Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Rachmah
"Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan wilayah yang memiliki jumlah tenaga kerja tertinggi di Ibukota, namun tingginya ketenagakerjaan tersebut tidak diiringi dengan jumlah cakupan kepesertaan Program JHT. Oleh sebab itu, penelitian ini akan membahas mengenai implementasi program JHT di Kota Administrasi Jakarta Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program JHT di Kota Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan post-positivist dengan menggunakan teori Strategic Action Field Framework for Policy Implementation (SAFs) yang diperkenalkan oleh Moulton dan Sandfort. Data yang digunakan bersumber dari wawancara mendalam dan studi kepustakaan atau dokumen dengan menggunakan software Nvivo 12 plus. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman stakeholder akan Program JHT masih memiliki persepsi yang berbeda-beda. Minimnya jumlah kepesertaan Program JHT di Jakarta Timur diakibatkan oleh kepatuhan perusahaan terhadap regulasi dan kondisi ekonomi yang dialami perusahaan. Adapun faktor eksternal yang menghambat dan menjadi tantangan melaksanakan Program JHT di Jakarta Timur yaitu kondisi wilayah yang dipenuhi oleh pekerja pada segmentasi pekerja BPU dan usaha skala kecil dan mikro serta pekerja konstruksi. Berdasarkan hasil tersebut, maka rekomendasi dalam penelitian ini yaitu membangun pemahaman bersama antar stakeholder terkait Program JHT dan dapat mensosialisasikan Program JHT dengan metode yang inovatif.

East Jakarta Administrative City is an area that has the highest number of workers in the capital, but the high employment rate is not accompanied by a high number of JHT program participation coverage. Therefore, this study will discuss the implementation of the JHT program in the East Jakarta Administrative City. This study aims to analyze the implementation of the JHT program in East Jakarta City. This study uses a qualitative method with a post-positivist approach using the Strategic Action Field Framework for Policy Implementation (SAFs) theory introduced by Moulton and Sandfort. The data used are sourced from in-depth interviews and literature or document studies using Nvivo 12 plus software. The results of the study show that the stakeholders' understanding of the JHT Program still has different perceptions. The lack of JHT Program participants in East Jakarta is caused by the company's compliance with regulations and the economic conditions experienced by the company. The external factors that hinder and become a challenge in implementing the JHT Program in East Jakarta is the condition of the area that is filled with workers in the segmentation of BPU workers and micro-small-scale businesses and also construction. Based on these results, the recommendations in this study are to build a common understanding among stakeholders regarding the JHT Program and to be able to socialize the JHT Program with innovative methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Wijayanti
"Penelitian ini membahas mengenai implementasi kebijakan manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) di Indonesia. JHT merupakan program berupa pemberian uang tunai ketika peserta memasuki usia pensiun. Dalam implementasinya, terdapat beberapa kendala yakni banyak peserta yang mengambil manfaat JHT pada usia muda. Hal ini menyebabkan adanya pergeseran filosofi JHT serta adanya perusahaan yang mendaftarkan sebagain baik program, upah dan tenaga kerjanya.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis implementasi kebijakan manfaat JHT di Indonesia dan hal yang menentukan keberhasilan implementasi kebijakan manfaat JHT tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi literature. Wawancara mendalam dilakukan terhadap beberapa informan mencakup pihak pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, peserta dan pemberi kerja serta LSM.
Hasil dari penelitian ini yakni impementasi kebijakan manfaat JHT di Indonesia berjalan dengan baik walaupun terjadi disharmoni regulasi dan keberhasilan implementasi kebijakan manfaat JHT di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya meliputi konten dan konteks dari kebijakan itu sendiri serta kepatuhan dari implementator dan faktual akan kondisi sosiologis masyarakat.
Kesimpulannya ialah implementasi berjalan dengan baik walaupun masih menghadapi kendala baik regulasi maupun kepatuhan sehingga perlu dilakukan revisi PP 60 tahun 2015, adanya unemployement benefit sehingga tidak mengganggu JHT dan diperlukan kinerja yang inovatif dari BPJS Ketenagakerjaan.

This study discusses the implementation of policies on benefits of Old Age Insurance (JHT) in Indonesia. JHT is a program in the form of giving cash when participants enter retirement age. In its implementation, there are several obstacles, namely many participants who took the benefits of JHT at a young age. This has led to a shift in the philosophy of JHT as well as the existence of companies that register good programs, wages and labor.
The purpose of this study is to analyze the implementation of the JHT benefit policy in Indonesia and what determines the success of implementing the JHT benefit policy. This study used a descriptive qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews and literature studies. In-depth interviews were conducted with several informants including the government, Employment BPJS, participants and employers as well as NGOs.
