Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chesira Rizki Agreatia
"Setiap produk obat yang akan dibuat oleh suatu industri farmasi, harus dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat di dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik. Mutu suatu obat tidak hanya ditentukan melalui serangkaian pengujian dan pelulusan produk. Untuk mendapatkan mutu yang konsisten, maka hendaknya didesain suatu sistem mutu mencakup kegiatan kegiatan penerimaan bahan, produksi, pengemasan, pelabelan, pengawasan mutu, pelulusan peyimpangan, dan distribusi obat serta pengawasan terkait. Untuk memonitor mutu, CPOB merekomendasikan melakukan kajian manajemen mutu secara berkala, antara lain validasi, kualifikasi, penanganan keluhan, penarikan kembali produk jadi, penyimpangan, usulan perubahan, inspeksi diri dan audit mutu serta pelatihan. Pada laporan tugas khusus ini, penulis melakukan kegiatan rekualifikasi ruangan pengemasan sekunder. Kegiatan rekualifikasi dilakukan secara berkala, sesuai dengan hasil analisis resiko. Rekualifikasi dilakukan dengan cara mengukur suhu dan kelembapan dalam ruangan tersebut. Suhu dan kelembapan diukur karena merupakan salah satu parameter kritis yang dapat mempengaruhi mutu produk obat setelah dikemas dan disimpan. Suhu dan kelembapan diukur selama 48 jam menggunakan alat thermohigrometer. Thermohigrometer diletakkan di beberapa tempat sesuai dengan besar ruangan dan juga dapat menggambarkan distribusi suhu ruangan tersebut. Setelah 48 jam, data diambil dan dianalisa. Hasil analisa tersebut digunakan untuk mengetahui apakah suhu dan kelembapan tersebut masih memenuhi persyaratan serta untuk menentukan titik penempatan thermohigrometer untuk pemantauan suhu ruangan sehari-hari. Berdasarkan hasil pengamatan, suhu dan kelembapan di ruangan pengemasan sekunder masih memenuhi syarat dan thermohigrometer akan diletakkan di dua titik untuk pemantauan suhu sehari-hari.

Every drug product that will be made by a pharmaceutical industry, must be made in accordance with the aspects contained in the Good Manufacturing Practices of Medicine. The quality of a drug is not only determined through testing and product release. To obtain consistent quality, a system was tested that includes the activities of receiving materials, production, packaging, labeling, releasing deviations, and distributing drugs and related controls. To monitor quality, GMP recommends conducting periodic management reviews, including validation, qualification, complaint handling, recall of finished products, deviations, proposed changes, inspections and quality audits and self inspections. In this special assignment report, the authors carry out secondary packaging room requalification . Requalification activities are carried out periodically, in accordance with the results of the risk analysis. Requalification is done by measuring the temperature and humidity in the room. Temperature and humidity are tested because they are one of the critical parameters that can affect product quality after being packaged and stored. Temperature and humidity were measured for 48 hours using a thermohygrometer. The thermohygrometer is placed in several places according to the size of the room and can represent temperature distribution of the room. After 48 hours, the data was taken and analyzed. The results of the analysis are used to determine whether the temperature and humidity still meet the requirements and to determine the placement of the thermohygrometer to monitor the daily temperature of the room. Based on observations, the temperature and humidity in the secondary packaging room still meet the requirements and a thermohygrometer will be placed at two points to monitor the daily temperature. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezta Fadhilah Ramadhanty
"Profesi Apoteker memiliki banyak kesempatan dalam berkontribusi di dunia kefarmasian, mulai dari Pemerintahan, Industri Farmasi, Pelayanan di Fasilitas Kesehatan seperti Rumah Sakit atau Puskesmas, Apotek, dan Tenaga Pendidik. Salah satu kontribusi Apoteker di Industri Farmasi yaitu dalam hal pemastian mutu obat. Pemastian mutu obat dijabarkan secara lengkap dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Selain itu, Apoteker memiliki peran di masyarakat dalam hal pelayanan. Sebelum menjadi seorang Apoteker, mahasiswa diharuskan untuk mengikuti program Praktik Kerja Profesi untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata dan agar dapat lebih mengerti peran Apoteker di dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Industri Farmasi yaitu PT Pertiwi Agung pada bulan Januari-Maret 2021, lalu di Apotek JacoebSon pada bulan Maret-April 2021. Selama periode Praktik Kerja Profesi, mahasiswa Apoteker akan menyelesaikan suatu masalah yang dapat diangkat sebagai topik tugas khusus. Tugas khusus ini dibuat agar dapat menambah wawasan, keterampilan, dan pengalaman di dunia kerja.

