Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Ardhaneswari
"Wilayah pertanian berpotensi tinggi mengalami pencemaran pada air tanah yang disebabkan penggunaan dan pemberian pupuk nitrogen pada lahan pertanian seperti NPK dan urea. Pupuk nitrogen yang diaplikasikan pada tanah akan mengalami leaching terbawa air hujan masuk ke dalam tanah. Konsumsi air tanah yang mengandung nitrat dan nitrit dapat mengakibatkan dampak kesehatan seperti Blue Baby Syndrome atau Methemoglobinemia dan kanker. Penelitian ini dilakukan di Desa Cihambulu, Kabupaten Subang dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan yang ditimbulkan dari senyawa nitrat dan nitrit pada air tanah. Sebanyak 33 sampel air tanah dikumpulkan selama bulan Februari 2021 dari sumur warga yang digunakan sebagai sumber utama air minum. Wawancara dilakukan kepada 123 responden yang terdiri dari balita, anak, pria dewasa dan wanita dewasa yang merupakan anggota keluarga yang bertempat tinggal di 33 lokasi pengambilan sampel tersebut untuk memperoleh informasi berat badan, laju konsumsi dan lama tinggal responden di lokasi penelitian. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi nitrat (NO3-N) pada air tanah berkisar antara 0,03 - 6,7 mg/L dengan rata-rata 1,38 mg/L sedangkan konsentrasi nitrit (NO2-N) pada air tanah berkisar antara 0,01 - 0,08 mg/L dengan rata-rata 0,02 mg/L. Tingkat risiko kesehatan non karsinogenik menunjukkan nilai RQ < 1 untuk kelompok responden yaitu balita, anak, wanita dan pria dewasa yang menggambarkan bahwa senyawa nitrat dan nitrit pada air tanah tersebut belum menimbulkan risiko kesehatan kepada penduduk Desa Cihambulu.

Ground water in agricultural area has a high potential for contaminated from using of nitrogen fertilizers such as NPK and urea. Nitrogen fertilizer applied to the soil will be carried by rainwater into the soil (leaching). Consumption of groundwater containing nitrate and nitrite can lead to health effects such as Blue Baby Syndrome or Methemoglobinemia and cancer.  This study was conducted in Cihambulu Village, Sibang using the Environmental Health Risk Assessment (EHRA) method to determine the level of health risks caused by nitrate and nitrite in groundwater. A total of 33 groundwater samples were collected during February 2021 from community wells which are used as the main source of drinking water. Interview were conducted to 123 respondents consisting of toddlers, adult male children and adult women who live in the 33 sampling locations. Interview to obtain information on weight, consumption rate and length of stay of respondents at the study location. The results of the analysis showed that the concentration of nitrate (NO3-N) in groundwater ranged from 0,03 – 6,7 mg/L with an average of 1,38 mg/L while the concentration of nitrite (NO2-N) in groundwater ranged from 0,01-0,08 mg/L with an average of 0,02 mg/L. The level of non-carcinogenic health risk shows RQ value < 1 for groups of respondents, namely toodler, children, women and men, which describes that the nitrate and nitrite in groundwater have not caused a health risk on the people in Cihambulu village."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hayu Pratiwi
"Studi-studi terdahulu menyebutkan bahwa TPA atau manajemen pengelolaan sampah yang tidak tertangani dengan baik merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kontaminasi nitrit, nitrat, dan logam berat pada pada air tanah. Sebanyak 70% penduduk Kota Bekasi masih sangat tergantung terhadap penggunaan air tanah, salah satunya adalah penduduk di Kelurahan Sumur Batu yang berbatasan langsung dengan 2 TPA, yaitu TPA Bantar Gebang yang merupakan TPA terbesar di Indonesia dan TPA Sumur Batu. Penelitian ini menganalisis kualitas air tanah Kelurahan Sumur Batu, memetakan sebaran spasial pencemar, dan menganalisis risiko kesehatan yang ditimbulkan dari air tanah yang mungkin telah tercemar nitrit, nitrat, dan logam berat yang digunakan sebagai sumber air minum oleh penduduk. Pengolahan data dilakukan sesuai kelompok usia yaitu usia bayi, usia anak-anak, dan usia dewasa. Hasil penilaian status mutu air di Kelurahan Sumur