Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Purwati
"Jumlah kelahiran yang tinggi di Indonesia menyebabkan limbah popok bayi yang dihasilkan juga semakin tinggi. Pemanfaatan limbah popok bayi memang telah dilakukan oleh sejumlah pihak, namun hal tersebut masih belum cukup untuk mengurai persoalan akibat limbah popok bayi. Oleh karena itu, pada riset ini limbah popok bayi dimanfaatkan sebagai bahan baku papan serat. Dari hasil pengujian papan serat, semua perlakukan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Perlakuan terbaik yang terpilih yaitu papan serat dengan waktu kempa 15 menit dan komposisi bahan baku dan perekat yaitu 10:2. Selain pembuatan papan serat, pada riset ini juga menganalisis kesediaan konsumen untuk mendukung pemanfaatan limbah popok bayi melalui pemilahan sampah. Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 93,63% responden bersedia mendukung pemanfaatan limbah popok bayi melalui pemilahan sampah dan besarnya nilai kompensasi yang diharapkan konsumen yaitu Rp1.056,28 per kilogram limbah popok bayi.

The high number of births in Indonesia has resulted in higher disposable diaper waste. The use of disposable baby diaper waste has indeed been carried out by a number of parties, but this is not enough to solve the problem caused by disposable baby diaper waste. Therefore, in this research, disposable baby diaper waste is used as raw material for fiberboard. From the results of fiber board testing, all treatments meet the requirements of the Indonesian National Standard (SNI). The best treatment chosen was fiberboard with a pressing time of 15 minutes and the composition of raw material and adhesive was 10: 2. In addition to the manufacture of fibreboard, this research also analyzes the willingness of consumers to support the use of baby diaper waste through waste sorting. The survey results show that as many as 93.63% of respondents are willing to support the use of baby diaper waste through waste sorting and the amount of compensation expected by consumers is IDR 1,056.28 per kilogram of disposable baby diaper waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Djohan Junior
"ABSTRAK
Pada penelitian ini detergen cair dalam bentuk nanofluida disintesis dari surfaktan metil ester sulfonat (MES) dengan bahan baku minyak jelantah dan nanopartikel ZnO. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh detergen ramah lingkungan dengan stabilitas dan kinerja yang optimum. Minyak jelantah difiltrasi untuk menghilangkan kotoran yang dapat disaring kemudian kandungan asam lemak bebas (ALB) pada minyak jelantah dikurangi dengan menambahkan NaOH pada proses netralisasi. Kemudian dilakukan bleaching dengan variasi konsentrasi massa karbon aktif 5%, 10%, 15%, 20% untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas dan mendapatkan warna minyak jelantah yang lebih cerah mendekati warna minyak komersil. Minyak jelantah dan metil ester dikarakterisasi menggunakan GC-MS untuk mengetahui komposisi yang terkandung didalamnya. MES disintesis dengan melakukan sulfonasi pada metil ester menggunakan natrium bisulfit (NaHSO3). Hasil sulfonasi kemudian dipurifikasi dengan variasi konsentrasi methanol 10%, 20%, 30%, 40% dan dilanjutkan dengan netralisasi hingga pH 7. Karakterisasi MES menggunakan spektrofotometer FTIR untuk melihat ikatan kimia yang terdapat pada MES. Detergen cair dihasilkan dengan menambahkan 0,1% nanopartikel ZnO dan aquades kedalam MES dengan variasi konsentrasi massa 10,0%; 12,5%; 15,0%. Bleaching menggunakan 20% karbon aktif menghasilkan warna minyak jelantah paling cerah dan penurunan kadar ALB sekitar 31% dengan ALB akhir 0,6%. Purifikasi MES dengan 40% metanol menghasilkan surfaktan dengan tegangan permukaan terbaik sekitar 34 dyne/cm. Detergen cair dengan kualitas terbaik didapatkan pada konsentrasi MES 15% dengan stabilitas sekitar 88%, kemampuan pengangkatan kotoran sekitar 65%, dan kemampuan degradasi kotoran 82%.

