kampanye. Evaluasi Input Dilakukan secara teratur dengan memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan dan linimasa. Output Tercapainya objektif setiap kegiatan seperti reach, impression, engagement rate, profile visitor, pengikut baru, peningkatan penjualan, dan partisipan kegiatan yang akan diukur melalui social media analytics tools. Outcome Pengukuran dampak dan evaluasi dari kegiatan yang terlaksana sesuai dengan tujuan pemasaran.

Company Profile
Carl & Claire is a local perfume brand that carries confidence value through their tagline "perfumes that make you feel confident" and aspires to inspire people to always have confidence and self-love.
Situation Analysis
The global and Indonesian fragrance industries have been growing rapidly during the pandemic and are still expected to continue to grow by 3.64% annually.
Indonesia's local perfume market is quite competitive with HMNS as the local market leader, which has the highest level of awareness and market share.
Carl & Claire's brand awareness and brand preference are still quite low compared to HMNS.
Carl & Claire is still unable to optimally convey its brand value to their audiences.
Objectives
Marketing Objectives
Building brand awareness, brand image, and brand association.
Increasing Carl & Claire's online presence by focusing on audience engagement.
Creating brand preference
Communication Objectives
Introduce and educate audiences about Carl & Claire and their value, which is confidence.
Strategy
Adopting the AISAS (attention - interest - search - action - share) model by leveraging advertising, collaborative marketing, social media marketing, event marketing, sales promotions, and packaging experiences.
Key Message
"Datang dari Hati" (EBT: Coming from the Heart) shows that insecurity comes from the heart, and so does the cure. As a brand of confidence, Carl & Claire was born from the heart and ready to accompany and listen to the inner voices of people that are struggling with insecurity.
Target Audience
Demographic
Female, 18-35 years old, in SEC A-B, a student or first jobber who is currently in a transitional stage of their lives.
Geographic
Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar as primary targets. Semarang, Malang, Yogyakarta, as a secondary target.
Psychographic
Having interest in beauty, paying attention to achievement, mental health, and self-development. In terms of VALS segmentation (values, attitudes, lifestyle), they are thinkers.
Behavioral
Having the habit of bringing perfume in their bag and having preferences/intentions to buy local products and experiencing or looking for ways to overcome confidence issues.
Timeline
January - June 2022
Budget
IDR 625.990.000 (six hundred and twenty five million, nine hundred and ninety thousand rupiah) for 6 months of campaign activities.
Evaluation
Input
Done regularly by ensuring every activity is in accordance with the plan and schedule.
Output
The achievement of the objectives of each activity, such as reach, impression, engagement rate, profile visitors, new followers, sales growth, and participation in activities that will be measured through social media analytics tools.
Outcome
Measurement of the impact and evaluation of activities is in accordance with marketing objectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gienzalfa Azizah Wibowo Putri
"Belgareti Farm merupakan home industry yang bergerak pada bidang spesialis minuman herbal olahan rosella. Belgareti Farm menjual produk rosella meliputi minuman sari rosella yang ready-to-drink, rosella kering, dan teh celup rosella. Semua proses produksi dari setiap produk Belgareti Farm diolah secara mandiri dengan lokasi industri di wilayah Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.

