Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144328 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fira Mariah Sausan Champai
"Kota Palembang sebagai kota besar di Indonesia tidak luput dari adanya pembangun infrastrukur. Pembangunan ini tentunya perlu adanya perencanaan yang baik dan efesien. Salah satu perencanaan terdekat adalah pembangunan infrastruktur bawah permukaan yaitu instalasi pipa air limbah. Pengelolaan yang tidak baik akan mengakibatkan banyaknya kerusakan dan gangguan lingkungan lain seperti pencemaran, atau yang lebih parahnya adanya kecelakaan ledakan pipa karna penggalian pipa atau kabel yang tidak dirancang dengan benar. Oleh karenanya perlu dilakukan identifikasi/inspeksi zona utilitas bawah permukaan agar tidak terjadi hal tersebut. Target zona utilitas ini berada di jalan Jl.Letkol Iskandar sampai Jl. Kebumen Darat yang terdiri atas 25 lintasan, dimana lintasan ganjil memiliki 13 data yang disusun secara melintang dan lintasan genap memiliki 12 data yang disusun sejajar jalan. Metode Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode yang tepat dalam melakukan identifikasi utilitas bawah permukaan seperti pipa, kabel, saluran air atau struktur bawah permukaan. Pengukuran menggunakan alat Cobra Plug-in GPR dengan antenna SUBECHO 150. Pemrosesan data menggunakan software Prism 2.6. Radargram yang telah diolah menghasilkan 12 Blok yang digunakan sebagai acuan pembuatan peta sebaran. Hasil akhir dari penelitian ini adalah peta sebaran zona utilitas dengan skala 1:3000 yang dapat digunakan sebagai rekomendasi posisi dan letak yang tepat untuk instalasi pipa air limbah di Kota Palembang. Zona utilitas tersebut ditandai dengan anomali hiperbola di kedalaman sekitar 0-2.5 m dan rekomendasi yang tepat dalam pemasangan pipa air limbah berdasarkan zona utilitas yang sudah di interpretasi berada di kedalaman 2 m.

Palembang as the largest cities in Indonesia, is inevitable of infrastructure development. This would requires good and efficient planning. One of the more immediate plans is the construction of subsurface infrastructure, i.e. the installation of wastewater pipes. Improper management will result in a lot of damage and other environmental disturbances such as pollution, or worse, pipe explosion accidents due to improperly designed pipe or cable excavation. Therefore, identification/inspection of subsurface utility zones is necessary to prevent this happen. The target of this utility zone is on Jl.Letkol Iskandar to Jl. Kebumen Darat which consists of 25 data, where the odd track has 13 data arranged transversely and the even track has 12 data arranged parallel to the road. The Ground Penetrating Radar (GPR) method is an appropriate method for identifying subsurface utilities such as pipes, cables, waterways or subsurface structures. Measurements using Cobra Plug-in GPR with SUBECHO 150 antenna. Data processing uses Prism 2.6 software. Radargram that has been processed produces 12 blocks which are used as a reference for making distribution maps. The final result of this study is a map of the distribution of utility zones with a scale of 1:3000 which can be used as a recommendation for the right position and location for the installation of wastewater pipes in Palembang. The utility zone is characterized by a hyperbolic anomaly at a depth of about 0-2.5 m and appropriate recommendation for installation of wastewater pipes based on the interpreted utility zone at a depth of 2 m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Anka
"Candi Gana adalah salah satu candi di Jawa Tengah yang kondisi nya belum sepenuhnya ditata ulang. Pemugaran candi perlu dilakukan untuk mengembalikan tampilan candi ke bentuk aslinya. Banyak batuan candi atau objek candi yang masih banyak terkubur di sekitar Candi Gana. Dengan melakukan pemrosesan dan analisis data GPR dalam penelitian ini, objek bawah permukaan dapat diidentifikasi. Penelitian ini dapat membantu proses pemugaran candi dan candi dapat direstorasi dan kembali ke bentuk awalnya. Penelitian ini dilakukan di dalam dan di luar Candi Gana dengan mengakuisisi data GPR pada 6 lintasan. Akuisisi data dilakukan dengan alat CBD Cobra dengan menggunakan triple frequency yaitu 200 MHz, 400 MHz, dan 800 MHz dalam satu pancaran. Penampang di dalam Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali berupa batuan candi, logam, dan juga pipa PVC. Sedangkan penampang di bagian selatan luar Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali batuan candi, logam, tugu candi, pipa PVC berisi air, pipa PVC kosong, dan pipa metal.

