Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadilah
"Perkembangan teknologi saat ini akan sangat mempengaruhi penggunaan catu daya untuk komponen elekronik. Karena penggunaan yang sangat luas, maka diperlukan suatu system yang dapat mengkonversikan tegangan DC dari suatu tingkat tegangan ke tingkat tegangan lainnya. Salah satu cara untuk mengkonversikan tegangan adalah dengan Buck-boost converter sebagai salah satu jenis dari switching converter. Buck-boost konverter berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan supercapacitor adalah sebagai sumber tegangan pada rangkaian buck-boost konverter, pengendali PID digunakan untuk mengendalikan tegangan agar dapat sesuai dengan yang diinginkan. perancangan dari keseluruhan model rangkaian disimulasikan dengan menggunakan CMex S-function  pada Simulink Matlab. Dari hasil pemodelan system memiliki respon yang menyerupai sistem aslinya dan menunjukkan system dapat bekerja dengan baik, yang mana tegangan keluaran bisa mengikuti referensi. Dari hasil simulasi, untuk perubahan terhadap setpoint didapat nilai error pada kondisi SOC 100% lebih kecil dibandingkan saat kondisi 52%, untuk respon terhadap perubahan beban didapat kondisi SOC 52% lebih kecil dibandingkan dengan kondisi SOC 100% hal ini terlihat dari posisi steady state dan overshoot. Setelah dilakukan Analisa dari keseluruhan terdapat pole yang berada disisi sebelah kanan sumbu imajiner sehingga system tidak stabil.

Current technological developments will greatly affect the use of power supplies for electronic components. Because of its wide use, we need a system that can convert DC voltage from one voltage level to another. One way to convert voltage is with a Buck-boost converter as a type of switching converter. Buck-boost converter serves to lower and increase the voltage as desired. The use of a supercapacitor is as a voltage source in the buckboost converter circuit, the PID controller is used to control the voltage so that it can be as desired. The design of the entire circuit model is simulated using CMex S-function in Simulink Matlab. From the results of modeling the system has a response that resembles the original system and shows the system can work well, where the output voltage can follow the reference. From the simulation results, for changes to the setpoint, the error value at 100% SOC conditions is smaller than at 52% conditions, for the response to changes in load, the SOC conditions are 52% smaller than 100% SOC conditions, this can be seen from the steady state position and overshoot. After analyzing the whole, there is a pole that is on the right side of the imaginary axis so that the system is unstable. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilah
"Perkembangan teknologi saat ini akan sangat mempengaruhi penggunaan catu daya untuk komponen elekronik. Karena penggunaan yang sangat luas, maka diperlukan suatu system yang dapat mengkonversikan tegangan DC dari suatu tingkat tegangan ke tingkat tegangan lainnya. Salah satu cara untuk mengkonversikan tegangan adalah dengan Buck-boost converter sebagai salah satu jenis dari switching converter. Buck-boost konverter berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan supercapacitor adalah sebagai sumber tegangan pada rangkaian buckboost konverter, pengendali PID digunakan untuk mengendalikan tegangan agar dapat sesuai dengan yang diinginkan. perancangan dari keseluruhan model rangkaian disimulasikan dengan menggunakan CMex S-function pada Simulink Matlab. Dari hasil pemodelan system memiliki respon yang menyerupai sistem aslinya dan menunjukkan system dapat bekerja dengan baik, yang mana tegangan keluaran bisa mengikuti referensi. Dari hasil simulasi, untuk perubahan terhadap setpoint didapat nilai error pada kondisi SOC 100% lebih kecil dibandingkan saat kondisi 52%, untuk respon terhadap perubahan beban didapat kondisi SOC 52% lebih kecil dibandingkan dengan kondisi SOC 100% hal ini terlihat dari posisi steady state dan overshoot. Setelah dilakukan Analisa dari keseluruhan terdapat pole yang berada disisi sebelah kanan sumbu imajiner sehingga system tidak stabil.

