Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisya Orchianne Hasan
"Usaha pengubahan bangunan menjadi bangunan hijau (green retrofitting) semakin mendapat perhatian dengan adanya konsep keberlanjutan yang sedang diterapkan di dunia; khususnya dalam usaha menerapkan konsep keberlanjutan pada bangunan eksisting. Mendukung inisiatif tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan tinjauan menyeluruh atas manfaat penerapan green retrofitting khususnya dalam membantu mencapai tujuan keberlanjutan pada bangunan eksisting. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan faktor kesuksesan kritis dalam menerapkan green retrofitting di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah uji interval kepercayaan dan metode DEMATEL-ANP untuk menentukan faktor kesuksesan mana yang paling kritis dalam penerapan green retrofitting. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa manfaat penerapan green retrofitting berkontribusi sama besarnya pada empat aspek keberlanjutan: sosial, lingkungan, ekonomi, dan teknis. Sedangkan, faktor kesuksesan kritis dalam penerapan green retrofitting dalam tingkat dimensi ialah sumber daya manusia. Faktor yang berperan penting pada tingkat meliputi (C1) Dukungan SDM terhadap penerapan green building, (C7) tersedianya penilaian, (C8) kesanggupan pembiayaan proyek, (C14) tersedianya teknologi dan sistem yang akan diterapkan, (C16) pekerjaan pengubahsesuaian, dan (C19) pemeliharaan. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan pembuat kebijakan, panduan bagi industri, dan mendukung inisiatif green retrofitting.

The effort to convert buildings into green buildings (green retrofitting) is gaining more attention in line with the sustainability concept being implemented globally, particularly in the effort to apply sustainability principles to existing buildings. To support the initiative, this study aims to provide a comprehensive review of the benefits of implementing green retrofitting, especially in helping to achieve sustainability goals for existing buildings. Furthermore, this study also aims to identify critical success factors for implementing green retrofitting in Indonesia. The methods used in this study are confidence interval testing and the DEMATEL-ANP method to determine the critical success factors in green retrofitting implementation. The results of the study show that the benefits of implementing green retrofitting contribute equally to four aspects of sustainability: social, environmental, economic, and technical. For the critical success factors in implementing green retrofitting, the study found that human resources dimension is the most influential factor. Key criteria include (C1) HR support on green building implementation, (C7) the availability of assessments, (C8) project financing capability, (C14) the availability of technology and systems to be applied, (C16) retrofitting work, and (C19) maintenance. The results of this study can serve as considerations for policymakers, a guide for the industry, and a means to support the green retrofitting initiative. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faizurrahman
"Analisis risiko pada aktivitas pekerjaan WBS Green Retrofitting berbasis GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 pada Aspek EEC dan Aspek IHC masih belum dilakukan. Pelaksanaan Green Retrofitting merupakan konsep yang relatif baru di negara berkembang, sehingga sehingga risiko proyek Green Retrofitting kemungkinan lebih besar dan kompleks dibandingkan risiko pada proyek konvensional. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh estimasi biaya pada pekerjaan Green Retrofitting yang dipengaruhi oleh faktor risiko yang dominan. Penelitian menggunakan metode regresi linier, melalui aplikasi SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengaruh terhadap biaya Green Retrofitting adalah kelangkaan material serta fluktuasi harga material Green Products.

Risk analysis on green retrofitting WBS work activities based on GBCI and PUPR Regulation Number 21 of 2021 on EEC and IHC aspects has not yet been carried out. The implementation of Green Retrofitting is relatively a new concept in developing countries, so that the risks of Green Retrofitting are likely to be greater and more complex than those of conventional projects. This study aims to identify the effect of cost estimation on Green Retrofitting work which is influenced by the dominant risk factors. This research uses linier regression method, through the SPSS application. It is known some of the dominant risks that affect the cost of Green Retrofitting are material scarcity and fluctuations in the price of Green Product’s materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arkan Akhyari
"Penelitian mengenai risiko pengubahsuaian (Green Retrofitting) belum banyak dilakukan. Hal tersebut tercermin dari masih sedikit nya pengaplikasian pengubahsuaian di negara berkembang salah satunya di Indonesia. Padahal pengubahsuaian bangunan lama menjadi salah satu faktor utama tercapainya target nol emisi karbon di tahun 2040. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Sumber atau Faktor Risiko dan Risiko Tinggi (High Risk) pada pelaksanaan pekerjaan Green Retrofitting aspek tepat guna lahan (ASD) dan konservasi air (WAC) yang berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan Green Retrofitting. Penelitian risiko ini berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS) yang berbasis pada Rating Tools GREENSHIP Existing Building dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Dengan menggunakan metode regresi linear, serta dibantu software SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengruh terhadap biaya green retrofitting salah satunya adalah kelangkaan material yang sesuai dengan spesifikasi green retrofitting.

