Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miefta Khoirina
"Jumlah penduduk Kota Semarang yang kian meningkat tiap tahunnya dibarengi dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah di TPA Jatibarang Semarang. Tercatat pada tahun 2021 hingga bulan Juni total sampah yang dihasilkan mencapai 137.715 ton dengan rata-rata mencapai 22.952 ton/bulan. Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menganalisis tingkat efektivitas sampah organik lunak yang diolah menjadi pakan larva Black Soldier Fly (BSF) di TPA Jatibarang Semarang pada tahun 2019-2021 serta mengetahui sistem pengelolaan sampah di TPA Jatibarang Semarang. Penelitian dilakukan langsung di TPA Jatibrang Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan ekologi. Variabel yang digunakan adalah jumlah timbulan sampah per bulan, jumlah intake dan residu sampah sebagai bahan pakan larva BSF per bulan. Berdasarkan observasi, pengelolaan sampah di TPA Jatibarang Semarang telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah. Selama tahun 2019-2021, efektivitas maksimum yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik untuk pakan larva BSF mencapai 98,75% yaitu pada bulan Juni 2021. Sedangkan efektivitas secara keseluruhan sejak tahun 2019-2021 mencapai angka 94,3%. Metode ini dinilai efektif dan sangat direkomendasikan untuk diterapkan di TPA lainnya maupun Komunitas Swadaya Masyarakat guna mengurangi timbulan sampah organik.

The population of Semarang City which is increasing every year, is accompained by an increasing amount of waste generated at Jatibarang landfill. It was recorded form January to June 2021, the total waste produced reached 137,715 tons with an avarage 22,952 tons/month. The purpose of this study was to calculate and analyze the effectiveness of organic waste that was processed into Black Soldier Fly (BSF) larvae feed at Jatibarang landfill in 2019-2021 and to know the waste management system at Jatibarang landfill. The research was conducted at the Jatibarang landfill. This study used a descriptive method with an ecological approach. The variables used were the amount of waste generated per month, the amount of intake and residual was as feed for BSF larvae per month. Based on observation, waste managemnet at Jatibarang landfill is in accordance with the Semarang Regional Regulation number 6 of 2012 about Waste Management. During 2019-2021, the maximum effectiveness from processing organic waste for BSF larvae feed reached 98,75% on June 2021. While the overall effectiveness from 2019-2021 reached 94,3%. This method is considered effective and highly recommender to be applied in other landfill or non-governmental organization to reuce the amount of organic waste."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hotnida Dearma Senta
"Limbah industri kelapa sawit Palm Kernel Meal (PKM) dan sampah organik mengandung bahan organik yang tinggi namun belum dimanfaatkan dengan optimal. Pengelolaan sampah yang baik harus dilakukan dengan daur ulang sampah organic. Oleh karena itu, diperlukan solusi berupa biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) dengan penambahan perlakuan fermentasi untuk mengoptimalkan proses biokonversi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fermentasi PKM dan sampah organik terhadap pertumbuhan larva Black Soldier Fly (BSF); dan kandungan nutrisi larva BSF. Larva BSF berusia 6 hari (6-DOL) dipelihara pada media pertumbuhan dengan lima perlakuan berbeda, yaitu campuran limbah PKM dan sampah organik fermentasi dan tanpa fermentasi, Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene’s test, dilanjutkan dengan uji ANOVA dengan derajat kepercayaan α=0,05. Hasil penelitian diperoleh campuran limbah dengan fermentasi efektif digunakan sebagai media pertumbuhan larva BSF dalam meningkatkan kelangsungan hidup, konsumsi pakan, indeks reduksi limbah, dan kandungan nutrien berupa protein dan lemak yang tinggi. Sedangkan campuran limbah tanpa fermentasi efektif dalam meningkatkan biomassa larva dan efisiensi konversi pakan. Hasil analisis data menunjukkan penambahan perlakuan fermentasi PKM dan sampah organik sebagai media pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan larva BSF. Penambahan fermentasi PKM dan sampah organik berpengaruh terhadap kandungan nutrisi larva BSF.