Current technological developments will greatly affect the use of power supplies for electronic components. Because of its wide use, we need a system that can convert DC voltage from one voltage level to another. One way to convert voltage is with a Buck-boost converter as a type of switching converter. Buck-boost converter serves to lower and increase the voltage as desired. The use of a supercapacitor is as a voltage source in the buckboost converter circuit, the PID controller is used to control the voltage so that it can be as desired. The design of the entire circuit model is simulated using CMex S-function in Simulink Matlab. From the results of modeling the system has a response that resembles the original system and shows the system can work well, where the output voltage can follow the reference. From the simulation results, for changes to the setpoint, the error value at 100% SOC conditions is smaller than at 52% conditions, for the response to changes in load, the SOC conditions are 52% smaller than 100% SOC conditions, this can be seen from the steady state position and overshoot. After analyzing the whole, there is a pole that is on the right side of the imaginary axis so that the system is unstable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Eko Kurniawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA674
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Hidayat
"Sistem debutanizer umumnya masih banyak menggunakan pengendali konvensional PID (). Salah satu kelemahan pengendali konvensional PID ini adalah kurang baiknya kemampuan tracking sistem terhadap reference trajectory yang berubah-ubah. Pengendali backstepping PID dengan struktur dua derajat kebebasan tidak menggantikan pengendali PID yang telah ada pada sistem tetapi digunakan untuk menala parameter pengendali PID dan mengkompensasi adanya kesalahan estimasi parameter sistem yang dilakukan oleh estimator pada sistem tersebut sehingga akhirnya sistem memiliki pengendali feedback berupa pengendali PID dan pengendali feedforward berupa invers model dari plant. Pengendali feedforward dapat meningkatkan kemampuan tracking sistem terhadap perubahan reference trajectory sedangkan pengendali PID dapat memperbaiki transient response dan mengkompensasi adanya kesalahan estimasi parameter. Pembahasan skripsi ini adalah merancang pengendali backstepping PID dengan struktur dua derajat kebebasan berdasarkan fungsi kendali Pyapunov dan menerapkannya pada simulasi sistem debutanizer. Sistem debutanizer memiliki komponen utama kolom distilasi dan debutanizer feed drum. Debutanizer feed drum merupakan sistem SISO (Single Input Single Output) sedangkan kolom distilasi merupakan sistem TITO (Two Input Two Output). Pengendali backstepping PID diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tracking sistem terhadap perubahan referenve trajectory, dan untuk sistem TITO juga diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan interaksi yang ada. Dilakukan simulasi perbandingan terhadap nilai parameter model yang berbeda dengan nilai parameter plant untuk mengetahui kinerja pengendali backstepping PID dalam mengkompensasi kesalahan estimasi parameter tersebut untuk meningkatkan kemampuan tracking sistem terhadap perubahan reference trajectory dan mengurangi atau menghilangkan interaksi pada sistem TITO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA586
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Fajri
"Pada skripsi ini penalaan pengendali PID dengan kriteria integral kuadrat kcsalahan dikalikan bobot waktu diaplikasikan dengan metoda bobot acuan yang berfungsi mereduksi overshoot. Harga parameter PID didapat pada karakteristik dinamis sistem dengan pemilihan kriteria performansi yang diterapkan, dengan terlebih dahulu sistem yang akan dioptimasi harus diketahui fungsi alihnya. Pengalian bobot waktu akan membuat lebih selektif suatu indeks performansi, yang sangat penting dalam menentukan harga parameter yang optimal dan mereduksi osilasi pada tanggapan sistem.
Optimasi dilakukan pada kawasan frekwensi dengan menerapkan metoda rekursif algoritma integral Astroms, disini penerapan approksimasi Pade dapat dilakukan untuk sistem yang mempunyai waktu tunda, clan minimasi dilakukan dengan metoda simplex Nelder-Mead dengan harga awal yaitu parameter PID Zigler-Nichols. Prosedur ini sangat menguntungkan karena menjadi sederhana dalam analisis dan perancagannya.