The results of this study are that the implementation of JHT benefit policies in Indonesia goes well even though there is disharmony in regulation and the successful implementation of JHT benefit policies in Indonesia is strongly influenced by various things including the content and context of the policy itself and the implementer`s compliance and factual sociological conditions.
The conclusion is that implementation is going well even though it still faces both regulatory and compliance constraints so it needs to be revised PP 60 in 2015, the existence of unemployement benefits so that it does not interfere with JHT and innovative performance is needed from BPJS Ketenagakerjaan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T52930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghita Putriani
"Penelitian ini membahas evaluasi hasil (outcome) Program Diklat Re-orientasi 2012 yang diselenggarakan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) terhadap karyawan yang telah memasuki masa pensiun (55 tahun) dan yang telah pensiun (56 tahun) pada tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memberikan pembekalan persiapan psikologis, pengetahuan kewirausahaan, dan pengetahuan kesehatan pensiunan, pelatihan ini telah berhasil dengan baik memberikan pengetahuan tersebut kepada pesertanya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner, ditujukan kepada 39 responden yang diambil dengan teknik stratified random sampling.

The focus of study is to know the outcome of Re-orientation Training Program 2012 organized by PT. Angkasa Pura II (Persero) for employees who have retired (55 years) and who have been retired (56 years) in 2012. The results showed that in giving a psychological preparation, knowledge of entrepreneurship, and retiree health knowledge, the training has been successfully increased knowledge of the participants. The approach used in this study is quantitative. The measurement tool used is questionnaires, which has been addressed to the 39 respondents who were taken by stratified random sampling technique."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Alfriani
"Pensiun merupakan salah satu bentuk jaminan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan uang untuk pembayaran pensiun. Melihat jumlahnya yang cukup membebani fiskal APBN maka dalam pelaksanaan pembayaran pensiun diperlukan pengendalian internal untuk menjaga agar dana tersebut tersalurkan kepada penerima yang berhak. Skripsi ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap mekanisme pembayaran pensiun serta pengendalian internal yang dilakukan oleh PT TASPEN (Persero) selaku pelaksana pembayaran pensiun bulanan APBN. Adapun hasil penelitian ini berupa gambaran proses dan prosedur pengendalian internal dari pembayaran pensiun. Manfaat yang diperoleh manajemen PT TASPEN (Persero) adalah pemahaman atas pengendalian internal yang telah dilakukan dengan teori dan best practice yang ada dimana selanjutnya hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan meminimalisir risiko yang ada.

Pension is one kind of social security provided by the government for retired Civil Servant (PNS). Every year the government spend money for pension payments. By seeing a considerable amount that burden fiscal budget pension payments need an internal control to ensure that funds are distributed to eligible recipients. This research is aimed to analyze the mechanisms of pension payments and its internal control perforrmed by PT TASPEN (Persero) as executant of this program. The results of this study are a description of internal control process and procedure of pension payments. Besides, the benefit for the management of PT TASPEN (Persero) is also in terms of a better understanding regarding the internal control done in TASPEN between the theory and best practice, through which can further enhance the eficiency and minimize the risks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badai Yuda Pratama
"Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2015 yang memperbolehkan pengambilan Jaminan Hari Tua (JHT) secara bertahap memicu perselisihan di antara masyarakat dengan otoritas pajak. Perselisihan ini disebabkan adanya perlakuan pajak progresif pada pengambilan bertahap, sementara pengambilan sekaligus diperlakukan dengan tarif prefresial dan final. Tujuan Penelitian ini menganalisis perbedaan perlakuan tersebut dalam dimensi asas keadilan dan netralitas pajak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukan perlakuan pajak dalam Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019 mendistorsi asas keadilan atas penghasilan JHT dan memberikan pengaruh bagi masyarakat dalam melakukan penarikan JHT sehingga tidak netral.

Government Regulation No. 46 Year 2015 that enables gradual withdrawal on Old Age Saving sparks a conflict between society and The Tax Authority. The major reason of this conflict is the imposition of progressive tax rate on the Old Age Saving partial withdrawal while the full withdrawal that is made at once is withold with preferential rate and final treatment. This research analyzes the difference of tax witholding treatment on Old Age Saving income under tax equity and neutrality principle. The research is conducted using qualitative approach with in-depth interviews as data collecting technique. The result suggests that the tax treatment under Government Regulation No. 68 Year 2019 distorts the equity principle and poses a degree of influence on the tax payers to withdraw Old Age Saving; hence makes it not neutral."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatnya umur harapan hidup pada masyarakat Indonesia memberikan proyeksi
bahwa pada tahun 2020, jumlah penduduk Iansia akan mencapai 11,34%.