Belgareti Farm is a home industry that specializes in rosella herbal drinks. Belgareti Farm sells rosella products including ready-to-drink roselle juice, dried rosella, and rosella tea bags. Each products is processed independently at industrial locations in the Leuwiliang area, Bogor, West Java."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iman Chairunnisa
"Profil Perusahaan: MUAQ Beauty merupakan merek kosmetik lokal yang menjual alat kosmetik dan produk kosmetik. Merek ini berdiri secara resmi sebagai perusahaan pada tahun 2019. MUAQ memiliki 8 karyawan dengan divisi 8 divisi yang berbeda-beda. Merek yang memiliki Head Quarter di Jakarta ini menjual produknya melalui platform daring, yaitu melalui Website dan E-Commerce. Harga dari produk-produk yang dijual oleh MUAQ Beauty berada di kisaran Rp50.000-Rp150.000 dengan pengecualian pada harga produk brush. Melihat promosi sebelumnya, merek ini kerap menggunakan media sosial, di mana media sosial yang paling sering digunakan adalah Instagram. Analisis Situasi: a. Sebagai produk lokal, MUAQ Beauty dapat menunjukkan produk-produknya yang sangat baik dan memanfaatkan ruang digital. b. Memanfaatkan peningkatan daya beli masyarakat untuk melakukan promosi sehingga dapat meningkatkan brand awareness yang mungkin dapat berubah menjadi penjualan. b. Menyampaikan keuggulan-keunggulan dari MUAQ Beauty dibandingkan merek lain. d. Mengoptimalkan pemasaran ke pengguna make-up yang menggunakan make-up bukan hanya untuk kegiatan sehari-hari dan menguatkan penyampaian positioning. Tujuan: Meningkatkan brand awareness sebesar 20% di segmentasi terpilih, yaitu segmentasi penggemar make-up.

Company Profile MUAQ Beauty is a local cosmetic brand that sells cosmetic tools and cosmetic products. This brand was officially established as a company in 2019. MUAQ has 8 employees with 8 different divisions. This brand, which has a Head Quarter in Jakarta, sells its products through online platforms, namely through the Website and E-Commerce. The prices of the products sold by MUAQ Beauty are in the range of Rp. 50,000-Rp. 150,000 with the exception of the price of brush products. Looking at the previous promotion, this brand often uses social media, where the most frequently used social media is Instagram. Situation Analysis: a. As a local product, MUAQ Beauty can showcase its excellent products and take advantage of the digital space. b. Utilize the increase in people's purchasing power to carry out promotions so as to increase brand awareness which may lead into sales. c.Presenting the advantages of MUAQ Beauty compared to other brands. d. Optimizing marketing to make-up users who use make-up not only for daily activities and strengthening the delivery of positioning. Goal: Increase brand awareness by 20% in the selected segment, namely the make-up enthusiast segment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iman Chairunnisa
" Profil Perusahaan: MUAQ Beauty merupakan merek kosmetik lokal yang menjual alat kosmetik dan produk kosmetik. Merek ini berdiri secara resmi sebagai perusahaan pada tahun 2019. MUAQ memiliki 8 karyawan dengan divisi 8 divisi yang berbeda-beda. Merek yang memiliki Head Quarter di Jakarta ini menjual produknya melalui platform daring, yaitu melalui Website dan E-Commerce. Harga dari produk-produk yang dijual oleh MUAQ Beauty berada di kisaran Rp50.000-Rp150.000 dengan pengecualian pada harga produk brush. Melihat promosi sebelumnya, merek ini kerap menggunakan media sosial, di mana media sosial yang paling sering digunakan adalah Instagram. Analisis Situasi: Sebagai produk lokal, MUAQ Beauty dapat menunjukkan produk- produknya yang sangat baik dan memanfaatkan ruang digital. Memanfaatkan peningkatan daya beli masyarakat untuk melakukan promosi sehingga dapat meningkatkan brand awareness yang mungkin dapat berubah menjadi penjualan Menyampaikan keuggulan-keunggulan dari MUAQ Beauty dibandingkan merek lain. Mengoptimalkan pemasaran ke pengguna make-up yang menggunakan make-up bukan hanya untuk kegiatan sehari-hari dan menguatkan penyampaian positioning. Tujuan: Meningkatkan brand awareness sebesar 20% di segmentasi terpilih, yaitu segmentasi penggemar make-up. Khalayak Sasaran: Geografis: Tinggal di Jakarta Raya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) Demografis: Perempuan, berumur 18-27 tahun, ekonomi menengah- menengah atas Psikografis: VALS experiencers Perilaku: Penggemar make-up, Digital-Savvy, Multiple Bases (Keller & Kotler, 2015): Unaware, Aware, not tried, negative opinion Pesan Kunci: Pentingnya produk dari MUAQ Beauty dan MUAQ Beauty sebagai merek yang menjual produk tersebut dalam meningkatkan kualitas pengalaman khalayak dan hasil saat melakukan kegiatan make-up, sehingga menunjukkan bahwa MUAQ Beauty juga cocok digunakan oleh para penggemar make-up. Program: Program "Next Level Make-Up” merupakan program pemasaran digital dengan tagline #LevelUpWithMUAQBeauty. Rute dari program ini disesuaikan berdasarkan model AISAS. Kekhasan program ini terletak pada penyesuaian program terhadap masalah di segmentasi pengguna make-up dan pendekatan program yang didasarkan oleh khalayak sasaran, baik dari penyesuaian strategi dan taktik hingga penyusunan rute yang digunakan. Jadwal: Januari 2022 – Juni 2022 Anggaran Rp48.070.000 Evaluasi: Sebanyak 55% target konsumen menyadari keberadaan MUAQ Beauty dilihat dari lima elemen, yaitu nama merek, logo dan simbol, karakter, dan kemasan. (meningkat sebanyak 20% dari hasil survei pada riset pendahuluan).

