Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Nathalia Cristina Iyuscori
"Memahami persepsi dan penyebaran penyakit mempengaruhi bagaimana seseorang hidup dalam masa pandemi COVID-19 termasuk keputusan pertemuan dengan pasangan romantis. Di masa yang serba terbatas demi mencegah penularan virus, pasangan membuat pengecualian untuk satu sama lain dan bertemu dengan atau tanpa protokol kesehatan demi keintiman guna mempertahankan hubungan. Penelitian etnografi dilakukan secara daring dengan memanfaatkan panggilan video dan observasi media sosial . Informan penelitian merupakan pasangan dewasa muda yang masih berkuliah atau baru bekerja, tinggal di kota besar, dan tidak memiliki masalah internet untuk melakukan hubungan secara daring. Teori narasi penyakit digunakan untuk memahami penyakit dan konsep keintiman. Tulisan ini mendeskripsikan keintiman dari penyintas atau kerabat yang pernah berkontak erat dengan pasien COVID-19 demi memahami bagaimana mereka tetap berusaha mendapatkan keintiman. Pandangan terhadap penularan penyakit sangat beragam bahkan setelah sembuh atau berkontak erat sehingga dalam keputusan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat berbeda-beda. Banyak langkah dilakukan untuk terhindar dari penularan penyakit COVID-19 begitu pula pemahaman terhadap kondisi sakit-sehat, penyakit, dan cara penyembuhan selama sakit. Pemahaman dan pengalaman memegang peran besar dalam keputusan tersebut.

Understanding the perception and spread of disease affects how a person lives during the COVID-19 pandemic, including the decision to meet their romantic partner. In these limited times to prevent the transmission of the virus, couples make exceptions to each other and meet with or without health protocols to maintain intimacy in the relationship. Ethnographic research was conducted via the internet by utilizing video calls and social media observations. Research informants are young adult couples who are still in college or new to work, live in big cities, and do not have internet problems to have online relationships. Using the illness narrative theory to understand illness and the concept of intimacy, this paper seeks to understand the intimacy of survivors or relatives who have been in close contact with COVID-19 patients in order to understand how they continue to seek intimacy. Views on disease transmission are very diverse even after recovery or close contact so that decisions in everyday life can also vary. Many steps have been taken to avoid the transmission of COVID-19 as well as an understanding of sick-healthy conditions, diseases, and treatment. Understanding and experience play a big role in this decision."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Lanin
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2018
499.221 IVA x
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Inong Irana
Depok: Gema Insani, 2017
305.235 DEW g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Helvia
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak hampir ke semua dimensi kehidupan manusia salah satunya pada hubungan pacaran. Hal ini membuat banyak pasangan yang terpaksa melakukan hubungan jarak jauh dikarenakan kondisi pandemi yang tidak menentu. Pada kondisi ini, banyak pasangan yang harus tetap menjaga kemesraan hubungan dengan menggunakan media sosial. Penelitian ini melibatkan pada pasangan-pasangan yang terpaksa melakukan hubungan pacaran jarak jauh yang tidak hanya terpisah karena jarak, tetapi juga pada intensitas pertemuan fisik yang berkurang karena pandemi. Temuan dari penelitian ini adalah dalam pengalaman pasangan dalam melakukan hubungan jarak jauh dilakukan dengan menggunakan media-media yang dimanfaatkan dengan berbagai aktivitas untuk mempertahankan hubungannya. Media sosial memainkan peranan penting dalam membentuk kemesraan pasangan. Ada berbagai bentuk kemesraan yang pasangan-pasangan dapatkan melalui penggunaan media sosial. Proses membangun kemesraan tidak selalu diwarnai dengan hubungan yang stabil, ada konflik-konflik yang dialami terkait dengan pemilihan media remaja dalam berpacaran. Ideologi media yang berbeda seringkali menjadi salah satu pemicu adanya konflik dalam hubungan, tetapi pasangan selalu melakukan negosiasi dalam penggunaan medianya yang tujuannya untuk menjaga kemesraan hubungan pasangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode etnografi online dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Pengamatan dan wawancara mendalam dilakukan secara offline maupun online.

