Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayik Evrie Tiana
"terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalaman-pengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Evrie Tiana
"Penelitian ini bermaksud mengungkapkan makna ungkapan-ungkapan bahasa yang terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalamanpengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rogaya Arvanda Shaputri
"Metafora merupakan bentuk ungkapan yang makna ungkapannya berbeda dengan makna aslinya, sehingga diperlukan analisis untuk memahami makna sebenarnya. Penelitian ini membawakan album Kasmaran dari penyanyi dan penulis ternama yaitu Didi Kempot. Album Kasmaran terdiri dari 13 lagu dan 13 ungkapan metafora yang dikelompokan menurut jenis maknanya. Masalah utama yang dibawakan untuk penelitian ini adalah mengklasifikasi jenis makna metafora yang dilihat dari penanda metafora. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi pemicu dalam analisis makna metafora dan penanda metafora dengan jenis lagu dan teori yang berbeda. Metafora dalam penelitian ini akan dibahas menggunakan metode kualitatif. Kemudian didukung dengan teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (2003) untuk menganalisis makna metafora, dan teori analisis jenis makna dari Geoffrey Leech (1974) untuk mengelompokkan makna metafora yang ditemukan. Penelitian ini menghasilkan analisis makna metafora yang berorientasi pada kekecewaan, kesedihan, dan patah hati, serta pengelompokkan jenis-jenis makna metafora. Ditemukan 4 jenis makna metafora yang mendominasi, yaitu jenis makna konotatif dan makna afektif, karena banyak ungkapan perasaan yaitu kekecewaan, kesedihan, dan patah hati dalam menjalani hubungan percintaan.

Metaphor is a form of expression whose meaning is different from the actual meaning. Based on it, the analysis is needed to understand its true meaning. This study presents the album Kasmaran from the famous singer and writer, Didi Kempot. The Kasmaran album consists of 13 songs and 13 metaphorical expressions which are grouped according to the type of meaning. The main problem raised for this research is to classify the types of metaphorical meaning seen from metaphorical markers. This study aims to be a trigger in the analysis of the meaning of metaphors and metaphorical markers with different types of songs and theories. Metaphors in this study will be discussed using qualitative methods. Then it is supported by the theory of conceptual metaphor from Lakoff and Johnson (2003) to analyze the meaning of metaphors, and the theory of analysis of types of meaning from Geoffrey Leech (1974) to classify the meanings of the metaphors found. This research produces an analysis of the meaning of metaphors that is oriented towards disappointment, sadness, and heartbreak, as well as grouping the types of metaphorical meanings. Found 4 types of metaphorical meanings that dominate, namely connotative meanings and affective meanings, because there are many expressions of feelings, namely disappointment, sadness, and heartbreak in a romantic relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rogaya Arvanda Shaputri
"Metafora merupakan bentuk ungkapan yang makna ungkapannya berbeda dengan makna aslinya, sehingga diperlukan analisis untuk memahami makna sebenarnya. Penelitian ini membawakan album Kasmaran dari penyanyi dan penulis ternama yaitu Didi Kempot. Album Kasmaran terdiri dari 13 lagu dan 13 ungkapan metafora yang dikelompokan menurut jenis maknanya. Masalah utama yang dibawakan untuk penelitian ini adalah mengklasifikasi jenis makna metafora yang dilihat dari penanda metafora. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi pemicu dalam analisis makna metafora dan penanda metafora dengan jenis lagu dan teori yang berbeda. Metafora dalam penelitian ini akan dibahas menggunakan metode kualitatif. Kemudian didukung dengan teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (2003) untuk menganalisis makna metafora, dan teori analisis jenis makna dari Geoffrey Leech (1974) untuk mengelompokkan makna metafora yang ditemukan. Penelitian ini menghasilkan analisis makna metafora yang berorientasi pada kekecewaan, kesedihan, dan patah hati, serta pengelompokkan jenis-jenis makna metafora. Ditemukan 4 jenis makna metafora yang mendominasi, yaitu jenis makna konotatif dan makna afektif, karena banyak ungkapan perasaan yaitu kekecewaan, kesedihan, dan patah hati dalam menjalani hubungan percintaan.