Uji coba simulasi dilakukan untuk dua buah model sistem dengan orde yang tinggi dan dua buah model sistem yang mempunyai waktu tunda. Hasil simulasi yang dikendalikan menunjukkan pengendali PID berdasarkan indeks performansi dengan kriteria pengalian bobot waktu dapat melakukan perbaikan pada settling time, overshoot dan osilasi dari suatu proses dan penerapan bohot aeuan pada pengendali PID akan memperbaiki respons yang sudah didapat menjadi lebih baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S38767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Gunawan
"Penentuan parameter pengendali merupakan suatu hal penting untuk mendapatkan kineija pengendali yang optimum (diantaranya, IAE atau Iniegral Absolute Error-nya minimum). Jenis pengendali yang digunakan dan jenis sistem atau proses yang akan dikendalikan sangat menentukan dalam penentuan konstanta pengendali.
Korelasi untuk menentukan parameter-parameter pengendali yang didasarkan pada model FOPDT (First Order Plus Dead Time) yang ada, masih merniliki nilai error yang cukup besar sehingga diperlukan sualu korelasi baru yang lebih balk (IAE yang dihasilkan minimum). Cara yang dilakukan adalah dengan metode tuning yang sudah ada, kemudian dilakukan trial & error. Trial & error yang dimaksudkan adalah dengan cara memperbesar dan memperkecil parameter yang sudah didapatkan dengan metode lain, sehingga mendapatl-can IAE yang seminimum mungkin. IAE (Integral Absolute Error) menunjukkan luas daerah antara perbedaan graiik variabel yang dikontrol dengan gralik input dalam hal ini perubahan ser poini, dengan demikian IAE minimum juga menu.njukka.n osilasi, overshoot, settling time, dan rise time yang minirmun juga. Variasi parameter-parameter FOPDT (K, 1, 0) digunakan untuk mendapatkan berbagai parameter-parameter pengendali yang optimum, selanjutnya dibuat suatu korelasi.
Hubungan antara parameter-parameter pengendali yang diperoleh (KC, ri, rp) dengan parameter penyetelan hasil pendekatan Metode FOPDT (K, 1, 9), basil korelasinya adalah:
if KL- = ; rl = l .l200*2'+l.8665; 'rn = 0_6409*9+2.4525 Dengan IAE rata-rata untuk 20 percobaan (model sistem) sebesar 42188.
(IAE metode Cohencoon = 203528, metode Lopez = 109923, metode Dahlin = 917386, metode Ziegler Nichols = 17.1066) Salah satu contoh penerapan korelasi baru pada alat Pressure Conlrol (Laboratorium Dasar Proses Operasi Departemen TGP, FTUI) juga memberikan basil kinerja pengendali yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Mangapul H.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
TA293
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Yunjaya Adikusuma
"Pada skripsi ini akan dibahas perancangan dan simulasi pengendali backstepping PID pada sistem nonlinier Tangki Reboiler. Tangki Reboiler merupakan sistem dua input dan dua output yang memiliki interaksi antara input pertama dengan output keduanya. Pemasangan pengendali backstepping PID pada sistem nonlinier dilakukan secara langsung tanpa melinierisasi persamaan plant. Proses ini dilakukan dengan menentukan batasan titik kerja sistem, memodelkan persamaan plant dan terakhir melakukan perancangan pengendaii. Untuk mendapatkan estimasi model dari plant tersebut digunakan metode Least Square atau metode Ziegler Nichols. Untuk penalaan pengendali PID digunakan metode Ziegler Nichois atau dengan perhitungan sinyal kendali terfilter secara langsung. Hasil yang diperoleh dari simulasi perancangan pengendaii backstepping PID pada sistem Tangki Reboiler adalah kemampuan tracking sistem terhadap pemberian reference input yang berubah - ubah, dapat diringkatkan dan interaksi antara input pertama dengan output kedua sistem dapat dihilangkan. Pengendali backstepping PID juga dapat mengkompensasi kesalahan estimasi oleh estimator parameter sistem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ari Mujiono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1026
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>