Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shifa Rachma Damayanti
"Peningkatan permintaan air di Indonesia yang dipicu oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan industrialisasi membuat keberlanjutan pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan besar. Bendungan memainkan peran penting dalam mengelola masalah ini, namun banyak bendungan di Indonesia yang belum berfungsi optimal akibat kurangnya pemahaman tentang prosedur pemeliharaan yang efektif. Pemeliharaan bendungan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara rutin dan berkala, serta pemeliharaan luar biasa untuk perbaikan kerusakan besar. Prosedur pemeliharaan yang tidak sesuai atau belum terstandarisasi dapat mengurangi efektivitas bendungan dan membahayakan keselamatan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) yang terstruktur dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SOP yang lebih lengkap dan detail terkait pemeliharaan bendungan yang disusun sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 35 Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip, survei, dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan SOP dan work breakdown structure (WBS) yang tepat dapat mempengaruhi kinerja SOP pemeliharaan.

The increasing demand for water in Indonesia, driven by factors such as population growth, urbanization, and industrialization, presents a significant challenge for the sustainability of water resource management. Dams play a crucial role in addressing this issue, but many dams in Indonesia are not operating optimally due to a lack of understanding of effective maintenance procedures. Dam maintenance is divided into two types: preventive maintenance, which is conducted routinely and periodically, and extraordinary maintenance for major repairs. Maintenance procedures that are not properly standardized or aligned can reduce the effectiveness of the dams and pose safety risks to surrounding communities. Therefore, it is essential to develop structured and standardized Standard Operating Procedures (SOP) in accordance with government regulations. This study aims to develop a more complete and detailed SOP for dam maintenance, prepared in accordance with the Regulation of the Minister of PAN-RB No. 35 of 2012. The methods used in this research are archive analysis, surveys, and case studies. The results show that the development of appropriate SOPs and Work Breakdown Structure (WBS) can improve the performance of maintenance SOPs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syda Dhea Ardhela
"Pengelolaan infrastruktur optimal memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu infrastruktur vital yang ada di Indonesia yang memiliki peranan penting untuk pengelolaan sumber daya air adalah bendungan. Pada 10 tahun terakhir, pemerintah telah menetapkan bendungan sebagai Proyek Strategis Nasional dan telah membangun 43 bendungan. Peningkatan jumlah bendungan di Indonesia menandakan bahwa perlu adanya peningkatan kegiatan pemeliharaan agar dapat mempertahankan fungsi bendungan sesuai umur rencana. Kegiatan pemeliharaan bendungan dapat mencegah terjadinya penurunan fungsi hingga kerusakan pada komponen bendungan yang dapat merugikan masyarakat. Kegagalan bendungan dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya penerapan regulasi dan kinerja SOP yang kurang optimal. Maka dari itu, pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan bendungan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP pemeliharaan dan dapat diterapkan bagi para pihak yang terlibat dalam pemeliharaan bendungan dengan menjabarkan uraian dari setiap aktivitas untuk setiap komponen yang ada pada bendungan. Produk yang dihasilkan berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan Bendungan untuk komponen Jalan, Jembatan, dan Bendungan Utama yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP pemeliharaan bendungan.