ABSTRACT
The environmentally friendly anionic surfactant methyl ester sulfonate (MES) was synthesized from waste cooking oil (WCO). MES was combined with ZnO nanoparticles, producing nanofluidic detergent. Free fatty acid (FFA) in WCO was reduced by adding NaOH solution, while other impurites, such as food residues, were removed by means of filtration. Bleaching was also performed using activated carbon at various concentrations of 5%;10%;15%;20%wt. The purified cooking oil then underwent transesterification with oil-methanol molar ratio of 1:9. The as-produced methyl ester and WCO were analyzed using GC-MS to confirm their composition. Sulfonation was then performed by adding sodium bisulfite (NaHSO3) to produce MES surfactant.The product was then purified using methanol of various concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%v/v. Finally, NaOH solution was added to neutralize the synthesized MES, and FTIR analysis was subsequently performed to scrutinize its chemical bonding properties. Combined with ZnO nanoparticles, nanofluidic detergent was producedat various MES concentrations of 10.0%, 12.5%, 15.0%wt. In this work, we establishedthe optimum condition for bleaching process beingin the use of 20% activated carbon,causing WCO color to alter from dark brown to light yellow while promotingsignificant reduction of FFA was about 31% with FFA final 0.6%. We also found that purification of MES using 40%v methanol results in surfactant with adequately low surface tension of 33.6 dyne/cm. Liquid detergent comprising of 15% MES concentration and 0.1% ZnO nanoparticles exhibit notable stability was about 88%, while retaining 65% stain removal as well as 82%.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizba Ilmi Naf An
"Gas alam merupakan bahan bakar alternatif yang cadangannya masih terdapat banyak di bumi, khususnya di Indonesia. Penggunaan optimal dari gas alam mampu menggantikan peran bahan bakar minyak yang ketersediaannya mulai terbatas. Salah satu pemanfaatannya ialah dengan teknologi ANG yang berdasar pada prinsip adsorpsi menggunakan material berpori. Teknologi ANG mampu menampung gas alam dalam konsentrasi tinggi dengan tekanan yang rendah dalam temperatur kamar. Material berpori yang dapat digunakan untuk menampung gas alam salah satunya karbon aktif yang memiliki luas permukaan yang cukup tinggi karena memiliki porositas yang tinggi. Karbon aktif dapat dibuat dari bahan yang memiliki rantai hidrokarbon yang cukup tinggi, salah satunya dari limbah pertanian yang mengandung selulosa yang tinggi. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan aktivasi kimia dan fisika. Pembuatan karbon aktif menggunakan aktivator KOH dilakukan dengan variasi perbandingan berat 1:0,25 hingga 1:1. Pembuatan karbon aktif dengan konsentrasi KOH 1:1 menghasilkan karakteristik terbaik dengan bilangan iod 1337 mg/mg dan luas permukaan 1190,8 m2/g. Kapasitas penyimpanan tertinggi dari karbon aktif ini mencapai 0,0397 kg/kg pada tekanan 9 bar dan suhu 27 C dengan efisiensi pelepasan sebesar 43,82 . Karbon aktif yang disintesis dari limbah mahkota nanas dibandingkan dengan karbon aktif komersil dimana karbon aktif komersil memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 0,0429 kg/kg pada tekanan 9 bar dan suhu 27 C serta efisiensi pelepasam sebesar 43,82.

