Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardyandini
"Di Indonesia, tingkat pertumbuhan penduduk meningkat dari tahun ke tahun yang dibuktikan dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk pertahun 2010 – 2019 yaitu sebesar 1,31%. Untuk itu pemerintah berupaya untuk mengendalikan jumlah kelahiran anak salah satunya dengan program Keluarga Berencana. Salah satu penyedia layanan kontrasepsi yaitu apotek dimana kontrasepsi termasuk kedalam daftar Obat Wajib Apotek. Apoteker sangat berperan dalam membantu dalam pemilihan kontrasepsi yang aman untuk pasien melalui pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta konseling secara sistematis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengobservasi ketersediaan kontrasepsi oral di Apotek Roxy Pamulang meliputi ketepatan, keefektifan, keamanan, dan kerasionalan berdasarkan referensi pustaka yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan mencatat berbagai jenis dan merk dagang kontrasepsi oral hormonal sesuai persediaannya di Apotek Roxy Pamulang. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa ketersediaan kontrasepsi oral di Apotek Roxy Pamulang sebanyak 3 jenis yaitu pil KB oral tunggal, pil KB oral kombinasi serta kontrasepsi emergensi dengan total 13 merk dagang.

In Indonesia, the population growth rate has increased from year to year as evidenced by the increase in the population growth rate from 2010 to 2019, namely 1.31%. For this reason, the government seeks to control the number of child births, one of which is the family planning program. One of the contraceptive service providers is a pharmacy where contraception is included in the Pharmacy Mandatory Drug list. Pharmacists are very instrumental in assisting in the selection of safe contraceptives for patients through Communication, Information and Education (IEC) services as well as systematic counseling. The purpose of this study is to observe the availability of oral contraceptives at the Roxy Pamulang Pharmacy including accuracy, effectiveness, safety, and rationality based on existing literature references. This research was conducted by direct observation by recording the various types and trademarks of hormonal oral contraceptives according to their inventory at the Roxy Pamulang Pharmacy. Based on the results obtained, it shows that the availability of oral contraceptives at Apotek Roxy Pamulang is 3 types, namely single oral contraceptive pill, combination oral contraceptive pill and emergency contraception with a total of 13 trademarks."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Egita Kirana Janny Gunawan
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Klender Periode Bulan Agustus-November Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selain itu, peserta praktik kerja profesi juga mendapat gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian, serta dapat mempelajari strategi dan kegiatankegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik. Tujuan pengerjaan tugas khusus ini adalah untuk melakukan Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien thalassemia anak dan menganalisis pola penyakit berdasarkan resep yang masuk di Apotek Roxy Klender. Secara umum, penggunaan obat pada pasien thalassemia anak di RSUP Fatmawati kurang efektif dan rasional karena ditemukannya drug related problems (DRPs) yaitu adanya indikasi tanpa terapi (kadar Hb pra-transfusi < 9 gr/dL) dan berdasarkan resep yang masuk diketahui pola penyakit yang sering terjadi di Apotek Roxy Klender per tanggal 1-10 Oktober 2020 yaitu infeksi bakteri (16,54%), nyeri + inflamasi (13,85%), gangguan saluran cerna (10,77%), penyakit kulit (8,85%), hipertensi (6,92%), alergi (5,77%), kardiovaskular (5%), diabetes(5%), hiperlipidemia (5%), dan syaraf (4,62%) Penulis telah mendapatkan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker baik dalam kegiatan manajemen sediaan farmasi dan kegiatan farmasi klinis yang terdapat di rumah sakit dan apotek.