Palm oil industrial waste Palm Kernel Meal (PKM) and organic waste contain high organic matter but have not been utilized optimally. Good waste management must be done by recycling biowaste. Therefore, we need a solution, namely by bioconversion using Black Soldier Fly (Hermetia illucens) larvae with the addition of fermentation treatment to optimize this bioconversion process. This research aims to analyze the effect of PKM and organic waste fermentation on the growth of Black Soldier Fly (BSF) larvae and nutritional content of BSF larvae. BSF larvae aged 6 days (6-DOL) were maintained on the feed media with five different treatments, namely a mixture of PKM and organic waste fermented and unfermented. Data analysis used was the Shapiro-Wilk test of normality and the Levene's test of homogeneity, continued with ANOVA test with a degree of confidence α =0.05. The results of research showed fermented waste mixture was effectively used as a growth media for BSF larvae in increasing survival rate of BSF larvae, feed consumption rate, waste reduction index, and high nutrient content namely protein and lipid. While the unfermented waste mixture was effectively used as a growth medium for BSF larvae in increasing the biomass of BSF larvae and efficiency conversion of ingested food. The results of data analysis showed that the addition of PKM and organic waste fermentation treatment as a growth medium had no significant effect on the growth of BSF larvae. The addition of PKM and organic waste fermentation affected the nutritional content of BSF larvae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayyis Ibadurrohman
"Sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah organik dengan persentase sebesar 58. Kantin Fakultas Teknik Universitas Indonesia FT UI merupakan salah satu penyumbang sampah organik yang cukup tinggi. Pengolahan sampah makanan yang dilakukan masih terbatas pada pengomposan yang membutuhkah waktu 6-7 minggu. Salah satu alternatif pengolahan sampah makanan yang dapat dilakukan yaitu dengan proses biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly Hermetia Illucens.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan sampah organik Kantin FT UI, menganalaisis durasi optimal biokonversi, serta menganalisis potensi biokonversi dari sampah organik di Kantin FT UI. Penelitian ini dilakukan dengan skala laboratorium yang menggunakan 4 jenis variasi durasi biokonversi yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Durasi optimal biokonversi yang didapat selanjutnya digunakan untuk mengetahui potensi pengolahan dengan skala eksisting.
Dari hasil pengukuran, rata-rata timbulan sampah sebesar 46,27 kg/hari. Selanjutnya dari keempat variasi durasi biokonversi, didapatkan durasi optimal yaitu selama 12 hari. Untuk potensi pengolahan sampah eksisting, proses biokonversi dengan larva Black Soldier Fly Hermetia Illucens dari sampah Kantin FT UI dapat mereduksi sampah sebesar 75 dengan nilai WRI sebesar 6,25 /hari, serta dapat menghasilkan biomassa larva sebanyak 800 gr per 4 kg sampah.

Most of waste that produced in Indonesia is organic waste with percentage of 58. Canteen of Faculty of Engineering Universitas Indonesia FT UI is one of the high enough contributor of organic waste. Food waste processing is still limited to composting that takes 6 7 weeks. One of the alternative food waste processing that can be applied is bioconversion process using Black Soldier Fly larvae Hermetia Illucens.
This study aims to determine the generation of organic waste in Canteen FT UI, analyze the optimum duration of bioconversion, and analyze the bioconversion potential of organic waste in Canteen FT UI. This study was conducted on a laboratory scale that used 4 variations of bioconversion duration those are 7 days, 14 days, 21 days, and 28 days. The optimum duration of current bioconversion was used to know the potency of processing with the existing scale.
