Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59975 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gerardus Aloysius
"Penulisan ini membahas beguiling interiority yang hadir dalam konteks continuous interior. Dengan adanya studi literatur dan hasil penelusuran bisa menjawab beberapa pertanyaan mengenai apa itu beguiling interiority? bagaimana beguiling interiority bisa hadir dalam konteks urban? Teori utama dalam studi literatur adalah mengenai continuous interior oleh Mark Pimlott. Menurut Pimlott (2010) kehadiran continuous interior ini menciptakan sebuah interioritas ruang baru, interioritas yang bersifat beguiling. Menurut definisi, beguiling adalah “interesting or attractive, but perhaps not to be trusted” (Cambridge Dictionary, 2013). Dapat diartikan bahwa beguiling merupakan sesuatu yang menarik, tapi tidak dapat kita percaya. Pemahaman mengenai karakteristik beguiling interiority ditemukan dalam membongkar karakteristik dari continuous interior tersebut. Dari studi literatur didapatkan 4 poin penting yaitu: beguiling interiority yang intangible, beguiling interiority yang memanipulasi, beguiling interiority yang membuat nyaman, dan beguiling interiority yang tak terbatas. Dari penelusuran didapatkan keberadaan beguiling interiority dalam bentuk 4 karakteristik dalam studi literatur. Dapat disimpulkan juga dari penelusuran bahwa karakteristik beguiling interiority yang lebih mudah hadir dalam ruang dalam atau indoor. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa beguiling interiority merupakan dialog antara manusia dengan ruang yang dirasakan secara subjektif, dialog dan interaksi yang dibuat sedemikian rupa menjadi menarik, tetapi ada hal-hal yang tidak dapat kita percayai.

This thesis discusses beguiling interiority which is present in the context of continuous interior. With the literature study and case study can answer some questions about what is beguiling interiority? How can beguiling interiority be present in an urban context? The main theory in the study of literature is regarding the continuous interior by Mark Pimlott. According to Pimlott (2010) the presence of this continuous interior creates a new interiority of space, an interiority that is beguiling. By definition, beguiling is “interesting or attractive, but perhaps not to be trusted” (Cambridge Dictionary, 2013). An understanding of the characteristics of the beguiling interiority is found in disassembling the characteristics of the continuous interior. From the literature study, there are 4 important points: beguiling interiority is intangible, beguiling interiority is manipulating, beguiling interiority is comfortable, and beguiling interiority is infinite. From the search, it was found that the existence of beguiling interiority in the form of 4 characteristics in the study of literature. Therefore, it can be said that beguiling interiority is a dialogue between humans and space that is felt subjectively, dialogue and interactions that are made in such a way as to be interesting, but there are things that we cannot believe."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Larissa M.S.P.
"Penulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah lingkungan interior dapat menghadirkan kualitas spasial yang menciptakan kontrol terhadap pergerakan (movement) dalam konsep continuous interior. Proses pemahaman ini ditelusuri melalui studi mengenai pembentukan sistem persepsi yang melibatkan fungsi sensori dan gerak tubuh.
Studi kasus dilakukan dengan melakukan penelusuran terhadap lingkungan interior melalui perspektif penyandang low vision. Ketidakoptimuman fungsi sensori visual terkait persepsi ruang, berdampak pada kesulitan berorientasi dan bernavigasi.
Studi terhadap penelusuran memberikan temuan bahwa beberapa perlakuan terhadap elemen-elemen ruang mampu menghasilkan kualitas spasial yang ditawarkan dalam konsep "continuous interior". Perlakuan terhadap elemen ruang yang repetitif menghasilkan kualitas kontinuitas (continuity).
Selain itu, perlakuan terhadap elemen ruang yang berfungsi sebagai landmark atau penanda menghadirkan kualitas keberagaman program (diversity of programme). Kedua kualitas spasial tersebut kemudian mampu mengarahkan alur pergerakan (directed flow) pernyandang low vision.