Metaphor is a form of expression whose meaning is different from the actual meaning. Based on it, the analysis is needed to understand its true meaning. This study presents the album Kasmaran from the famous singer and writer, Didi Kempot. The Kasmaran album consists of 13 songs and 13 metaphorical expressions which are grouped according to the type of meaning. The main problem raised for this research is to classify the types of metaphorical meaning seen from metaphorical markers. This study aims to be a trigger in the analysis of the meaning of metaphors and metaphorical markers with different types of songs and theories. Metaphors in this study will be discussed using qualitative methods. Then it is supported by the theory of conceptual metaphor from Lakoff and Johnson (2003) to analyze the meaning of metaphors, and the theory of analysis of types of meaning from Geoffrey Leech (1974) to classify the meanings of the metaphors found. This research produces an analysis of the meaning of metaphors that is oriented towards disappointment, sadness, and heartbreak, as well as grouping the types of metaphorical meanings. Found 4 types of metaphorical meanings that dominate, namely connotative meanings and affective meanings, because there are many expressions of feelings, namely disappointment, sadness, and heartbreak in a romantic relationship."
Depok: 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti Putri Sekarsari
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena alih bahasa pada lagu yang banyak dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat. Dewasa ini, lagu-lagu campursari kembali populer bersamaan dengan meningkatnya popularitas seniman senior, yaitu Didik Prasetyo atau biasa dipanggil dengan nama Didi Kempot. Semakin populer sebuah lagu, semakin banyak pula orang yang berusaha untuk menyebarluaskan lagu tersebut salah satunya dengan melakukan alih bahasa yang kemudian diunggah ke laman sosial media. Penelitian ini membahas tentang hasil analisis alih bahasa berdasarkan teknik penerjemahan Newmark dan struktur gramatikalnya (pergeseran bentuk atau transposisi) pada lirik lagu campursari ke dalam bahasa Arab. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang paling banyak diterapkan oleh penerjemah dan jenis pergeseran bentuk (transposisi) apa saja yang paling banyak terjadi dalam proses penerjemahan ketiga lirik lagu. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi ilmu kebahasaan bagi masyarakat umum khususnya para akademisi yang bergerak di bidang kebahasaan. Setelah melakukan analis, dapat diketahui secara keseluruhan bahwa dalam proses penerjemahan lagu Bapak, Sewu Kutho, dan Tatu, penerjemah menggunakan enam metode penerjemahan Newmark dan empat jenis pergeseran bentuk (transposisi). Mayoritas metode yang digunakan adalah metode harfiah (literal method). Pergeseran bentuk (transposisi) yang paling sering terjadi adalah pergeseran bentuk otomatis atau wajib karena mengikuti kaidah bahasa. Dikarenakan metode yang paling sering digunakan adalah metode harfiah (literal method), membuat lagu-lagu campursari ciptaan Didi Kempot mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat dari semua kalangan. Masyarakat tidak membutuhkan interpretasi lebih untuk memahami setiap lirik lagunya

This research is motivated by the phenomenon of language transfer in songs that are widely performed by some circles of society. Nowdays, campursari songs are popular again, along with the increasing popularity of senior artists Didik Prasetyo or commonly know as Didi Kempot. The more popular a song is, the more people try to disseminate the song, one of them is to transfer the language and upload to social media. This research will discuss the results of language transfer analysis based on Newmark translation techniques and its grammatical structure (transposition) on campursari song lyrics into Arabic. The main purpose of this study is to find out what methods used the most by translators and what kind of shape change (transposition) occurred the most in the process of translating all three song lyrics. In addition, it is expected that this research can be a source of linguistic information for the general public, especially for linguists. After analyzing, it can be found that in the process of songs translation entitled: Bapak, Sewu Kutho, and Tatu, translators used six Newmark translation methods and four types of shape shifts (transposition). The majority of method used is literal method. The most common shape shift (transposition) is automatic or mandatory form shifting because it follows language rules. Because the most commonly used method is the literal method, it makes songs campursari created by Didi Kempot are easily accepted and understood by people from all circles. People don't need more interpretation for understanding every lyric of songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lilih Elianih
"ABSTRAK
Lagu Didi Kempot (DK) tahun 2019 kembali populer, bahkan disenangi sampai lintas generasi. Kepopuleran tersebut dapat dicari sebabnya, antara lain dengan melihat beberapa unsur struktur lagu- lagu yang menjadi potensinya, seperti melodi dan irama juga makna lirik-lirik lagunya. Setiap lirik yang diciptakan berfungsi sebagai media ungkapan ekspresi perasaan seperti marah, sedih, kecewa, bahagia dan perasaan lainnya. Bagi kalangan masyarakat Jawa, tentu sudah merasa akrab terutama dengan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa yang lucu, tegang, haru, dan terkadang sangat melankolis, sehingga dapat menghibur. Masyarakat Jawa juga memiliki konsep unsur struktur seni yang berasal dari pertunjukan kesenian wayang untuk menentukan keunggulan suatu kesenian Jawa. Unsur-unsur tersebut yaitu, banyol, greget, nges, dan sem. Oleh karena itu, unsur struktur seni ini yang akan dibuktikan tercermin dalam lirik-lirik lagu DK. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan bahwa kepopuleran lagu-lagu DK dikarenakan terkandungnya unsur struktur seni pertunjukan wayang dalam lirik-lirik lagunya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel penelitian yang digunakan adalah tujuh lagu DK yaitu, Cidra, Janji Palsu, Ketaman Asmara, Layang Kangen, Parangtritis, Sewu Kutha, dan Stasiun Balapan. Penelitian ini secara hipotesis menyatakan bahwa lagu -lagu DK memiliki potensi unsur-unsur tersebut yang dinyatakan dalam ungkapan-ungkapan bahasanya. Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa lirik-lirik lagu DK mengandung dan mencerminkan unsur-unsur struktur seni pertunjukan wayang.