Pharmacist has many opportunities in contributing to Pharmacy, starting from working for the government, Industry, Health Facilities such as Public Health Center or Hospital, Pharmacy, and working as a Lecturer. One of the contribution of a Pharmacist in Pharmaceutical Industry is to ensure drug quality. Drug quality control are fully described in Good Manufacturing Practice (GMP). Furthermore, Pharmacist has a role to give service society. Before becoming a Pharmacist, student must undergo Internship to get a better picture and understand more about Pharmacist’s role. The Internships was held in Pharmaceutical industry that is PT Pertiwi Agung in Januari-March 2021 and JacoebSon Pharmacy in March-April 2021. During Internships, each student will have a project to solve a problem in the working area as topic. This project was made to enhance knowledge, skills, and experience. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gine Intan Pratidinaningsih
"Indonesia masih dalam pandemik COVID-19 sampai awal 2021 yang memunculkan salah satu fenomena masyarakat, yaitu meningkatnya jumlah kehamilan. Ibu hamil merupakan kaum yang rentan terhadap paparan virus COVID-19, sehingga penting bagi ibu hamil menjaga imunitas dan kesehatan. Salah satu bentuk sediaan yang dapat dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan adalah kapsul lunak gelatin yang dimiliki oleh Landson PT. Pertiwi Agung. Tujuan penulisan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui alur proses pembuatan sediaan soft kapsul serta membandingkan durasi aktual dengan standard time proses pembuatan suplemen tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati proses pembuatan soft kapsul, dimulai dari tahap melting gelatin, mixing medicine, enkapsulasi, aging, sorting I dan sorting II, serta mencatat durasi setting awal, running mesin, handling bahan, serta proses cleaning, kemudian hasil durasi yang tercatat dibandingkan dengan data Standard Time tahun 2020 untuk produk serupa. Kesimpulan dari pengamatan ini adalah terdapat durasi pada pengamatan yang sama, lebih panjang, serta lebih cepat daripada standard time. Saran untuk ke depan adalah perlu dilakukan sistem reward bagi operator yang melakukan pekerjaan sama dan/atau lebih cepat daripada standard time, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja, serta perlu dilakukan kajian ulang terhadap standard time yang telah dibuat, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan output produksi yang diinginkan.

