Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edward
"Brexit referendum is affecting and disrupting the economy, for example limit the capital movement, make UK market less attractive, create a chaos on large complex supply chain system. It changed business environment both in UK and EU as well, especially on social network of directors in UK and EU. We conduct a study to analyse the impact of the passage of Brexit referendum on the evolution board interlock network. The study carried out on a systematic analysis of network measures and evolution variable on the link formation of directors in UK and EU and within the sector using the dataset provided by BoardEX during 2010-2020 period. The measures include number of edges, shortest path length, number of mutual affiliations, cyclic closure bias and triadic closure bias. We model the structural changes in dynamic networks by converting an evolving network into static graphs at different snapshots. We found that link formation in UK affected negatively by the Brexit referendum while it is arguably that the Brexit referendum has an impact on EU formation. Additionally, consumer service and food & drug sector have a significant change after the referendum.

Referendum Brexit mempengaruhi dan mengganggu perekonomian, misalnya membatasi pergerakan modal, membuat pasar Inggris kurang menarik, menciptakan kekacauan pada sistem rantai pasokan besar yang kompleks. Brexit juga mengubah lingkungan bisnis baik di Inggris dan juga Uni Eropa, terutama di jejaring sosial direksi di Inggris dan Uni Eropa. Kami melakukan penelitian untuk menganalisis dampak pengesahan referendum Brexit pada evolusi jaringan direksi yang saling terkait. Studi dilakukan pada analisis sistematis pada jaringan yang terukur dan variabel evolusi pada pembentukan tautan direksi di Inggris dan Uni Eropa dan pada sektor menggunakan basis data yang disediakan oleh BoardEX selama periode 2010-2020. Alat ukurnya meliputi jumlah edges, shortest path, jumlah afiliasi, cyclic closure bias, dan triadic closure bias. Kami membuat model perubahan struktural dalam jaringan dinamis dengan mengubah jaringan yang berkembang menjadi grafik statis pada rentang waktu yang berbeda. Kami menemukan bahwa pembentukan tautan di Inggris dipengaruhi secara negatif oleh referendum Brexit sementara dapat dikatakan bahwa referendum Brexit berdampak pada pembentukan UE. Selain itu, sektor layanan konsumen dan makanan & obat-obatan mengalami perubahan signifikan setelah."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edward
"Referendum Brexit mempengaruhi dan mengganggu perekonomian, misalnya membatasi pergerakan modal, membuat pasar Inggris kurang menarik, menciptakan kekacauan pada sistem rantai pasokan besar yang kompleks. Brexit juga mengubah lingkungan bisnis baik di Inggris dan juga Uni Eropa, terutama di jejaring sosial direksi di Inggris dan Uni Eropa. Kami melakukan penelitian untuk menganalisis dampak pengesahan referendum Brexit pada evolusi jaringan direksi yang saling terkait. Studi dilakukan pada analisis sistematis pada jaringan yang terukur dan variabel evolusi pada pembentukan tautan direksi di Inggris dan Uni Eropa dan pada sektor menggunakan basis data yang disediakan oleh BoardEX selama periode 2010-2020. Alat ukurnya meliputi jumlah edges, shortest path, jumlah afiliasi, cyclic closure bias, dan triadic closure bias. Kami membuat model perubahan struktural dalam jaringan dinamis dengan mengubah jaringan yang berkembang menjadi grafik statis pada rentang waktu yang berbeda. Kami menemukan bahwa pembentukan tautan di Inggris dipengaruhi secara negatif oleh referendum Brexit sementara dapat dikatakan bahwa referendum Brexit berdampak pada pembentukan UE. Selain itu, sektor layanan konsumen dan makanan & obat-obatan mengalami perubahan signifikan setelah.

Brexit referendum is affecting and disrupting the economy, for example limit the capital movement, make UK market less attractive, create a chaos on large complex supply chain system. It changed business environment both in UK and EU as well, especially on social network of directors in UK and EU. We conduct a study to analyse the impact of the passage of Brexit referendum on the evolution board interlock network. The study carried out on a systematic analysis of network measures and evolution variable on the link formation of directors in UK and EU and within the sector using the dataset provided by BoardEX during 2010-2020 period. The measures include number of edges, shortest path length, number of mutual affiliations, cyclic closure bias and triadic closure bias. We model the structural changes in dynamic networks by converting an evolving network into static graphs at different snapshots. We found that link formation in UK affected negatively by the Brexit referendum while it is arguably that the Brexit referendum has an impact on EU formation. Additionally, consumer service and food & drug sector have a significant change after the referendum."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agriawan Lukito
"Skripsi ini meneliti peranan jaringan sosial dalam perkembangan bisnis wirausaha start up melalui studi kasus Mandiri Inkubator Bisnis Konsep yang digunakan adalah wirausaha start up inkubator bisnis dan jaringan sosial Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif peneliti melakukan observasi langsung dan wawancara mendalam terhadap subyek yang diteliti serta mengkaji berbagai literatur terkait Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan bisnis wirausaha start up ini dipengaruhi oleh jaringan sosial dalam bentuk kelekatan relasional relational embeddedness Hubungan atau kelekatan relasional yang terbentuk dalam bisnis yang dibangun oleh Mandiri Inkubator Bisnis seperti penyediaan akses dan fasilitas dalam inkubator bisnis konsultasi pembinaan atau mentoring serta membangun relasi dengan pengusaha besar dan angel investor