Candi Gana in Central Java is one of temple that has not been completely restored. Restoration is essential to return the temple to its original appearance. Numerous temple stones and other temple objects remain buried around Candi Gana. This research aims to identify subsurface objects by processing and analyzing Ground Penetrating Radar (GPR) data. The findings of this study can assist in the restoration process and restore Candi Gana to its original form. The research was conducted both inside and outside Candi Gana by acquiring GPR data along six tracks. Data acquisition was performed using the CBD Cobra device, employing triple frequencies of 200 MHz, 400 MHz, and 800 MHz in a single emission. Inside Candi Gana, the profiles reveal anomalies such as temple stones, metals, and PVC pipes. Meanwhile, profiles from the southern exterior of Candi Gana display anomalies such as temple stones, metals, temple pillars, PVC pipes with water, empty PVC pipes, and metal pipes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Ria Tifany
"Seiring berkembangnya zaman pembangunan infrastruktur semakin berkembang pesat setiap harinya. Mengingat dalam pembangunan sebuah infrastruktur sangat bergantung dengan kondisi dibawah permukaan seperti kondisi tanah dan persebaran utilitas, sering kali ketidaktahuan mengenai kondisi tanah dan persebaran utilitas dibawah permukaan tanah menimbulkan masalah ketika dilakukan penggalian seperti pecahnya pipa, putusnya kabel dibawah tanah dan lain-lain. Untuk menghindari hal tersebut dimanfaatkan Metode untuk mengidentifikasi utilitas bawah permukaan yang merupakan salah satu metode Geofisika yaitu metode Ground Penetrating Radar (GPR) sebagai metode yang efektif untuk memetakan utilitas bawah tanah. Data yang digunakan merupakan data sekunder PT Geo Stroom Indonesia yang diakuisisi menggunakan alat RD1500 frekuensi 250MHz yang terdiri dari 82 data lintasan. Pengolahan data dilakukan dengan software Reflexw dan EKKO Project untuk mengolah raw data menjadi penampang radargram 2 dimensi kemudian digunakan software Discover 3D untuk mencitrakan persebaran utilitas dalam bentuk 3 dimensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui letak dan sebaran utilitas bawah permukaan di lokasi penelitian berdasarkan respon sinyal Ground Penetrating Radar. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 pipa metal melintang dari arah Barat - Timur dan 1 pipa metal melintang dari arah Selatan - Utara kemudian berbelok ke arah Timur. Pipa-pia metal tersebut diindikasikan terkubur pada variasi kedalaman dari 0,5 hingga 1,3 meter di bawah permukaan tanah.