The management of optimal infrastructure is crucial to economic growth in Indonesia. One of the vital infrastructures in Indonesia that plays a significant role in water resources management is dams. In the last 10 years, the government has designated dams as National Strategic Projects and has built 43 dams. The increase in the number of dams in Indonesia indicates that there is a need for increased maintenance activities in order to maintain the function of the dam according to the planned life. Dam maintenance activities can prevent a decline in function to damage to dam components that can harm the community. Dam failure can be caused by many factors, one of which is the lack of application of regulations and suboptimal performance of SOPs. Therefore, the development of a Work Breakdown Structure (WBS)-based dam maintenance Standard Operating Procedure (SOP) is expected to improve the performance of the maintenance SOP and can be applied to the parties involved in dam maintenance by describing the description of each activity for each component in the dam. The resulting product is a Dam Maintenance Standard Operating Procedure (SOP) for the Road, Bridge, and Main Dam components which is expected to improve the performance of the dam maintenance SOP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewini Putritama
"DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia merupakan pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan pusat pendidikan, sehingga pembangunan gedung tinggi meningkat setiap tahunnya. Namun pembangunan fisik yang terus meningkat tanpa diringi dengan peningkatan pemeliharaan akan menyebabkan nilai ekonomi bangunan menurun. Fenomena kerusakan bangunan saat ini sudah banyak terjadi, berdasarkan kenampakan-kenampakan yang terjadi dilakukan identifikasi sedini mungkin mengenai adanya kerusakan-kerusakan yang lain yang dapat menyebabkan efek yang buruk terhadap bangunan. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan adalah faktor pemeliharaan dan perawatan bangunan. Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Pemeliharaan gedung seharusnya memiliki standar yang jelas dan terencana. Dalam menyusun standar operasional prosedur pemeliharaan dan perawatan dapat menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) agar lebih mudah dipahami dengan mengelompokan setiap komponen bangunan dan berorientasi pada aktivitas secara menyeluruh. Tujuan Penelitian ini untuk mengembangkan SOP Pemeliharaan dan Perawatan berbasis WBS untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan studi literatur, validasi ahli, dan analisa regresi linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa SOP Pemeliharaan dan Perawatan berbasis WBS yang dikembangkan berpengaruh dan dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan. Serta diharapkan dapat menjadi referensi SOP bagi pengelola bangunan dalam melaksanakan pemeliharaan dan perawatan bangunan.

DKI Jakarta as the capital city of Indonesia is the center of government, the center of the economy, and the center of education, so the construction of tall buildings increases every year. However, physical development that continues to increase without being accompanied by increased maintenance will cause the economic value of the building to decline. The phenomenon of building damage is currently happening, based on the appearances that occur, identification is carried out as early as possible regarding the existence of other damages that can cause a bad effect on the building. One of the factors that can cause damage to buildings is the factor of building maintenance and care. Building maintenance is an activity to maintain the reliability of the building along with its infrastructure and facilities so that the building is always functional. Building maintenance should have clear and planned standards. In preparing standard operating procedures for maintenance and care, the Work Breakdown Structure (WBS) can be used to make it easier to understand by grouping each building component and being oriented to overall activities. The purpose of this study was to develop a WBS-based Maintenance and care SOP to improve maintenance performance. The method used is a quantitative method with literature studies, expert validation, and linear regression analysis. The results showed that the WBS-based Maintenance and Maintenance SOP that was developed had an effect and could improve the performance of building maintenance. And is expected to be a reference SOP for building managers in carrying out maintenance and building maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadasyifa Adika Irnandhita
"Gedung sekolah NZEB adalah fasilitas fisik yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan pendidikan serta sudah dirancang dengan konsumsi energi mendekati nol melalui efisiensi energi serta pemanfaatan energi terbarukan. Agar operasional dari gedung sekolah NZEB ini berjalan lancar, terdapat aspek yang krusial untuk dipertimbangkan yaitu pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung NZEB. Aktivitas pemeliharaan dan perawatan dapat memastikan kinerja optimal berdasarkan indikator kemudahan, kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan baik dari sisi bangunan maupun warga sekolah. Tentunya, untuk menunjang aktivitas pemeliharaan dan perawatan gedung NZEB diperlukan pengembangan Standar Operasional Prosedur yang menyesuaikan kebutuhan dan komponen yang ada pada gedung sekolah NZEB. Pada penelitian ini mengacu pada gedung sekolah NZEB yang ada di Jakarta. Dimana pemerintah Provinsi Jakarta sudah memiliki banyak sekolah NZEB, namun kurang dalam segi pemiliharaan dan perawatan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengembangan SOP Administratif secara lanjut  mengenai kegiatan pemeliharaan dan perawatan berbasis WBS. WBS membantu dalam membuat kerangka SOP yang sistematis, dengan mengelola aktivitas pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan tahapan kerja utama, yaitu dimulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan. SOP ini dikembangkan melalui penyusunan WBS, pembentukan struktur organisasi, penetapan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan, menentukan proses bisnis, menetapkan aktivitas, menegidentifikasi input & output dan durasi serta membentuk alur komunikasi berdasarkan matriks RACI. Dari seluruh komponen tersebut, dapat dijadikan sebuah SOP yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja. Pada penelitian ini juga dilakukan model hubungan antara SOP dengan efisiensi dan efektivitas kinerja pemeliharaan dan perawatan sebagai alat ukur keberhasilan penelitian ini.