Batu dengan metode Water Quality Index (WQI) menunjukkan bahwa hanya 41,6% sampel air dari sumur penelitian yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Pemodelan geostatik menunjukkan tidak ada korelasi antara konsentrasi NO2 dan NO3 pada air tanah di Kelurahan Sumur Batu dengan jarak sumur ke TPA, hal ini mungkin dipengaruhi oleh adanya sumber pencemar lain yang lebih dominan seperti tanki septik yang berjarak < 10 meter dari sumur dan adanya titik-titik pembuangan liar di sekitar rumah warga. Hasil analisis risiko kesehatan menunjukkan adanya risiko non kanker NO2 dari paparan oral pada semua kelompok usia dan risiko kanker oleh paparan oral di kelompok usia dewasa di Kelurahan Sumur Batu. Besarnya potensi pencemaran menjadikan pentingnya monitoring kualitas air tanah secara berkala selama belum ada layanan akses air yang aman dan terjamin di Kelurahan Sumur Batu. Penambahan sumur artesis dengan treatment awal yang sesuai bisa menjadi solusi yang patut dipertimbangkan.

Previous studies state that unproperly managed landfill or waste management that is not handled properly is one of the main causes of nitrite, nitrate and heavy metal contamination in groundwater. In Bekasi City, Indonesia, 70% of the population depend on groundwater for daily use, including the resident of Sumur Batu Village. Sumur Batu Village is located adjacent to 2 landfills, namely the Bantar Gebang landfill which is the largest landfill in Indonesia and Sumur Batu landfill. This research analyzed the groundwater quality of Sumur Batu Village, maping the spatial distribution of pollutants and analyze the health risks of groundwater consumption as drinking water that may have been contaminated by nitrite, nitrate, and heavy metals in Sumur Batu village. Data processing was performed according to age groups: infant, children, and adult. The results of the assessment of water quality status in Sumur Batu Village using the WQI method show that only 41.6% of water samples can be used as raw water for drinking water. Geostatic modeling shows that NO2 and NO3 concentration was not influenced by landfill, this may be influenced by the presence of other dominant pollutant sources such as septic tanks that are <10 meters from well and the presence of illegal waste points around the residents' house. The results of health risk analysis indicate non-cancer risk of NO2 from oral exposure in all age groups in the Sumur Batu Village. A large amount of pollution potential makes the importance of monitoring groundwater quality regularly as long as there is no safe and guaranteed water access service in Sumur Batu Village. The addition of artesian wells with appropriate initial treatment can be a solution worth considering."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin Ahmad
"Kadar nitrat yang tinggi pada air bersih penduduk di Kelurahan Kukusan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antar parameter nitrit dan nitrat serta mengestimasi tingkat risiko kesehatan dari air bersih dan air minum penduduk. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel air bersih pada 30 titik, dan wawancara serta pengukuran berat badan terhadap 41 responden. Pengambilan sampel air bersih diakukan untuk mengetahui kadar NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total Zat Padat terlarut (TDS), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Jumlah responden dan sampel air bersih disesuaikan dengan data pemantauan kualitas air bersih dari Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara sebelum dengan sesudah dimasak terhadap variabel NO3-N, pH, TDS, dan DHL (p=0,0005), terdapat korelasi yang bermakna antara pH dengan NO3-N pada air bersih (r=-0,578; p=0,001) dan air minum (r=-0,571; p=0,01), dan tingkat risiko pajanan nitrat dan nitrit dari air minum pada durasi real time (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) dan pada durasi life span (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) masih aman. Hal ini diindikasikan bahwa air minum penduduk yang berasal dari air bersih masih layak dikonsumsi karena tidak berisiko oleh pajanan nitrat dan nitrit.