This paper examines the development of start up entrepreneur business by social networking in Mandiri Incubator Business Group The concept used is the start up enterpreneur itself business incubator and social networks This study uses a qualitative approach in which the researcher directly observation of the studied subjects with conducted in depth interviews and review the related literature The results of this study indicate that development of start up entrepreneur business was affected by social network especially in case of relational embeddedness Relational embeddedness in business that created for start up entrepreneur by Mandiri Incubator Business Group such as an availability of access and facilities in incubator business consultation mentoring and develop a relation with big entrepreneur or angel investor "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2015
S59723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrista Widiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana jaringan sosial dan framing terkait identitas kolektif yang diproduksi oleh aktor lokal mampu membentuk suatu aktivisme penggemar. Di Indonesia, popularitas grup idola K-Pop diiringi oleh banyaknya anak muda yang menjadi penggemar membentuk kekuatan baru di dalam fandom. Penggemar yang menjadi bagian dari suatu fandom dapat menggerakkan penggemar lain untuk berpartisipasi dalam aktivisme yang dilakukan. Studi terdahulu mengenai aktivisme penggemar menunjukkan bahwa aktivisme di dalam fandom dapat terwujud karena adanya budaya partisipatif (participatory culture) sebagai ruang yang dapat mendukung atau mendorong aktivisme. Akan tetapi, studi-studi terdahulu cenderung menyamakan aktivisme dengan budaya penggemar pada umumnya, seperti produksi teks atau konten yang mengekspresikan kecintaan mereka kepada idolanya. Oleh karena itu, bagaimana aktivisme penggemar dapat terjadi tidak terlihat dalam penjelasannya. Selain itu, dengan cara seperti apa penggemar menggunakan sumber daya yang ada untuk membentuk aktivisme belum nampak pembahasannya dalam studi-studi terdahulu. Peneliti berargumen bahwa aktivisme penggemar dapat terwujud karena kuatnya jaringan sosial dan adanya framing terkait identitas kolektif yang diproduksi oleh aktor lokal di media sosial. Metodologi kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara mendalam terhadap aktor lokal dalam fandom grup idola K-Pop, serta observasi online di dalam platform Twitter.

