Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyudin Ali Syakir
"Dalam industri peleburan aluminium, tekanan panas (heat stress) adalah salah satu bahaya fisik yang paling besar pengaruhnya terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja disamping bahaya lainnya. Menurut NIOSH (2016), pekerja yang terpajan panas yang tinggi atau pekerja dengan dengan aktivitas fisik berat kemungkinan akan berisiko terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat heat stress. Hasil pengukuran di perusahaan XYZ pada puncak musim panas 2018 menunjukkan bahwa indeks WBGT telah mencapai 37 0C. Suhu tersebut melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan. Di perusahaan peleburan aluminium XYZ, sumber panas luar selain dari proses peleburan, juga berasal dari suhu udara lingkungan, hal ini karena lokasi Perusahaan XYZ berada  di wilayah Timur Tengah dengan suhu lingkungan yang tinggi dan kelembaban udara yang tinggi pada saat musim panas. Di wilayah Timur Tengah ada sekitar 6 perusahaan peleburan aluminium yang beroperasi dalam sekala besar, namun sampai saat ini penelitian terkait pengelolaan heat stress masih belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan program pengelolaan Heat stress di Perusahaan XYZ tahun 2019 dibandingkan dengan rekomendasi NIOSH Criteria for a recommended standard: occupational exposure to heat and hot environments-revised criteria 2016. Disain penelitian ini adalah penelitian Mixed Method, yaitu sebagian pengolahan data dinilai secara kualitatif dan sebagian lainnya dinilai secara deskripstif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa data primer dan sekunder. Secara umum, peserta sebagian besar Kuisioner menyatakan bahwa perusahaan XYZ telah menerapkan pengelolaan heat stress dengan baik. Dari hasil Kuisioner persentase kesesuaian sebesar 85,41% dengan rekomendasi NIOSH: Criteria for a recommended standard-ccupational Exposure to Heat and Hot environment- revised 2016 yang sejalan dengan hasil dari hasil wawancara, observasi lapangan yang telah dilakukan. Meskipun demikian masih ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan perbaikan agar risiko terjadinya kasus heat stress semakin menurun.

Heat stress is one of significant physical hazard in aluminium smelter industry which impact to the health dan safety of the workers. Refer to NIOSH (2016), worker who exposed with high temperature or worker who perform high physical work may be at risk for heat stress or heat related illness. Measurement heat index in XYZ company during peak summer shows that WBGT index reach up to 37 0C. This Index already reached treshold limit standard. Source of heat in XYZ company generated from process and environment during summer, due to the company location situated in Midle East. It has high ambient temperature and high humidity in peak summer. In the Middle East region, there are six (6) aluminum smelter industry, however heat stress study focusing on heat stress management still not explore intensively. The aim of this study is to review implementation of heat stress arragement in XYZ company 2019 compare with NIOSH Criteria for a recommended standard: occupational exposure to heat and hot environments-revised criteria 2016. The study design is mixed method that using analys qualitatively and descriptive qualitative. The data source collected by primary method dan secondary. In general, as per respondence of quissoinare concluded that XYZ company have implemented heat stress management is good. The quisonaire shows that the percentage of compliance is 85,41% against NIOSH recommendation: Criteria for a recommended standard-ccupational Exposure to Heat and Hot environment- revised 2016. This result aligns with interview and walk trough on the shop floor conducted. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novriadi Kurniawan
"Indonesia merupakan daerah tropis yang sering mengalami musim kemarau panjang dan panas telah dianggap bahaya yang umum dan harus dihadapi oleh masyarakat. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat panas yaitu dehidrasim heat syncope, heat exhaustion hingga heat stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pajanan heat stress pada pekerjerja di PT N pada tahun 2019 melaui penilaian keluhan subjektif yang dialami pekerja dengan menggunakan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui 2 cara yaitu primer dan sekunder. Hasil analisis menunjukan pekerja pada area pengukuran memiliki beban kerja ringan dan sedang sebesar 42.9% dan 57.1%. Pekerja di PT N juga termasuk pada pola kerja 75%-100% dan koreksi pakaian ± 0. Umur pekerja yg menjadi responden lebih banyak diisi oleh pekerja dengan umur dari 35 tahun sebesar 61%. IMT pekerja juga terdapat beberapa responden dengan IMT berlebih sebesar 29.9%. Beberapa responden tidak pernah mendapatkan pelatihan atau materi mengenai heat stress sebesar 63.6% dan tingkat konsumsi air kurang dari 4 liter sebesar 70.1%. Responden mengalami keluhan kerja ringan dengan persentase 97,4% dan 2 orang dengan keluhan subjektif berat. Hampir disemua area pengukuran melampui nilai ambang batas, namun tidak begitu besar. Kedua responden dengan keluhan subjektif berat dianalissi melalui data karakteristiknya dan dikeathui bahwa kedua responden mengkonsumsi air kurang dari 4 liter dan berumur cukup tua yaitu 44 tahun dan 54 tahun. Sangat disarankan untuk melakukan beberapa tindakan pengendalian seperti engineering control dan pengendalian administrasi untuk mengurangi pajanan dan mengindari munculnya heat strain pada pekerja di PT N.

