Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Amaris Naura Shaliha
"Bali, dengan keindahan alamnya dan nilai-nilai spiritual yang kuat, telah lama menjadi destinasi pemulihan yang populer. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana arsitektur tradisional Bali, khususnya filosofi Tri Hita Karana, diterapkan dalam desain fasilitas pemulihan di Bali untuk menciptakan atmosfer penyembuhan yang holistik. Konsep Tri Hita Karana yang mengajarkan harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam, diterjemahkan dalam desain ruang yang memadukan elemen-elemen alami dan spiritual, seperti penggunaan material alami, tata ruang terbuka, serta hubungan dengan alam sekitar. Penelitian ini juga membahas tentang keautentikan arsitektur Bali yang dibagi menjadi frontstage authenticity (keaslian yang tampak di ruang wisata) dan backstage authenticity (keaslian yang berasal dari budaya asli Bali), yang keduanya berperan dalam menciptakan pengalaman pemulihan yang bermakna bagi wisatawan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada fasilitas pemulihan di Bali, The Yoga Barn dan Ubud Traditional Spa, untuk menganalisis bagaimana penerapan filosofi Tri Hita Karana dan integrasi elemen-elemen alami mendukung keseimbangan fisik, mental, dan spiritual pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan arsitektur tradisional Bali yang autentik mampu menciptakan atmosfer yang mendalam, mendukung proses penyembuhan secara holistik, dan memberikan pengalaman reflektif yang mendalam bagi para wisatawan yang mencari kedamaian batin di tengah kehidupan modern yang serba cepat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peran penting arsitektur tradisional Bali dalam menciptakan ruang yang mendukung pemulihan holistik dan kesejahteraan.

Bali, with its natural beauty and strong spiritual values, has long been a popular destination for wellness. This study explores how traditional Balinese architecture, particularly the philosophy of Tri Hita Karana, is applied in the design of wellness facilities in Bali to create a holistic healing atmosphere. The Tri Hita Karana concept, which teaches harmony between humans, God, and nature, is translated into spatial design that integrates natural and spiritual elements, such as the use of natural materials, open layouts, and connections with the surrounding environment. This study also discusses the authenticity of Balinese architecture, which is divided into frontstage authenticity (authenticity visible in tourist spaces) and backstage authenticity (authenticity rooted in Balinese culture), both of which play a role in creating a meaningful healing experience for visitors. The research method used is a case study of wellness facilities in Bali, The Yoga Barn and Ubud Traditional Spa, to analyze how the application of the Tri Hita Karana philosophy and integration of natural elements support the physical, mental, and spiritual balance of visitors. The research findings show that the application of authentic traditional Balinese architecture creates a profound atmosphere, supports holistic healing processes, and provides a deep reflective experience for visitors seeking inner peace in the midst of a fast-paced modern life. This study is expected to provide insights into the important role of traditional Balinese architecture in creating spaces that support holistic recovery and well-being."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davison, Julian
Jakarta : Periplus, 1999
720.959 86 DAV b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Danes, Popo
Jakarta: Imaji Media Pustaka, 2011
R 720.959 86 DAN n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"ABSTRAK
Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengungkapkan bentuk-bentuk adegan erotis yang terdapat di dalam karya seni prasi ali. Seni prasi yang dimaksudkan disini adalah gambar yang dibuat di atas daun lontar, Selanjutnya, bentuk-bentuk adegan erotis tersebut dijadikan bahan untuk melakukan kritik seni yaitu untuk menemukan kaidah estetik yang melatarbelakangi karya seni prasi tersebut.
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah melakukan penilaian secara obyektif atas realitas adegan erotis yang ditemukan dalam seni prasi Bali. Sehingga di dalam memandang adegan-adegan erotis yang terdapat dalam seni prasi tersebut menjadi proporsional, dan dapat megungkapkan kaidah-kaidah estetik yang mempengaruhi sampai terlahirnya sebagai sebuah genre seni yang memiliki motif dan karakteristik tersendiri.
Analisis dan kritik estetik [aesthetic criticism] yang dulakukan atas unsur adegan erotis tersebut adalah dengan berpegang pada teori bentuk estetik [aesthetic form] yang dirumuskan oleh The Liang Gie dalam bukunya Garis besar Estetik [Filsafat Keindahan]. Dalam penerapan teori tersebut, penetuan gambar-gambar yang berupa adegan erotis di dalam seni prasi Bali dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif, serta dibantu dengan teknik foto yang disebut micro-piece.
Namun, dalam penelitian ini pengambilan contoh belum secara komprehensif, tetapi masih terbatas pada beberapa naskah prasi. Sekalipun demikian, suatu kesimpulan yang dapat dicapai dalam penelitian ini, bahwa seni prasi sebagai genre seni [rupa] yang memiliki motif dan karakterisitik tersendiri, yang menunjukkan adanya pengambilan pada sumber karya sastra tertentu dan menampilkan pengaruh dari "dunia pewayangan". Nilai-nilai estetik banyak dipengaruhi oleh poetika Sansekerta, yakni yang disebut srengara rasa, yang mencangkup vipralambha-srengara dan sambhoga-srengara, sebagai unsur yang esensial di samping sembilan rasa [nawa rasa] lainnya.**"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hobart, Angela
Oxford: Blackwell Publishing, 1996
959.86 HOB p;959.86 HOB p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Bawa
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
499.25 IWA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kusparyati Boedhijono
"ABSTRAK
Lingga statues are found every where in Balinese villages. Its shape looks like a small pillar with special characters on its body, and known as a symbol of the god Siwa in Hindu religion. Lingga is still worshipped by the Hindus in Bali, although now the ceremonies are not real done by the people in some pura where the linggas are kept.
As the result of the activity in data collecting on this prelimenary research there are found some variety on the 293 ancient linggas in Bali. This fact makes some problem to identify what kind of functions and religious ceremonies are related from the shape of the lingga. It is considered that there are some religious sect worshipped the lingga in its form in Bali, especially in ancient time and may be there are also some meaning according to its shapes and variaties. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
499.2 KED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ide Anak Agung Gde Agung, 1921-1999
Yogyakarta : Duta Wacana University Press, 1990
959.8 IDE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Baliologi, 1986
899.223 8 DON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>