Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabrina
"Pada masa lampau, masyarakat Jawa dalam bercocok tanam biasa berpatokan pada tanda-tanda alam. Adapun pengetahuan mengenai cara bercocok tanam tersebut telah diturunkan melalui lisan dan tulisan berupa naskah. Salah satu contoh naskah yang berisi cara bercocok tanam adalah naskah Sangkan Turunan, lsp (STL). Naskah ini terdiri atas tiga teks, yaitu: (1) Primbon Sangkan Turunan, (2) Serat Sangkan Turunan, dan (3) Cuplikan teks Serat Menak. Hal yang menarik untuk dikaji dalam naskah ini adalah bentuk pengetahuan masyarakat Jawa mengenai astrologi di bidang pertanian. Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan kandungan teks pada naskah Sangkan Turunan, lsp. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkapkan isi teks yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai astrologi di bidang pertanian. Penelitian ini menggunakan langkah filologi guna mengungkapkan isi teks, yang selanjutnya dianalisis dengan metode kualitatif, teori etnobotani dari Alcorn (1995), dan pendekatan semiotika dari Ogden dan Richard (1989). Hasil yang didapat dari penelitian ini, memperlihatkan bentuk astrologi pada naskah Sangkan Turunan, lsp. berupa penyebutan hari-hari yang baik untuk menanam tanaman tertentu. Selain itu, penyebutan primbon sengkan turunan yang dilihat dari penempatan hari pasaran dan wuku tertentu juga menjadi salah satu bentuk astrologi yang berkaitan erat dengan pertanian.

In the past, Javanese people in farming used to rely on natural signs. The knowledge of how to grow crops has been passed down through words and manuscript. One example of a manuscript about farming methods is the Sangkan Turunan, lsp script (STL). This manuscript consists of three script, (1) Primbon Sangkan Turunan, (2) Serat Sangkan Turunan, and (3) Cuplikan teks Serat Menak. The interesting thing to observe in this manuscript is a form of knowledge the Javanese people about astrology in agriculture. As for the purpose of the study is to present the text content of the Sangkan Turunan, lsp manuscript. In addition, this study also aims to reveal the contents of the text related to knowledge about astrology in agriculture. This research used philological work to reveal the content of the text which was then analyzed by qualitative method, ethonobotanical approach from Alcorn (1995) and semiotic approach from Ogden and Richard (1989). The results obtained from this study is to showed the astrological form in the Sangkan Turunan, lsp manuscript. In formed of utterance names of good days to plant certain crops. And also the utterance of the primbon sengkan Turunan based on placement of certain days and certain time is also a form of astrology that is closely related to agriculture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga buah teks. Teks pertama adalah sangkan turunan, semacam primbon yang berisi tentang nama wuku, hari, pasaran, nilai hari, pancasuda untuk membuat rumah serta perhitungan harinya, sangat lima nabi untuk bermacam-macam keperluan, hari jelek dalam setiap bulan, hari jelek dalam setahun, naga dina, naga bulan, jumlah kasau, ukuran rumah yang baik, ukuran alang, dan tiang menurut ukuran telapak kaki yang punya rumah, babahan nawasanga, padangon, paringkelan, sengkan turunan penyakit, wuku yang dituruni Dewi Sri (h.1-12). Teks kedua berupa teks macapat berjudul serat sangkan turunan, sebuah cerita yang mengisahkan Srigati, anjing hutan, sapi gumarang, celeng dembalung, dan kuthilapas, dan terjadinya bermacam-macam hama tanaman di negara Medang Kamulan. Teks terdiri dari satu pupuh bertembang asmarandana sebanyak 25 bait, dimulai dengan kasmaran denya manganggit, carita sengkan turunan (h.14-16). Bandingkan teks yang mirip pada naskah MSB/PR.27. Teks ketiga (h.16-22) berisi cuplikan teks serat menak, menceritakan Wong Agung yang datang ke nagara Kusniya Malebari, pernikahan Raden Jayusman dan Dewi Kunmaryati, Kelaswara meninggal saat melahirkan. Karena ada nama Kelaswara, diperkirakan bagian dari menak cina. Teks ini terdiri dari dua pupuh, yaitu: 1) dhandanggula; 2) pangkur. Menurut keterangan yang ditulis oleh Pigeaud (h.i), naskah ini disalin tahun 1927 dari naskah Mangkunagaran no. 636 (?). Ciri penomoran ini berbeda dengan ciri penomoran yang dipakai di Reksapustaka Mangkunagaran sekarang, mempersulit pengidentifikasian naskah babon. Nama penyalin naskah ini tidak disebutkan, tetapi dari gaya tulisannya dapat diketahui Dr. Pigeaud sendiri yang menurunnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.30-A 4.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 6(3-4) 2005 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Orr, Marjorie