Company Profile MUAQ Beauty is a local cosmetic brand that sells cosmetic tools and cosmetic products. This brand was officially established as a company in 2019. MUAQ has 8 employees with 8 different divisions. This brand, which has a Head Quarter in Jakarta, sells its products through online platforms, namely through the Website and E-Commerce. The prices of the products sold by MUAQ Beauty are in the range of Rp. 50,000-Rp. 150,000 with the exception of the price of brush products. Looking at the previous promotion, this brand often uses social media, where the most frequently used social media is Instagram. Situation Analysis: As a local product, MUAQ Beauty can showcase its excellent products and take advantage of the digital space. Utilize the increase in people's purchasing power to carry out promotions so as to increase brand awareness which may lead into sales. Presenting the advantages of MUAQ Beauty compared to other brands. Optimizing marketing to make-up users who use make-up not only for daily activities and strengthening the delivery of positioning. Goal Increase brand awareness by 20% in the selected segment, namely the make-up enthusiast segment. Target Audiences Geographic: Lives in Greater Jakarta Area (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi) Demographic: Female, 18-27 years old, middle-middle class economy Psychographic: VALS experiencers Behavior: Make-up enthusiast, Digital-Savvy, Multiple Bases (Keller & Kotler, 2015): Unaware, Aware, not tried, negative opinion Key Message The importance of products from MUAQ Beauty and MUAQ Beauty as brands that sell these products in improving the quality of the audience's experience and results when carrying out make-up activities, thus showing that MUAQ Beauty is also suitable for use by make-up enthusiast. Program: The "Next Level Make-Up" program is a digital marketing program with the tagline #LevelUpWithMUAQBeauty. The route of this program is adjusted based on the AISAS model. The uniqueness of this program lies in the adjustment of the program to problems in the segmentation of make- up users and the of this program approach that is based on the target audience, both from the adjustment of strategy and tactics to the route that is used. Schedule: January 2022 – June 2022 Budget: Rp48.070.000 Evaluation: As much as 55% of target consumers are aware of the existence of MUAQ Beauty seen from five elements, namely brand name, logo and symbol, character, and packaging. (an increase of 20% from survey results in preliminary research)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Leonaldy Ngapa Djami
"Rendahnya minat masyarakat dalam berkunjung menjadi permasalahan museum sejak lama. Padahal, museum menawarkan hal-hal menarik untuk dikunjungi. Salah satu cara relevan mengomunikasikan nilai jual museum masa kini adalah lewat strategi komunikasi pemasaran digital. Museum Bekasi sebagai museum baru berkonsep digital membutuhkan strategi komunikasi pemasaran digital untuk meningkatkan kesadaran dan kunjungan dari khalayak sasarannya. Lewat analisis situasi baik eksternal dan internal, lalu perumusan posisi, serta penetapan tujuan dan objektif, maka program komunikasi pemasaran digital yang diusulkan adalah Susuraksi (Susuri, Beraksi, dan Selebrasi) Museum Bekasi yang menggunakan model pemasaran Inbound Marketing Flywheel. Program ini dilakukan selama enam bulan, dan akan menyampaikan pesan kunci "Rasakan Pengalaman Baru Berwisata" lewat dua fase, yaitu, susuri dan beraksi pada triwulan pertama, serta beraksi dan selebrasi pada triwulan kedua dengan evaluasi program di akhir linimasa.