Internship at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, and Apotek Roxy Klender Period August-November 2020  aims to find out the duties and responsibilities of pharmacists, gain insight, knowledge and skills, as well as practical experience to carry out pharmaceutical practices in pharmaceutical services such as hospitals and pharmacies. In addition, participants in professional work practices also get a real picture of the problems of pharmaceutical practice, and can learn strategies and activities that can be carried out in the context of practical development. The purpose of this particular task is to carry out Drug Therapy Monitoring (PTO) in pediatric thalassemia patients and to analyze disease patterns based on the prescription that was received at the Apotek Roxy Klender. In general, the use of drugs in pediatric thalassemia patients at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is less effective and rational because of the discovery of drug related problems (DRPs), namely the indication without therapy (pre-transfusion Hb level <9 g / dL) and based on the incoming prescription, the disease pattern was found. often occurs at the Apotek Roxy Klender as of 1-10 October 2020, namely bacterial infections (16.54%), pain + inflammation (13.85%), gastrointestinal disorders (10.77%), skin diseases (8.85%), hypertension (6.92%), allergies (5.77%), cardiovascular (5%), diabetes (5%), hyperlipidemia (5%), and neurological (4.62%). , duties, insights and responsibilities of pharmacists both in the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy activities in hospitals and pharmacies. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Maretha Putri
"Continued Process Verification dilakukan selama siklus hidup produk dan merupakan persyaratan wajib baru dan diterapkan terlepas dari pendekatan apapun yang dipilih pada proses validasi. Akan tetapi dalam penerapannya industri farmasi mengalami banyak kesulitan terutama industri yang sistem pendataanya masih manual. FDA mengharapkan industri farmasi untuk menjaga peralatan laboratorium dalam keadaan bersih dan tersanitasi untuk memberikan konfidensi pada hasil analisis. Salah satu cara untuk memberikan konfidensi ini adalah melalui program validasi yaitu validasi pembersihan. Namun, detail pada validasi pembersihan alat gelas laboratorium tidak harus sama dengan validasi pembersihan peralatan yang digunakan untuk produksi karena alat gelas laboratorium hanya digunakan untuk tujuan pengujian dan dinilai memiliki resiko yang rendah terhadap produk dan pasien. Sehingga perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan produk penanda, peralatan laboratorium penanda dan kriteria keberterimaan yang sesuai.

Continued Process Verification is performed during the product life cycle and is a new mandatory requirement and is implemented regardless of which approach is chosen to the validation process. However, in its application, the pharmaceutical industry is experiencing many difficulties, especially industries where the data collection system is still manual. The FDA expects the pharmaceutical industry to keep laboratory equipment clean and sanitized to provide confidence in the results of the analysis. One way to provide this confidence is through a validation program, namely cleaning validation. However, the details on the cleaning validation of laboratory glassware do not have to be the same as the validation of cleaning equipment used for production because laboratory glassware is only used for testing purposes and is considered to have a low risk to the product and the patient. So it is necessary to carry out a risk assessment to determine the appropriate marker product, marker laboratory equipment and acceptance criteria."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Egy Pebrina Br
"Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya untuk peningkatan bidang kesehatan adalah memberi jaminan kesehatan kepada masyarakat. Penyelenggaran jaminan kesehatan ini yang telah ada di Indonesia saat ini adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Optimalisasi implementasi Program Rujuk Balik dilakukan untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS khususnya penderita penyakit kronis. Penulisan ini bertujuan untuk membuat rancangan apotek sebagai sarana dalam menerapkan Program Rujuk Balik dan bekerja sama dengan dokter bersama. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data dari situs resmi Pemerintah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, situs resmi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI, situs resmi e-catalogue LKPP, serta peraturan perundang-undangan mengenai BPJS Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil kajian penulisan ini diperoleh bahwa apotek mehuli farma dapat melayani program rujuk balik yang terdiri dari 8 pasien jantung dan 20 pasien stroke. Perhitungan break even point yang di peroleh dari apotek ini sebesar Rp.65.267.991 per bulan dan payback period selama 1,2 tahun, sehingga berdasarkan data tersebut apotek mehuli farma dinyatakan layak untuk didirikan.