Research on the risks of green retrofitting has not been widely conducted. This is reflected in the fact that there are still few applications of retrofitting in developing countries, including Indonesia. Even though the conversion of old buildings is one of the main factors in achieving the net zero emission (NZE) target in 2040. The purpose of this study is to determine the sources or risk factors and high risks in the implementation of Green Retrofitting work in the aspects of appropriate site development (ASD) and water conservation (WAC) that affect the cost of implementing Green Retrofitting. This risk research is based on the Work Breakdown Structure (WBS) which is based on the GREENSHIP Existing Building Rating Tools and Permen PUPR Number 21 of 2021. By using the linear regression method, and assisted by SPSS software. It is known that several dominant risks that affect the cost of green retrofitting, one of which is the scarcity of materials that are in accordance with green retrofitting specifications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Puteri Azzahra
"Pertumbuhan gedung bertingkat tinggi berpotensi terhadap meningkatnya emisi yang disebabkan oleh penggunaan energi, air dan listrik dalam pengoperasian gedung tersebut. Dalam rangka mewujudkan Net Zero Emission, gedung yang sudah terbangun perlu meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan dengan cara green retrofitting. Dengan begitu pada penelitian ini dilakukan komparasi regulasi pelaksanaan green retrofitting di Indonesia dengan negara lain yaitu Singapura, Malaysia dan Hong Kong, dengan harapan ditemukannya perbedaan yang dapat menjadi rekomendasi dalam mendorong pelaksanaan green retfotting di Indonesia. Menurut hasil penelitian,  penerapan penilaian green retrofitting di Indonesia perlu adanya tolok ukur mengenai inovasi, insentif dalam bentuk non-finansial, serta perlu adanya kolaborasi dalam penyusunan regulasi antar pemerintah dan pihak swasta dalam mengintegrasikan sertifikasi.

The growth of high-rise buildings has the potential to increase emissions caused by the use of energy, water and electricity in the operation of the building. In order to encourage Net Zero Emissions, buildings that have been built need to minimize their impact on the environment by means of green retrofitting. Therefore, in this study a comparison was made of regulations implementing green retrofitting in Indonesia with other countries, namely Singapore, Malaysia and Hong Kong, with the hope that in the end, the differences that are found with the hope of finding differences that can be a recommendation in encouraging the implementation of green retrofitting in Indonesia. According to the results of the research, the implementation of green retrofitting assessment in Indonesia needs benchmarks regarding innovation, incentives in non-financial forms, and the need for collaboration in drafting regulations between the government and the private sector in integrating certification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Agnes Christin
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung pada pasal 107 Standar Teknis penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau dikenakan pada bangunan gedung baru dan bangunan gedung yang sudah ada, bangunan peribadatan adalah bangunan dengan kategori Bangunan Gedung klas 9b dengan luas di atas 10.000m2. Bangunan masjid pada fungsinya adalah sarana peribadatan yang membutuhkan kenyamanan dalam ibadah. Nilai kenyaman yang dibutuhan adalah merupakan beberapa aspek pemenuhan nilai-nilai green pada bangunan masjid. Pada objek studi kasus yang diteliti, bangunan masjid ini merupakan bangunan retrofit dengan konsep green building dan sudah bersertifikasi edge dan belum tersertifikasi Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). Pada penerapan konsep green building retrofit pada bangunan tersebut dibutuhkan biaya yang awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan biasa lainya. Namun, dengan konsep green building yang berfokus pada efisiensi energi sepanjang life cycle proyek, penerapan konsep tersebut tentunya dapat menurunkan biaya operasional mencapai 10% dan dapat mengurangi biaya pemeliharan sebanyak 20 % dari sebelumnya (Mita Defitri, 2023). Diperlukan identifikasi setiap tahapan pada bagunan retrofit green building untuk dapat memaksimalkan permasalahan biaya awal yang dibutuhkan pada pelaksanaan bangunan green retrofit masjid. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis komponen biaya green retrofit dengan metode Life cycle cost (LCC) dengan mempertimbangkan risiko dominan pada tahapan green retrofit bangunan masjid untuk dapat mengetahui kinerja investasi. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan kinerja investasi masing-masing integrasinya terhadap risiko dominan yang akan menjadi keputusan investasi.