The low interest of the public visit has been being a problem for museum since a long time ago. In fact, the museum offers interesting things to visit. One of the relevant way to communicate the unique selling points of the museum nowadays is through a digital marketing communication strategy. The Museum of Bekasi as a new museum with a digital concept requires a digital marketing communication strategy to increase awareness and visits from its target audience. Through analysis of both external and internal situations, then the formulation of positions, as well as setting goals and objectives, the proposed digital marketing communication program is Susuraksi (Browse, Act, and Celebrate) The Museum of Bekasi which uses the Inbound Marketing Flywheel model. This program will be implemented for six months, and will convey the key message "Feel the New Experience of Visiting Museum" through two phases, namely, browse and act in the first quarter, and act and celebrate in the second quarter with program evaluation at the end of the timeline."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adien Dendra
"Sony Handycam DCR-PJSE merupakan alat rekam kelas premium yang merupakan pionir dari camcorder yang build-in proyektor di dunia. Dalam perkembangan pasar di Indonesia, awareness khalayak terhadap camcorder Sony Handycam masih rendah, karena kurangnya promosi produk yang relatif baru. Oleh karena itu digunakan strategi komunikasi pemasaran terpadu sebagai solusi untuk masalah tersebut. Tujuan dari strategi ini adalah mengkampanyekan Varian baru camcorder Sony Handycam DCR-PJSE. Kampanye akan berlangsung selama tahun 2013 dan dibagi kedalam 2 (dua) tahapan kerja. Kampanye ini mengusung tema 'Precious Moments. Together", yang berasosiasi dengan kebersamaan dalam momen berharga dari pasar sasaran Sony Handycam DCR-PJ5E. Keseluruhan biaya kampanye ini adalah Rp. 4,983,459,191,-

Sony Handycam DCR-PJ5E is a premium grade recording equipment which is the pioneer of build-in projector of camcorder in the world. In Indonesian market, awareness of the Sony Handycam is still low, the lack is due by relatively of new product promotions. Therefore, integrated marketing communications strategy is a solution ofthe problem. The purpose of strategy is campaigning for a new variant of Sony Handycam DCR-PJ5E. The campaign will be held along the year 2013 which is divided into 2 (two) steps. The idea of campaign itself is carrying 'Precious Moments. Together' which is associated with the precious moments of togetherness in the target market of Sony Handy cam DCR-PJ5E. Overall budget for this campaign are IDR 4,983,459,191-
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Aqila
"ABSTRAK
Sebagai sebuah alat elektronik, TV sudah merupakan hal yang wajb untuk dimiliki di tempat tinggal masyarakat Indonesia. Samsung yang sudah dikenal sebagai produsen barang elektronik yang inovatif dan berteknologi tinggi, juga bersaing di pasar televisi. Perkembangan teknologi yang pesat membuat Samsung harus selalu menciptakan teknologi yang baru dengan cepat dan televisi dengan teknologi paling tinggi sendiri sudah diproduksi oleh Samsung, yaitu TV dengan layar lengkung Samsung Curved TV. Perkembangan teknologi pada TV menciptakan pasar dengan persaingan yang sangat ketat, apalagi dengan harganya yang mahal. Samsung Curved TV juga sudah mengalami penurunan, karena trennya yang mulai pudar. Oleh karena itu, dengan menyasar khalayak sasaran baru dengan populasi terbanyak di dunia ini ndash; millennials, diharapkan dapat mengembalikan tren TV layar lengkung. Strategi program pemasaran Samsung Curved TV ini dibuat dalam rangka menciptakan khalayak sasaran baru dan mengembalikan tren TV layar lengkung. Total biaya dari program ini adalah sebesar Rp 1,798,927,750.