Health is an indicator to measure the level of community welfare. One of the efforts to improve the health sector is to provide health insurance to the public. The current health insurance provider in Indonesia is the Healthcare and Social Security Agency (BPJS). Optimization of the implementation of the Referral Back Program is carried out to facilitate access to health services for BPJS participants, especially those with chronic diseases. This writing aims to design a pharmacy as a means of implementing the Referral Program and working with doctors together. The method used is data collection from the official website of the City Government of Bogor, West Java Province, the official website of the Center for Data and Information (Pusdatin) of the Ministry of Health, the official website of the LKPP e-catalog, as well as laws and regulations regarding BPJS Health and National Health Insurance. The results of this study showed that the pharmacy mehuli farma can serve a referral program consisting of 8 heart patients and 20 stroke patients. The break even point calculation obtained from this pharmacy is Rp.65,267,991 per month and a payback period of 1.2 years, so based on these data the Mehuli Farma pharmacy is declared feasible to be established."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sagita Utami
"Apoteker adalah profesi yang telah diakui oleh perundang-undangan yang memiliki peran sebagai tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi, Perawat, dan Bidan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat diakses masyarakat secara langsung yaitu Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang meliputi rawat jalan, rawat inap, dan layanan gawat darurat. Praktik profesi dilakukan sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa agar dapat memahami secara langsung penerapan ilmu manajemen di instalasi farmasi dan ilmu farmasi klinis. Tak hanya itu, peran Apoteker dalam manajemen sterilitasi alat kesehatan di instalasi CSSD (Central Sterile Supply Departement) juga diperlukan demi mewujudkannya pelayanan kesehatan yang aman dan optimal. Praktik kerja profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia pada periode 11 Januari hingga 5 Maret 2021. Rumah Sakit tersebut dapat menjadi wadah bagi seorang calon apoteker dalam mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan oleh para dosen dan praktisi melalui perkuliahan sebelumnya. Peran apoteker di Rumah Sakit tersebut sangat beragam mulai dari unit pergudangan, poduksi, rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, produksi steril-non steril, perencaaan, pengadaan, OK (Operation Kamer), dan sterilisasi.  Kegiatan yang umumnya dilakukan meliputi penyimpanan obat, pemusnahan, pencatatan, pelaporan, kaji resep, dispensing, pematauan terapi obat, monitoring efek samping obat, konseling, dll. Ilmu yang didapatkan setelah kegiatan tersebut dapat menjadi bekal bagi para calon Apoteker dalam menjalani pekerjaannya setelah lulus dikemudian hari. Apoteker adalah profesi yang telah diakui oleh perundang-undangan yang memiliki peran sebagai tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi, Perawat, dan Bidan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat diakses masyarakat secara langsung yaitu Apotek. Apotek merupakan tempat praktik profesi kefarmasian yang juga dapat menjadikan apoteker menjalani peran sebagai enterpreneur. Praktik profesi dilakukan sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa agar dapat memahami secara langsung penerapan ilmu manajemen Apotek dan ilmu farmasi klinis. Praktik kerja profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Roxy Jatibaru  pada periode 6-30 April 2021. Apotek tersebut dapat menjadi wadah bagi seorang calon apoteker dalam mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan melalui perkuliahan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyimpanan obat, pemusnahan, pencatatan, pelaporan, kaji resep, dispensing, pematauan terapi obat, monitoring efek samping obat, konseling, dll. Ilmu yang didapatkan setelah kegiatan tersebut dapat menjadi bekal bagi para calon Apoteker dalam menjalani pekerjaannya setelah lulus dikemudian hari.

Pharmacists are professions that have been recognized by legislation that have a role as health workers other than doctors, dentists, nurses, and midwife. One of the health service facilities that can be directly accessed by the community is the hospital. Hospital is the organization of health services which include outpatient, inpatient, and emergency services. Professional practice is carried out as a form of introduction to students so that they can directly understand the application of management in pharmacy installations and clinical pharmacy science. Not only that, the role of pharmacists in the management of sterilization of medical devices in the CSSD (Central Sterile Supply Department) installation is also needed for save and optimal health services. The pharmacists professional practice was held at the Universitas Indonesia Hospital in the period January 11th to March 5th, 2021. The hospital can be a place for prospective pharmacists to implement the knowledge that has been conveyed by lecturers and practitioners through previous lectures. The role of pharmacists in the hospital is very diverse, ranging from warehousing, production, outpatient, inpatient, emergency, sterile-non sterile production, planning, procurement, OK (Kamer Operation), and sterilization. Activities that are generally carried out include drug storage, destruction, recording, reporting, review of prescriptions, dispensing, monitoring of drug therapy, monitoring of drug side effects, counseling, etc. The knowledge gained after these activities can be a provision for prospective pharmacists in carrying out their work after graduation in the future.