ABSTRACT
Didi Kempot (DK) song in 2019 is popular again, even it is loved across generations. The popularity can be sought for, among others by looking at some elements of the structure of the songs that become its potential, such as melody and rhythm as well as the meaning of the lyrics of the songs. Each lyrics created serves as a medium for expressing feelings such as anger, sadness, disappointment, happiness and other feelings. For Javanese people, of course they already feel familiar, especially with Javanese expressions that are funny, tense, emotional, and sometimes very melancholy, so they can entertain. Javanese people also have the concept of structural elements of art derived from wayang art performances to determine the superiority of Javanese art. These elements namely, banyol, greget, nges, and sem. Therefore, the elements of this art structure that will be proven are reflected in the lyrics of DK songs. The purpose of this study is to prove that the popularity of DK songs is due to the structural elements of wayang performance art in the lyrics of the songs. The method used is descriptive qualitative method. The research sample used was seven DK songs, namely, Cidra, Janji Palsu, Ketaman Asmara, Layang Kangen, Parangtritis, Sewu Kutha, and Stasiun Balapan. This research hypothetically states that DK songs have the potential for these elements expressed in their language expressions. This research resulted in a conclusion that DK song lyrics contain and reflect the structural elements of wayang performance art."
2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Khairunnisa
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan apa “rasa” yang terdapat dalam lirik-lirik lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen dengan judul Sayang, Bojo Galak dan Lali Rasane Tresna. Penelitian ini menunjukkan ungkapan-ungkapan rasa apa saja yang disampaikan oleh pencipta lagu melalui penyanyinya yaitu Via Vallen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberikan pemaparan mengenai fenomena yang terjadi dalam lirik lagu tersebut. Dalam lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen terdapat beberapa ekspresi keindahan “rasa” yang disampaikan dan diungkapkan seperti atiku, tresnaku, uripku, dan mesakno aku yang menggambarkan “rasa” kesetiaan yang disampaikan oleh penyanyi sehingga pendengar bisa dapat ikut berimajinasi dengan apa yang penyanyi sampaikan. Terdapat ungkapan yang menjadi hasil dari penelitian ini sebagai berikut yaitu bebasan dengan ungkapan yang memiliki makna konotasi dan juga paribasan atau peribahasa yang merupakan ungkapan dengan sifat hiperbola yaitu melebih-lebihkan dan menimbulkan pengertian pengandaian.