ABSTRACT
As an electronic product, for Indonesians, TV is now considered as a must have item in a house. Samsung has been known as a high technology and innovative brand that is also competing in television market. The fast development of technology has made Samsung inventing new technology within years and the newest TV technology that Samsung invented was the TV with curved panel, Samsung Curved TV. The fast development in TV technology has created a tight competition, moreover with the premium price, Samsung Curved TV has also encountered a decline, due to the faded trend of Curved TV. By then, targeting Samsung rsquo s potential market, which is millennials, is a way to bring back the trend of Curved TV. Marketing program strategy of Samsung Curved TV is made in order to create new target audience and to bring back the trend of TV with curved panel. The total budget of this program is Rp 1,798,927,750."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valid Ganang Pradhitya
"Berrykitchen.com merupakan penyedia layanan pesan antar catering secara online. Walaupun perusahaan ini sudah berjalan selama 2 tahun ini, Berrykitchen.com masih memiliki masalah dalam hal awareness. Minimnya khalayak yang mengetahui keberadaan produk ini membuat angka penjualan hanya mencapai 205,835 box selama 2 tahun. Oleh karena itu, Agar target khalayak dapat mengingat serta mengenal Berrykitchen.com sebagai penyedia online catering masakan rumahan yang dapat dipesan secara mudah, dibuatlah program strategi komunikasi terpadu yang dapat membuat target khalayak berpartisipasi aktif bernama "Makanan Kenangan Kita." Kampanye ini akan mengajak target untuk berbagi cerita di sosial media mengenai kenangan pada makanan secara umum. Kampanye ini diharapkan dapat mampu memenuhi tujuan pemasaran yaitu meningkatkan sales sebesar 60%. Kampanye ini hanya fokus di media digital, seperti Google Display Network, Instagram, Twitter, dan Microsite, sehingga anggaran yang dialokasikan selama 4 bulan untuk kampanye ini adalah Rp67.371.292. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye ini, maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Sehingga kampanye ini dapat dilihat keefektivitas dan dampaknya.

Berrykitchen.com. provides online catering delivery service. Although this Company has been established since 2 years ago, Berrykitchen.com is still having an awareness problem. The lack of public who know this company makes the sales only goes 205.835 boxes in 2 years. Therefore, an integrated communications strategy that can make them to participate actively called "Makanan Kenangan Kita" will be made. This campaign will persuade the target audience to share about their memories of food in general. This campaign's objective is to make the target audience recognize and remember this brand as a homemade online catering service that they can order easily. Hopefully, this campaign can fulfill the marketing objective which is to raise the sales up to 60%. This campaign will be focusing on digital media, such as Google Display Network, Instagram, Twitter, and Microsite. Thus, the total budget for this campaign is Rp 67.371.292,-. To make sure this campaign works properly, a monitoring and evaluation program is necessary so the effectiveness of this campaign can be measured.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
"The global changes in all sectors open a tight competitions among hospitals which create a much higher need of a marketing strategy. Until now the marketing department was not yet established in the PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. In this study we conduct three step in determining the marketing strategy. The first step analyzed the overall study on hospital comprising the organization, the missions, the product and the appearance. The second step was a the costumer's opinion survey that included demographical characteristics. The last step conducted a SWOT analysis and determining the hospital position. Following those steps then the marketing strategy was determined.
The results of the analysis showed that the marketing oriented was not applied. It was found that the market segment consist of low to middle level of sosioeconomical society, comprising private workers, farmer, private laborer, retired worker, government workers and armed-forces. Majority of the customers were Moslem (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or promotions patients to be hospital customers. The results of the poll gave, in general, sufficient hospital services, Although there were some bad comment which needed further action. At present the hospital is developing skin cosmetic surgery. The hospital is at present in the position to raise the manpower and the hospital physical building.
As a follow up; the hospital her sit three objectives for improvement, which are to make the hospital more popular and serve to be chosen, and give better 2 valith of services. The program of the marketing strategy consist of establishing the marketing department, improving and training the manpowers. As a follow up of the marketing audit , hospital introduce to all related hospital staffs, the goal of the organization the position of the target markets, and prepare alternatives concerning product, price, place, promotion.