Pharmacists are professions that have been recognized by law that have a role as health workers other than doctors, dentists, nurses, and midwife. One of the health service facilities that can be directly accessed by the community is a pharmacy drug store. Drug store are places for practicing the pharmaceutical profession which can also make pharmacists carry out their roles as entrepreneurs. Professional practice is carried out as a form of introduction to students so that they can directly understand the application of pharmacy management and clinical pharmacy science. The pharmacist's professional practice was held at the Roxy Jatibaru Drug Store in period of April 6th until 30th, 2021. It can be a place for a prospective pharmacist to implement the knowledge conveyed through previous lectures. The activities that have been done were drug storage, destruction, recording, reporting, review prescriptions, dispensing, monitoring drug therapy, monitoring drug side effects, counseling, etc. The knowledge gained after these activities can be a provision for prospective pharmacists in undergoing time after graduation in the future. "

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Waliyyin Razan Qanit
"Praktik Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Depok periode September-Desember Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab apoteker, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, meningkatkan keterampilan, serta menambah wawasan melalui pengalaman praktik di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selama menjalankan praktik kerja profesi, peserta diberikan tugas khusus berupa Pemantauan Terapi Obat (PTO) antibiotik pada pasien pasca operasi dan pengelolaan sediaan farmasi Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Klender. Tugas khusus tersebut bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien pasca operasi di RSUP Fatmawati dan mengetahui gambaran pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Depok dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan. Secara umum, penggunaan antibiotik pada pasien pasca operasi di RSUP Fatmawati dikatakan rasional. Namun, ditemukan permasalahan terkait obat pada saat proses operasi yakni waktu pemberian antibiotik profilaksis yang tidak tepat. Selanjutnya, pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Depok meliputi kegiatan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, dan pelaporan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Professional Work Practices at the Central General Hospital (RSUP) Fatmawati and Pharmacy Roxy Depok for the period September-December 2020 aims to find out pharmacists' responsibilities, apply knowledge that has been learned, improve skills, and gain insight through practical experience in pharmaceutical services such as hospitals and a pharmacy. While carrying out professional work practices, participants are given special assignments in the form of Monitoring Drug Therapy (PTO) for antibiotics in postoperative patients and managing Narcotics and Psychotropics pharmaceutical preparations at the Roxy Klender Pharmacy. This special task aims to determine the rationality of using antibiotics in postoperative patients at Fatmawati Hospital and to know the description of the management of Narcotics and Psychotropics at the Roxy Depok Pharmacy compared to statutory regulations. In general, the use of antibiotics in postoperative patients at Fatmawati Hospital is said to be rational. However, drug-related problems were found during the operation process, namely the inappropriate timing of prophylactic antibiotics. Furthermore, the management of Narcotics and Psychotropics at Apotek Roxy Depok includes procurement, receiving, storing, delivering, returning, destroying, and reporting in accordance with the prevailing laws and regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ulfa Mutiara
"Dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, BPJS bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan dari pemerintah dan masyarakat. Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki sarana penunjang, wajib membangun jejaring dengan fasilitas kesehatan penunjang untuk menjamin ketersediaan obat, bahan medis habis pakai, yang dibutuhkan. Apotek merupakan Jejaring dan fasilitas kesehatan dapat bekerjasama dengan BPJS kesehatan. Selain itu, apotek dapat bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam menjamin pemenuhan obat program rujuk balik (PRB). Program Rujuk Balik (PRB) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jangka panjang. Pasien dapat menebus obat penyakit kronis yang telah diresepkan sebelumnya berdasarkan rekomendasi dari dokter dan dapat menebus resep BPJS di apotek tempat dilakukan nya pelayanan rujuk balik. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan apotek tersebut maka dibuatlah rancangan apotek yang bekerjasama dengan praktik dokter dan Program Rujuk Balik BPJS Kesehatan di Provinsi Jawa Barat. Dalam rancangan ini terdiri dari rancangan pendirian bangunan apotek yaitu Apotek Sehat Farma, rancangan pengeluaran dana (investasi modal awal apotek, biaya operasional apotek, pembiayaan jasa pelayanan), rancangan pendapatan masuk (pendapatan non prb dan pendapatan dari program rujuk balik), perhitungan laba rugi, payback period (PP), return of invesment (ROI), dan break event point (BEP). hasil yang didapatkan adalah perhitungan payback period (PP) yang diperoleh tidak melebihi batas maksimum 5 tahun dan nilai return of invesment (ROI) yang diperoleh yaitu 276,46%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka 4 bulan apotek sudah bisa mengembalikan modal awal pembangunan apotek dengan besaran tingkat return (%) selama periode investasi.