From the measurement result, the average of waste generation is 46,27 kg day. Then from within the variation of bioconversion duration, the optimum duration is 12 days. For the potential of existing waste processing, the bioconversion process with Black Soldier Fly larvae Hermetia Illucens from waste in Canteen of FT UI can reduce organic waste by 75 with WRI value of 6.25 day, and can produce larvae biomass as much as 800 gr per 4 kg organic waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Zahra
"Sampah masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Sejak tahun 2017, volume sampah yang terangkut di Indonesia masih belum memenuhi target, termasuk di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sampah yang terangkut didominasi oleh Sampah Organik sebesar 30-63%. Pengelolaan sampah dengan biokonversi larva Black Soldier Fly dapat menjadi solusi untuk permasalahan sampah di Indonesia, karena dapat mereduksi 80% sampah, tidak berdampak pada kesehatan masyarakat dan tidak menimbulkan bau, selain itu dapat membentuk ekonomi sirkular untuk masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dengan perlakuan formula nutrisi pakan yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis keuntungan yang didapatkan di antara 3 jenis sampah sebagai formula nutrisi pakan (sampah dari masyarakat, sampah sisa pemotongan ikan, dan sampah campuran dari keduanya). Analisis menggunakan sistem dinamik dan analisis statistik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan sampah campuran (sampah dari masyarakat yang dapat terolah 100% dan sisa pemotongan ikan) metode pengelolaan sampah yang paling tepat di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Waste is still a problem in Indonesia. Since 2017, the volume of waste transported in Indonesia has yet to meet the target, including in Tubanan Village, Kembangan District, Jepara Regency, Central Java. The transported waste is dominated by organic waste by 30-63%. Waste management with Black Soldier Fly larvae bioconversion can solve the waste problem in Indonesia because it can reduce 80% of waste, does not impact public health, and does not cause odors. Besides that, it can form a circular economy for the community. This research aims to formulate a management model for organic waste with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment in environmental, social, and economic aspects, with proper feed nutritional formula treatment. This research was conducted by analyzing the benefits obtained between 3 types of feed nutrition formulas (waste from the community, waste from fish slaughter, and mixed waste from both)—analysis using dynamic systems and statistic analysis. Based on the research that has been done, it was found that the organic waste management model with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment using mixed waste (waste from the community that can be processed 100% and fish slaughter residue) is the most appropriate waste management method in Tubanan Village, Kembangan District. , Jepara Regency, Central Java."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Rahmawati
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue (DENV) yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. DBD merupakan penyakit akibat infeksi dari nyamuk yang
berkembang paling cepat dan menjadi ancaman kesehatan di dunia. Wilayah geografis
Indonesia yang beriklim tropis merupakan wilayah hiper-endemik DBD. Kota Depok
merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki tren penyakit DBD yang
fluktuatif dan cenderung tinggi setiap tahunnya. Pada tahun 2019 dan 2021 Kota Depok
termasuk peringkat 2 terbesar sebagai kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dan analisis uji korelasi untuk
mengetahui hubungan antara faktor iklim (curah hujan, suhu udara dan kelembaban
udara), kepadatan penduduk dan Angka Bebas Jentik (ABJ) terhadap Incidence Rate (IR)
DBD di Kota Depok pada tahun 2017-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara curah hujan time lag 0, time lag 1 dan time lag
2, suhu udara time lag 1, kelembaban udara time lag 0, time lag 1 dan time lag 2 dan
Angka Bebas Jentik (ABJ) terhadap Incidence Rate DBD. Hubungan yang signifikan
antara faktor iklim dan ABJ terhadap IR DBD, menunjukkan bahwa upaya pencegahan
dan pengendalian DBD dengan melakukan PSN 3M Plus harus dilakukan dan
ditingkatkan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Depok maupun masyarakat. Selain itu,
diperlukan kolaborasi dan kerja sama lintas sektor yaitu pihak Dinas Kesehatan Kota
Depok dan BMKG, sehingga dapat dibuat kebijakan dan perencanaan yang tepat untuk
pencegahan dan penanggulangan DBD di Kota Depok pada periode sebelum peningkatan
kejadian DBD.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the Dengue virus (DENV)
which is transmitted to humans through the bites of Aedes aegypti and Aedes albopictus
mosquitoes. Dengue fever is a disease caused by infection from mosquitoes that develops
the fastest and becomes a health threat in the world. The geographical area of Indonesia
with a tropical climate is a hyper-endemic area for DHF. Depok City is one of the cities
in West Java Province which has a fluctuating trend of Dengue fever every year. In 2019
and 2021 Depok City is ranked 2nd as the district/city with the highest DHF cases in
Indonesia. This study used an ecological study design and correlation test analysis to
determine the relationship between climate factors (rainfall, air temperature and air
humidity), population density and larvae free rate (LFR) on the Incidence Rate (IR) of
DHF in Depok City in 2017- 2021. The results showed that there was a significant
relationship between rainfall time lag 0, time lag 1 and time lag 2, air temperature time
lag 1, air humidity time lag 0, time lag 1 and time lag 2, and larva free number (LFR) on
the Incidence Rate of DHF. The significant relationship between climate factors and LFR
on DHF IR shows that prevention and control of DHF by doing PSN 3M Plus is necessary
to do and must be improved by the Dinas Kesehatan Kota Depok and the community.