As time goes on, infrastructure development is growing rapidly every single day. As we know, the construction of an infrastructure is dependent by the subsurface conditions, such as soil conditions and the distribution of utilities. Oftenly, the ignorance of soil conditions and the distribution of subsurface utilities causes problems when excavation is carried out such as pipe ruptures, underground cable breaks and others. As prevention of these problems, a method to identify subsurface utilities is used, which is one of the geophysical methods called the Ground Penetrating Radar (GPR) method, as an effective method for mapping subsurface utilities. The data used for this study is secondary data from PT Geo Stroom Indonesia which was acquired using the RD1500 device with a frequency of 250MHz that consists of 82 track data. Data processing was carried out using Reflexw and EKKO Project software to process the raw data into a 2 dimensional radargram section and then the Discover 3D software was used to image the distribution of utilities in 3 Dimensional. The purpose of this study was to determine the location and distribution of subsurface utilities at the research site based on the response of the Ground Penetrating Radar. According to the results of this study, there are 5 metal pipes that cross from the West - East and 1 metal pipe that crosses from the South - North then turn to the East. The metal pipes are indicated to be buried at varying depths from 0.5 to 1.3 meters below ground level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anisah Lailatul Hasanah Musafak
"Pembangunan nasional menjadi upaya pemerintah dalam implementasi undang-undang alinea ke-empat. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan melaksanakan perancangan tata ruang yaitu dengan memetakan jaringan prasarana di mana beberapa jaringan ditanam di bawah permukaan (utilitas), seperti pipa, kabel telekomunikasi, saluran pembuangan, serat optik, dan lainnya. Pemetaan jaringan utilitas di Kawasan Perkotaan Kota Pekanbaru memanfaatkan disiplin ilmu Geofisika menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR). Metode ini merupakan alat non-destruktif yang dapat mencitrakan kondisi bawah permukaan dan memiliki resolusi tinggi pada objek yang terletak di kedalaman dangkal. Pengukuran dilakukan menggunakan instrumen IDS K2 Fast Wave Georadar TV600 dengan pemilihan frekuensi 600 MHz yang diterapkan untuk 42 lintasan. Penentuan utilitas didasarkan pada parameter fisis objek, yaitu adanya kontras konstanta dielektrik objek dengan lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini, Metode GPR mampu mengidentifikasi keberadaan dan posisi utilitas bawah permukaan. Utilitas tersebut terdeteksi dan saling terhubung hingga membentuk jalur jaringan utilitas. Jenis utilitas yang ditemukan antara lain kabel penerangan lampu jalan (PJU), kabel fiber optik, pipa HDPE PDAM, pipa metal gas, dan pipa PVC saluran pembuangan yang ditanam pada kedalaman yang bervariasi. Kedalaman minimal utilitas terkubur pada 0,01 m dan kedalaman maksimal pada 1,5 m di bawah permukaan.

National development become the government’s enterprise in implementing the fourth paragraph of the constitution. One of these enterprise is undertaken by performing spatial planning, namely by mapping the infrastructure network which several networks are buried in the subsurface (utility), such as pipes, telecommunication cables, sewers, fiber optics, and others. Utility network mapping in urban area of Pekanbaru City utilizes Geophysical disciplines using the Ground Penetrating Radar (GPR) Method. This method is a non-destructive instrument that able to depict subsurface condition and has high resolution on objects located at shallow depths. Measurements were undertaken using IDS K2 Fast Wave Georadar TV600 instrument by selecting a frequency of 600 MHz which was applied to 42 lines. Determination of utilities are based on physical parameter, namely the dielectric constant contrast of the object relative to the surrounding environment. In this study, GPR Method is capable to identify the precense and position of subsurface utilities. These utilities are detected and connected to each other to form a utility network line. The types of utilities found included street lamp lighting cables, fiber optic cables, PDAM HDPE pipes, metal gas pipes, and PVC sewer pipes that burried at varying depths. The minimum depth of buried utility is 0.01 m and the maximum depth is 1.5 m below the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifdan Hilmi