This study aims to explain how social networks and collective identity framing produced by local actors are able to form fan activism. In Indonesia, K-Pop idol groups’ popularity followed by many young people who become fans is forming a new force in fandom. Fans who are part of a fandom can encourage other fans to participate in their activities. Previous studies on fan activism have shown that activism in fandom can be formed because of a participatory culture as a space that can support activism. However, previous studies tend to see activism as fan culture in general view, such as the production of texts or content that expresses their love for their idols. Therefore, how fan activism can occur is not seen in the explanation. In addition, the ways in which fans use existing resources to form activism have not been discussed in previous studies. The researcher argues that fan activism can be formed because of the strong social network and collective identity framing produced by local actors on social media. Qualitative methodology is used in this study. The data collection technique that is used through in-depth interviews with local actors in the K-Pop idol group fandom, and online observations on the Twitter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoonho Nam
"In recent years, the number of subscribers of the social network services such as Facebook and Twitter has increased rapidly. In accordance with the increasing popularity of social network services, concerns about user privacy are also growing. Existing social network services have a centralized structure that a service provider collects all the user’s profile and logs until the end of the connection. The information collected typically useful for commercial purposes, but may lead to a serious user privacy violation. The user’s profile can be compromised for malicious purposes and even may be a tool of surveillance extremely. In this paper, we remove a centralized structure to prevent the service provider from collecting all users’ information indiscriminately and present a decentralized structure using the web hosting server. The service provider provides only the service applications to web hosting companies and the user should select a web hosting company that he trusts. Thus, the user’s information is distributed and the user’s privacy is guaranteed from the service provider.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pelanggan layanan jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter telah meningkat pesat. Sesuai dengan meningkatnya popularitas layanan jaringan sosial, kekhawatiran tentang privasi pengguna juga berkembang. Layanan jaringan sosial yang ada memiliki struktur terpusat dimana penyedia layanan mengumpulkan semua profil pengguna dan log sampai akhir sambungan. Informasi yang dikumpulkan biasanya berguna untuk tujuan komersial, tetapi dapat menyebabkan pelanggaran privasi pengguna yang serius. Profil pengguna dapat dikompromikan untuk tujuan jahat, dan bahkan mungkin menjadi alat pengawasan yang sangat ketat. Dalam tulisan ini, kami menghilangkan struktur terpusat untuk mencegah penyedia layanan dari pengumpulan informasi semua pengguna, dan menyajikan struktur desentralisasi dengan menggunakan web server hosting. Penyedia layanan hanya menyediakan aplikasi layanan untuk web hosting perusahaan, dan pengguna harus memilih perusahaan web hosting yang ia percaya. Dengan demikian, informasi pengguna terdistribusi, dan privasi pengguna terjamin dari penyedia layanan."
Sungkyunkwan University, Information Security Group, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Y. Soepoetro
"Penelitian ini merupakan deskripsi mengenai gejala jaringan sosial para pelaku sektor ekonomi informal di Stasiun Manggarai. Jaringan sosial yang dibentuk para pelaku berfungsi sebagai salah satu strategi untuk memenuhi atau mengatasi tekanan kehidupan sosial ekonomi di perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dikaji dengan menggunakan analisis jaringan sosial.
Hasil kajiannya merupakan sebuah deskripsi dan analisis mengenai bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi jaringan sosial yang terjadi di antara para pelaku informal di Stasiun Manggarai. Bentuk-bentuk jaringan sosial yang ditemukan antara lain berupa jaringan sosial yang berbasis hubungan kekerabatan, jaringan sosial yang berbasis hubungan etnis dan aringan sosial yang berbasis hubungan pertemanan.

This study is a description about phenomenon of social network actors in the informal economic sector in Manggarai railway station. The social network functions as one of the strategies to overcome the pressure of social and economic life in urban area. This study operates social network analysis.
This research presents the forms and functions of social networks amongst the actors of informal economy sector in Manggarai railway station. The social network forms found are based on kinship, ethnic and friendship relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005
361 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"ABSTRAK
Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan internet berdampak pula pada munculnya beberapa ecommerce, tidak terkecuali ecommerce yang bergerak dalam jasa pemesanan tiket dan hotel. Selain itu, internet juga mendukung media sosial untuk mengekspresikan opini yang objektif tentang suatu produk/jasa. Media sosial dijadikan sebagai media electrocic word of mouth e-wom oleh pelaku jasa ecommerce. Peneltian ini terkait analisis sentiment, reputasi brand, dan jaringan sosial di Twitter terkait ecommerce yang bergerak pada bidang pemesanan hotel dan tiket. Data yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan data yang berhubungan dengan mention @pegi_pegi, @traveloka, dan @tiket yang diambil dari periode 24 September 2016 sampai 21 November 2016. Penelitian ini menggunakan algoritme GaussianNB, MultinomialNB, BernoulliNB, ME, SVM, dan Xgboost pada proses pembuatan model. Pada kasus imbalance data, proses pembuatan model menggunakan SMOTE yang bertujuan menyeimbangkan jumlah kelas pada data yang ada. Akurasi terbaik diperoleh dengan menggunakan algoritme SVM SMOTE sebesar 0.96, presisi sebesar 0.96, recall sebesar 0.96, dan F1-Score sebesar 0.96. Nilai reputasi brand untuk @pegi_pegi sebesar -6, @traveloka sebesar -5, dan @tiket sebesar -2. Akun yang memiliki tingkat pengaruh secara keseluruhan terhadap @pegi_pegi yaitu @calvinjeremy, @traveloka yaitu @banyuwangi_kab, dan @tiket yaitu @IndahJuli.