High levels of nitrate in clean water residents of Kukusan district pose a risk to human health. This study aims to know a correlation between inter parameters nitrates and nitrites and estimate the level of health risk from exposure to clean water and drinking water residents. Data collection was carried out with clean water sampling at 30 points, and interview as well as a measurement of the weight of 41 respondents. The sampling of clean water to determine levels of NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total dissolved Solids (TDS) and Electrical Conductivity (DHL). Respondents and sampling of clean water were selected based on quality monitoring clean water 2013 data from Department of Health in Depok.
The results show the difference between before and after means boiled on a variable NO3-N, pH, TDS, and DHL (p=0,0005), there is significant correlation between pH with NO3-N from clean water (r=-0,578; p=0,001) and drinking water (r=-0,571; p=0,01), and the level of risk exposure to nitrates and nitrites from drinking water on real time duration (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) and life span duration (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) is still safe. This indicated that residents of the drinking water that comes from the clean water consumed is still eligible because it is not at risk by exposure to nitrate and nitrite.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abiyyu Akmal
"Air minum adalah kebutuhan yang sangat esensial bagi seluruh makhluk hidup termasuk manusia. Air minum dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan sangat penting karena kualitas air yang tidak memenuhi standar kesehatan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada orang yang meminumnya. Untuk itu pengadaan akses air minum yang sehat penting untuk diupayakan dalam setiap aspek kehidupan, salah satunya di lingkup pendidikan tinggi. Universitas Indonesia adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan akses air siap minum melalui fasilitas kampus yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengestimasi besaran risiko gangguan kesehatan akibat pajanan nitrat dan besi melalui konsumsi air siap minum yang disediakan oleh pihak Kampus UI Depok pada mahasiswa UI. Terdapat 50 responden mahasiswa yang berasal dari 8 (delapan) fakultas yang diamati di lingkungan Kampus UI Depok diwawancara guna mendapatkan data terkait pola konsumsi air siap minum dan antropometri. Konsentrasi nitrat dan besi diketahui dari hasil uji laboratorium sampel air siap minum dari 8 fakultas yang diamati. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa keseluruhan sampel sudah memenuhi baku mutu kesehatan untuk parameter besi. Sedangkan untuk parameter nitrat masih terdapat satu sampel yang memiliki konsentrasi nitrat melebihi baku mutu. Berdasarkan hasil perhitungan analisis risiko, tingkat risiko (RQ) pajanan nitrat melalui konsumsi air siap minum pada mahasiswa di lingkungan Kampus UI Depok pada pajanan realtime parameter nitrat dan besi masing-masing sebesar 0,006 dan 0,001. Sedangkan pajanan lifespan parameter nitrat dan besi melalui konsumsi air siap minum pada lingkup populasi yang sama menunjukan nilai masing-masing sebesar 0,043 dan 0,011. Selain itu tingkat risiko pada semua skenario (intake minimum, rata-rata dan maksimum) baik pada lingkup populasi keseluruhan Kampus UI Depok maupun per fakultas dinyatakan aman atau tidak berisiko (RQ ≤ 1) menyebabkan gangguan kesehatan pada mahasiswa yang mengkonsumsi air siap minum tersebut.