Natural gas is considered as alternative fuel that still has the sufficent availability in the earth, particularly in Indonesia. The optimal use of natural gas is able to replace the role of fuel oil that its capacity is started to decrease in the world. One of the utilization of natural gas is ANG technology which based on the adsorption principle of the porous material. ANG technology is capable to store the natural gas in high concentration with low pressure in room temperature. One of the porous material that can be use to store the natural gas is activated carbon which has a fairly high surface area due to its good porosity. Activated carbon can be made from the material that consist of hydrocarbon chains, referring agricultural waste with high cellullose as one of its example. Pineapple crown as a agricultural waste has an abundant source but has not been utilized maximally, is able to be used in this research. Activated carbon using KOH activator is done with variation of weight ratio 1 0,25 to 1 1. Activated carbon with KOH concentration of 1 1 produced the best characteristic with iod number 1337 mg mg and surface area 1190,8 m2 g. The highest storage capacity of this activated carbon reached 0.0397 kg kg at a pressure of 9 bar and a temperature of 27 C with desorption efficiency of 43.82 . Activated carbon synthesized from pineapple crown waste compared with commercial activated carbon in which commercial activated carbon has a storage capacity of 0.0429 kg kg at a pressure of 9 bar and a temperature of 27 C and a desorption efficiency of 43.82."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Permatasari
"Kebutuhan energi listrik dan ketergantungan sumber energi batubara, sedangkan proses pembakaran batubara tidak terbakar habis sehingga menghasilkan limbah berupa fly ash. Kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen dapat berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa pencemaran udara. Oleh sebab itu, diperlukan konsep keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash sebagai alternatif bahan baku di industri semen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi dampak lingkungan pada pemanfaatan limbah fly ash menjadi semen, menganalisis manfaat finansial bagi industri semen, dan menentukan alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash berdasarkan konsep produksi bersih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi partikulat pada kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di tidak melebihi baku mutu namun berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dengan sebaran periode 24 jam sebesar 219 µg/m3, sedangkan periode tahunan tertinggi sebesar 67,2 µg/m3. Pemanfaatan limbah fly ash dapat mengurangi penggunaan bahan baku gypsum dan trass hingga 3,2 %. Manfaat finansial yang diterima industri semen adalah efisiensi biaya material sebesar Rp6.052.872.369,02 pada tahun 2018 dan Rp32.730.142.087,09 pada tahun 2022. Konsep produksi bersih sebagai alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen PT ABC adalah dengan menerapkan recycle partikulat yang ditangkap oleh DC dan EP.

The demand for electrical energy and dependence on coal energy sources, while the coal combustion process does not burn out, resulting in waste in the form of fly ash. The utilization of fly ash waste in the cement industry can potentially cause environmental impacts in the form of air pollution. Therefore, the concept of sustainability of fly ash waste utilization as an alternative raw material in the cement industry is needed. The objectives of this study are to analyze the potential environmental impacts on the utilization of fly ash waste into cement, analyze the financial benefits for the cement industry, and determine alternative sustainability of fly ash waste utilization based on the concept of clean production. The research method used is quantitative method with AHP method. The results showed that particulate concentrations in fly ash waste utilization activities did not exceed quality standards but had the potential to cause environmental impacts with a 24-hour period distribution of 219 µg/m3, while the highest annual period was 67.2 µg/m3. Utilization of fly ash waste can reduce the use of gypsum and trass raw materials by up to 3.2%. The financial benefits received by the cement industry are material cost efficiency of Rp6,052,872,369.02 in 2018 and Rp32,730,142,087.09 in 2022. The concept of clean production as an alternative to the sustainability of fly ash waste utilization in the cement industry of PT ABC is to implement the recycle of particulates captured by DC and EP."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maulana Ariyadi
"ABSTRAK
Riset ini akan membahas mengenai bagaimana mengungkit nilai material limbah kertas HVS Houtvrij Schrijfpapier yang banyak digunakan di perkantoran ataupun instansi lainnya agar bisa menjadi suatu produk yang lebih bernilai dibandingkan dengan produk kertas HVS baru. Produk baru tersebut merupakan papan partikel yang hasil akhirnya bisa digunakan untuk membuat furniture rumah tangga yang selama ini menggunakan kayu hasil menebang pohon sebagai bahan bakunya. Metode yang digunakan adalah dengan mempertimbangkan end-of-life suatu produk sehingga bisa dilakukan cara selanjutnya yaitu desain untuk penggunaan lainnya design for other usage . Hasil penelitian ini akan membuktikan bahwa limbah kertas HVS bisa menjadi bahan baku utama untuk membuat furniture rumah tangga yang sudah sesuai dengan standar industry yang berlaku di Indonesia maupun di dunia.