Indonesia is still in the COVID-19 pandemic until early 2021 which gave rise to one of the social phenomena, namely the increasing number of pregnancies. Pregnant women are people who are vulnerable to exposure to the COVID-19 virus, so it is important for pregnant women to maintain immunity and health. One of the dosage forms that can be consumed as a health supplement is soft gelatin capsules owned by Landson PT. Pertiwi Agung. The purpose of writing this special assignment is to determine the flow of the process of making soft capsules and to compare the actual duration with the standard time of the supplement manufacturing process. Data collection was carried out by observing the process of making soft capsules, starting from the stages of melting gelatin, mixing medicine, encapsulation, aging, sorting I and sorting II, as well as noting the duration of the initial setting, machine running, material handling, as well as the cleaning process, then the results obtained for the duration recorded compared to Standard Time data for 2020 for similar products. The conclusion from this observation is that the duration of the observations is the same, longer, and faster than the standard time. Suggestions for the future are that it is necessary to do a reward system for operators who work with the same and/or faster than the standard time, so as to increase work spirit, and it is necessary to review the standard time that has been made, so that it can be used as a guide to get production output which are desired."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Adisaputra
"Pembuatan obat serta bahan obat wajib mengacu pada pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Peralatan untuk pembuatan obat sebaiknya memiliki desain dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat, untuk menjamin mutu obat sesuai desain serta seragam antar batch dan untuk memudahkan pembersihan serta pemeliharaan agar dapat mencegah kontaminasi silang, penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya berdampak buruk pada mutu produk. Sebelum digunakan, peralatan untuk pembuatan obat hendaknya dikualifikasi. Kualifikasi untuk peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem penting untuk menjamin mutu produk obat, kosmetik, makanan dan minuman (BPOM, 2018). Pengemas pada produk farmasi penting untuk diperhatikan dalam menjaga kualitas produk. Kemasan produk harus dapat melindungi produk dari pengaruh kondisi eksternal produk (Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceutical, 2002). Mesin Cartoning ini direkualifikasi karena adanya rekondisi mesin tersebut, kemudian mesin akan digunakan kembali untuk proses pengemasan sekunder suatu produk. Mesin Cartoning tersebut penting untuk direkualifikasi, untuk memastikan bahwa mesin tersebut telah terinstalasi, dapat beroperasi dan berkinerja sesuai dengan spesifikasi.

The manufacture of drugs and medicinal ingredients must refer to the guidelines for Good Manufacturing Practices (GMP). Equipment for the manufacture of drugs should be of appropriate design and construction, of adequate size and appropriately located and qualified, to ensure the quality of the drug according to design and uniformity between batches and to facilitate cleaning and maintenance in order to prevent cross-contamination, accumulation of dust or dirt and, things that generally have a negative impact on product quality. Prior to use, equipment for the manufacture of drugs should be qualified. Qualifications for equipment, facilities, supporting facilities, and important systems to ensure the quality of medicinal, cosmetic, food and beverage products (BPOM, 2018). Packaging in pharmaceutical products is important to pay attention to in maintaining product quality. Product packaging must be able to protect the product from the influence of external product conditions (Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceuticals, 2002). This Cartoning machine was requalified due to the reconditioning of the machine, then the machine will be used again for the secondary packaging process of a product. It is important for the Cartoning machine to be requalified, to ensure that the machine is installed, can operate and performs according to specifications."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Novita Salim
"Praktik Kerja Profesi di PT. Landson Pertiwi Agung Periode Bulan Juli - Agustus Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam Industri Farmasi, serta melakukan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di Industri Farmasi, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktek kerja profesi ini dilaksanakan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu "Update Inventori Fisik dan Sistem Menggunakan Program Subinventory Transfer di Sistem Oracle". Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker mampu menerapkan dan memenuhi syarat CPOB di Gudang penyimpanan Raw Material and Packaging Material di Departement Production Planning and Inventory Control (PPIC) dalam kesesuaian antara data fisik dan secara sistem.

The internship at PT. Landson Pertiwi Agung Period July - August 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in Pharmaceutical Industry  in accordance with applicable laws and ethics; to have the insight, knowledge, skills and practical experience in implementing Good Manufacturing Practice (GMP) in Pharmaceutical Industry, as well as to have the insight of pharmaceutical practice issues and to learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship lasted for two months with special assignment ttiled "Inventory Update using Subinventory Transfer Program in Oracle System". The purpose of this special assignment is to allow prospective pharmacist to able to implement and fullfil GMP requirements in Raw Material and Packaging Material Warehouse in Production Planning and Inventory Control (PPIC) with congruity between physical and data in system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maxius Gunawan
"Apoteker merupakan lulusan sarjana farmasi yang telah melalui pendidikan profesi apoteker dan mengucapkan sumpah serta janji apoteker. Dalam meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan kecakapan lulusan apoteker, maka perlu dilakukannya program praktik kerja pada saat pendidikan profesi apoteker. Praktik kerja profesi apoteker merupakan kegiatan pembelajaran secara langsung di lapangan pekerjaan kefarmasian. Kegiatan ini merupakan aplikasi dan penerapan ilmu yang telah didapatkan melalui pendidikan tinggi farmasi sehingga dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran apoteker di dunia kerja. Praktik kerja profesi apoteker ini dilaksanakan di 3 (tiga) sarana kefarmasian yaitu Industri Farmasi, PT. Soho Industri Pharmasi selama periode 11 Januari-5 Maret 2021; Apotek, Apotek Atrika selama periode 8 Maret-1 April 2021; dan Pedagang Besar Farmasi, PT. SamMarie Tramedifa selama periode 5 April-16 April 2021.