Indonesia is a tropical region that often experiences a long and hot dry season that has considered as a common hazard and must be analyzed. Some health problems that can arise due to continuously exposed by heat stress are dehydration, heat exhaustion and heat stroke. This study discusses the heat stress that experienced by workers at PT N in 2019 by discovering subjective complaints that occur on workers by using a questionnaire. Data was collected through 2 methods, primary and secondary. The results of the analysis shows that the workers in the measurement area have a light and moderate workload of 42.9% and 57.1%. Workers at PT N are in work pattern of 75% -100% with correction of clothing ± 0. The age of workers that exceed 35-year-old is 61%. Workers with excessive BMI is 29.9%. Some respondents never received training on heat stress material is 63.6% and water consumption is 70.1% for consumption less than 4 liters. Workers with light subjective complaints is 97.4% and 2 people with severe complaints. Mostly all the measurement areas exceed the threshold limit value. Both respondents with heavy subjective complaints were analyzed through their characteristic data and found that the two respondents water consumption level is less than 4 liters of water and were quite old, 44 years and 54 years old. The result shows that strongly suggest to take several control measures such as technical control and administrative control to reduce the exposure andprevent the heat strain emerge from workers in PT N."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Nurina Listya Ningrum
"Konstruksi adalah salah satu pekerjaan paling berisiko yang dipengaruhi oleh gangguan dengan paparan stres panas. Stres akibat panas berasal dari kombinasi suhu lingkungan tempat kerja, metabolisme tubuh pekerja, pakaian kerja, dan karakteristik pekerja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan April-Mei 2019 dengan 181 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa indeks WBGT luar ruangan berkisar antara 25,3°C hingga 36,8°C. Setelah dibandingkan dengan PERMENKES nomor 70 pada tahun 2016, ditemukan bahwa 100% pekerja mengalami stres akibat panas. Hasil kuesioner menunjukkan 174 responden (96%) mengalami setidaknya satu keluhan kesehatan, dengan keluhan tertinggi banyak berkeringat (92,3%). Hasil pengukuran efek fisiologis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tekanan darah, denyut nadi, saturasi oksigen, dan suhu tubuh antara sebelum bekerja dengan setelah bekerja (nilai p <0,05). Berdasarkan hasil, manajemen proyek disarankan untuk melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan stres panas, untuk meminimalkan dampak gangguan panas pada pekerja.

Construction is one of the most risky jobs that is affected by interference with heat stress exposure. Stress due to heat comes from a combination of workplace environmental temperature, worker's metabolism, work clothes, and worker characteristics. This research is a quantitative study with a cross-sectional study conducted in April-May 2019 with 181 respondents. The results show that the outdoor WBGT index ranges from 25.3°C to 36.8°C. After comparing with PERMENKES number 70 in 2016, it was found that 100% of workers experienced heat stress. The results of the questionnaire showed 174 respondents (96%) experienced at least one health complaint, with the highest number of complaints sweating (92.3%). The results of measurement of physiological effects showed that there was a significant relationship between blood pressure, pulse, oxygen saturation, and body temperature between before work and after work (p value <0.05). Based on the results, project management is advised to make various efforts in controlling heat stress, to minimize the impact of heat disruption on workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Dwiputra
"Tesis ini membahas teori institutional analysis pada manajemen heat stress di perusahaan konstruksi. Kompleksnya teori institutional analysis yang dikembangkan memicu penulis untuk melakukan penelitian karena banyaknya faktor yang teridentifikasi, selain itu terdapat pula beberapa institutional level eksternal perusahaan yang tidak dapat diintervensi langsung oleh perusahaan konstruksi. Penelitian ini bersifat kualitatif menggunakan tinjauan sistematis dengan metode analisis tematik. Didapatkan hasil penelitian berupa gambaran tematik mengenai underlying factors dan tools and tecnhiques pada setiap institutional level dan keseluruhannya sebagai salah satu metode dalam manajemen heat stress. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan konstruksi menerapkan teori institutional analysis dan mengaplikasikan gambaran tematik yang dihasilkan penelitian dalam pelaksanaan manajemen heat stress pada institutional level yang dapat diintervensi langsung oleh perusahaan.