ABSTRACT
This study will discuss how to leverage the value of HVS Houtvrij Schrijfpapier paper waste material that is widely used in offices or other industrial works in order to become a product that is more valuable than the new HVS paper products. The new product is a fibreboard that the end result can be used to make household furniture that has been using wood from cutting trees as raw materials. The method that will be used is to consider the end of life of a product so that it can be done way of design for other usage. The results of this study will prove that HVS paper waste can be a main raw material to make household furniture that is in accordance with industrial standards applicable in Indonesia and in the world. "
2018
T51214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gorby Lawuanto Dewandono
"ABSTRAK
Karena kurangnya gizi yang dikandungnya, sekam padi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Sekam padi biasanya hanya dibakar dan cenderung dipandang sebagai limbah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai limbah sekam padi dengan memanfaatkannya sebagai komponen penyusun papan partikel yang dapat diproduksi massal. Percobaan dilakukan untuk menghasilkan papan partikel yang terbuat dari sekam padi dikombinasikan dengan serat bambu dan asam sitrat sebagai perekatnya dalam berbagai komposisi. Papan partikel diuji pada beberapa parameter berdasarkan standar persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Metode one-way ANOVA digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan di antara komposisi sekam padi dengan serat bambu dan asam sitrat secara statistik terhadap hasil tes. Penelitian ini juga menjelaskan peningkatan nilai sekam padi yang signifikan, yang semula adalah limbah pertanian yang hampir tidak berharga menjadi bahan yang dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi.

ABSTRACT
Due to the lack of nutrient content in rice husk, it cannot be optimally utilized. It is usually burnt and tend to be viewed as agricultural waste. This research aims to increase the value of rice husk waste by utilizing it as components of particle board which can be mass produced. Experiments were performed to produce particle board made from rice husks combined with bamboo fiber and citric acid as adhesive in various compositions. The particle boards are tested in some parameters based on the National Standardization Agency of Indonesia standard requirements. The one way ANOVA method is used to determine whether there are any statistically significant differences among the compositions of rice husks with bamboo fiber and citric acid against test result. This research also explains the significant value increased of rice husk which originally was agricultural waste that is almost worthless to be a material that can provide economic benefits."
2018
T50715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Badra Pitaloka
"Superabsorbent polymers SAP adalah material yang dapat menyerap cairan dalam jumlah yang sangat besar. Pada penelitian ini dilakukan sintesis material SAP dengan bahan baku natrium karboksimetil selulosa NaCMC yang berasal dari selulosa eceng gondok. Salah satu karakteristik NaCMC yang sangat berpengaruh adalah derajat substitusi DS . Semakin tinggi nilai DS dari NaCMC, semakin baik kemampuan SAP yang dihasilkan dalam menyerap cairan yang dinyatakan dengan swelling ratio SR . Jenis media yang digunakan dalam sintesis NaCMC sangat berpengaruh terhadap nilai DS. Semakin rendah polaritas media, semakin tinggi nilai DS yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan NaCMC berbahan dasar eceng gondok dengan nilai DS yang tinggi dan menghasilkan material SAP dengan kemampuan mengabsorbsi air yang tinggi.Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu isolasi selulosa, sintesis NaCMC, dan sintesis SAP. Isolasi selulosa dilakukan dengan menggunakan larutan NaClO2 dan NaOH untuk menghilangkan lignin dan hemiselulosa. Kemudian sintesis NaCMC dilakukan dengan menggunakan campuran dua larutan sebagai media reaksi agar diperoleh polaritas yang lebih rendah. Ada lima kombinasi campuran media reaksi yang digunakan, yaitu campuran isopropil alkohol-etanol IPE , 2-butanol-etanol BE , isobutil alkohol-etanol IBE , isopropil alkohol-2-butanol IPB , dan isopropil alkohol-isobutil alkohol IPIB dengan komposisi 20:80, 50:50, dan 80:20. Untuk masing-masing komposisi media, dilakukan variasi larutan NaOH 5-35 . NaCMC yang diperoleh dengan menggunakan media reaksi IPB, digunakan sebagai bahan baku pada sintesis SAP dengan menggunakan asam sitrat sebagai agen pengikat silang. Analisis dilakukan terhadap kadar selulosa di dalam eceng gondok dan selulosa hasil isolasi, nilai DS NaCMC, analisis menggunakan SEM, FTIR dan XRD terhadap selulosa dan NaCMC, serta pengukuran kadar Na di dalam alkali selulosa menggunakan AAS, sedangkan produk SAP dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM dan analisa SR.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar selulosa dari produk selulosa sebesar 95,04 dan produk NaCMC eceng gondok memiliki nilai DS di atas 0,72. Nilai DS tertinggi dari NaCMC eceng gondok adalah 2,34 yang dicapai dengan menggunakan media campuran isopropil alkohol dan isobutil alkohol dengan komposisi 20:80 pada konsentrasi NaOH 35 . Produk material SAP yang dihasilkan dapat mencapai nilai SR sebesar 12,99.

Superabsorbent polymers SAP is a material which is able to absorb a considerable amount of liquid. In the present study, synthesis of SAP material using Sodium Carboxymethyl Cellulose NaCMC from water hyacinth cellulose as raw material was conducted. One of the most important characteristic of NaCMC is degree of Subtitution DS . Higher DS of NaCMC will improve the ability of produced SAP to absorb liquid, as measured by swelling ratio SR . Type of medium used in NaCMC synthesis also plays a significant role in DS value. Medium with low polarity will result in higher DS value. The aim of this study is to produce NaCMC from water hyacinth with high DS value, thus SAP material with high absorption ability can be obtained.This research consists of three main steps cellulose isolation, synthesis of NaCMC and synthesis of SAP. Isolation of cellulose was performed using NaClO2 and NaOH to remove lignin and hemicellulose content. Synthesis of NaCMC was then carried out using a mixture of two solutions as reaction medium in order to obtain low polarity medium. Five different combinations of reaction medium mixtures were used, i.e. isopropyl alcohol ethanol IPE , 2 butanol ethanol BE , isobuthyl alcohol ethanol IBE , isopropyl alcohol 2 butanol IPB , and isopropyl alcohol isobutyl alcohol IPIB with different ratios 20 80, 50 50 and 80 20 , followed by variation of NaOH 5 35 solution for each ratio. NaCMC obtained using reaction medium IPB was further utilized as raw material in synthesis SAP with citric acid as crosslinker agent. Cellulose content in water hyacinth and cellulose from isolation step and DS of NaCMC were measured. Cellulose and NaCMC were analyzed by SEM, FTIR and XRD. Measurement of Na content in alkali cellulose were performed using AAS, and SAP product was characterized by FTIR, SEM and SR analysis.The results obtained show that cellulose content of cellulose product is 95.04 and degree of subtitusion of NaCMC product from water hyacinth is above 0.72. Highest DS value of NaCMC from water hyacinth is 2.34, which was achieved using a mixture medium of isopropyl alcohol and isobutyl alcohol 20 80 at NaOH 35 . SR value of produced SAP material was 12.99."