This undergraduate thesis focuses on understanding how an interior environment offers spatial qualities that could create control on movement, by looking at a theory called "continuous interior". The understanding process involves study on the construction of the perception system, which further involves comphrehension on sensory system and body movement.
Study cases for this thesis are done by interviewing and having a walk through an interior environment with people whom have low vision. The involvement of people with low vision is to understand the perspective of space from a low vision point of view, which leads to difficulties on orienting and navigating through space.
From the study case, it is found that several treatments towards spatial elements could create spatial qualities (continuity, diversed programme, directed flow) proposed by the theory of "continuous interior". Repetitive treatments on spatial elements create the spatial quality of continuity. Other than that, elements that are designed as landmarks create the spatial quality of diversed programmed. Both the spatial quality of continuity and diversed programme then creates another spatial quality of directing the movement (directed flow) of people with low vision.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Pebriana
"Di zaman sekarang video musik tidak lagi hanya sekedar sebagai media promosi dan hiburan lagi, ia berkembang menjadi sebuah sumber ide yang potensial bagi bidang-bidang lain seperti halnya bidang arsitektur interior. Skripsi ini membahas mengenai sejauh mana elemen-elemen video musik, seperti karakter-karakter ruangnya dan proses produksi ruang didalamnya, dapat diaplikasikan pada proses perancangan ruang dalam dunia arsitektur interior. Video musik merupakan media komunikasi yang paling berpengaruh bagi berbagai kalangan masyarakat maupun lapisan usia. Hal ini dikarenakan ia tersusun oleh elemen audio dan visual, jadi selain ada penjabaran dari narasi audio, terdapat juga visualisasi gambar tentang hal apa yang dinarasikan media audio tadi. Skripsi ini juga membahas mengenai interiority yang tercipta di dalam ruang video musik dan perbedaanya terhadap interiority ruang di keseharian kita. Selain itu, di sini juga dibahas mengenai bagaimana interiority yang tercipta oleh karakteristik ruang pada video musik, menginspirasi proses pengeksplorasian ruang pada bidang arsitektur interior.

Nowadays, music video not only serves as entertainment and promotional media. Its role has been expanding into becoming a potential source of ideas toother fields such as interior architecture. This thesis discusses about how far themusic videos elements such as its space characteristics and its spaceproduction can be applied in the interior architecture‟s space design process. Music videos are the most influential communication media to various communityand generations. It is because a music video is composed by audio and visualelements. Not only there is an explanation of the narration by audio, but in the same time, there is also a visualization that explains what‟s being narrated. This thesis is also discusses about the difference between interiority inside music videos and interiority in our everyday life, and how interiority created by the space characteristic of a music video could inspire a space exploration of an interior architecture project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Newyork: Princeton architectural Press, 2011
729 TOW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], c1997:
729.235 98 Kar
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurtich, John
New York: Van Nostrand Reinhold, 1993
R 729 KUR i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Amelia
"Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) merupakan sasana yang dikelola oleh pemerintah atau badan swasta terkait sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat berusia lanjut. PSTW sebagai salah satu ruang hidup manusia lanjut usia memiliki pengaruh dalam memunculkan perilaku yang terjadi. Perilaku ini muncul sebagai manifestasi lanjut usia dalam berekspresi dan beraktivitas dalam konteks spasial yang dipengaruhi oleh interioritas tubuh manusia lanjut usia dan desain ruang interior di PSTW. Skripsi ini ditulis secara deskriptif menggunakan kajian literatur dan pembahasan studi kasus. Studi kasus dilakukan pada dua individu lanjut usia yang menetap di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung dan dianalisis dengan menggunakan pemetaan perilaku sebagai perwujudan penulisan yang utuh untuk melihat variasi perilaku lanjut usia di dalamnya. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa intensitas perilaku lanjut usia yang muncul dipengaruhi oleh besarnya intensitas aktivitas yang dilakukan pada suatu ruang, dimana ruang tersebut merupakan ruang favoritnya di dalam PSTW.

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) is a place that was managed by the government or private institution as a service form for the elderly community. PSTW as one of the elderly living space has an influence to elderly behaviors. This behavior has presented as a manifestation of expression and activities in the spatial context that is affected by the interiority of elderly bodies and implication of interior design in PSTW. This undergraduate thesis is written in descriptive method by using literature study and review of case studies. An analysis of case study was conducted in two eldery people who are living in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung and presented by using behavioral mapping to see variations of elderly behaviors. The analysis showed that the intensity of elderly behavior is affected by the intensity of activities that appear on their everyday space, which belongs to their favorite space in PSTW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pile, John F.
New York : H.N. Abrams, 1995
729 PIL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shafirra Shikka Larasati
"Aktivitas manusia sehari-hari dilakukan dalam sebuah ruang. seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia berubah dan semakin beragam. Diharapkan sebuah ruang mampu mengikuti perubahan ini agar bisa memfasilitasi penghuninya dalam melakukan beragam aktivitasnya tanpa memerlukan usaha yang besar. Hal ini disebut sebagai kemampuan ruang untuk beradaptasi. Dalam studi kasus saya mengambil contoh bagaimana produk Ikea bisa mewujudkan hal tersebut. Melalui analisa yang saya lakukan saya menemukan bahwa dengan menerapkan adaptable space di dalam ruang maka akan didapatkan ruangan dinamis yang multifungsi.

People do their daily activities in a space, and as time goes by, their needs are always changing. Space is expected to follow this diversity to provide an opportunity to its occupant to do their things in it without requiring a major effort. As in my case study I took an example of how Ikea product can make this come true. And through my analyze I found that by creating an adaptable space we can get a dynamic multifunction space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42599
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Pusat Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Kristen Petra,
747 DIM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>