Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aderika Sartika
"Gangguan pola tidur merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh lansia. Hal tersebut dapat memburuk ketika lansia harus dirawat inap. Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak lansia harus dirawat inap dan memungkinkan timbulnya gangguan pola tidur. Laporan kasus ini melaporkan seorang pasien perempuan berusia 73 tahun mengalami gangguan pola tidur saat dirawat inap di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien mengeluh tidak bisa tidur sejak awal masuk IGD. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien diberikan intervensi relaksasi Benson sebanyak satu kali. Tujuan pemberian intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas tidur pasien. Setelah satu kali pemberian intervensi relaksasi Benson, terdapat penurunan skor PSQI pasien dari skor 11 menjadi 9 yang diasosiasikan dengan peningkatan kualitas tidur pasien. Maka dari itu, peneliti merekomendasikan relaksasi Benson sebagai pertimbangan yang dapat digunakan oleh perawat dalam mengatasi gangguan tidur pada pasien lansia dengan Covid-19 yang dirawat inap.

Disturbed sleep pattern is one of the most common problem experienced by older adult. This can worsen when older adult have to be hospitalized. The Covid-19 pandemic caused many older adult have to be hospitalized, which can lead to disturbed sleep patterns. This case study reports a 73-year-old female patient who experienced disturbed sleep pattern when she was hospitalized because of Covid-19.. The patient complained of not being able to sleep since she was admitted to the emergency rescue. Because of that, the patient was given a Benson relaxation intervension once. The purpose of this intervention is to improve the patient's sleep quality. After the patient was given Benson relaxation intervention once, there was a decrease in the patient's PSQI score from a score of 11 to 9 which was associated with an increase in the patient's sleep quality. Therefore, researcher recommend Benson relaxation as a consideration that can be used by nurses in overcoming disturbed sleep pattern in older adult with Covid-19 who are hospitalized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aderika Sartika
"Gangguan pola tidur merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh lansia. Hal tersebut dapat memburuk ketika lansia harus dirawat inap. Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak lansia harus dirawat inap dan memungkinkan timbulnya gangguan pola tidur. Laporan kasus ini melaporkan seorang pasien perempuan berusia 73 tahun mengalami gangguan pola tidur saat dirawat inap di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien mengeluh tidak bisa tidur sejak awal masuk IGD. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien diberikan intervensi relaksasi Benson sebanyak satu kali. Tujuan pemberian intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas tidur pasien. Setelah satu kali pemberian intervensi relaksasi Benson, terdapat penurunan skor PSQI pasien dari skor 11 menjadi 9 yang diasosiasikan dengan peningkatan kualitas tidur pasien. Maka dari itu, peneliti merekomendasikan relaksasi Benson sebagai pertimbangan yang dapat digunakan oleh perawat dalam mengatasi gangguan tidur pada pasien lansia dengan Covid-19 yang dirawat inap.

Disturbed sleep pattern is one of the most common problem experienced by older adult. This can worsen when older adult have to be hospitalized. The Covid-19 pandemic caused many older adult have to be hospitalized, which can lead to disturbed sleep patterns. This case study reports a 73-year-old female patient who experienced disturbed sleep pattern when she was hospitalized because of Covid-19.. The patient complained of not being able to sleep since she was admitted to the emergency rescue. Because of that, the patient was given a Benson relaxation intervension once. The purpose of this intervention is to improve the patient's sleep quality. After the patient was given Benson relaxation intervention once, there was a decrease in the patient's PSQI score from a score of 11 to 9 which was associated with an increase in the patient's sleep quality. Therefore, researcher recommend Benson relaxation as a consideration that can be used by nurses in overcoming disturbed sleep pattern in older adult with Covid-19 who are hospitalized. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Musaddad Kamal
"

Gangguan tidur merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien gagal jantung. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan sleep hygiene dan relaksasi Benson terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan data menggunakan purposive sampling dan melibatkan 100 responden dengan New York Heart Association class II dan III. 50 responden pada kelompok intervensi dan 50 responden pada kelompok kontrol. Kombinasi Sleep hygiene dengan relaksasi Benson berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur, begitu pula relaksasi Benson berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur walaupun skor kualitas tidur masih buruk. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kualitas tidur setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, I±= 0,05).