Pharmacists are pharmacy graduate students who have taken pharmacist professional education, pharmacist’s oaths and vows. In improving the skills, abilities, and skills of pharmacist graduates, it is necessary to carry out internship program during pharmacist professional education. Pharmacist internships are direct learning activities in the pharmaceutical work field.  These activities are the application and implementation of knowledge that has been obtained through higher education in pharmacy so that it can become the experience and learning of pharmacists in the pharmaceutical facilities.  These pharmacist internships are carried out in 3 (three) pharmaceutical facilities, such as the Pharmaceutical Industry, PT.  Soho Industri Pharmasi for the period of 11 January-5 March 2021;  Pharmacy, Apotek Atrika for the period of 8 March-1 April 2021;  and Pharmaceutical Distribution, PT.  SamMarie Tramedifa for the period of 5 April-16 April 2021. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Ayusandra Putri
"Sebagai salah satu tenaga kesehatan yang profesional, seorang apoteker memiliki peran penting dan sangat dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. Dalam menjalankan perannya pada pelayanan kefarmasian seorang apoteker dapat melakukannya pada fasilitas pelayanan kefarmasian seperti apotek. Sedangkan, dalam menjalankan perannya dalam memproduksi obat seorang apoteker dapat menjalankan perannya pada fasilitas produksi sediaan farmasi di industri farmasi. Agar terwujudnya calon apoteker yang profesional dalam melakukan pekerjaan kefarmasian dan meningkatkan pemahaman terhadap peran, fungsi, posisi, dan tanggung jawab apoteker maka diperlukan pelatihan dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian atau melakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Roxy Pondok Labu selama periode Februari 2021 dan PT CKD OTTO Pharmaceuticals selama periode April-Mei 202. Diharapkan dengan adanya program PKPA tersebut dapat membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

As a professional health worker, a pharmacist has a significant and much-needed role in doing pharmaceutical work. In carrying out its role in pharmaceutical services, a pharmacist can do so in pharmaceutical service facilities such as pharmacies. Meanwhile, in carrying out its role in producing drugs, a pharmacist can carry out his role in the production facilities of pharmaceutical preparations in the pharmaceutical industry. To realize professional pharmacist candidates in doing pharmaceutical work and increase understanding of pharmacists' roles, functions, positions, and responsibilities, training is needed by participating directly in carrying out pharmaceutical work or conducting Pharmacist Professional Work Practices (PKPA). The Pharmacist Professional Work Practice is held at the Apotek Roxy Pondok Labu during February 2021 and PT CKD OTTO Pharmaceuticals during April-May 202. It is hoped that the PKPA program will equip prospective pharmacists to have insight, knowledge, skills, and practical experience to do their jobs. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrina Indah Pratiwi
"Praktik kerja profesi di PT SOHO Industri Pharmasi Pulogadung Periode Bulan Februari ndash; Maret Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industri Farmasi. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Standardisasi Waktu Setting dan Cleaning Mesin Liquid Production dan Pengaruhnya terhadap Nilai OEE Overall Equipment Effectiveness rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di PT SOHO Industri Pharmasi adalah membuat standar waktu setting dan cleaning mesin Liquid Production PT. SOHO Industri Pharmasi dan mengetahui nilai simulasi OEE dari hasil standar waktu setting dan cleaning mesin yang baru. Secara umum, PT SOHO Industri Pharmasi telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.