The COVID-19 pandemic has an impact on almost all dimensions of human life, one of which is dating relationships. This has forced many couples to have long-distance relationships due to uncertain pandemic conditions. In this condition, many couples have to maintain an intimate relationship by using social media. This study involved couples who were forced to have long-distance relationships that were not separated because of distance, but also on reduced physical encounters due to the pandemic. From this study, the experience of couples in long-distance relationships is carried out using media that are used with various activities to maintain the findings. Social media plays an important role in shaping the intimacy of a couple. There are various forms of intimacy that couples get through the use of social media. The process of intimacy does not always choose a stable relationship, there are conflicts experienced related to adolescent media building. Media ideology is often one of the triggers for conflict in relationships, but couples always negotiate in the use of media which aims to maintain the intimacy of the couple's relationship. This research was conducted using an online ethnographic method by conducting in-depth observations and interviews. and explore is done offline and online."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Cinta, 2006
306.874 TEE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annajm Arradita Andhi Ajeng
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keberfungsian keluarga dapat memprediksi intimacy dalam hubungan berpacaran pada dewasa muda yang memiliki orang tua bercerai. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat apakah dimensi-dimensi dari keberfungsian keluarga yaitu problem solving, communication, roles, affective responsiveness, affective involvement dan behavior control secara bersama-sama dapat memprediksi intimacy dalam hubungan berpacaran pada dewasa muda yang memiliki orang tua bercerai. Pengukuran intimacy dilakukan dengan menggunakan Miller Social Intimacy Scale MSIS sementara pengukuran keberfungsian keluarga dilakukan dengan menggunakan Family Assessment Device FAD yang didasari oleh teori McMaster Model of Family Functioning. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 188 perempuan dan 67 laki-laki dewasa muda yang memiliki orang tua bercerai, berumur 20-40 tahun, sedang menjalin hubungan berpacaran, dan belum menikah. Hasil penelitian dengan teknik simple regression menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga tidak signifikan memprediksi intimacy dalam hubungan berpacaran pada dewasa muda yang memilki orang tua bercerai. Hal yang sama juga ditemukan pada dimensi-dimensi dari keberfungsian keluarga, dimana hasil multiple regression menunjukkan bahwa dimensi-dimensi dari keberfungsian keluarga secara bersama-sama tidak signifikan memprediksi intimacy dalam hubungan berpacaran pada dewasa muda yang memiliki orang tua bercerai.

This study conducted to examined family functioning as predictor of intimacy in dating relationship among young adults with divorced parents. This study also examined whether the dimensions of family functioning problem solving, communication, roles, affective responsiveness, affective involvement and behavior control could simultaneously predict intimacy in dating relationship among young adults with divorced parents. Intimacy was measured with Miller Social Intimacy Scale MSIS and family functioning was measured with Family Assessment Device FAD based on McMaster Model of Family Functioning Theory. This study consisted of 188 females and 67 males young adults with divorced parents, aged 20 40, is in dating relationship during the study, and have not been married before. The result with simple regression indicated that family functioning not significantly could be a predictor of intimacy in dating relationship among young adults with divorced parents. The same result was found on the dimensions of family family functioning in which multiple regression showed that the dimensions of family functioning could not simultaneously predict intimacy in dating relationship among young adults with divorced parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sains, alam, dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat. Mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Awalnya, hubungan ketiganya baik-baik saja. Akan tetapi, ketika yang satu ingin menguasai yang lain, ketidakharmonisan terjadi. Hal ini juga terlihat ketika sains yang awalnya ingin meningkatkan kualitas hidup manusia, memandang dirinya secara berlebihan, dan berakibat pada kerusakan alam. Penemuan-penemuan sains tidak lagi peduli dengan alam ataupun manusia. Sains menjadi sangat jumawa. Sains sedang terpengaruh paradigma pragmatisme, yaitu paradigma yang hanya berorientasi pada tujuan dan menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan tersebut. Paradigma ini harus dirubah. Alam harus tetap terjaga karena alam menjadi tempat tinggal manusia. Jika alam rusak, manusia tidak lagi memiliki tempat tinggal. Paradigma itu harus diganti dengan paradigma yang memandang alam sebagai sebuah organisme yang utuh, hidup, dan harus dijaga dan dirawat dengan penemuan-penemuan sains."
JFW 2:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rojek, Chris
Cambridge : Polity Press, 2016
302 ROJ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Wahyu Lestyarini
"Menerima ketidaksempurnaan diri adalah langkah penting menuju kebahagiaan dan kedamaian batin. Ini memberi kita kemampuan untuk memperoleh kepercayaan diri dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Dengan menerima ketidaksempurnaan diri, kita dapat mengalami kebebasan dan kemampuan untuk meraih potensi yang ada dalam diri kita.
Sebelum kita mencintai orang lain, alangkah baiknya jika kita mencintai diri kita terlebih dahulu. Perhatian dan kasih sayang yang kita berikan pada diri sendiri akan memengaruhi bagaimana kita dapat mencintai dan menghargai orang lain.
Tentang Penulis
Dea Wahyu Lestyarini, perempuan yang lahir pada bulan Desember dan besar di Yogyakarta ini, sedari dulu memiliki Ketertarikan terhadap dunia tulis-menulis. Walaupun memiliki background pendidikan dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional, dia menyukai dunia psikologi yang mempelajari hubungan antarmanusia yang tentunya juga relevan dalam Hubungan Internasional, bukan? Musik juga menjadi salah satu penyemangatnya, walaupun nggak jago main musik setidaknya dia menyukai gitar. Salah satu grup favoritnya adalah BTS. Tentunya dia menyukai segala lirik yang disuguhkan pada setiap lagu BTS, terutama pada album “Map of The Soul: 7" yang mengambil tema psikologi. Berawal dari ketertarikannya pada dunia psikologi, membuatnya menyadari akan pentingnya mengenal diri sendiri. Hal ini membantunya mengetahui segala kelebihan, kelemahan, minat, serta bisa terus-menerus belajar dan mengem angkan diri sendiri menjadi lebih baik dan bermakna. Buku ini adalah karya publikasi pertamanya mengenai self improvement."
Yogyakarta: PT Anak Hebat Indonesia, 2023
155.25 DEA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>