Sleep disturbance is a common problem in heart failure patients. The aim of current study was to evaluate the effect of sleep hygiene and Benson relaxation on the sleep quality among heart failure patients. The design of this study used quasi-experiment with pre and post test. This study used a purposive sampling and involved 100 respondents with New York Heart Association class II and III. 50 respondents in the intervention group and 50 respondents in the control group. The combination of Sleep hygiene and Benson relaxation had a significant effect on sleep quality, as well as Benson relaxation had a significant effect on sleep quality even though sleep quality scores were still poor. In this study there were significant differences between sleep quality scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, I± = 0.05).

"
2019
T52925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Rizqiana
"Kelelahan merupakan salah satu ketidaknyamanan selama kehamilan. Kelelahan pada kehamilan trimester 1 disebabkan oleh perubahan hormon, mual, muntah, perubahan metabolik, dan respon adaptif ibu. Kelelahan menunjukkan gejala secara fisik dan mental pada ibu hamil. Apabila hal ini tidak tertangani dengan baik, maka akan mengakibatkan stres dan depresi maternal yang membahayakan. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 1 dengan penerapan teknik relaksasi benson untuk mengatasi kelelahan. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus keperawatan dengan menggunakan 1 pasien yang berusia 25 tahun, status gravida G3P2A0, tinggal di Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, memiliki kelelahan yang berat dengan nilai Fatigue Assessment Scale (FAS) 37. Hasil menunjukkan, dengan penerapan teknik relaksasi benson selama 6 hari, frekuensi 2-3x per hari dengan durasi 10-15 menit dapat menurunkan kelelahan secara signifikan dibuktikan dengan penurunan nilai FAS dari 37 (kelelahan berat) menjadi 28 (kelelahan ringan). Temuan lain didapatkan terjadi penurunan intensitas mual, peningkatan nafsu makan, peningkatan tidur, dan peningkatan suasana hati pada ibu hamil setelah melakukan teknik relaksasi benson.

Fatigue is one of the discomforts during pregnancy. Fatigue in trimester 1 pregnancy is caused by hormonal changes, nausea, vomiting, metabolic changes, and the mother's adaptive response. Fatigue shows symptoms physically and mentally in pregnant women. If this is not handled properly, it will cause stress and maternal depression. The purpose of this case study is to analyze the implementation of fatigue care nursing problems in trimester 1 pregnant women by applying the Benson relaxation technique. The writing method used was a case study of nursing with 1 patient aged 25 years, gravida status G3P2A0, living in Kelurahan Rambutan, District Ciracas, had severe fatigue with a Fatigue Assessment Scale (FAS) value 37. The results showed, with the application of Bensons relaxation technique within 6 days, a frequency of 2-3x per day with a duration of 10-15 minutes can significantly reduce fatigue. Changes are seen by a decrease in the value of the FAS from 37 (severe fatigue) to 28 (mild fatigue). Other findings found a decrease in the intensity of nausea, increased appetite, increased sleep, and increased mood in pregnant women after doing benson relaxation techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairrunnisa
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak dijumpai pada lansia. Penurunan kondisi secara fisiologis pada sistem kardiovaskular akibat menua, menyebabkan risiko terjadinya hipertensi pada lansia semakin tinggi. Gaya hidup yang berisiko dapat memunculkan masalah hipertensi pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada lansia yang menderita hipertensi melalui penerapan terapi relaksasi Benson. Terapi relakasasi Benson dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan durasi 10 menit tiap sesinya. Hasil menujukkan adanya penurunan tekanan darah sebesar 3-6 mmHg pada tekanan sistolik dan 2-3 mmHg pada tekanan diastolik setelah dilakukannya intervensi relaksasi Benson. Intervensi Relaksasi Benson dapat menjadi alternatif dalam mengontrol hipertensi. Intervensi ini dapat diterapkan dalam intervensi keperawatan karena mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan biaya, dan tidak ada efek samping yang ditimbulkan. Disarankan ketika akan melakukan intervensi relaksasi Benson diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif berupa lingkungan yang tenang, tidak ada distraksi, dan suhu lingkungan yang nyaman agar relaksasi berjalan secara maksimal.