The NZEB school building is a physical facility designed to support educational activities while being optimized for nearly zero energy consumption through energy efficiency and the use of renewable energy sources. To ensure the smooth operation of the NZEB school building, a crucial aspect to consider is the maintenance and upkeep of the building. Maintenance and upkeep activities ensure optimal performance based on indicators such as ease of use, comfort, health, and safety, both for the building itself and for the school community. To support these activities, it is necessary to develop Standard Operating Procedures (SOPs) tailored to the needs and components of NZEB school buildings. This study focuses on NZEB school buildings in Jakarta, where the provincial government has established many NZEB schools but faces challenges in terms of maintenance and upkeep. Therefore, this research advances the development of administrative SOPs for maintenance and upkeep activities based on a Work breakdown structure (WBS). The WBS serves as a framework for creating systematic SOPs by organizing maintenance and upkeep activities into key stages: inspection, maintenance, and repair. These SOPs are developed through WBS preparation, organizational structure formation, task and responsibility assignment for each position, business process determination, activity definition, input and output identification, duration setting, and communication flow establishment using a RACI matrix. All these components contribute to the creation of SOPs aimed at improving efficiency and effectiveness in performance. Furthermore, this study models the relationship between SOPs and the efficiency and effectiveness of maintenance and upkeep performance as a metric for measuring the success of this research. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadi Ma`ruf Al, Anshori
"Pembangunan infrastruktur menjadi pilar penting pembangunan nasional maupun regional karena memegang peranan penting pendorong untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu infrastuktur milik pemerintah sebagai pengelolaan sumber daya air dalah bendungngan. Pemerintah melalui Nawacita menetapkan bendungan sebagai Proyek Strategis Nasional dan dalam 10 tahun terakhir telah membangun 43 bendungan. Peningkatan jumlah bendungan membutuhkan kinerja kegiatan pemeliharaan yang maksimal untuk dapat menjaga fungsi dan performa pada setiap bendungan. Pemeliharaan pada setiap komponen bendungan yang terencana sangat penting untuk menjaga fungsinya dan mencegah kerusakan serius yang dapat menyebabkan bencana bagi masyarakat. Faktor kegagalan pemeliharaan meliputi rendahnya regulasi, standar material, dan kinerja SOP tidak optimal, tidakefektifan SOP. Dengan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan pemeliharaan bendungan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP Pemeliharaan serta memberikan panduan yang lebih komprehensif untuk pemilik dan pihak yang terlibat dalam pemeliharaan bendungan dalam merincikan kegiatan pemeliharaan berdasarkan aktivitas untuk komponen yang ditinjau. Penelitian ini menggunakan analisis arsip/studi literatur, validasi ahli, survei kuesioner dan Metode Delphi. Produk yag dihasilkan dari penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pekerjaan Pemeliharaan Bendungan untuk Komponen Spillway, Intake, Emergency Spillway Berbasis Work Breakdown Structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja SOP Pemeliharaan dari pekerjaan pemeliharaan bendungan.