Lansia selalu dihubungkan dengan masalah pensiun, maka perlu diketahui bagaimana
persepsi lansia terhadap masa pensiun, apakah mereka dapat menerima atau menolak.
Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan uji statistik Chi-Square,
untuk melihat apakah ada hubungan antara persepsi Iansia mengenai masa
pensiunnya dengan perubahan sosial.
Sampel yang diteliti 33 orang, terdiri dari 23 orang lansia pria dan 10 orang lansia
wanita. Sampel didapat dari Puskesmas tingkat Kecamatan wilayah Jakarta Pusat
yang sudah mempunyai program untuk masalah kesehatan Iansia.
Hasil yang didapat; 72% lansia mempunyai persepsi negatif terhadap pensiunnya
dengan perubahan sosial negatii 28% Iansia mempunyai persepsi negatif terhadap
pensiunnya dengan perubahan sosial positii 27% lansia mempunyai persepsi positif
terhadap pensiunnya dengan perubahan sosial negatif dan 73% lansia mempunyai
persepsi positif terhadap pensiunnya dengan perubahan sosial positif
Nilai p 0, 024 dengan a 0,05, maka hipotesa yang mengatakan tidak ada perbedaan
bermakna antara persepsi dengan perubahan sosial pada lansia (H0) ditolak. Nilai OR
= 7,2 (95% CI: 1,5 - 33,4) berarti lansia dengan persepsi negatif mempunyai risiko
7,2 kali lebih besar mengalami perubahan sosial negatif.
Dari hasil diatas perlu dikembangkan asuhan keperawatan lebih Ianjut tentang proses
persiapan lansia menghadapi masa pensiunnya dan peneliti merekomendasikan untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain yang mempengaruhi perubahan
sosial pada lansia."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5201
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Lanjut usia (lansia) mengalami perubahan fisiologis, kognitif, psikososial dan
spiritual .Serta memiliki tugas perkembangan yaitu penyesuaian terhadap dampak
perubahan yang terjadi, diantaranya penurunan kemampuan mendengar, melihat,
mengingat, pergerakan, mobilisasi dan emosional sehingga mempengaruhi lansia
dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Tujuan penelitian ini adaIah : mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kemampuan lansia memenuhi kebutuhan dasar. Penelitian dilakukan di
PSTW Budi Mulya Pasar Rebo Jakarta Timur dengan responden sebanyak 50 orang.
Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bersifat Cross sectional. Rata-
rata usia responden adalah 65,92 tahun, semuanya beragama islam dan sebagian
besar (60 %) berpendidikan SD. Lama tinggal di PSTW sebagian besar (60 %)
selama 3-4 tahun. Sebcmyak 70 % berstatus janda/duda dan 74 % tidak memiliki
pekerjaan. Rata-rara Iingkaf pemenzrhan kebuiuhan dasar pada lansfa adaiah 3, 339
yang dikategorikan baik. Hasil uji bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara
semua komponen karakteristik lansia dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan
dasar pada a = 0, 05.
Penelitian ini memiliki keterbartasan dari aspek metodologi sehingga
direkomendasikan untuk mengambil sampel pada beberapa PSTW dan melakukan uji
statistik yang Iebih baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5247
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
lansia untuk menerima perubahan penampilan fisik di RW 03 Kelurahan
Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada tanggal 26-28 Desember
2001. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif eksploratif dengan total sample yaitu 26 orang.
Berdasarkan hasil analisa dengan cara perhitungan mean diperoleh faktor yang
paling dominan mempengaruhi lansia untuk menerirna perubahan penampilan
fisiknya yaitu dukungan keluarga dengan nilai mean 4,1 dan standar deviasi 0,3.
Tetapi secara umum semua faktor dapat mempengaruhi lansia untuk menerima
perubahan fisiknya. Hal tersebut karena peneliti membatasi responden yaitu hanya
mereka yang termasuk usia pertengahan (45-59 tahun). Untuk penelitian
mendatang diharapkan dapat menggunakan metode analisa data dengan model
yang Iain dan perlu menyusun instrumen untuk setiap variabel yang akan diteliti
secara spesifik sehingga dapat memberikan hasil yang Iebih baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5005
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, King Ronald
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pekerja informal berpendapatan rendah terhadap jaminan hari tua di DKI Jakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan mix method yaitu analisis kualitatif deskriptif dan estimasi probability regresi probit. Berdasarkan output regresi probit ditemukan bahwa variabel yang siginifikan mempengaruhi preferensi pekerja informal berpendapatan rendah adalah jenis pekerja bukan penerima upah, pendapatan dibawah ump, stimulus harga, motif siklus hidup dan tabungan. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah mengembangkan kebijakan yang responsive terhadap karakteristik pekerja sektor informal melalui perlindungan usaha, skema premi menjadi tabungan, memfasilitasi pendidikan perencanaan keuangan bagi pekerja informal berpendapatan rendah di DKI Jakarta. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soni Akhmad Nulhaqim
"Peningkatan jumlah penduduk lansia disatu sisi menggembirakan yaitu mencerminkan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, namun pada sisi lain menimbulkan permasalahan bagi lansia berupa permasalahan umum, permasalahan fisik, psikologis dan sosial ekonomi, juga bagi pemerintah yaitu berkaitan dengan penyediaan berbagai pelayanan. Keluarga diharapkan dapat menjadi lingkungan utama dalam pelayanan lansia. Dengan demikian, program-program pelayanan lansia yang berbasiskan pada keluarga merupakan program yang perlu dikembangkan.