Hypertension is a non-communicable disease that is often found in the elderly. The physiological decline in the cardiovascular system due to aging causes the risk of hypertension in the elderly to be higher. A risky lifestyle can lead to hypertension problems in the elderly. This scientific work aims to describe nursing care with risk-prone health behavior problems in the elderly who suffer from hypertension through the application of Benson relaxation therapy. Benson's relaxation therapy was carried out in 4 meetings with a duration of 10 minutes per session. The results showed a decrease in blood pressure of 3-6 mmHg in systolic pressure and 2-3 mmHg in diastolic pressure after Benson's relaxation intervention. Benson Relaxation Intervention can be an alternative in controlling hypertension. This intervention can be applied in nursing interventions because it is easy to do, does not require costs, and has no side effects. It is recommended that when carrying out a Benson relaxation intervention, a conducive environmental condition is needed in the form of a calm environment, no disturbance, and a comfortable environmental temperature so that relaxation can run optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vediana Aulia Rahman
"Nyeri menjadi salah satu alasan seseorang untuk berobat ke rumah sakit. Nyeri mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang salah satunya kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk membuat seseorang menjadi sulit untuk fokus, kurang energi, hingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Teknik relaksasi merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang disarankan untuk meningkatkan kualitas tidur. Pasien perempuan usia 34 tahun menderita nyeri hebat di kepala tanpa penyebab pasti. Nyeri sangat berat dirasakan hingga membuat pasien tidak dapat tidur selama beberapa hari. Pasien mengeluhkan kelelahan, nyeri, dan tidak dapat tidur. Nyeri berkurang ketika diberikan terapi farmakologi namun tidak sepenuhnya hilang. Pasien tidak diberikan terapi farmakologi untuk mengatasi kesulitan tidur, skor Pittsburgh Sleep Quality Index atau PSQI 13 (Kualitas tidur buruk) dan skor Insomnia Severity Index atau ISI 16 (insomnia berat). Penulis memberikan intervensi relaksasi Benson dan melakukan sleep hygiene untuk meningkatkan kualitas tidur pasien selama 1 minggu. Setelah intervensi terdapat perbaikan pada kualitas tidur pasien ditandai dengan skor PSQI pasien menurun menjadi 5 (kualitas tidur baik) dan skor ISI 6. Pasien juga mengatakan merasa lebih segar dan berenergi untuk melakukan aktivitas di siang hari karena kebutuhan tidur sudah tercukupi. Hal ini menunjukan bahwa teknik relaksasi benson memberikan manfaat serta perubahan signifikan pada kualitas tidur pasien.

Pain is one of the reasons for someone to go to the hospital. Pain affects various aspects of a person's life, one of which is the quality of sleep. Poor sleep quality makes it difficult for a person to focus, lack of energy, and is unable to carry out daily activities. Relaxation techniques are one of the non-pharmacological interventions that are recommended to improve sleep quality. A 34-year-old female patient suffers from severe pain in the head without a definite cause. The pain is so severe that it makes the patient unable to sleep for several days. The patient complains of fatigue, pain, and inability to sleep. Pain lessens when therapy is given but does not completely go away. Patients were not given pharmacological therapy to treat sleep difficulties, the patient’s Pittsburgh Sleep Quality Index or PSQI score 13 (poor sleep quality) and the Insomnia Severity Index or ISI score is 16 (intermediate insomnia). The author provides Benson relaxation interventions and performs sleep hygiene to improve the patient's sleep quality for 1 week. After 1 week of intervention, the patient's PSQI score decreased to 5 (good sleep quality) and an ISI score of 6. The patient also said she felt more refreshed and energized to do activities during the day because her sleep needs were fulfilled. This shows that the Benson relaxation technique provides significant benefits and changes in the patient's sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annafsul Muthmainnah
"Penyakit COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Coronavirus Disease 19 disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang saluran pernapasan. Banyak pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pemberian terapi murottal Al Qur’an menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dapat membantu mengatasi gangguan pola tidur. Laporan kasus ini mengamati seorang pasien COVID-19 yang dirawat di ruang high care unit karena mengalami desaturasi dan membutuhkan alat aliran oksigen yang lebih tinggi, mengeluh kesulitan tidur di malam hari selama di ruangan karena adanya kecemasan ingin segera pulang, rasa nyeri, kedinginan, dan terganggu dengan kebisingan. Intervensi selama 3 hari dengan mendengarkan murottal Al Qur’an pada malam hari dilakukan sebagai alternatif intervensi selain dari terapi farmakologis. Terapi murottal mampu mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien dimana keluhan sulit tidur berkurang dan kualitas tidur meningkat. Terapi murottal perlu diterapkan di ruang rawat rumah sakit maupun fasilitas lainnya guna meningkatkan kualitas tidur pasien.