Besides that, cross-sector collaboration and cooperation between Dinas Kesehatan Kota
Depok dan BMKG should be done, so that appropriate policies and planning can be made
for the prevention and control of DHF in Depok City, especially in the period before the
increase of DHF incidence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Reynaldi Sofyan
"Sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang memiliki jumlah terbesar di Indonesia. Rumah tangga dan Restoran merupakan sumber terbanyak yang menghasilkan sampah organik khususnya sampah makanan. Salah satu teknologi untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui proses biokonversi dengan larva Black Soldier Fly (BSF). Penelitian ini bertujuan untuk [1] menganalisis karakteristik sampah organik rumah tangga dan restoran; [2] menganalisis proporsi sampah organik dari rumah tangga dan restoran terhadap efektivitas biokonversi larva BSF; [3] menganalisis pengaruh penambahan substrat dengan campuran sampah organik rumah tangga dan restoran terhadap efektivitas biokonversi larva BSF. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Berdasarkan hasil analisis proksimat, sampah organik rumah tangga, sampah organik restoran, dan lumpur susu memiliki kadar air masing-masing sebesar 73%, 81%, dan 82%. Berdasarkan hasil biokonversi, memberikan gambaran bahwa kelompok kontrol dengan proporsi sampah rumah tangga dan restoran 30:70 memiliki nilai WRI tertinggi jika dibandingkan dengan proporsi lainnya. Hasil tersebut dapat disebabkan karena sampah organik restoran memiliki keadaan yang lebih murni dibandingkan sampah organik rumah tangga. Sementara, penambahan substrat limbah susu tidak dapat meningkatkan nilai WRI, namun penambahan substrat dapat meningkatkan terhadap nilai ECD, RGR, dan RSR. Hasil tersebut dapat disebabkan karena lumpur susu memiliki kadar air yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar air yang dimiliki oleh sampah organik rumah tangga dan sampah organik restoran.

Organic waste is one type of waste that has the largest amount in Indonesia. Households and restaurants are the largest sources of organic waste, especially food waste. One technology to overcome this is through a bioconversion process with Black Soldier Fly (BSF) larvae. This research aims to [1] analyze the characteristics of household and restaurant organic waste; [2] analyzed the proportion of organic waste from households and restaurants on the effectiveness of bioconversion of BSF larvae; [3] analyzed the effect of adding a substrate mixed with household and restaurant organic waste on the effectiveness of bioconversion of BSF larvae. The instrument used in this research was an experiment. Based on the results of proximate analysis, household organic waste, restaurant organic waste, and milk sludge have water contents of 73%, 81%, and 82% respectively. Based on the bioconversion results, it shows that the control group with a proportion of household and restaurant waste of 30:70 has the highest WRI value when compared to other proportions. These results can be caused because restaurant organic waste is purer than household organic waste. Meanwhile, the addition of milk waste substrate cannot increase the WRI value, but the addition of substrate can increase the ECD, RGR and RSR values. This result could be caused by milk sludge having a higher water content compared to the water content of household organic waste and restaurant organic waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzy Ade Priyatna
"Permasalahan sampah organik dapat diselesaikan dengan beberapa metode misalnya menggunakan bantuan BSFL. Namun, residu dari proses tersebut masih memiliki potensi untuk diolah menggunakan anaerobic digestion. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi substrat residu BSFL dengan tambahan residu cair dan sampah organik menggunakan proses anaerobic digestion. Campuran substrat menghasilkan 4 opsi operasional yaitu opsi A1 (residu cair:residu BSFL=2:1), opsi B1 dan opsi B2 (sampah organik:residu cair:residu BSFL=0,6:2:1), serta opsi C2 (sampah organik:residu cair:residu BSFL=1:2:1). Analisis dilakukan untuk mengetahui potensi dari opsi yang ada terhadap proses anaerobic digestion berdasarkan tingkat efisiensi reduksi TS, VSD, dan reduksi COD. Operasional penelitian dilakukan pada 2 jenis reaktor berukuran 1.000 L (reaktor 1) selama 68 hari dan 51 L (reaktor 2) selama 25 hari dalam kondisi mesofilik. Reaktor 1 digunakan terhadap operasional opsi A1 dan opsi B1, sedangkan reaktor 2 digunakan terhadap operasional opsi B2 dan opsi C2. Parameter yang diuji selama operasional anaerobic digestion adalah TS, VS, C, N, COD, SCOD, VFA, alkalinitas, dan produksi biogas. Hasil penelitian menjelaskan bahwa opsi A1 (p<0,05) memiliki potensi pengolahan anaerobic digestion paling optimal dengan efisiensi reduksi TS, VSD, dan reduksi COD sebesar 84,4%, 54,2%, dan 66,3%. Opsi A1 menghasilkan biogas sebesar 0,63-3,32 L/kgVS dengan produksi metana 0,18-0,48 L/kgVS.