Infrastructure development is an important pillar of national and regional development because it plays an important role in driving economic development and growth in Indonesia. One of the government-owned infrastructures for water resources management is dams. The government through Nawacita has designated dams as National Strategic Projects and in the last 10 years has built 43 dams. The increasing number of dams requires maximum performance of maintenance activities to maintain the function and performance of each dam. Planned maintenance of each dam component is essential to maintain its function and prevent serious damage that can cause disasters for the community. Factors of maintenance failure include low regulation, material standards, and suboptimal SOP performance, SOP ineffectiveness. By developing a Standard Operating Procedure (SOP) for dam maintenance work based on the Work Breakdown Structure (WBS), it is expected to improve the performance of the Maintenance SOP and provide more comprehensive guidance for owners and parties involved in dam maintenance in detailing maintenance activities based on activities for the components under review. This research using archive analysis/literature study, expert validation, questionnaire survey and Delphi Method. The product resulting from this research is a Standard Operating Procedure (SOP) for Dam Maintenance Work for Spillway, Intake, Emergency Spillway Components Based on Work Breakdown Structure (WBS) to improve the performance of the Maintenance SOP of dam maintenance work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saputra
"Konstruksi Jembatan di Indonesia sering kali menghadapi tantangan serius dalam hal kerusakan struktural dan terbatasnya umur layanan yang memiliki dampak negatif terhadap keselamatan dan keamanan. Kondisi jembatan di Indonesia yang masih dalam kondisi baik hanya 1.2% sementara itu, jembatan lainnya telah mengalami kerusakan dan mendekati batas usia layannya.  Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan menjadi sangat penting  untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan jembatan. Sering kali pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan tidak mencapai tujuan yang diharapkan karena kurangnya prosedur pelaksanaan yang jelas, hal tersebut dapat diatasi melalui pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada pekerjaan struktur jembatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pendekatan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) dan analisis risiko yang terintegrasi dengan Building Information Modeling (BIM). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton melalui penerapan SOP yang efektif dan efisien. Penelitian ini dikumpulkan melalui analisis arsip dan wawancara dengan para ahli. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Delphi, metode deskriptif dan metode statistik Kendall’s Tau untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton.

Bridge construction in Indonesia often faces serious challenges in terms of structural damage and limited service life which has a negative impact on safety and security. The condition of bridges in Indonesia that are still in good condition is only 1.2% while other bridges have deteriorated and are approaching the limit of their service life.  Maintenance and maintenance work is very important to ensure the safety and sustainability of bridges. Often the implementation of maintenance and maintenance does not achieve the expected goals due to the lack of clear implementation procedures, this can be overcome through the development of Standard Operating Procedures (SOP) maintenance and maintenance work on bridge structure work. The method used in this research involves a Work Breakdown Structure (WBS) based approach and risk analysis integrated with Building Information Modeling (BIM). The main objective of this research is to improve the maintenance and maintenance performance of concrete bridges through the implementation of effective and efficient SOPs. The research was collected through archival analysis and interviews with experts. Data analysis was conducted using the Delphi method, descriptive method and Kendall's Tau statistical method to identify key factors affecting the performance of maintenance and maintenance of concrete bridges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shafira Nuralifah
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama di sektor transportasi, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu komponen penting dalam infrastruktur transportasi adalah jembatan, yang menghubungkan dua ujung jalan yang terpisah oleh berbagai kondisi geografis seperti sungai, lembah, dan jurang. Meskipun jumlah jembatan di Indonesia meningkat, sebagian besar jembatan memerlukan pemeliharaan dan perawatan intensif. Pemeliharaan dan perawatan jembatan sangat penting untuk menjaga fungsinya dan mencegah kerusakan serius. Faktor kegagalan pemeliharaan meliputi rendahnya regulasi, standar material, dan pedoman operasional yang buruk. Dengan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan dan perawatan struktur atas jembatan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta memberikan panduan komprehensif untuk pemilik jembatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip/studi literatur, validasi ahli, dan Metode Delphi. Hasil dari penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan dan Perawatan Struktur Atas Jembatan Beton Berbasis Work Breakdown Structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja SOP pada pemeliharaan dan perawatan jembatan.