ABSTRACT
The number of internet users in Indonesia has increased from year to year. Internet development impact on the emergence of e commerces, including in ticket and hotel reservation services. In addition, the internet also supports social media to express their opinions about a product service. Social media is used as a medium electrocic word of mouth e wom by actor rsquo s ecommerce services. This study focuses on sentiment analysis, brand reputation, and social networking on Twitter related to e commerce that focuses on the hotel and ticket reservations. The data used in this research is data related to pegi pegi, traveloka, and tiket taken from the period 24 September 2016 until 21 November 2016. This research uses a GaussianNB algorithm, MultinomialNB, BernoulliNB, ME, SVM, and Xgboost in the modeling process. In case of imbalanced data, process modeling using SMOTE which aims to balance the number of classes on existing data. Best accuracy obtained by using SVM algorithm SMOTE is 0.96, the precision is 0.96, the recall is 0.96, and F1 Score is 0.96. Brand reputation for pegi pegi is 6, traveloka is 5, and tiket is 2. Accounts that have effect on pegi pegi is calvinjeremy, traveloka is banyuwangi kab, and tiket is IndahJuli."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Servulus Bobo Riti
"Para pekerja migran Indonesia asal Lembata sudah lama dikenal luas sebagai bagian dari migran tradisional sejak tahun 1950an yang bermigrasi ke Sabah, Malaysia. Mereka bermigrasi ke Sabah dengan didasarkan pada nilai-nilai jaringan sosial yang berakar dari para migran pioneer mereka yang sudah terlebih dahulu tinggal di Sabah. Sekalipun Pemerintah Indonesia sudah menciptakan banyak peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, akan tetapi para pekerja migran asal Lembata tetap cendrung mempergunakan jalur non prosedural ketimbang jalur prosedural sebagaimana dikampanyekan dan dijamin oleh pemerintah. Berdasarkan pendekatan kualitatif, hasil penelitian menunjukan bahwa jaringan sosial pekerja migran asal Lembata sudah terstruktur dengan kokoh karena didukung oleh nilai-nilai lokal mereka sendiri baik dari segi kultur sosial, struktur sosial maupun proses.

The Indonesian migrant workers from Lembata have been widely known as a part of the traditional migrant workers since 1950s in Sabah Malaysia. They migrate to Sabah based on their social network rooted by their pioneers migrant in Sabah. Although the government of Indonesia has created many rules and regulations such as Act No. 39/2004 (Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004) about the Placement and Protection of the Indonesian Overseas Workers, however, migrant workers from Lembata prefer to use unprocedural system then procedural one as campaigned and guaranteed by the goverment. Based on a qualitative approach, found that the social network of the migrant workers from Lembata is well structured which supported by their own values both in social culture, structure, and process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D1395
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Pathan Ramadhan
"Belum maksimalnya peran pemerintah dalam memberikan pelayanan akses ke pendidikan tinggi bagi siswa, mendorong kalangan masyarakat sipil untuk membentuk gerakan sosial di bidang pendidikan. Seperti halnya yang terjadi di Tegal, sekelompok mahasiswa membentuk organisasi gerakan Tegal Learning Center (TLC) dalam menyediakan akses ke pendidikan tinggi. Studi-studi terdahulu menemukan bahwa upaya gerakan semacam ini banyak merujuk kepada suatu organisasi masyarakat sipil (OMS) yang mampu berperan pada tingkat strategis maupun praktis. Pada tingkat strategis, upaya semacam ini mampu mengadvokasikan  kebutuhan-kebutuhan masyarakat mengenai pendidikan hingga pada mempengaruhi kebijakan terkait. Sementara itu, pada tingkat praktis, upaya gerakan yang dilakukan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang lebih mengarah kepada dukungan finansial dan pembukaan akses melalui jalur-jalur kelembagaan formal. Namun, studi-studi tersebut masih jarang mengulas peran jaringan sosial dalam berlangsungnya gerakan yang dilakukan OMS dalam memberikan pelayanan pendidikan, khususnya dalam menyediakan akses menuju pendidikan tinggi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jaringan sosial yang diorganisir secara mandiri oleh suatu OMS, seperti TLC, melalui gerakan pendidikannya mampu berperan dalam membentuk sebuah gerakan pendidikan berupa TLC dan membantu dalam mempersiapkan kapasitas kompetitif siswa-siswi di Tegal untuk diterima di pendidikan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka untuk memperoleh data.

The government's not optimal role in providing access to higher education services for students has encouraged civil society to form social movements in the field of education. As happened in Tegal, a group of students formed the Tegal Learning Center (TLC) movement organization in providing access to higher education. Previous studies have found that efforts of this kind of movement often refer to a civil society organization (CSO) that is capable of playing a role at both a strategic and practical level. At a strategic level, this kind of effort is capable of advocating community needs regarding education to influencing related policies. Meanwhile, at a practical level, the movement's efforts are able to provide educational services that are more oriented towards financial support and opening access through formal institutional channels. However, these studies rarely examine the role of social networks in the ongoing movement of CSOs in providing educational services, particularly in providing access to higher education. The research findings show that a social network that is organized independently by a CSO, such as TLC, through its educational movement is able to play a role in forming an educational movement in the form of TLC and assist in preparing the competitive capacity of students in Tegal to be accepted into higher education. This study used a qualitative method with in-depth interviews, observation, and literature study to obtain data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>