Arus perubahan di era globalisasi memberikan dampak persaingan antar rumah sakit menjadi semakin diperlukan. Namun sampai saat ini rumah sakit PKU Muhammadiyah ternyata belum memiliki lembaga yang secara khusus mengelola bidang pemasaran. Dalam upaya penetapan strategi pemasaran, dilakukan analisis pertama gambaran umum rumah sakit baik menyangkut organisasi, visi, dan misi serta produk dan penampilan tahap kedua analisis konsumen terhadap layanan jasa rumah sakit. Tahap selanjutnya dilakukan analisis SWOT, dan penentuan posisi rumah sakit. Atas dasar itu dibuat penetapan kebijakan strategi pemasaran.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rumah sakit belum berorientasi pada pemasaran. Segmen pasar terdiri atas golongan ekonomi menengah kebawah dengan jenis pekerjaan swasta, petani, buruh, pensiunan, pegawai negeri/ABRI. Sebagian besar konsumen beragama Islam (96,05). Seluruh dokter spesialis sebagai dokter tamu dan belum optimal menjadi motivator dan atau promotor acuan kedatangan konsumen ke rumah sakit. Terhadap kualitas layanan, sebagian besar konsumen berpendapat cukup, bahkan terdapat nilai kurang dan buruk. Ini berarti perlunya peningkatan kualitas layanan. Rumah sakit sedang mengembangkan bedah kosmetik kulit. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pada posisi yang memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sarana fisik.
Sebagai saran dibuat rumusan tujuan rumah sakit yaitu agar lebih dikenal oleh masyarakat, pantas untuk dipilih dan dapat menyajikan pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas. Strategi program meliputi pembentukan badan yang mengelola pemasaran, penambahan dan pelatihan tenaga. Tindakan lanjut dari audit pemasaran adalah memasyarakatkan tujuan organisasi kepada seluruh jajaran rumah sakit yang terlibat, pemahaman keadaan pasar sasaran, dan disusun alternatif pengembangan menyangkut produk, harga, tempat, dan promosi."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richardus Handojo Wiwoho
"Disertasi ini bertujuan untuk merumuskan Model Strategi Pemasaran Potensi Kawasan dan bagaimana masyarakat di sekitar lokasi berpotensi menjadi audiens sekaligus pelaku pemasaran di kawasan tersebut. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam disertasi ini. Kajian potensi kawasan menggunakan pendekatan pemasaran, sedangkan kajian potensi masyarakat menggunakan studi eksploratori dan pendekatan pembelajaran pilihan bebas (free-choice learning). Untuk studi eksploratori dipilih sepuluh informan dengan menggunakan metode wawancara semi-terstruktur. Untuk validasi dipilih seorang pakar yang memiliki otoritatif di kawasan. Muarajambi digunakan sebagai studi kasus kajian disertasi ini, dalam pengertian bukan memecahkan kasus di Muarajambi, namun Muarajambi dipilih menjadi kasus untuk studi ini.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan Muarajambi memiliki potensi untuk menjadi: (1) Cagar budaya (Cultural heritage); (2) Cagar alam (Natural heritage); dan (3) Tempat umum (Public place). Hasil studi eksploratori memperlihatkan bahwa pengunjung datang dengan motivasimotivasi berbeda yang tergantung pada identitasnya yakni: Explorer, Experience Seeker, Facilitator, Proffesional/ Hobbyist dan Recharger.

The objective of this dissertation is to formulate the model of marketing strategy of potential area and how communities around become the audience as well as the marketers of the area. Qualitative research method was used in this dissertation. The study of potential area uses marketing approach, and the study of the audience uses exploratory study and free-choice learning approach. Ten informants were selected for the purpose of exploratory study using semi-structured interviews. An authority figure was selected for the purpose of expert validation. Muarajambi was used as a case study of this dissertation, in the sense of not solving the case in Muarajambi, but Muarajambi was chosen to be the case for this study.
The results obtained showed that Muarajambi has the potential to be: (1) Cultural heritage; (2) Natural heritage; and (3) Public place. The results of exploratory study showed that visitors come with their identityrelated motivations which are: Explorer, Experience Seeker, Facilitator, Proffesional/Hobbyist and Recharger."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D1927
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>