The COVID-19 disease has spread throughout the world, including Indonesia. Coronavirus Disease 19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which attacks the respiratory tract. Many hospitalized COVID-19 patients experience sleep disturbances caused by various factors. The murottal Al-Qur'an therapy is one of the nursing interventions that can help overcome sleep pattern disorders. This case report observes a COVID-19 patient treated in a high care unit because she was desaturated and needed a higher oxygen flow device. She complained of difficulty sleeping at night while in the room due to anxiety about wanting to go home, pain, cold, and being disturbed by noise. Intervention for three days by listening to murottal Al Qur'an at night was carried out as an alternative intervention apart from pharmacological therapy. Murottal therapy is able to overcome sleep disorders experienced by patients where complaints of difficulty sleeping are reduced and sleep quality is increased. Murottal therapy needs to be applied in hospital wards and other facilities to improve patient sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annafsul Muthmainnah
"Penyakit COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Coronavirus Disease 19 disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang saluran pernapasan. Banyak pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pemberian terapi murottal Al Qur’an menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dapat membantu mengatasi gangguan pola tidur. Laporan kasus ini mengamati seorang pasien COVID-19 yang dirawat di ruang high care unit karena mengalami desaturasi dan membutuhkan alat aliran oksigen yang lebih tinggi, mengeluh kesulitan tidur di malam hari selama di ruangan karena adanya kecemasan ingin segera pulang, rasa nyeri, kedinginan, dan terganggu dengan kebisingan. Intervensi selama 3 hari dengan mendengarkan murottal Al Qur’an pada malam hari dilakukan sebagai alternatif intervensi selain dari terapi farmakologis. Terapi murottal mampu mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien dimana keluhan sulit tidur berkurang dan kualitas tidur meningkat. Terapi murottal perlu diterapkan di ruang rawat rumah sakit maupun fasilitas lainnya guna meningkatkan kualitas tidur pasien.

The COVID-19 disease has spread throughout the world, including Indonesia. Coronavirus Disease 19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which attacks the respiratory tract. Many hospitalized COVID-19 patients experience sleep disturbances caused by various factors. The murottal Al-Qur'an therapy is one of the nursing interventions that can help overcome sleep pattern disorders. This case report observes a COVID-19 patient treated in a high care unit because she was desaturated and needed a higher oxygen flow device. She complained of difficulty sleeping at night while in the room due to anxiety about wanting to go home, pain, cold, and being disturbed by noise. Intervention for three days by listening to murottal Al Qur'an at night was carried out as an alternative intervention apart from pharmacological therapy. Murottal therapy is able to overcome sleep disorders experienced by patients where complaints of difficulty sleeping are reduced and sleep quality is increased. Murottal therapy needs to be applied in hospital wards and other facilities to improve patient sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Nurul Aisha
"Diabetes Melitus menjadi salah satu penyakit di Indonesia yang tiap tahun prevalensinya terus meningkat. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat keenam di dunia dengan jumlah diabetisi sebanyak 10,3 juta. Sedangkan pada tahun 2021, Indonesia naik ke peringkat kelima di dunia dengan jumlah diabetisi 19,47 juta. Sedangkan pada kelurahan Jatijajar tercatat ada 837 diabetisi dan hanya 703 yang melakukan kunjungan ke UPTD Puskesmas Jatijajar tahun 2021 untuk menerima pelayanan meliputi pengukuran gula darah, edukasi dan terapi farmakologi. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran hasil penerapan praktik berbasis bukti pada pengelolaan Diabetes Melitus melalui asuhan keperawatan Bapak T di RT 02 RW 04, Kelurahan Jatijajar. Metode penulisan yang digunakan adalah case study report. Relaksasi Benson diberikan selama 7 hari berturut-turut dengan disertakan pemantauan kadar gula darah yang dilakukan sebelum dan setelah diberikan relaksasi Benson. Hasil dari intervensi terapi relaksasi Benson yaitu gula darah pada saat kunjungan pertama yaitu, 220 mg/dL sedangkan setelah dilakukannya relaksasi Benson selama 7 kali pertemuan berturut-turut menjadi 146 mg/dL, maka dari itu dapat disimpulkan kalau terjadi penurunan sebanyak 74 mg/dL. Selama 7 hari dilakukan relaksasi Benson, tidak setiap hari terjadi penurunan gula darah, pada hari keempat terjadi kenaikan gula darah dari 121 mg/dL menjadi 176 mg/dL, dimana kenaikan terjadi sebanyak 55 mg/dL. Hal tersebut terjadi karena Bapak T tidak menjaga pola makan dan kurang melakukan aktivitas fisik.