This study mainly discussing about institutional analysis theory for managing heat stress in construction company. The complexity of that theory urge Author to conduct this research because of many identified factors and some institutional levels that have been identified are an external factors that could not be interfeared directly by construction company. Systematic review with thematic analysis are the methods for this research. The results show thematic analysis about underlying factors and tools and techniques of each institutional level and altogether as one method to manage heat stress. This research recommends the application of institutional analysis combined with thematic analysis from this research to manage heat stress in construction company."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rosyari Nur Afrianthie
"PT. Cibaliung Sumberdaya PT. CSD merupakan perusahaan tambang bawah tanah underground dalam bidang pertambangan emas. Salah satu hazard di tambang ini adalah heat stress tekanan panas yang bersumber dari alat-alat dan mesin yang digunakan, proses produksi, metabolik pekerja, dan lingkungan. Hasil penilaian Basic Thermal Risk Assessment yang dilakukan peneliti diperoleh bahwa nilai skor Basic Thermal Risk Assessment Heat Stress underground PT.CSD > 60 lebih dari 60 , dengan demikian underground PT. CSD berada dalam kategori dengan rekomendasi 'timbulnya penyakit akibat panas sangat mungkin dan tindakan harus diambil sesegera mungkin untuk menerapkan kontrol' AIOH, 2013 . Dilakukan kajian untuk menilai keberhasilan pengendalian Heat Stress dan menilai apakah pengendalian yang dilakukan telah sesuai dengan standar yang ada. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dimana pengumpulan data penelitian menggunakan pengumpulan data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggambarkan Pengendalian Teknik Engineering Control yang dilakukan belum ideal, belum memadai, dan atau belum dapat menanggulangi Heat Stress. Dalam Pengendalian Administrasi Administratif Control , belum dilakukan aklimatisasi dan pelatihan. Perlu segera dilakukan perbaikan kondisi ventilasi tambang sebagai satu-satunya upaya Engineering Control dan kontrol utama pengendalian Heat Stress dan rekomendasi untuk dapat dibuat program khusus pengendalian Heat Stress.

PT. Cibaliung Sumberdaya PT CSD is an underground mining company in the field of gold mining. Heat stress is one of hazard that comes from the tools and machinery used, production process, worker 39 s metabolism, and the working environment. The result of Basic Thermal Risk Assessment found that underground PT. CSDs are in the category with recommendations on the incident of Heat Strain Heat Related Injury is very possible and action should be taken as soon as possible to implement the control, because the result Basic Thermal Risk Assessment score more than 60 point AIOH, 2013 . A review was conducted to assess the success of Heat Stress control and assess whether the controls were in accordance with existing standards. The research design used is qualitative descriptive with data collection using primary data and secondary data. This research describes the Engineering Control that is done not yet ideal, not yet adequate, and or not yet able to cope with Heat Stress. In Administrative Control, there has been no acclimatization and training. Needs to be done immediately improvement in mine ventilation conditions as an Engineering Control as the main control of Heat Stress and recommendation to create a special program for control Heat Stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzy Primawati Gusniarni
"

Tekanan panas dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia, seperti tekanan darah, kecepatan denyut jantung ataupun nadi, ketahanan fisik, dan daya konsentrasi. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik, darah akan mendapatkan beban tambahan karena harus membawa oksigen ke bagian otot yang sedang bekerja. Selain itu juga harus membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Hal tersebut merupakan beban tambahan bagi jantung harus memompa darah lebih banyak lagi. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis tekanan panas, karakteristik (usia, masa kerja, durasi kerja, riwayat keturunan tekanan darah tinggi, indeks masa tubuh, aktivitas fisik), dan perilaku pekerja (penggunaan APD, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, status hidrasi) dengan tekanan darah tinggi. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah cross sectional pada 60 responden di unit water pump. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan panas (P value 0,012 ; OR 9,545 ; 95% CI 1,627-55,989) dan riwayat keturunan tekanan darah dengan tekanan darah tinggi (P value 0,001 ; OR 25,8 ; 95% CI 2,785-238,985).