In the implementation of Health Insurance, BPJS collaborates with health service facilities from the government and the community. Health facilities that do not have supporting facilities are required to build a network with supporting health facilities to ensure the availability of medicines and consumable medical materials that are needed. Pharmacy is a network and health facilities can collaborate with BPJS health. In addition, pharmacies can collaborate with BPJS Kesehatan in ensuring compliance with drug referral program (PRB). The Referral Program (PRB) is a health service provided to patients with chronic diseases with stable conditions and still needing long-term treatment. Patients can redeem chronic disease drugs that have been prescribed previously based on a doctor's recommendation and can redeem BPJS prescriptions at the pharmacy where the return referral service is carried out. To find out how the pharmacy's income is, a pharmacy design is made in collaboration with medical practices and the BPJS Health Referral Program in West Java Province. In this design, it consists of the design of building a pharmacy, namely the Healthy Farma Pharmacy, the design of the fund expenditure (initial capital investment of the pharmacy, pharmacy operating costs, service financing), the design of incoming income (non-household income and income from the referral program), the calculation of profit and loss, payback period (PP), return of investment (ROI), and break event point (BEP). The results obtained are the calculation of the payback period (PP) obtained does not exceed the maximum limit of 5 years and the value of return of investment (ROI) obtained is 276.46%. The results of these calculations indicate that within 4 months the pharmacy can return the initial capital to build the pharmacy with the rate of return (%) during the investment period."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisa Rizqa Permatasari
"Neonatus, terutama bayi kurang bulan mempunyai pertahanan fisik yang lemah dan fungsi imunitas yang imatur, menyebabkan rentan terhadap invasi bakteri. Salah satu upaya untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) yakni menurunkan kejadian kematian neonatal menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup maka perlu dilakukan kolaborasi antar tenaga Kesehatan dalam pengobatan pasien. Apoteker di Rumah Sakit perlu menjalankan perannya salah satunya dengan melakukan pemantauan terhadap terapi yang diberikan. Pengambilan data dilakukan langsung dengan melihat kardeks dan rekam medis pasien dengan kriteria: pasien Neonatus Kurang Bulan, menerima polifarmasi, pasien dengan terapi antibiotik, dan lama perawatan di Rumah Sakit ≥5 hari. Data yang diperoleh dilakukan analisis menggunakan metode SOAP dan diidentifikasi permasalahan terkait obat. Dari Pemantauan Terapi Obat (PTO) yang dilakukan ditemukan bahwa masalah terkait obat yang terjadi adalah ketidaksesuaian dosis dan ketidaksesuaian frekuensi, serta analisis evaluasi pemberian antibiotik (EPA) dengan metode Gyssens didapatkan penggunaan antibiotik ditemukan kategori IIIa yakni pemberian meropenem terlalu lama dan kategori IIa yakni tidak tepat dosis.