The problem of organic waste can be solved by several methods such as using BSFL. However, the residue generated from BSFL processing has the potential to be treated by anaerobic digestion. This study is aimed to analyze the potential of BSFL residue as substrate with additional liquid resiude and organic waste for anaerobic digestion processing. The ratio of substrate consisted of 4 operational option, i.e. option A (liquid residue:BSFL residue=2:1), option B1 & option B2 (organic waste:liquid residue:BSFL residue=0,6:2:1), and option C2 (organic waste:liquid residue:BSFL residue=1:2:1). The analysis was conducted to determine the optimal ratio of the substrate for anaerobic digestion based on the efficiency of TS reduction, VSD, and COD reduction. This study was carried out with two reactors with the capacity of 1.000 L (reactor 1) for 68 days and 51 L (reactor 2) for 25 days, respectively in mesophilic conditions. Reactor 1 is used to the options A1 and B1. Reactor 2 is used to the options B2 and C2. The parameters observed in operational of anaerobic digestion process are TS, VS, C, N, COD, SCOD, VFA, alkalinity, dan biogas production. The results showed that option A1 (p<0,05) was the most optimum ratio for AD process with the efficiency of TS reduction, VSD, and COD reduction of 84,4%, 54,2%, and 66,3%, respectively. This ratio also produced biogas volume and methane concentration of 0,63-3,32 L/kgVS and 0,18-0,48 L/kgVS, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Rahmat Jatnika
"Sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, namun metode yang digunakan untuk mengatasinya didominasi open dumping dimana hanya 67% sampah yang tertangani. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sampah organik adalah biokonversi menggunakan Black Soldier Fly (BSF). Selain itu, hasil biokonversi BSF dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan pakan ternak. Namun, sampah organik memiliki kemungkinan tercemar logam berat seperti kadmium (Cd) dari aktivitas alam, manusia, dan pembuangan sampah yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan larva dalam bertahan hidup pada sumber substrat yang berbeda, pengaruh keberadaan Cd di substrat dan akumulasi logam berat Cd dalam larva dan residu. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi prarencana dan perancangan biokonversi menggunakan larva BSF. Substrat yang digunakan pada penelitian kali ini adalah sampah pasar (1), sampah restoran (2), dan campuran sampah pasar serta restoran (1:1) (3). Terdapat 9 wadah biokonversi berisi substrat sebanyak satu kg dan ditambahan campuran larutan air demineralisasi, air gula, dan air cucian beras (4:1:1) hingga kelembabanya mencapai 60%. Terdapat 3 wadah biokonversi berisi substrat dan larva (A), 3 wadah biokonversi (B) berisi substrat, larva dan penambahan Cd 3 mg/L, dan 3 wadah (C) hanya berisi substrat sebagai kontrol. Biokonversi berlangsung selama 14 hari dengan kontrol parameter suhu, kelembaban relatif, dan pH substrat. Larva BSF dapat bertahan hidup pada berbagai kondisi substrat tetapi pertumbuhan larva pada substrat (1) lebih lambat dibandingkan substrat (2) dan (3). Selain itu, paparan Cd pada wadah (B) juga berpengaruh terhadap durasi larva. Pada wadah (B), terjadi akumulasi Cd pada larva dan residu. Nilai bioaccumulation factor (BAF) masih aman (BAF < 1) dan tidak mempengaruhi kemampuan larva mereduksi sampah organik secara signifikan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan solusi penanganan substrat yang terkandung logam berat agar tidak terakumulasi pada larva dan residu agar BSF tidak menjadi agen pembawa logam berat.