Drinking water is a very essential need which is required by all living creatures including humans. Drinking water that fulfils health standards is important since if drinking water does not meet the required health standards it could cause many health problems to those who consume it. Due to these terms, the provision of access to healthy drinking water is important to strive for in every aspect of life, one of these aspects is in academic realm. Universitas Indonesia is one the campuses in Indonesia that has provided healthy drinking water access to its inhabitants through its campus facility located in Depok City, West Java. This study aims to estimate the health risk cause by exposure to nitrate and iron through the consumption of ready-to drink water provided by Universitas Indonesia. There are 50 student respondents from eight observed faculties that are interviewed to obtain data related to consumption patterns of ready-to-drink water and anthropometry. Nitrate and iron concentrations were known from laboratory test results of ready-to-drink water samples from the 8 observed faculties. Laboratory test results showed that all samples met the health quality standards for iron parameters. As for the nitrate parameter, there is still one sample that has a nitrate concentration that exceeds the quality standard Based on the results of risk analysis calculations, the risk level (RQ) of nitrate exposure through consumption of ready-to-drink water in students at the UI Depok Campus on realtime exposure to nitrate and iron parameters is 0,006 and 0,001, respectively. While exposure to nitrate and iron lifespan parameters through consumption of ready-to-drink water in the same population range showed values of 0,043 and 0,011 respectively. In addition, the level of risk in all scenarios (minimum, average and maximum intake) both in the scope of the overall population of the UI Depok Campus and per faculty is stated to be safe or not at risk (RQ ≤ 1) causing health problems to students who consume ready-to-drink water."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listy Ayuningtias
"Meningkatnya produksi sampah akibat aktivitas manusia mengakibatkan terjadinya penumpukan di Tempat Pemrosesan Akhir TPA. Kondisi tersebut menyebabkan lahan TPA menjadi semakin terbatas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan mempercepat proses stabilisasi landfill melalui mekanisme resirkulasi lindi. Dalam prosesnya mendekomposisi sampah air lindi yang dihasilkan dari landfill akan berpotensi mencemari lingkungan bila tidak ditangani dengan tepat. Di antara senyawa berbahaya yang terdapat dalam air lindi diantaranya adalah senyawa nitrogen baik berupa ammonia nitrit maupun nitrat.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi ammonia nitrit dan nitrat pada air lindi yang dihasilkan dari lysimeter dengan dan tanpa proses resirkulasi serta untuk mengetahui waktu pembentukan senyawa ammonia nitrit dan nitrat dalam lysimeter terkait dengan kondisi temperatur sampah dan pH lindi. Penelitian dilakukan dengan membuat pemodelan sistem sanitary landfill dalam dua buah lysimeter masing masing untuk proses dengan resirkulasi dan tanpa resirkulasi. Pada lysimeter juga diberikan asupan air sesuai dengan data curah hujan yang ada.
Hasil pengamatan terhadap kedua lysimeter selama 100 hari menunjukkan bahwa konsentrasi ammonia dan nitrat pada lysimeter dengan resirkulasi lysimeter A cenderung lebih tinggi dibandingkan pada lysimeter tanpa resirkulasi lysimeter B. Sedangkan untuk konsentrasi nitrit pada kedua lysimeter tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Senyawa ammonia nitrit dan nitrat pada kedua lysimeter sudah terbentuk sejak awal penelitian meskipun pada awalnya memiliki nilai yang relatif rendah. Terkait dengan temperatur sampah diketahui bahwa pelepasan ammonia tertinggi terjadi pada temperatur 30°lC Sedangkan terkait dengan pH lindi konsentrasi ammonia meningkat pada rentang nilai pH 7 5 8.

A rapid increase in waste volumes caused by human activities resulted in the accumulation of waste in landfill. This condition causes landfill that willrun out of space within years In order to overcome this problem leachate recirculation is applied to accelerate waste stabilisation. Leachate generated from landfill would potentially contaminate the environment if not handled properly. Among the hazardous substances contained in leachate some of them are nitrogen compounds such as ammonia nitrite and nitrate.
The objective of the research project was to investigate ammonia nitrite and nitrate concentrations in leachate generated from lysimeters with and without recirculation as well as to determine the time formation of ammonia nitrite and nitrate in lysimeters associated with waste temperature and leachate pH. Two lysimeters were used to simulated sanitary landfill with and without recirculation. Water was added to both lysimeters in accordance with the rainfall data.