"Candi Bubrah merupakan salah satu candi Buddha yang terletak di Klaten, Jawa Tengah. Candi ini memiliki satu bangunan candi induk dan dikelilingi oleh bangunan pagar candi. Saat ini, kondisi pagar candi hanya tersisa sebagian yang masih utuh dan sisanya diindikasikan terkubur di sekitar bangunan candi induk. Akuisisi GPR telah dilakukan di lokasi ini yang bertujuan untuk mencari keberadaan pagar Candi Bubrah pada sisi barat, timur, utara, dan selatan berdasarkan anomali hiperbola yang muncul. Akuisisi dilakukan dengan menggunakan alat GPR COBRA CBD yang bekerja pada 3 frekuensi yaitu 200 Mhz, 400 Mhz, dan 800 Mhz yang dihasilkan dalam waktu yang bersamaan. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan software ReflexW untuk mengurangi noise pada data GPR. Hasil dari akuisisi GPR ini menunjukkan keberadaan objek yang diduga sebagai batu penyusun pagar Candi Bubrah. Namun, kondisi pagar tersebut diduga sudah tidak utuh dan batu yang menjadi penyusun pagar tersebut telah tersebar pada berbagai lokasi

Bubrah Temple is a Buddhist temple located in Klaten, Central Java. This temple has one main temple building and is surrounded by a temple fence. Currently, only part of the temple fence remains intact and the rest is indicated to be buried around the main temple building. GPR acquisition has been carried out at this location with the aim of finding the existence of the Bubrah Temple fence on the west, east, north and south sides based on the hyperbolic anomalies that appear. Acquisition is carried out using a COBRA CBD GPR device which works on 3 frequencies at 200 Mhz, 400 Mhz and 800 Mhz which are generated at the same time. Data processing is carried out using software ReflexW to reduce noise in GPR data. The results of this GPR acquisition show the existence of objects suspected to be the stones that make up the Bubrah Temple fence. However, the condition of the fence is thought to be incomplete and the stones that make up the fence have been scattered in various locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yardani Meisya
"Pesatnya pertumbuhan penduduk di daerah urban, menyebabkan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut semakin meningkat. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan seperti, air, gas, penerangan jalan, dan litrik semakin meningkat. Hal ini membuat data mengenai persebaran utilitas pada bawah permukaan dianggap penting untuk dipetakan. Sehingga data persebaran utilitas dapat digunakan sebagai data awalan dalam pembangunan infrastruktur baru. Pada penelitian ini menggunakan metode geofisika ground penetrating radar yang menggunakan gelombang elektromagnetik dan perbedaan konstanta dielektrik pada suatu medium. Pemetaan pada daerah urban dilakukan pada 11 lintasan dengan menggunakan alat GPR dengan frekuensi sebesar 400MHz. Sehingga, didapatkan jenis dan juga kedalaman pada daerah penelitian yaitu Kabel Fiber Optic, pipa PDAM, pipa Gas PGN, dan kabel Public Street Light. Kedalaman utilitas yang ditemukan berada pada kedalaman 0.12m-1.44m dan didominasi oleh kabel Public Street Light dan kabel Fiber Optic

The rapid population growth in urban areas has caused the development of infrastructure in these areas to increase. Based on this, needs such as water, gas, street lighting, and electricity are increasing. This makes data on the distribution of utility on the surface considered important to be mapped. So that the utility distribution data can be used as initial data in the construction of new infrastructure. This research uses a ground penetrating radar geophysical method that uses electromagnetic waves and differences in dielectric constants in a medium. Mapping in urban areas is carried out on 11 tracks using a GPR device with a frequency of 400MHz. So that the types and depths in the research area are obtained, namely Fiber Optic Cables, PDAM pipes, PGN Gas pipes, and Public Street Light cables. The utility depth found is at a depth of 0.12m-1.44m and is dominated by Public Street Light cables and Fiber Optic cables."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Adlifiani
"Pengelolaan infrastruktur yang selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia yang dilakukan untuk menunjang kebutuhkan rakyatnya sebagai negara berkembang. Penting untuk melaukan pengelolaan infrastuktur yang baik untuk mencegah insiden yang disebabkan oleh pekerjaan bawah permukaan, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan utilitas seperti, pipa, saluran air, kabel, dan gas. Metode Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode yang aman dengan non-destructive yang dapat digunakan secara efektif untuk penyelidikan bawah permukaan dan mampu mendeteksi dan menemukan utilitas bawah permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan pada lokasi penelitian berdasarkan respon sinyal GPR, mengidentifikasi objek utilitas bawah permukaan, serta melakukan pemetaan utilitas bawah permukaan. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan instrumen RD1500 dengan frekuensi 250 MHz. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 8 objek utilitas pada lokasi penelitian. Kedelapan objek utilitas ini merupakan sebuah pipa. Kedalaman utilitas yang terkubur pada lokasi penelitian ini berada pada 0.3 m hingga 1.4 m di bawah permukaan.