The composition of waste in Indonesia is dominated by organic waste, but the method used to overcome it is open dumping where only 67% of waste is handled. One of the alternative methods to solve the problem of organic waste is bioconversion using Black Soldier Fly (BSF) agents. In addition, the bioconversion results of BSF's potential as compost and animal feed. However, organic waste has the possibility of being contaminated by heavy metals such as Cadmium (Cd). This study aims to investigate the larval survival ability in various substrates, the exposure of heavy metal Cd in BSF substrat, and its accumulation in larvae and residues. This study also provides recommendations for planning and designing bioconversion using BSF. The substrates in this study are market waste (1), restaurant waste (2), and a mixture of market and restaurant waste (1:1) (3). The bioconversion process is carried out in nine containers containing one kilogram of substrate. After that, it mixed with a mixture of demineralized water solution, sugar water, and rice water (4:1:1) until the humidity reached 60%. There were three different treatments in the bioconversion process, container (A) contained substrate and larvae BSF, container (B) contained substrate, larvae BSF, and 3 mg/L Cd, and container (C) contained only substrate as a control. The bioconversion process took 14 days by controlling several parameters such as ambient temperature, relative humidity, and pH of the substrates. Based on the bioconversion process, BSFL could survive in various substrates. However, the BSFL growth in substrate (1) was slower than substrate (2) and (3). The exposure of Cd could delay the larval duration. In addition, there is an accumulation of Cd in larvae and residue. The value of bioaccumulation factor of all substrates are safe (BAF < 1). Nevertheless, this condition did not affect the ability of BSFL to reduce organic waste significantly. Further research is needed to obtain solution for handling substrates containing heavy metals in the BSF so BSF does not become a heavy metal carrier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nisa Larasati
"ABSTRACT
Perubahan sistem pengelolaan sampah di Universitas Indonesia telah dilaksanakan seperti kegiatan pemilahan sampah tingkat fakultas dan pendirian UPS UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sampah masing-masing fakultas dan efektivitas UPS UI dalam mengolah sampah organik yang dihasilkan oleh fakultas dan unit menjadi pupuk kompos. Penelitian dilakukan pada 14 titik kumpul sampah di Universitas Indonesia dan UPS UI. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada petugas pemilah sampah, koordinator petugas kebersihan, koordinator/manajer fakultas, dan pekerja di UPS UI. Kegiatan pengelolaan sampah di fakultas terdiri dari pemilahan dan pewadahan sedangkan pengangkutan dan pengolahan sampah organik dilakukan oleh pihak universitas. Jumlah sampah makanan yang diolah menjadi pupuk kompos pada tahun 2017 mencapai 148.652 kg dengan tingkat efektivitas pengolahan mencapai 99.35. Penggunaan APD pada petugas pemilah sampah berupa sarung tangan sebesar 71, masker 50, penutup kepala 64, dan sepatu boot 79. Riwayat gangguan kesehatan pada petugas pemilah sampah antara lain pilek dan batuk 67 dan demam sebesar 41. Hasil pengukuran kualitas sumber air di UPS UI menunjukan jumlah bakteri koliform sebanyak 72 koloni dan Eschericia coli sebanyak 15 koloni. Perbaikan sistem monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah di tingkat fakultas dan universitas.

ABSTRACT
Waste management system in the campus has been implemented by Solid Waste Handling Facility of Universitas Indonesia UPS UI. The main purpose of this study, therefore, is twofold that are to describe the current status of waste management in each faculty and to assess the effectiveness of organic solid waste processing in the Solid Waste Handling Facility of the campus. This study is based on the survey in 14 waste rallying points of the campus. In this study we observe and interview sorting waste workers, coordinators of each point, workers and the manager in the Solid Waste Handling Facility. Questions of interview include the waste management system, the use of Personal Protective Equipment APD and history of health problems. Activities of waste management in the faculties consist of sorting and packaging. Moreover, activities of organic waste transportation and processing involve the university. The results show that from organic solid waste amount of compos fertilizer is approximately 148.652 kg and the effectiveness of processing is about 99.35 in 2017. Workers in the sorting unit are around 50 using maskers, 71 using gloves, 64 using helmets, and 81 using boots. Furthermore, the history of health problems of workers in the sorting unit shows around 67 of them have suffered from flu and 41 of them have suffered from cough. Finally, the result of water quality in the UPS UI shows that there are 72 colonies of bacteria of coliform and 15 colonies of Escherichia coli. The improvement of monitoring dan evaluation system is needed for enhancement of waste management both in the faculty and university level."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>