Jakarta: Abdi Tandur, 1994
133.5 ORR lt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Loekman Soetrisno
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1998
R 630 LOE p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jauhari
"Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia adalah jumlah penduduk miskin yang cukup besar, yaitu mencapai 36,1 juta jiwa pada tahun 2004. Penduduk miskin dan kelaparan sering merusak Iingkungan hidup sekitar mereka untuk mempertahankan hidup, mereka menebang potion di hutan, mencari pakan ternak di wilayah terlarang, memakai tanah marjinal; dan dalam jumlah yang terus bertambah mereka memenuhi pusat perkotaan.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kerusakan Iingkungan perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap penduduk miskin sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Pembinaan dan pemberdayaan perlu dilakukan terhadap penduduk miskin di pedesaan karena sebagian besar penduduk miskin berada di pedesaan. Sebagian besar penduduk miskin di pedesaan adalah petani gurem dengan kepemilikan iahan kurang dari 0,5 hektar per rumah tangga petani (RTP). Jumlah petani gurem pada tahun 1993 adalah sebanyak 10,8 juta dan meningkat menjadi 13,7 juta pada tahun 2003.
Pembinaan dan pemberdayaan penduduk miskin di pedesaan perlu dilakukan melalui pengembangan sektor pertanian yang terbukti menyerap banyak tenaga kerja dan menghasilkan komoditas pangan. Di antara komoditas pertanian yang dapat berperan dalam diversifikasi pangan dan dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan petani adalah komoditas jagung.
Pengembangan budidaya tanaman jagung memiliki prospek ekonomis, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan berpeluang untuk diekspor ke luar negeri. Namun, pengembangan budidaya tanaman jagung secara intensif dan secara monokultur di Iingkungan alam Indonesia yang memiliki ekosistem hutan hujan tropis akan berakibat pada terjadinya degradasi Iingkungan, terganggunya keseimbangan ekosistem dan tidak berkelanjutan. Untuk mengatasi dampak yang merugikan terhadap lingkungan tersebut, perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap petani agar mereka dapat melaksanakan dan mengembangkan sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan, yang dapat menjaga kesuburan sumberdaya lahan pertanian secara berkelanjutan, menjaga keseimbangan ekosistem, tidak menremari lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas serta memberikan keuntungan kepada petani.
Sistem pertanian berkelanjutan akan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan peslisida kimia, sedangkan Iimbah pertanian yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Pembinaan dan pemberdayaan petani dalam pengembangan sistem pertanian berkelanjutan dapat dilaksanakan melalui kemitraan agribisnis.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan model sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu juga untuk mendapatkan model kemitraan agribisnis yang dapat membina petani dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan penjelasan deskriptif-eksploratori untuk memperoleh gambaran petani dalam hubungannya dengan pengembangan pertanian berkelanjutan. Sumber data primer diperoleh dari petani responden (33 petani) Desa Mojo, Kec. Andong, Kab. Boyolali serial lembaga Pembina petani, yaitu: PT. Dharma Niaga (Kemitraan Usaha Bersama) dan CV. Dus International Trading (Program Pembangunan Kemandirian Ekonomi Rakyat Melalui Pertanian Organik Terpadu).