The management of infrastructure that always increases every year in Indonesia is carried out to support the needs of the society as a developing country. It is important to carry out a good infrastructure management to prevent incidents caused by subsurface work, this can be done by mapping utilities such as pipes, sewer, cables, and gas. The Ground Penetrating Radar (GPR) method is a non-destructive method that can be used effectively for subsurface investigations and can detect and discovering subsurface utilities. This study aims to determine the subsurface conditions in the study based on the GPR signal response, identify subsurface utility objects, and perform subsurface utility mapping. This study used measurements RD1500 instrument with a frequency of 250 MHz. The results of this study indicate that there are 8 utility objects at the research location. These eight utility objects constitute a pipe. The depth of buried utilities at the research site is at 0.3 m to 1.4 m below the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ground-penetrating radar has come to public attention in recent criminal investigations, but has actually been a developing and maturing remote sensing field for some time. In the light of recent expansion of the technique to a wide range of applications, the need for an up-to-date reference has become pressing.
This fully revised and expanded edition of the best-selling Surface-Penetrating Radar (IEE, 1996) presents, for the non-specialist user or engineer, all the key elements of this technique, which span several disciplines including electromagnetics, geophysics and signal processing. The book will help users to assess the potential of the technique and currently available technology and to apply them effectively."
London: Institution of Engineering and Technology, 2007
e20451584
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Try Putra Wibowo
" Inspeksi beton perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur pada beton. Ground-penetrating radar (GPR) menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan tulangan baja di dalam beton, dimana GPR mampu mendeteksi dan mencitrakan obyek yang berada di dalam beton tanpa diperlukannya tindakan invasif. Pada skripsi ini telah dilakukan rancang bangun GPR untuk aplikasi inspeksi beton sedalam 1 meter. Sistem GPR dirancang menggunakan frequency modulated continuous wave (FMCW) dan bekerja pada pita frekuensi ISM 2,4 - 2,5 GHz. Sistem FMCW GPR yang dibuat menggunakan LimeSDR Mini sebagai modul transceiver, antena Vivaldi elemen tunggal sebagai antena TX, antena susun rectangular patch terintegrasi unequal Wilkinson power divider sebagai antena RX tipe pertama dan antena susun Vivaldi sebagai antena RX tipe kedua. Kedua antena susun menggunakan metode Dolph-Chebyshev weighting.
Pengujian dilakukan pada setiap komponen sistem FMCW GPR terlebih dahulu sebelum pengujian sistem seutuhnya. Pengukuran antena TX menunjukkan bahwa antena mampu bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,5 GHz, memiliki H-plane beamwidth sebesar 105o, gain sebesar 5,12 dB. Pengukuran antena RX tipe pertama menunjukkan bahwa antena mampu bekerja pada frekuensi 2,356 – 2,589 GHz, memiliki H-plane beamwidth sebesar 26o, sidelobe level sebesar -17,451 dB, front-to-back ratio sebesar -20,22 dB, dan gain sebesar 5,12 dB. Pengukuran antena RX tipe kedua menunjukkan bahwa antena mampu bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,5 GHz, memiliki H-plane beamwidth sebesar 25o, sidelobe level sebesar -13,939 dB, front-to-back ratio sebesar -8,208 dB, dan gain sebesar 10,096 dB. Pengukuran low noise amplifier menunjukkan bahwa LNA memiliki gain dengan rentang 11,85 – 13,1 dB pada frekuensi 2,3 – 2,7 GHz. Pengukuran kabel coaxial menunjukkan bahwa kabel memiliki loss dengan rentang -0,49 dB hingga -0,66 dB. Semua komponen dapat bekerja sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengujian sistem FMCW GPR dilakukan menggunakan beton bertulang ketebalan 30 cm. Target deteksi berupa besi dalam beton. Hasil pengujian diolah menggunakan perangkat lunak MATLAB untuk kemudian diperoleh citra melintang dari beton. Hasil citra yang diperoleh menunjukkan perbedaan permukaan dengan isi beton uji. Besarnya pantulan dibedakan dengan warna. Spektrum merah menandakan pantulan terbesar dengan nilai maksimum -650 dB, sedangkan spektrum biru menandakan pantulan daya terkecil dengan nilai maksimum -690 dB.