2018
D2413
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftita Rahmatika
"Industri pulp dan kertas menghasilkan limbah lumpur dengan volume mencapai 1,0 m3/ ton produk yang dapat diolah dengan metode digestasi anaerobik. Proses tersebut dapat menghasilkan biogas dan residu digestat yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas dan potensi pemanfaatan digestat sebagai bahan baku kompos. Percobaan ini menggunakan reaktor anaerobik 15 liter berisi lumpur kertas serta dengan penambahan kotoran sapi untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan mengoptimalkan nilai rasio C/N. Digestat reaktor 1 dianalisis kualitasnya setelah hari ke-30, sedangkan digestat reaktor 2 dianalisis pada hari ke-45. Digestat utuh reaktor 2 memililiki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan paling mendekati persyaratan bahan baku kompos dan pupuk organik, kecuali kandungan fosfor dan kadar airnya, dengan nilai rasio C/N 27,26, fosfor (P) 0,0069%, kalium (K) 2,74%, Pb 0,97 mg/l, Zn 12,51 mg/l dan kadar air 91,14%. Digestat padatan dapat dikeringkan untuk mencapai persyaratan kadar air dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik serta bahan baku kompos dengan penambahan bahan organik berupa sekam padi, sedangkan digestat cairan tidak bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair karena nilai karbon yang rendah.

Paper sludge is generated in large quantity, reaching up to 1 m3 of wastewater/ton paper produced and can be treated by anaerobic digestion method. This process produced biogas and residual digestate which has potential to be used as feedstock of composting. The aims of this study were to investigate the quality and potential of the digestate generated from anaerobic digestion process as a feedstock of composting. This experiment used 15 L anaerobic batch reactors contained only paper sludge and with the mixture of cow manure to reach high nutrient content and adjust the C/N ratio optimum. Residual digestate generated from reactor 1 was measured after 30 days, while digestate from reactor 2 was measured in day 45 of anaerobic digestion process. The whole digestate from reactor 2 contained higher nutrient and met the requirements for composting and fertilizer, except the phosphorus and moisture content, with the C/N ratio 27,26, phosphorus (P) 0,0069%, potassium (K) 2,74%, Pb 0,97 mg/l, Zn 12,51 mg/l and moisture content 91,14%. Solid digestate can be dried to meet the moisture content requirements and can be used as biofertilizer and feedstock of composting mixed with organic materials, such as rice hulls, while the liquid digestate can't be used as a fertilizer due to the low carbon content."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian bertujuan mengkaji kuantitas. Kualitas, kelayakan ekologis dan ekonomis pembuatan nata de pina limbah cair nanas (LCN). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu (A) LCN tanpa penambahan nutrisi; (B) LCN dengan penambahan nutrisi dan (C) LCN penyimpanan 6 bulan dengan penambahan nutrisi. Produk nata meliputi berat, tebal, warna, kecerahan. Kandungan serat dan sisa limbah dianalisis dengan Anova. Analisis deskriptif untuk kelayakan ekologis dan ekonomi. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang sangat nyata perlakuan fermentasi LCN. Ketebalan nata berturut-turut dari dari tinggi kerendah perlakuan B 1,58 cm A 1,24 cm, dan C 0,88 cm. Berat nata B 889 gr, A 616,4 gr, dan C 477, 8 gr. Kadar serat C 9,3%, B 7,6% dan A 6,9% dengan kualitas warna, kecerahan, dan serat, sesuai standar untuk makanan. Pembuatan nata de pina mengurangi volume LCN 46,2-89,1% (Sig. 0,001). Berdasarkan baku mutu limbah, biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD) dan total suspended solid (TSS) di bawah ambang batas yang dipersyaratkan kecuali pH. Secara ekonomi pembuatan nata depina layak (BC ratio 4,7). Secara keseluruhan pembuatan nata de pina dari LCN menghasilkan nata yang baik serta layak secara ekologis dan ekonomis.

This research aims to study the quantity, quality, ecological and economic feasibility of nata de pina production (NP) from pineapple liquid waste (PLW). The design of the study employs complete random design (CRD) with three treatments: PLW without nutrients addition (A), PLW nutrients addition (B), and PLW stored for six months with nutrients addition (C). The nata de pina?s production factors measured were weight, thickness, fiber content, color, brightness, and residual waste. The highest weight was reached in treatment B (899 grams), followed by treatment A (616.4 grams), and C (477.8 grams). The thickness of NP of the height and low as in treatment B (1.58 cm) followed by treatment A (1.24 cm) and C (0.88 cm), respectively. The highest fiber content was found in treatment C (9.3%) followed by treatment B (7.6%) and A (6.9%), respectively. Th e fiber content, along with color quality and brightness fit with food standards. The production of NP may reduce the volume of the PLW from 46.2% to 89.1% (p=0.001). Based on the standard value of biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), total suspended solid (TSS) below to the required threshold except pH. The production of NP is economically feasible to 4.7 BC ratio. The overal manufacture of nata de pina from PLW produces better and feasible product ecologically and economically."