Infrastructure development in Indonesia, particularly in the transportation sector, has rapidly progressed in recent years. One of the crucial components in transportation infrastructure is bridges, which connect two ends of a road separated by various geographical conditions such as rivers, valleys, and ravines. Although the number of bridges in Indonesia has increased, most bridges require intensive maintenance and care. Planned bridge maintenance and care are essential to maintain their functionality and prevent serious damage. Maintenance failures are often due to low regulation standards, poor material quality, and inadequate operational guidelines. Developing a Standard Operating Procedure (SOP) for the maintenance and care of bridge upper structures based on a Work Breakdown Structure (WBS) is expected to enhance the SOP's performance and provide more comprehensive guidance for bridge owners in detailing maintenance and care activities. The methods used in this research include archival analysis/literature review, expert validation, and the Delphi Method. The result of this research is a Standard Operating Procedure (SOP) for Maintenance and Care of Concrete Bridge Superstructures based on Work Breakdown Structure (WBS) to improve the SOP's performance in bridge maintenance and care."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebastian Anthony Toti
"Permasalahan dalam tahapan perencanaan teknis bangunan gedung negara, khususnya proyek pembangunan ATC Tower dan sarana penunjangnya, yang berulang menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian lebih dalam fase pembangunan proyek. Beberapa permasalahan tersebut antara lain adalah kekurangan pada dokumen Detailed Engineering Design (DED), ketidaksesuaian antara dokumen DED (Gambar, BOQ, RAB, dan RKS) dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan perencanaan teknis. Permasalahan tersebut dapat memberikan dampak pada pelaksanaan konstruksi yaitu seperti pekerjaan ulang dan penambahan waktu serta biaya proyek. Hal ini menunjukkan bahwa tahapan pekerjaan perencanaan teknis tidak berjalan efektif dan efisien. Untuk mewujudkan tahapan pekerjaan yang efisien dan efektif diperlukan adanya standarisasi prosedur operasional atau sistem tata kerja prosedural. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada tahapan perencanaan teknis proyek pembangunan ATC Tower dan sarana penunjangnya berbasis risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip/studi literatur, survei kuesioner, dan metode Delphi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 proses bisnis pada fase perencanaan teknis proyek pembangunan ATC Tower dan sarana penunjangnya yaitu Tahap Konsepsi Perancangan, Tahap Pra Perancangan, Tahap Pengembangan Rancangan dan Tahap Rancangan Detail. Pada penelitian ini juga ditemukan total 93 potensi risiko dengan 29 faktor risiko berkategori risiko tinggi.

Problems in the design and engineering phase of state buildings, especially the ATC Tower construction project and supporting facilities, are recurring phenomena that need more attention in the project development phase. Some of the problems are flaws in the Detailed Engineering Design (DED) documents, discrepancies between DED documents (Drawings, Engineer’s Estimate, BOQ, and Work Plan & Terms), and late completion of design and engineering works. These problems can have an impact on the implementation of construction, such as reworks, additional time and costs. Several problems stated indicate that the design and engineering phase is not running effectively and efficiently. To realize an efficient and effective design and engineering work, there is a need for implementing standard operating procedures or a procedural work system. This research aims to develop a standard operating procedure regarding the design and engineering works of the ATC Tower Building and supporting facilities. Methods used in this research are archive analysis/literature study, questionnaire survey, and Delphi’s method. The results of this study indicate that there are 4 business processes in the design and engineering phase of the ATC Tower and supporting facilities construction project, namely the Conceptual Stage, Pre-Engineering Plan Stage, Design Development Stage, and Detailed Design Stage. There are also a total of 93 potential risks in the design and engineering phase of the ATC Tower and supporting facilities construction project with 29 risk factors categorized as high risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ananda Haholongan
"Jembatan adalah struktur penting yang memungkinkan perlintasan di atas halangan seperti aliran air atau jalan raya. Selain memfasilitasi mobilitas, jembatan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, interaksi sosial budaya, dan keamanan negara. Jembatan dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, lokasi, dan material yang digunakan, seperti kayu, baja, beton, dan komposit. Di Indonesia, jumlah jembatan meningkat signifikan dari 2019 hingga 2022, mencapai 18.990 jembatan. Namun, 79,8% dari jembatan tersebut berada dalam kondisi rusak sedang hingga parah, yang mengancam keberlanjutan infrastruktur. Beberapa kasus keruntuhan jembatan seperti Kutai Kartanegara, Mandastana, Widang, Bocimi, Kacangan, dan Perawang menunjukkan masalah dalam desain, konstruksi, dan pemeliharaan. Pentingnya pemeliharaan dan perawatan untuk menjaga keberlanjutan jembatan telah ditekankan oleh berbagai ahli. Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemeliharaan dan perawatan jembatan. Fokus penelitian ini adalah pada pentingnya SOP berbasis WBS dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur bawah jembatan beton untuk menjaga keberlanjutan jembatan di Indonesia melalui peningkatan kinerja SOP. Dengan meningkatkan kinerja SOP dari suatu prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan struktur bawah jembatan diharapkan dapat berdampak terhadap keberlanjutan jembatan di Indonesia.