Based on the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 16 of 2021 concerning the Implementation Regulations of Law Number 28 of 2002 concerning Building Buildings in article 107 of the Technical Standards for the implementation of Green Building Buildings imposed on new buildings and existing buildings, worship buildings are buildings with Building category class 9b with an area above 10,000m2. The mosque building in its function is a means of worship that requires comfort in worship. The comfort value needed is some aspects of the fulfillment of green values in the mosque building. In the case study object studied, this mosque building is a retrofit building with the concept of green building and has been edge certified and not yet certified by the Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). The application of the green building retrofit concept to the building requires higher initial costs compared to other ordinary buildings. However, with the concept of green building that focuses on energy efficiency throughout the life cycle of the project, the application of the concept can certainly reduce operational costs by 10% and can reduce maintenance costs by 20% from before (Mita Defitri, 2023). It is necessary to identify each stage in the green building retrofit to be able to maximize the initial cost problems required in the implementation of the mosque green retrofit building. Therefore, this research analyzes the cost components of green retrofits with the Life cycle cost (LCC) method by considering the dominant risks at the green retrofit stage of the mosque building to determine investment performance. The results of the analysis result in the investment performance of each integration of the dominant risk which will become an investment decision."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiawan Pangestu
"Saat ini masih terdapat kawasan industri yang belum bisa memberikan dampak baik terhadap lingkungan. Dalam merencanakan dan membangun konsep hijau 10-20% lebih mahal dari pada bangunan konvensional. Dalam hal ini Kawasan Industri untuk memberikan dampak yang baik terhadap lingkungan, dapat melakukan proses Green Retrofitting dengan acuan assessment berdasarkan kaidah-kaidah Petunjuk Teknis Permen PUPR No. 1 Tahun 2022, yang di dalamnya terdapat tiga peringkat. Setelah diterapkannya proses Green Retrofitting pada Kawasan Industri XXX. Diperoleh nilai sebesar 70 poin dengan nilai Rp 24.352.030.022,- pada kondisi awal. Setelah dilakukan assessment dan penyesuaian RAB menjadi tingkat Pratama diperoleh nilai sebesar 84 poin dengan nilai RAB sebesar Rp 27.409.030.022,-, sedangkan untuk menjadi tingkat Madya diperoleh nilai sebesar 116 poin dengan nilai RAB sebesar Rp 28.013.580.022,-, sedangkan untuk menjadi tingkat Utama sebesar 135 poin dengan nilai RAB sebesar Rp 28.872.580.022,-. Secara presentasi peningkatan RAB untuk mencapai tingkat Pratama terdapat penambahan biaya sebesar 11,15%, sedangkan untuk mencapai tingkat Madya membutuhkan penambahan biaya sebesar 13,07% dan tingkat Utama sebesar 15,66% dari biaya awal.