Diabetes Mellitus is a non communicable disease that continues to increase every year in Indonesia. Based on data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2017, Indonesia is ranked sixth in the world with 10.3 million people with diabetes. Meanwhile, in 2021, Indonesia will rise to fifth place in the world with 19.47 million people with diabetes. Meanwhile, in the Jatijajar sub-district, there were 837 people with diabetes and only 703 visited the UPTD Jatijajar Health Center in 2021 to receive services including blood sugar measurement, education and pharmacological therapy. This Scientific Paper aims to provide an overview of implementation results of evidence-based practices in the management of Diabetes Mellitus to Mr. T at RT 02 RW 04, Jatijajar, Depok, Indonesia. The writing method applied is a case study report. Benson relaxation was given for 7 consecutive days including monitoring of blood sugar levels which was carried out before and after being given Benson relaxation. The results of the Benson relaxation therapy intervention, namely blood sugar at the first visit, namely, 220 mg/dL while after doing Benson relaxation for 7 consecutive meetings it became 146 mg/dL, therefore it can be concluded that there was a decrease of 74 mg/dL. During 7 days of Benson relaxation, blood sugar did not decrease every day, on the fourth day there was an increase in blood sugar from 121 mg/dL to 176 mg/dL, where the increase occurred as much as 55 mg/dL. This happened because Mr T did not maintain his diet nor do enough physical activity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Ika Nur Rohmah
"Gangguan tidur dipandang sebagai masalah potensial yang terjadi pada pasien pasca stroke. Dalam mengatasi gangguan tidur dibutuhkan intervensi psikologis dan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknik relaksasi Benson dikombinasikan dengan Sleep Hygiene Education (SHE) terhadap kualitas tidur pasien pasca stroke. Metode yang digunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Dari 58 responden, 30 responden kelompok intervensi menerapkan relaksasi Benson dikombinasikan dengan SHE dan 28 responden menerapkan relaksasi Benson sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kualitas tidur pada kedua kelompok (p=0,0001) setelah perlakuan dan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok tersebut (p=0,0001). Relaksasi Benson dikombinasikan dengan SHE direkomendasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengoptimalkan kualitas tidur pada pasien pasca stroke.

Sleep disorder was considered as a potential problem for post-stroke patients. To prevent sleep disorders, psychological and behavioral interventions are needed. The purpose of this study to evaluate the effect of Benson`s relaxation techniques combined with Sleep Hygiene Education (SHE) towards sleep quality of poststroke patients. Quasi experiment pre and post test design with control group was used. From 58 respondents, 30 person were implement Benson`s relaxation combined with SHE as intervention group and 28 person implement Benson`s relaxation as control group.
The result shows there was increased sleep quality in both groups (p=0,000) and there was significant differences between the groups (p=0,0001). Benson`s relaxation combined with SHE was recommended as one of the non-pharmacological method to optimize sleep quality in post-stroke patients."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>