Kata Kunci:Tekanan Panas, Tekanan Darah Tinggi, Iklim Kerja

 


Heat stress can affect human body functions, such as blood pressure, heart rate or pulse, physical endurance, and concentration. When workers are doing physical endurance, blood will geat an additional burden because they have to carry oxygen to the muscles that are working. It also carry heat from the body to the surface of the skin. This is an additional burden for the heart to pump more more blood. This study aims to analyze heat stress, characteristics (age, work period, work duration, history of hereditary high blood pressure, body mass index, and physical activity) and worker behavior (personal protective equipment, smoking habits, alcohol drinking habits, hyration status) with high blood pressure. The research design used a cross-sectional on the 60 workers at Water Pump. Chi square test results showed that there was a significant relationship between heat stress (P value 0,012 ; OR 9,545 ; 95% CI 1,627-55,989) and heritary history of blood pressure with blood pressure  (P value 0,001 ; OR 25,8 ; 95% CI 2,785-238,985).

Keyword: Heat Stress, High Blood Pressure, Work Climate

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Faried Karesya
"Tingginya dampak fisiologis akibat tekanan panas telah terjadi pada pekerja Proyek Jabodebek LRT Depo Jatimulya salah satunya adalah gangguan pada fungsi organ tertentu dalam tubuh (heat related illness) dimana pekerja mengeluhkan cuaca panas jika di siang hari yang menyebabkan 7 (tujuh) pekerja diantaranya pusing dan 3 (tiga) pekerja lainnya mengeluhkan cepat haus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tekanan panas dan keluhan subjektif pada pekerja proyek LRT Jabodebek Depo Jatimulya, baik outdoor (area lintasan) maupun indoor (OCC Building) sebanyak 185 responden. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan selama periode Agustus-Desember 2021. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden bekerja dengan nilai WBGT lebih dari NAB (67,0%) dan mengalami keluhan subyektif berat (73,5%). Dimana variabel temperatur udara (p-value = 0,000), kelembaban udara (p-value = 0,000), beban kerja (p-value = 0,001), pakaian kerja (p-value = 0,001), dan indeks tekanan panas (pvalue = 0,000), memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan subyektif. Sedangkan kecepatan aliran udara (p-value = 0,240) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan subyektif. Didukung dengan hasil pemodelan akhir, bahwa variabel indeks tekanan panas merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan keluhan subyektif (OR 4,191). Diharapkan kedepannya perusahaan melakukan pengendalian teknik, pengendalian administratif, dan pengendalian personal, untuk meminimalisir risiko kejadian keluhan subyektif kepada para pekerja

Heat stress has had a large physiological impact on workers in Jabodebek Depo Jatimulya Light Rail Transit (LRT) Construction Project, one of which is a disruption in the function of certain organs in the body, where workers complain of hot weather during the day, which leads 7 (seven) workers had dizziness and 3 (three) other workers complain of thirst.The purpose of this study is to examine the association between workers' subjective complaints due to heat exposure among 185 workers, both outdoors and indoors. This study is quantitative research using a cross-sectional study design, primary and secondary data gathered between August and December 2021.The results showed that the majority of respondents worked with WBGT values of more than threshold values (67.0%) and experienced severe subjective complaints (73.5%). The air temperature (p-value = 0,000), air humidity (p-value = 0,000), workload (p-value = 0.001), workwear (p-value = 0.001), and heat pressure index (p-value = 0,000) have a significant relationship with subjective complaints, while the velocity of air flow (p-value = 0.240) does not. It is supported by the results of the final modeling that the heat pressure index variable is the most dominant factor related to subjective complaints (OR 4,191).It is hoped that in the future, the corporation will implement technical, administrative, and personal controls to reduce the likelihood of subjective complaints from employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Sektor ketenagalistrikkan menjadi salah satu pekerjaan yang berisiko dengan gangguan akibat paparan tekanan panas. Tekanan panas terjadi akibat dari kombinasi faktor-faktor lingkungan kerja, faktor-faktor pekerjaan dan faktor-faktor individu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan 58 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apparent temperature yang dihasilkan berkisar antara 26oC - 42oC, dengan kelembaban relatif berkisar antara 38,1% hingga 58,2% dan dry bulb antara 24,8 oC hingga 37,7 oC. Setelah dinilai dengan menggunakan basic thermal risk assessment ditemukan bahwa mayoritas responden tergolong ke dalam kategori low- moderate yaitu 28 responden (48,3%), kemudian very high sebanyak 15 responden (43,1%) dan high sebanyak 5 responden (8,6%). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor individu yaitu usia, indeks massa tubuh, ketersediaan air minum, status aklimatisasi dan status kesehatan dengan tingkat risiko heat stress (nilai p <0,05). Berdasarkan hal tersebut, perusahaan disarankan untuk melakukan upaya lebih lanjut untuk pengendalian tekanan panas berupa pengendalian teknik, pengendalian administratif dan juga personal untuk meminimalisasi risiko heat stress.