Penelitian ini berupaya untuk mengkaji sistem pelayanan BKL di Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana keadaan kelompok BKL sebagai sistem pelaksana perubahan; (2) bagaimana keadaan sistem kegiatan kelompok BKL; (3) bagaimana keadaan sistem sasaran kelompok BKL dan; (4) bagaimana keadaan sistem klien kelompok BKL. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif Berdasarkan hal tersebut, maka jenis penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem pelayanan kelompok BKL Bougenville di Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian adalah para pengurus 18 orang dan para anggota kelompok BKL sebanyak 92 orang. Dengan menggunakan teknik sensus maka keseluruhan responden diambil dalam penelitian ini, sedangkan key person untuk wawancara mendalam digunakan teknik purposive sampling sebanyak tiga orang.
Kerangka teori utama yang digunakan adalah sistem dasar praktek pekerjaan sosial. Kerangka ini mengacu pada pendekatan pekerjaan sosial yaitu dualistic aproach maksudnya pekerja sosial berusaha melakukan perubahan terhadap masalah yang dihadapi oleh klien, juga melakukan usaha perubahan terhadap lingkungan sosial klien tersebut. Dengan demikian, suatu usaha perubahan yang dilakukan oleh pekerja sosial memunculkan sub-sub sistem dalam sistem dasar praktek pekerjaan sosial yaitu sistem pelaksana perubahan, sistem kegiatan, sistem sasaran, dan sistem klien. Kerangka analisis penunjang menggunakan pelayanan sosial dan teori tentang lansia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok BKL merupakan kelompok sosial yang berada di dalam iingkungan RW yang berusaha mengadakan perubahan dalam meningkatkan kepedulian dan peran serta keluarga dalam mewujudkan kesejahteraan lansia. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kelompok BKL adalah kegiatan agama, kegiatan kesehatan, kegiatan olah raga, kegiatan keterampilan dan kegiatan usaha, kegiatan anjang sana, serta kegiatan pertemuan lansia. Kegiatan tersebut melibatkan orang-orang yang diangggap berkompeten dalam bidangnya. Sistem sasaran BKL mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kelompok BKL, sedangkan sistem kliennya adalah orang-orang yang menjadi anggota BKL.
Dilihat dari sistem dasar praktek pekerjaan sosial, maka kelompok BKL dianggap: (a) sebagai sistem pelaksana perubahan yaitu kelompok yang berada dilingkungan RW yang berusaha mengadakan perubahan dalam meningkatkan kepedulian dan peran serta keluarga dalam mewujudkan kesejahteraan lansia; (b) sistem kegiatan kelompok BKL adalah orang-orang yang dianggap ahli dalam bidangnya masih terbatas pada kegiatan tertentu saja; (c) sistem sasaran seharusnya adalah keluarga bukan kelompok-kelompok yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya; dan (d) sistem klien seharusnya adalah lansia bukan semua orang yang menjadi peserta BKL.
Saran yang dirumuskan meliputi saran akademik adalah perlunya penelitian pekerjaan sosial dengan menggunakan perspektif pekerjaan sosial, sedangkan saran praktis ditujukan bagi pengembangan pelayanan sosial bagi lansia meliputi pengembangan pelayanan bagi keluarga lansia dengan menggunakan pendekatan sistem dasar praktek pekerjaan sosial, dan pendekatan budaya berupa sosialisasi nilai-nilai kepada anggota keluarga dan pelayanan sosial bagi lansia secara umum berupa pemberdayaan lembaga panti werda baik yang bersifat komersial maupun non komersial, sedangkan penciptaan pelayanan sosial yang baru yaitu mengupayakan pelayanan baru terutama pelayanan yang ditujukan untuk menunjang aktivitas lansia misalnya penyediaan fasilitas umum."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>