Berdasarkan hasil penelitian diajukan perlunya pengembangan sistem pertanian polikultur yang sesuai dengan dengan tipologi lingkungan Indonesia berbentuk hutan hujan tropis, berbeaya rendah dan sedikit masukan sumberdaya dari luar ekosistem pertanian. Selain itu, perk] dikembangkan kemitraan agribisnis yang tidak hanya dapat meningkatkan penghasilan petani tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan petani dalam perbaikan kualitas ekosistem pertanian.

A problem faced by Indonesia is the fairly large number of poor people, with totaled 36.1 million in 2004. The poor and hungry often destroy the environment where they live just to survive; they cut down trees in forests, they look for cattle feed in restricted areas, they use marginal lands, and in increasing number they crowd city centers.
In order to deal with problems of poverty and damaged environment, upgrading and empowering disadvantaged people should be initiated to help them make money to meet their own needs. The upgrade and empowerment programs should be aimed at poor people in villages because the fact shows that most of those living below poverty line are rural areas. Many of them are small farmers with land ownership of less than 0.5 hectare per household. The number of small farmers increased from 10.8 million in 1993 to 13.7 million in 2003.
Upgrading and empowering poor villagers should be done by promoting the agriculture sector which has shown to have employed many workers and provided food products. One of the agricultural commodities that are significant in food diversification and can be developed to increase farmers income is maize.
Cultivating maize has economic potential because the crops can supply domestic demands and foreign export. However, intensive and monoculture maize plantation in Indonesia with its tropical rain forest ecosystem could lead to environmental degradation and ecosystem imbalance, and would not be sustainable. In order to eliminate the damaging effects to the environment, it is necessary to upgrade and empower farmers to enable them to carry out and develop an integrated and sustainable agricultural system capable of keeping farmlands sustainably fertile, the ecosystem in balance and the environment dean and intact, as well as improving productivity and giving benefits to farmers.
A sustainable agricultural system can minimize the use of chemical fertilizers and pesticides, and the produced wastes can be used as forage for ruminants. Farmers upgrading and empowering programs for developing a sustainable agricultural system is possible through an agribusiness partnership.
The reseach aimed to gather a model of the sustainable and environmental friendly agriculture system. The reseach to gather too a model of the agriculture partnership will be can to empowering farmers in the promotion of sustainable agriculture.
The reseach methode is survey methode with the exploratory-description to gather the farmers Image in promotion of sustainable agriculture. The primer resource from farmers in Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali and the empowering farmers institute (PT. Dharma Niaga and CV. Dus International Trading).
Based on the reseach above, it's suggested the promotion of policuiture agriculture system that in agreement with the environmental tipology of Indonesia is tropical rain forest, in low cost and low external input sustainable agriculture. It's. suggested too the promotion of the agribusiness partnership that just not can giving benefits to farmers but can also empowering farmers to increasing quality of the agriculture ecosystem.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramulu, U.S. Sree
New Delhi: Oxford & IBH Publishing Co., 1982
630 RAM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Arsa Adi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian thesis yang beriudul "Pembangunan Pertanian Dalam Menunjang Ketahanan Daerah - Studi Kasus : Usahatani di Kahupaten Daerah Tingkat II Timor Tengah Selatan" adalah untuk menentukan keterkaitan pembangunan pertanian dengan kondisi Ketahanan Nasional di daerah berdasarkan pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan dari aspek Astagatra Penelitian dilakukan dengan penelitian lapangan, studi kepustakaan dan sumber informasi lainnya. Data dianalisis secara tabulasi dan deskriptif.
Keadaan dan kondisi pertanian yang umumnya ditangani oleh masyarakat pedesaan merupakan cermin kemakmuran. Sebagai hasil interaksi faktor lingkungan dan sosial budaya di Timor Tengah Selalan telah berkembang bermacam-macam pola usahatani, yang secara keseluruhan cenderung berpola usahatani campuran. Petani dominan menanam tanaman pangan seluas-luasnya terutama jagung dan ubi kayu serta beternak, terulama sapi dan babi. Luas lahan usahatani rata-rata 2,15 ha per keluarga tani dan kemampuan mengolah tanah rata-rata 1,25 ha per musim tanam.