This research aims to elucidate the essence of 'rasa' (emotions/feelings) present in the lyrics of songs popularized by Via Vallen, titled 'Sayang,' 'Bojo Galak,' and 'Lali Rasane Tresna.' The study uncovers the various expressions of emotions conveyed by the songwriter through the singer, Via Vallen. Employing a qualitative descriptive method, the research examines the phenomena within these song lyrics. Within Via Vallen's songs, several expressions of the beauty of 'Rasa' are conveyed and revealed, such as 'atiku' (my heart), 'tresnaku' (my love), 'uripku' (my life), and 'mesakno aku' (hold me). These linguistic expressions depict the 'Rasa' of loyalty communicated by the singer, enabling listeners to vividly imagine and empathize with the conveyed emotions. Additionally, the study identifies expressions that carry connotative meanings, as well as 'paribasan' or 'peribahasa,' expressions characterized by hyperbolic qualities, where exaggeration induces figurative interpretations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fathimah Azzahra
"Penelitian ini mengkaji ekspresi emosi kesedihan yang terdapat dalam lirik lagu Папа (Papa) ‘Ayah’ dan Не Влюбляйся (Ne Vlyubljajsja) ‘Jangan Jatuh Cinta’ karya Mary Gu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ekspresi emosi kesedihan yang disampaikan oleh Mary Gu dalam sumber data utama, yaitu teks dari lirik lagu Папа (Papa) ‘Ayah’ dan Не Влюбляйся (Ne Vlyubljajsja) ‘Jangan Jatuh Cinta’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis untuk meneliti lirik lagu yang sudah diterjemahkan. Untuk menemukan emosi kesedihan, penelitian ini menggunakan spesifik perasaan dari kesedihan dalam Emotion Wheel yang dikemukakan oleh Geoffrey Roberts. Pencarian makna dilakukan menggunakan teori Hermeneutika yang dikemukakan oleh Schleiermacher dengan proses Interpretasi Gramatikal dan Interpretasi Psikologikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perasaan spesifik dari emosi kesedihan yang terkandung dalam lirik lagu Папа (Papa) ‘Ayah’dan Не Влюбляйся (Ne Vlyubljajsja) ‘Jangan Jatuh Cinta’ dan memiliki kaitan dengan masa lalu Mary Gu.
This research examines the emotional expression of sadness contained in the lyrics of the songs Папа (Papa) 'Father' and Не Влюбляйся (Ne Vlyubljajsja) 'Don't Fall in Love' by Mary Gu. The aim of this research is to determine the emotional expression of sadness conveyed by Mary Gu in the main data source, namely the text of the lyrics of the songs Папа (Papa) 'Father' and Не Влюбляйся (Ne Vlyubljajsja) 'Don't Fall in Love'. The method used in this research is analytical descriptive to examine translated song lyrics. To find the emotion of sadness, this research uses specific feelings of sadness in the Emotion Wheel proposed by Geoffrey Roberts. The search for meaning is carried out using the Hermeneutic theory proposed by Schleiermacher with the process of Grammatical Interpretation and Psychological Interpretation. The research results show that there are specific feelings of sadness contained in the lyrics of the songs Папа (Papa) 'Father' and Не Влюбляйся (Ne Vlyubljajsja) 'Don't Fall in Love' and are related to Mary Gu's past."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Margaretha M.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imtya Rahmi Lazuardini
"Pada situasi bilingualisme dapat terjadi pemakaian bahasa secara bergantian, salah satunya disebut dengan campur kode. Dalam proses campur kode tidak dapat dihindari adanya interferensi atau masuknya unsur-unsur bahasa ibu terhadap bahasa lain yang dituturkan oleh bilingual, salah satunya yakni dalam bentuk interferensi bunyi. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh bunyi bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo yang diserap dari bahasa Indonesia pada tiga lagu karya Ricky Risolles. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan peran distribusi fonem dalam interferensi bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo yang digunakan sebagai objek penelitian. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diambil dari tiga lagu karya Ricky Risolles. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat interferensi fonologis bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo pada tiga lagu karya Ricky Risolles, dan dapat disimpulkan terdapat delapan kata bahasa Indo yang mengalami perubahan bunyi akibat interferensi, yakni: 'kentoet, sajoer lodeh, mata gelap, boleh, gatal, ngentot, putih, dan tjeplok'.

In the situation of bilingualism, there is a possibility of two languages used alternately, one of which is called code mixing. In the process of code mixing, it cannot be avoided that there will be interference of the mother language elements to another language that is spoken by a bilingual. One of the interference is at the sound level. This research discusses how Dutch influence on the vocabulary of Indo language which absorbs from the Indonesian on three songs by Ricky Risolles. The aim of this research is to explain the role of phoneme distribution interference in Dutch towards the Indo language vocabularies in the research objects. The descriptive qualitative method is used to analyze the data that are taken from three songs by Ricky Risolles. The results show that there is interference of Dutch phonology towards Indo language vocabulary in the three songs. It can be concluded that there are eight words of Indo language that sustain the changes of sound due to the interference, namely: 'kentoet, sajoer lodeh, mata gelap, boleh, gatal, ngentot, putih, and tjeplok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>