Internship at PT SOHO Industri Pharmasi Plant Period February - March 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The special assignment given is ldquo;Standardization of the Timing of the Setting and Cleaning of Liquid Production Machines and their Influence on OEE Overall Equipment Effectiveness rdquo;. The purpose of this special assignment is to make the standard time setting and cleaning machine of the Liquid Production division PT. SOHO Pharmasi Industry and know the OEE simulation values from the standard result of new setting and cleaning machine time. In general, PT SOHO Industri Pharmasi has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Nadiyah Mujahidah
"Praktik kerja profesi dilaksanakan di PT. SOHO Industri Pharmasi, Pulogadung, Jakarta Timur. Kegiatan PKPA ini bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, melihat secara langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi, serta memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait, terutama dalam hal penerapan CPOB di PT SOHO Industri Pharmasi. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu ldquo;Analisis Masalah Reject Rate Tinggi pada Mesin Blistering rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat memahami masalah yang terjadi di industri farmasi dan menganalisis masalahnya agar dapat memberikan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Internship at PT. SOHO Industri Pharmasi, Pulogadung, East Jakarta aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmaceutical industry, can also have the insight of the activities in pharmaceutical industry, and to gains knowledge on all related aspects, especially in the application of GMP in PT SOHO Industri Pharmasi. This internship at PT SOHO Industri Pharmasi was conducted for two months with special assignment Analysis of High Reject Rate Problem on Blistering Machine . The purpose of this special assignment is to enable the pharmacist to understand the problems occurring in the pharmaceutical industry and analyze the problem in order to provide a solution to solve the problem."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Joddy Sutama Putra
"Praktek kerja profesi di PT. Pertiwi Agung Landson periode Bulan Juli-Agustus tahun 2016 bertujuan agar calon Apoteker mengerti peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi/Obat Tradisional/Kosmetika/Makanan/Alat Kesehatan, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi/Obat Tradisional/Kosmetika/Makanan/Alat Kesehatan. Memahami penerapan GMP CPOB/CPOTB/CPKB/CPMB/CPAKB di Industri Farmasi/Obat Tradisional/Kosmetika/Makanan/Alat Kesehatan. Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi. Praktek kerja profesi ini juga ditunjang dengan tugas khusus inventarisasi dan pemetaan jumlah timbangan di PT. Pertiwi Agung Landson periode Juli - Agustus 2016. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui pemetaan lokasi timbangan di seluruh area PT. Pertiwi Agung Landson , mengetahui jumlah timbangan di seluruh area PT. Pertiwi Agung Landson secara spesifik dan menyeluruh, dan mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan verifikasi timbangan harian untuk seluruh area di PT. Pertiwi Agung Landson . Berdasarkan praktik kerja profesi Apoteker yang telah dilakukan, peserta telah memahami mengerti peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi.

The internship in PT. Pertiwi Agung Landson period July August 2016 aims to designate pharmacists understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry Traditional Medicine Cosmetics Food Health Equipment, insight, knowledge, having skills and practical experience to perform pharmaceutical jobs in the Pharmaceutical Industry Traditional medicine Cosmetics Food Health Equipment. Understand the application of GMP GMP CPOTB GMP CPMB CPAKB in the Pharmaceutical Industry Traditional Medicine Cosmetics Food Health Equipment. Having a real illustration about the problems of pharmaceutical works in the Pharmaceutical Industry. The internship is also supported by a special task which is data collecting and mapping of the scales used in PT. Pertiwi Agung Landson in the period from July to August 2016. The purpose of this special task is to determine the location of scales throughout PT. Pertiwi Agung Landson , knowing the number of scales in the entire area of PT. Pertiwi Agung Landson specifically and thoroughly, and determine the time required to do the daily verification of scales for the entire area in the PT. Pertiwi Agung Landson . Based on the internship that had been done, participant have fully understood the role, duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>