Kecukupan pemenuhan konsumsi pangan menunjukkan bahwa ketahanan pangan para petani cukup memadai, yaitu jagung 306,106 kg setara beras per kapita per tahun dan ubi kayu 102 kg setara beras per kapita per tahun. Kecukupan pangan itu didukung oleh adanya tradisi diversifikasi dalam pola konsumsi pangan. Demikian pula kriteria kesejahteraan petani menurut Sajogyo (1976) menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani Timor Tengah Selatan tergolong dalam kategori cukup, yaitu Rp. 5.941.800 per tahun per keluarga tani atau setara dengan 990,3 kg beras per kapita per tahun.
Dengan demikian, kondisi sosial ekonomi petani memberikan andil dalam menunjang Ketahanan Nasional di daerah. Karena kuatnya perekonomian masyarakat desa yang bersumber dari pengelolaan usahatani dapat mendukung terbentuknya ketangguhan kondisi Ketahanan Daerah dan Ketahanan Nasional."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Slamet Supriatin
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh produksi padi yang berfluktuasi setiap tahun (kadangkala surplus, pada waktu lain defisit). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor penyebab produksi padi berfluktuasi, menganalisis dampak degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh teknik budidaya pertanian padi sawah, mengevaluasi sistem pertanian padi sawah di Indonesia, dan merumuskan konsep sistem pertanian padi sawah yang berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey. Metode statistik berupa ukuran pemusatan, analisis koefisien korelasi, dan analysis of variance (ANOVA) dilakukan pada penelitian ini. Metode lain adalah analisis deskriftif dan metode scoring. Lokasi penelitian mencakup 11 lokasi yang mewakili tiga tipe curah hujan (monsunal, equatorial, lokal) di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi padi yang menurun disebabkan oleh faktor iklim regional (osilasi Selatan), serangan hama penyakit (tikus dan wereng coklat), umur varietas padi yang ditanam (varietas padi berumur pendek), dan irigasi. Pertanian padi sawah juga tidak efisien pada penggunaan unsur hara, timbulnya lapisan kedap air, dan emisi gas rumah kaca (CH4, N2O, H2O, dan CO2). Lapisan kedap air memicu banjir dan longsor untuk lingkungan di sekitar persawahan. Hasil evaluasi pertanian padi sawah menghasilkan nilai 13 yang berarti bahwa pertanian padi sawah yang saat ini berlangsung adalah tidak berkelanjutan. Rekomendasi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah konsep sistem pertanian padi sawah berkelanjutan yang mencakup aspek ruang, waktu, keanekaragaman varietas padi, dan teknologi budidaya pertanian padi sawah.

This research is motivated by fluctuating rice production every year ( sometimes a surplus, at other times the deficit ). The purpose of this study was to analyze the factors causing rice production fluctuates, analyze the impact of environmental degradation caused by lowland rice cultivation techniques, evaluating systems in Indonesian rice paddy farming, farming systems and formulate the concept of sustainable lowland rice. The approach used in this study is a quantitative survey method. Statistical methods such as measures of central tendency, correlation coefficient analysis, and analysis of variance ( ANOVA ) was performed in this study. Another method is the descriptive analysis and scoring methods. Location of the study includes 11 sites representing three types of rainfall ( monsoon , equatorial , local ) in Indonesia.
The results showed that rice production is declining due to regional climatic factors (Southern oscillation), attack of pests (rats and brown planthopper), age rice varieties planted (varieties of rice shortlived ), and irrigation. Lowland rice farming is also inefficient in the use of nutrients , the incidence of water-resistant coating, and greenhouse gas emissions (CH4 , N2O , H2O , and CO2). Waterproof coating triggered floods and landslides to the environment in the surrounding rice fields. The results of the evaluation of lowland rice farming produces 13 which means that the value of agricultural land paddy which is currently in progress is not sustainable. Recommendations are generated in this study is the concept of sustainable lowland rice farming systems that include aspects of space, time, diversity of rice varieties and rice paddy agriculture cultivation technology.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Deptan, Jl. Ragunan No. 29 Ps.Minggu, Jakarta 12540. Telp 0251-8321746, Fax 0251-8326561,
631 BTP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>