Experiments carried out in lysimeters demonstrated that for 100 days the concentrations of ammonia and nitrate in lysimeter with recirculation lysimeter A tend to be higher than in lysimeter without recirculation lysimeter B. However nitrite concentration in both lysimeters showed no significant differences. Ammonia nitrite and nitrate in both lysimeters have been formed since the beginning of the study in low concentration. Associated with waste temperature the highest ammonia release occured at temperature of 30°C andrelated to leachate pH ammonia concentration increased in the range of 7 5 8 pH value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Nurjanah
"Skripsi ini membahas bencana banjir yang melanda Kecamatan Pamanukan, dimana banjir tersebut terjadi akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung air dan melebihi kapasitasnya sehingga air meluap ke permukaan dan menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat, baik kondisi fisik, sosial maupun ekonomi. Dengan kondisi topografis dan kondisi iklim tropis di Subang, ketika memasuki musim hujan dan curah hujan tinggi maka akan menimbulkan banjir. Penelitian ini membahas mengenai keterpaparan banjir dan kerentanan terhadap banjir yang menggunakan metode weighted overlay. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dengan wawancara dan survei lapangan. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait. Indikator yang digunakan pada penelitian ini memperhatikan aspek fisik, sosial kependudukan dan ekonomi. Analisis yang dilakukan adalah analisis spasial yaitu metode Weighted Overlay dan metode Change Detection and Thresholding (CDAT). Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah wilayah yang terpapar banjir memiliki tingkat sedang hingga tinggi yang tersebar pada wilayah sempadan sungai, penggunaan lahan di dominasi lahan sawah, permukiman yang banyak dialiri sungai, serta berada pada wilayah datar. Dari temuan studi yang didapat, sebagian desa yang berada di Kecamatan Pamanukan yang memiliki kelas kerentanan wilayah terhadap banjir rendah, desa tersebut antara lain desa di desa Lengkong jaya, bagian utara desa Pamanukan sebrang, Sebagian desa Pamanukan, Rancahilir dan Bongas. Untuk tingkat kerentanan wilayah banjir sedang tersebar pada desa Pamanukan hilir, sebagian desa Pamanukan, bagian selatan desa Pamanukan sebrang dan desa Rancasari. sedangkan tingkat kerentanan wilayah banjir tinggi tersebar pada desa Mulyasari dan sebagian desa Pamanukan Hilir.

The focus on this study is flood disaster in Pamanukan District every year, where the flood occurs due to the river being unable to accommodate water and exceeding its capacity so that water overflows to the surface and causes disruption of community activities, both physical, social and economic conditions. With the topographical conditions and tropical climate conditions in Subang, when it enters the rainy season and high rainfall it will cause flooding. This study discusses flood exposure and vulnerability to flooding using the weighted overlay method. Data collection in this study used primary data with interviews and field surveys. While secondary data obtained from the relevant agencies. The indicators used in this study pay attention to the physical, social and economic aspects of the population. The analysis carried out is spatial analysis, namely the Weighted Overlay method and the Change Detection and Thresholding (CDAT) method. The results obtained in this study are areas exposed to moderate to high levels of flooding that are spread over river border areas, land use is dominated by paddy fields, settlements that flow a lot of rivers, and are in flat areas. From the study findings, some of the villages in Pamanukan Sub-district which have a low regional vulnerability class to flooding, include villages in Lengkong Jaya village, northern part of Pamanukan sebrang village, some Pamanukan villages, Rancahilir and Bongas. For the level of vulnerability of the flood area, it is spread in the downstream Pamanukan village, part of Pamanukan village, the southern part of Pamanukan sebrang village and Rancasari. while the level of vulnerability of the flood area is high spread in the Mulyasari and some of the villages of Pamanukan Hilir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rioneli Ghaudenson