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry Indra Sakti H.
"ABSTRAK
Pengolahan tandan buah segar kelapa sawit menjadi minyak sawit menghasilkan produk sampingan limbah yang belum dikelola dengan baik di pabrik kelapa sawit, salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit TKKS . TKKS mengandung jumlah lignoselulosa yang tinggi dan menyerupai kandungan yang terdapat dalam kategori kayu lunak Trembling aspen , sehingga mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku papan partikel pengganti kayu. Umumnya papan partikel dibuat menggunakan material sintesis sebagai perekatnya yang menyebabkan terjadinya polusi lingkungan karena perekat tersebut mengandung material yang berbahaya. Akhir-akhir ini, para Peneliti menemukan bahwa asam sitrat sebagai perekat papan partikel yang ramah lingkungan yang digunakan sebagai pengganti perekat perekat sintesis. Namun, belum ada pembuktilan bahwa kualitas papan partikel yang terbuat dari TKKS mampu memenuhi standar industri SNI 03-2105-2006 dan apakah mungkin untuk diproduks secara massal.Dalam penelitian ini, papan partikel dibuat menggunakan serat TKKS dan asam sitrat sebagai perekat. Komposisi papan partikel adalah sebagai berikut: 20, 25, 30 wt. dan suhu kempa pada 180, 200 C. Beberapa pengujian dilakukan pada masing-masing komposisi papan partikel termasuk sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel. Suhu tekanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembuatan papan partikel. Seluruh papan partikel dengna suhu kempa 180 C dan papan partikel 20wt. gagal memenuhi standar SNI. Papan partikel dengan komposisi perekat 20 wt. dengan suhu kempa 200 C mampu memenuhi standar SNI.Berdasarkan paradigma Konservasi Nilai Material, TKKS dapat digunakan sebagai bahan baku papan partikel dan memenuhi standar industri dan diestimasikan dapat diproduksi secara massal. Kata Kunci : asam sitrat, Konservasi Nilai Material, papan partikel, tandan kosong kelapa sawit

ABSTRACT
Processing the oil palm fresh fruits into palm oil produced by products waste that had not been well handled in palm oil mills, one of this by products was empty fruit bunches EFB . EFB contains high quantity of lignocellulosic almost similar to soft wood Trembling aspen , thus it was possible to be used as wood subtitute on particleboard. Mostly particleboad production using synthetic materials as adhesive that contribute on environment pollution because it contains hazardous materials. Recently, researchers invented citric acid as natural adhesive as subtitute for the synthetic adhesive that eco friendly. However, there is still no evidence that the quality of the EFB particleboad using citric acid as adhesive fulfill industry standard SNI 03 2105 2006 and it was possible to be mass production.In this research, particleboard produced using EFB fiber and citric acid as adhesive. Composition of the adhesive that used as follows 20, 25, 30 wt. , and pressing temperature on 180, 200 C. Several tests performed on each particleboard rsquo s composition including physical and mechanical properties. Pressin temperature had a significant effect on particleboard production. All the particleboard with pressing temperature 180 C and particleboard 20 wt. with pressing temperature 200 C were failed to fulfill the SNI standard. Particleboard 25, 30 wt. with pressing temperature 200 C fulfill the SNI requirement.Based on Material Value Conservation paradigm, EFB waste was usable to be the main material on particleboad filling and fulfill industry standard requirement and also estimated can be mass produced."
2018
T51156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>