A bridge is an important structure that allows crossings over obstacles such as water flows or highways. Besides facilitating mobility, bridges contribute to economic growth, socio-cultural interactions, and national security. Bridges can be classified based on their function, location, and materials used, such as wood, steel, concrete, and composite. In Indonesia, the number of bridges increased significantly from 2019 to 2022, reaching 18,990 bridges. However, 79.8% of these bridges are in moderate to severe damage condition, threatening infrastructure sustainability. Several bridge collapse cases, such as Kutai Kartanegara, Mandastana, Widang, Bocimi, Kacangan, and Perawang, indicate problems in design, construction, and maintenance. The importance of maintenance and care to sustain bridges has been emphasized by various experts. Standard Operating Procedures (SOP) can be used to optimize bridge maintenance and care. This research focuses on the importance of WBS-based SOP in the maintenance and care of concrete bridge substructure components to maintain bridge sustainability in Indonesia through improved SOP performance. By enhancing the performance of SOP in the maintenance and care procedures of bridge substructures, it is expected to impact the sustainability of bridges in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilyan Hendra Suryawan
"Sebuah rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) requirement engineering pada pengembangan perangkat lunak di LIPI telah disusun. LIPI merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas untuk melakukan riset di bidang ilmu pengetahuan. SOP requirement engineering disusun menggunakan Soft System Methodology (SSM) dan Scrum sebagai framework pengembangan perangkat lunak yang digunakan. Scrum merupakan bagian dari metode Agile yang sangat cepat terhadap perubahan. SOP ini disusun berdasarkan studi literatur, SBOK™ Guide sebagai Best Practice, dan penelitian sebelumnya yang relevan sebagai acuan untuk menentukan tahap requirement engineering pada Scrum. Metode yang digunakan pada penelitan ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, FGD, studi dokumen, dan observasi. Analisis tematik digunakan sebagai metode dalam pengolahan datanya. Hasil rancangan SOP requirement engineering ditujukan sebagai petunjuk atau pedoman standar dalam menyusun requirement engineering pada pengembangan perangat lunak di LIPI. Dengan dihasilkannya rancangan SOP requirement engineering ini, diharapkan perangat lunak yang dihasilkan menjadi berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

A design of Standard Operational Procedure (SOP) requirement engineering on software development in LIPI has been prepared. LIPI is a Non-Ministerial Government Institution involved in conducting research in the field of science. SOP requirement engineering is made using Soft System Methodology (SSM) and implemented Scrum as a software development framework. Scrum is part of the Agile method which is known to rapidly adapt towards change. This SOP is compiled based on literature studies, SBOK™ Guide as Best Practice, and previous relevant research as a reference to determine the requirement engineering stage in Scrum. The method being applied in this research is the qualitative method. The method to collect data in this research was made by conducting interviews, FGD, document study, and observation. Thematic analysis method was also applied in data processing.The Design of SOP requirement engineering was aimed to be the Guidance or standard guidelines to create a requirement engineering on the software development in LIPI. Lastly, a high quality software that meets the needs of the users is expected, with this design of SOP requirement engineering"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>