Concrete structure needs inspection to prevent structural failures. In concrete inspection activity, ground-penetrating radar (GPR) is one of the tools used to detect the location of steel reinforcement in concrete without the need for invasive action. In this research, GPR was designed for concrete inspection applications with concrete thickness of 1 meter. GPR for concrete inspection application is designed using frequency modulated continuous wave (FMCW) and works on ISM bands with a frequency range of 2.4 – 2.5 GHz. FMCW GPR system is designed using LimeSDR Mini as transceiver module, rectangular patch antenna array integrated with unequal Wilkinson power divider as first type RX antenna, Vivaldi antenna array as second type RX antenna, and single element Vivaldi antenna as TX antenna.
Tests are performed on each component of the FMCW GPR. Measurement of TX antenna shows the antenna works at a frequency range of 2.4 – 2.5 GHz, has a H-plane beamwidth of 105o and a gain of 5.12 dB. Measurement of first type RX antenna shows the antenna works at frequency range of 2.356 – 2.589 GHz, has a H-plane beamwidth of 26o, sidelobe level of -17.451 dB, front-to-back ratio of -20.22, and gain of 5.12 dB. Measurement of second type RX antenna shows the antenna works at frequency range of 2.4 – 2.52 GHz, has a H-plane beamwidth of 25o, sidelobe level of –13.939 dB, front-to- back ratio of -8.208, and gain of 10.096 dB. Measurement of low noise amplifier shows that the LNA has a gain range of 11.85 – 13.1 dB in the frequency range of 2.3 – 2.7 GHz. Measurement of coaxial cable shows that the cable has loss range of 0.49 – 0.66 dB. All components can be used according to predetermined specifications.
FMCW GPR system test were conducted using reinforced concrete with 30 cm thickness and steel bar inside the concrete as target. The test results were processed using MATLAB software to get transection image of the concrete. Image results show that it can differentiate between the concrete surface and inner concrete. The magnitude of radar wave reflection is distinguished by color. The red spectrum indicates the largest reflection with a maximum value of -650 dB, while the blue spectrum indicates the smallest reflection of power with a maximum value of -690 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Alifi Anwar
"Pengukuran menggunakan metode ground-penetrating radar (GPR) dilakukan pada area dengan potensi keberadaan laterit nikel di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode GPR memanfaatkan perbedaan permitivitas dialektrik material penyusun lapisan-lapisan pada zona laterit untuk mendelineasi batas antar lapisan. Berdasarkan interpretasi dari data penampang GPR pada area penelitian ditemukan zona yang terindikasi sebagai lapisan limonit yang ditunjukkan dengan pola reflektifitas berbentuk lapisan paralel dengan nilai amplitudo yang lemah, zona yang terindikasi sebagai lapisan saprolit yang ditunjukkan dengan pola reflektifitas hummocky dengan nilai kontras amplitudo yang tinggi. Topografi batas antar lapisan limonit-saprolit dan saprolit-bedrock kemudian digunakan untuk membuat model estimasi kontur batas lapisan bawah permukaan dengan bantuan data DEM Lidar. Dari data model estimasi kontur batas lapisan, nilai estimasi volume zona saprolit berhasil didapatkan.

A measurment using ground-penetrating radar method was done on an area with nickel laterite potential in Asera Subdistrict, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. GPR Method utilizes the difference between dielectric permittivity of constituent materials consisting each layer in the laterite zone to delineate boundaries between layers. Based on the interpretation of the GPR data slices in the research area, an indicated limonite zone was found shown in the radargram by paralleled layer reflectivity pattern with low amplitude, while the indicated saprolite zone was found shown in the radargram by hummocky reflectivity pattern with high amplitude contrast. The topography of layer boundaries between limonite-saprolite and saprolite-bedrock was used to create an estimation of subsurface layer boundary contour model with the help of Lidar DEM data. From the subsurface layer boundary contour model, an estimated value of saprolite zone volume was acquired."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>