Neonates, especially preterm infants have weak physical defenses and immature immune function, making them susceptible to bacterial invasion. One of the efforts to achieve the Sustainable Development Goals (SDGs), which is to reduce the incidence of neonatal mortality to 12 per 1,000 live births, it is necessary to collaborate between health workers in treating patients. Pharmacists in hospitals need to carry out their roles, one of which is by monitoring the therapy given. Data were collected directly by looking at the cardex and patient's medical records with the following criteria: less-month neonatal patients, receiving polypharmacy, patients with antibiotic therapy, and length of stay in the hospital ≥5 days. The data obtained were analyzed using the SOAP method and identified problems related to drugs. From the Monitoring of Drug Therapy (PTO), it was found that drug-related problems that occurred were dose mismatches and frequency mismatches, and analysis of the evaluation of antibiotic administration (EPA) with the Gyssens method found that the use of antibiotics was found in category IIIa, namely giving meropenem too long and category IIa, which was not the right dosage. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Azmi Nur Fikri
"Dalam menjalankan praktik kefarmasian, seorang apoteker wajib mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku dan standar kompetensi yang harus dipenuhi baik dalam bidang Industri Farmasi maupun dalam pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Apotek. Untuk mendapatkan bekal dan pengalaman calon apoteker dalam memahami peranan apoteker di dunia kerja dan untuk meningkatkan kompetensi diri, maka dilaksanakan suatu kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Harsen Laboratories dan Apoteker Roxy cabang Biak pada periode waktu Januari – April 2021. Setelah dilakukannya kegiatan PKPA ini, diharapkan calon apotek dapat memperoleh pengalaman, wawasan, pengetahuan serta peningkatan kompetensi diri untuk dapat dipraktikkan kelak dalam dunia kerja yang sebenarnya.

In carrying out the practice of pharmacy, a pharmacist must know the applicable regulations and competency standards that must be fulfilled both in the pharmaceutical industry and in the implementation of pharmaceutical work at the pharmacy. To gain provision and experience for prospective pharmacists in understanding the role of pharmacists in the world of work and to improve self-competence, a Pharmacist Professional Practice (PKPA) activity was carried out at PT. Harsen Laboratories and Roxy Pharmacist Biak branch in the period January – April 2021. After this PKPA activity, it is hoped that prospective pharmacies can gain experience, insight, knowledge and increase their competence so that they can be practiced later in the real world of work. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisita Dyah Nareswari
"Praktek Kerja Profesi dilakukan oleh calon apoteker yang untuk memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker di tempat praktik kefarmasian serta untuk mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja yang akan dihadapi oleh calon apoteker setelah lulus dari program profesi apoteker. Apotek dan industri farmasi merupakan beberapa contoh tempat di mana apoteker tersebut dapat berperan untuk melakukan praktik kefarmasian. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilakukan di Apotek Atrika pada periode Februari 2021 dan di industri farmasi yang memiliki fokus pada produksi obat hormon serta kontrak manufaktur, yaitu PT Sydna Farma, pada periode April-Mei 2021. Pengalaman praktik kerja di tempat tersebut diharapkan dapat membantu calon apoteker untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di kemudian hari.

Professional work practice carried out by prospective pharmacists aims to help them understand the roles and responsibilities of a pharmacist in pharmacy practice and to get an overview of the work that they will face after graduating from the pharmacist profession program. Pharmacy and the pharmaceutical industry are some examples of workplaces where these pharmacists can play a role in pharmacy practice. Pharmacist professional work practices are carried out at Apotek Atrika in February 2021 and in a pharmaceutical industry that focuses on the production of hormone drugs and contract manufacturing, that is PT Sydna Farma, in April-May 2021. These work practice experiences are conducted in hopes to help prospective pharmacists to develop knowledge, insight, and skills to do pharmaceutical work in the future. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>