"Keterbatasan cakupan layanan penyediaan air oleh PDAM menyebabkan kebanyakan warga Indonesia menggunakan sumber air lain untuk kebutuhan air minum. Dua jenis sumber air minum yang paling banyak digunakan di Indonesia, termasuk di Kota Bekasi dan Metro, adalah air tanah dan air isi ulang. Namun, air tanah dan air isi ulang memiliki risiko kesehatan akibat kontaminasi patogen yang dikarenakan berbagai faktor termasuk pengolahan air yang tidak memadai dan penyimpanan yang tidak higienis. Studi ini dilakukan untuk menganalisis persebaran kontaminasi E. coli pada air minum di Kota Bekasi dan Metro, melihat korelasi antara beberapa faktor dengan kontaminasi E. coli, serta membandingkan risiko kesehatan antara konsumsi air tanah dan air isi ulang menggunakan metode Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA). Survei lapangan serta pengambilan sampel air sumber dan air minum dilakukan pada 174 rumah tangga di Kota Bekasi dan Metro. Pengujian kualitas sampel air dilakukan menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Dari 174 sampel air minum, 31,8% ditemukan terkontaminasi E. coli. Rata-rata konsentrasi E. coli di Kota Bekasi sebesar 32,2 MPN/100 ml dan di Kota Metro sebesar 106,4 MPN/100 ml melebihi baku mutu air minum Permenkes No.492 tahun 2010. Berdasarkan uji Wilcoxon, terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi E. coli sebelum dan setelah dimasak (P<0,01). Berdasarkan uji Spearman dan odds ratio, tidak ada korelasi signifikan antara sumber air, metode pengolahan, wadah penyimpanan, waktu penyimpanan, dan suhu terhadap kontaminasi E. coli di air minum. Konsumsi air isi ulang memiliki beban penyakit gastrointestinal tahunan yang lebih rendah dibandingkan air tanah dengan nilai median beban penyakit 7,30 x 10-5 DALY/orang/tahun, dibandingkan dengan 1,16 x 10-4 DALY/orang/tahun pada konsumsi air tanah. Namun, kedua sumber air minum belum memenuhi batas aman risiko beban penyakit WHO. Studi ini menunjukkan bahwa air tanah dan air isi ulang masih belum aman untuk dikonsumsi, sehingga intervensi diperlukan untuk mencegah risiko kesehatan lebih lanjut.

Due to the limited coverage of water supply services by PDAM, most Indonesians use other sources for their drinking water needs. The two types of drinking water sources that are widely used in Indonesia, including in Bekasi and Metro cities, are groundwater and refill water. However, groundwater and refill water pose health risks due to pathogen contamination caused by numerous factors including inadequate water treatment and unhygienic storage. This study was conducted to analyze the distribution of drinking water E. coli contamination in Bekasi and Metro cities, to analyze correlations between several factors and E. coli contamination, and to compare the health risks between groundwater consumption and refill water using the Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA) method. Field surveys and source water and drinking water sampling were carried out on 174 households in Bekasi and Metro cities. Water sample quality analysis was carried out using the Most Probable Number (MPN) method. Of the 174 drinking water samples, 31.8% were found to be contaminated with E. coli. The mean E. coli count of 32,2 MPN/100 ml in Bekasi City and 106,4 MPN/100 ml in Metro City both exceeded the drinking water quality standard of Permenkes No.492 2010. Based on the Wilcoxon test, there was a significant difference between the E. coli count before and after boiling (P <0.01). Spearman and the odds ratio analysis revealed no significant correlation between water sources, treatment methods, storage containers, storage time, and temperature to E. coli contamination in drinking water. Consumption of refill water has a lower annual gastrointestinal disease burden than groundwater with a median disease burden of 7.30 x 10-5 DALY/person/year, compared to 1.16 x 10-4 DALY/person/year for groundwater consumption. However, the both drinking water sources did not meet the safe threshold for the WHO disease burden. This study demonstrated that groundwater and refill water is still not safe for consumption, thus intervention is necessary to prevent further health risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glenzi Fizulmi
"Pestisida merupakan bahan beracun yang memiliki potensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan gangguan kesehatan manusia. Petani di Desa Jonggol merupakan populasi berisiko untuk terpajan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi risiko pajanan pestisida bahan fungisida terhadap kebiasaan mengonsumsi sumber air minum pada petani di wilayah pemukiman pertanian Desa Jonggol pada tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan desain studi Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran residu pestisida pada sumber air minum di Desa Jonggol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi maksimal pestisida di sumber air minum adalah 0,0855 mg/l pada titik 1 air sumur di Kampung Kujang (diatas baku mutu) dengan radius 2 m dari pertanian. Titik 2 yaitu Air Sungai Kampung Bengkok & Titik 3 yaitu Air Sumur Kampung Karni dengan radius sekitar 20 m dari lokasi pertanian yakni tidak terdeteksi pestisida. Mayoritas petani mengonsumsi air minum yang berasal dari Air Sumur lokasi pertanian. Perhitungan intake non karsinogenik (realtime) adalah 0,00246 mg/kg/hari, sedangkan untuk perhitungan intake karsinogenik (realtime) adalah 0,001056 mg/kg/hari. Berdasarkan perhitungan karakteristik risiko non karsinogenik adalah 0,246 yakni memiliki nilai RQ ≤ 1 berarti belum menimbulkan risiko efek non karsinogenik. Nilai Excess Cancer Risk yaitu risk probability sehingga dibutuhkan manajemen risiko. Risiko Kesehatan secara non karsinogenik dan karsinogenik didapatkan pada gangguan kesehatan petani yakni rata-rata petani mengalami gangguan kesehatan sekitar 78%, gangguan pernafasan 74,7%, dan gangguan pencernaan 48,4%. Selain penyebab dari kebiasan mengonsumsi sumber air minum yang tercemar di pertanian, terdapat faktor lainnya yakni petani memiliki kebiasaan merokok 72,5%, melakukan aktivitas pembakaran 95,6%, dan tinggal di lokasi pertanian 96,7%, mengonsumsi makanan yang dibakar 78%.Kesimpulan dalam penelitian ini petani tetap di Desa Jonggol telah memiliki risiko baik secara realtime maupun lifetime. Perlu dilakukan upaya manajemen risiko untuk melindungi petani agar tidak timbulnya masalah kesehatan.

Pesticides are toxic materials that have the potential to have a negative impact on the environment and human health problems. Farmers in Jonggol Village are a population at risk of being exposed to pesticides. This research aimed to determine the estimated risk of exposure to pesticides fungicidal substances to the habit of consuming drinking water sources in farmers in the agricultural settlement area of Jonggol Village in 2022. This research was a descriptive study using the design of the Environmental Health Risk Analysis (ARKL) study. The data of this research was obtained from the results of interviews using questionnaires, observations, and measurements of pesticide residues on drinking water sources in Jonggol Village. The results showed that the maximum concentration of pesticides in drinking water sources was 0.0855 mg / l at point 1 of well water in Kampung Kujang (above quality standards) with a radius of 2m from agriculture. Point 2 was Crooked Village River Water & Point 3 is Karni Village Well Water with a radius of about 20 m from the agricultural location, no pesticides were detected. The majority of farmers consumed drinking water derived from Well Water in agricultural locations. The calculation of non-carcinogenic intake (real-time) was 0.00246 mg / kg / day, while for the calculation of carcinogenic intake (real-time) was 0.001056 mg / kg / day. Based on the calculation of the characteristics of non-carcinogenic risk was 0.246, having an RQ value ≤ 1 meant that it had not caused a risk of non-carcinogenic effects. The value of Excess Cancer Risk was risk probability, so risk management was needed. Non-carcinogenic and carcinogenic health risks were found in farmers' health problems, the average farmer experienced health problems around 78%, respiratory disorders 74.7%, and indigestion 48.4%. In addition to the causes of the habit of consuming polluted drinking water sources in agriculture, there were other factors, farmers had a smoking habit of 72.5%, carried out burning activities 95.6%, and lived in agricultural locations 96.7%, consuming 78% burnt food. The conclusion was that farmers who remained in Jonggol Village already had risks both in real time and lifetime. It was necessary to make risk management efforts to protect farmers from the onset of health problems."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Wulan Kusuma Ningsih
"PT. XY merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan spare part kendaraan roda dua dan roda empat. Salah satu departemen produksi PT. XY adalah line bubut, setiap proses kerjanya pekerja terpajan bahaya dan risiko yang ada. Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja di departemen produksi line bubut PT. XY tahun 2021. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan metode Job Hazard Analysis (JHA). Analisis risiko dilakukan secara semi kuantitatif yang mengacu kepada AS/NZS 4360:2004 tentang Risk Management dan perhitungan tingkat risiko dihitung sesuai dengan formula menurut William T. Fine (1971). Pengambilan data dilakukan dengan komunikasi secara online untuk mendapat data awal dan sepanjangan identifikasi serta penilaian risiko di line bubut, wawancara online kepada operator produksi line bubut, dan studi literatur. Hasil penelitian didapatkan 3 tahapan kegiatan, 14 tugas, serta 54 bahaya dan risiko yang terdapat di departemen produksi line bubut PT. XY. Hasil penilaian risiko, didapatkan risiko yang paling banyak ditemukan di line bubut berkaitan dengan bahaya fisik. Hasil tingkat existing risk di line bubut terdapat empat bahaya dan risiko tertinggi diantaranya, korsleting listrik, jari tangan terjepit chuck mesin bubut, terhirup asap bubut, dan kebisingan dengan kategori Very High.