The electricity sector is one of the riskiest jobs with disruptions due to exposure to heat stress. Heat stress occurs as a result of a combination of work environment factors, work factors and individual factors. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design conducted in March-June 2022 with 58 respondents. The results showed that the apparent temperature ranged from 26oC - 42oC, with relative humidity ranging from 38.1% to 58.2% and dry bulb between 24.8oC to 37.7oC. After being assessed using a basic thermal risk assessment, it was found that the majority of respondents belonged to the low-moderate category, namely 28 respondents (48.3%), then very high as many as 15 respondents (43.1%) and high as many as 5 respondents (8.6% ). The measurement results show that there is no significant relationship between individual factors, namely age, body mass index, availability of drinking water, acclimatization status and health status with the level of risk of heat stress (p value <0.05). Based on this, the company is advised to make further efforts to control heat stress in the form of technical control, administrative control and also personal control to minimize the risk of heat stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Christian
"Tekanan panas merupakan salah satu bahaya keselamatan di tempat kerja yang semakin parah seiring tren pemanasan global. Sektor konstruksi adalah salah satu sektor usaha yang terancam karena karakterstiknya yang melibatkan aktivitas fisik berat, jadwal padat dan area terbuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor – faktor risiko tekanan panas terhadap kejadian kecelakaan kerja di Proyek Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Seksi 1. Identifikasi terhadap faktor risiko yang berhubungan akan memudahkan pihak pemberi kerja untuk melakukan upaya pencegahan yang berguna melindungi pekerja dari risiko tekanan panas. Desain penelitian ini adalah studi potong – lintang dan pengumpulan data faktor risiko dan kecelakaan kerja dilakukan menggunakan kuesioner dan instrumen. Penelitian ini menemukan bahwa iklim kerja (OR =7,431), beban kerja (OR = 3,140), konsumsi air putih (OR = 0,505) dan Shift kerja (OR = 3,652) memiliki hubungan terhadap kecelakaan kerja yang terjadi saat cuaca panas. Berdasarkan hasil studi, peneliti menyarankan pemeberi kerja untuk menyusun rencana aklimatasasi pekerja dan jadwal Shift serta menyediakan akses terhadap air putih kepada semua pekerja.

Heat stress is a safety hazard in the workplace that is getting worse with the global warming trend. The construction sector is one of the business sectors that is threatened because of its characteristics which involve heavy physical activity, busy schedules and open areas. The purpose of this study was to analyze the relationship between heat stress risk factors and workplace accidents in the Yogyakarta – Bawen Toll Road Section 1 Development Project.The research design was a cross-sectional study and data collection on risk factors and occupational accidents was carried out using a questionnaire and instruments. This study found that work climate (OR = 7.431), workload (OR = 3.140), water consumption (OR = 0.505) and work shifts (OR = 3.652) have a relationship to work accidents that occur during hot weather. Based on the study results, the researchers suggest employers to develop a worker acclimation plan and shift schedule, and also provide access to drinking water for all workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Salsabila
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara tekanan panas dengan fatigue atau kelelahan pada pekerja di Depo LRT Jabodebek tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Bidang konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko fatigue. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2021 dengan melibatkan 185 Pekerja Depo LRT Jabodebek. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tekanan panas dengan faktor risiko, yaitu faktor lingkungan, faktor pekerjaan (masa kerja dan beban kerja), faktor pakaian kerja, dan faktor individu (usia dan status gizi). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara tekanan panas dan fatigue.

This research discusses the correlation between heat stress and fatigue among workers at Depo LRT Jabodebek in 2021. This study is a quantitative study with a cross- sectional design. Construction is one of the industrial sectors that has the risk of fatigue. The study was conducted in August 2021 involving 185 Depo LRT Jabodebek workers. The independent variable in this study is heat stress with risk factors, environmental factors, work factors (work period and workload), work clothes factors, and individual factors (age and nutritional status). The results showed that there was a correlation between heat stress and fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>