PT. XY is a manufacturing company engaged in the manufacture of spare parts of two-wheeled and four-wheeled vehicles. One of the production departments of PT. XY is a lathe line. Every worker’s work process exposes to the dangers and risks that exist. This research discussed occupational health and safety risk assessment at production department lathe line PT. XY, 2021. Identified hazards and risks using the Job Hazard Analysis (JHA) method. Risk analysis was semi-quantitative referring to AS/NZS 4360:2004 and risk levels calculated according to the formula of William T. Fine (1971). The data collected through online communication to obtain initial data and along with identification and risk assessment on the lathe line, online interviews to lathe production line operators, and literature studies. The study found 3 stages of activities, 14 tasks, 54 hazards and risks contained in the production department of lathe line by PT. XY. The results of the risks assessment, obtained the most risks found in the lathe line related to the physical hazard. The results of existing risk levels in the lathe line there are four dangers and the highest risk include in the lathe line such as electrical short circuit, fingers caught in the lathe chuck, inhaled lathe smoke, and noise with Very High category.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Larasati
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terdapat dalam proses kerja restorasi arsip di Kelompok Substansi Restorasi Arsip ANRI pada tahun 2021. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui proses kerja restorasi arsip beserta uraian tahapannya, potensi bahaya yang terdapat dalam proses kerja, unexpected events, nilai konsekuensi dan probabilitas dari setiap kejadian, dan tingkatan risikonya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, identifikasi bahaya dilakukan dengan menggunakan Hazard Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) yang telah disesuaikan dan analisis risiko menggunakan analisis risiko kualitatif dengan menggunakan ukuran standar yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan. Hasil dari penelitian ini mendapati dari lima metode restorasi arsip yang diteliti ditemukan 44 bahaya dan 62 unexpected events dengan rincian yaitu 40 risiko rendah, 21 risiko sedang, dan 1 risiko tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan adanya upaya pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat risiko, memberikan edukasi terkait bahaya dan risiko yang ada pada proses kerja kepada pekerja, dan untuk pengendalian jangka panjang diperlukannya penerapan SMK3 yang sesuai standar ISO 45001.

This study discusses about occupational health and safety risk assessment on archive restoration work process at ANRI Archives Restoration Substance Group in 2021. The purpose of this research was to determined the archive restoration process along with a description of the stages, potential hazards contained in the work process, unexpected events, the value of the consequences and probability of each event, and the level of risk. This research was a descriptive research with a qualitative approach. In this study, hazard identification is carried out using the adjusted Hazard Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) and risk analysis using qualitative risk analysis using standard measures that have been adapted to field conditions. The results of this study found that from five archive restoration methods studied, 44 hazards and 62 unexpected events were found, with details of 40 low risk, 21 moderate risk, and 1 high risk. Based on the results of these studies, it is recommended that there be additional control efforts to reduce the level of risk, provide education regarding the hazards and risks that exist in the work process to workers, and for long-term control it is necessary to implement OHS Management System in accordance with ISO 45001 standards."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>