Many industrial estate still failed to positively impact the environment. Implementing and constructing green concepts typically costs 10-20% more than traditional buildings. To improve environmental impact, industrial estate can undergo Green Retrofitting based on the guidelines provided in Technical Instructions Permen PUPR No. 1 of 2022, which outlines three rating levels. Following the Green Retrofitting process in the XXX Industrial Area, the initial assessment yielded a score of 70 points with a cost of Rp 24,352,030,022. After reassessment and adjustment of the Budget Plan (RAB) to achieve the Pratama level, the score increased to 84 points with an RAB of Rp 27,409,030,022. For the Madya level, the score reached 116 points with an RAB of Rp 28,013,580,022, and for the Utama level, the score reached 135 points with an RAB of Rp 28,872,580,022. The cost increases to achieve these levels were 11.15% for Pratama, 13.07% for Madya, and 15.66% for Utama, compared to the initial cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mandalika Driva Notraini
"Green retrofit menjadi salah satu solusi yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon oleh bangunan. Di Indonesia, terdapat beberapa penilaian yang digunakan untuk pekerjaan green retrofitting diantaranya Greenship rating tools dan Permen PUPR No.21 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan struktur WBS berdasarkan kedua sumber literatur tersebut. Terdapat 3 tahapan pekerjaan, 23 proses tahap pekerjaan, 62 metode dan pendukung proses, serta 250 aktivitas pada susunan WBS pekerjaan green retrofitting untuk aspek IHC berdasarkan GBCI dan Permen PUPR No. 21 Tahun 2021. Perencanaan sumber daya yang akurat juga diperlukan untuk mencapai sertifikasi green building. Melalui sejumlah pengujian, penelitian ini mengidentifikasi aktivitas yang berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

Green retrofitting is one of the solutions to reduce carbon emissions by buildings. In Indonesia, there are several assessments used for green retrofitting work including Greenship rating tools and Permen PUPR No.21 of 2021. This research aims to develop a WBS structure based on these two literature sources. There are 3 stages of work, 23 work stage processes, 62 methods and supporting processes, and 250 activities in the WBS structure of green retrofitting work for the IHC aspect based on GBCI and Permen PUPR No. 21 of 2021. Accurate resource planning is also required to achieve green building certification. Through a number of tests, this research identifies activities that affect the accuracy of resource planning.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hafizh Setiawan
"Emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2000 hingga menjadikannya sebagai penghasil per kapita terbesar kelima di dunia pada tahun 2020. Analisis tolok ukur pelaksanaan green retrofitting bangunan gedung bertingkat tinggi dilakukan dengan cara analisis arsip pada kriteria penilaian GBCI dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Pengembangan Struktur WBS pekerjaan green retrofitting gedung kantor bertingkat tinggi pada aspek MRC berdasarkan GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tersusun atas 3 (tiga) siklus proyek, 16 (enam belas) jenis pekerjaan, 41 (empat puluh satu) metode dan pendukung proses, dan 78 (tujuh puluh delapan) aktivitas pekerjaan. Indikator tolok ukur pekerjaan green retrofitting dari aspek MRC pada rating tools GREENSHIP terdiri dari MRC P1 Fundamental Refrigerant, MRC P2 Material Purchasing Policy, MRC P3 Waste Management Policy, MRC 1 Non ODS Usage, MRC 2 Material Purchasing Practice, MRC 3 Waste Management Practice, MRC 4 Hazardous Waste Management, dan MRC 5 Management of Used Good. Sedangkan, pada Daftar Simak Kinerja BGH untuk Bangunan Yang Sudah Ada Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 terdiri dari Tahap Pemanfaatan dan Tahap Pembongkaran

Indonesia's greenhouse gas emissions have continued to increase significantly since 2000, making it the fifth largest per capita emitter in the world in 2020. The benchmark analysis of the implementation of green retrofitting of high-rise buildings is carried out by means of archival analysis on the GBCI assessment criteria and the Minister of PUPR Regulation Number 21 of 2021. The development of the WBS structure for green retrofitting of high-rise office buildings in the MRC aspect based on GBCI and Permen PUPR Number 21 of 2021 is composed of 3 (three) project cycles, 16 (sixteen) types of work, 41 (forty-one) methods and supporting processes, and 78 (seventy-eight) work activities. The benchmark indicators of green retrofitting work from the MRC aspect of the GREENSHIP rating tools consist of MRC P1 Fundamental Refrigerant, MRC P2 Material Purchasing Policy, MRC P3 Waste
Management Policy, MRC 1 Non ODS Usage, MRC 2 Material Purchasing Practice, MRC 3 Waste Management Practice, MRC 4 Hazardous Waste Management, and MRC 5 Management of Used Good. Meanwhile, the BGH Performance Checklist for Existing Buildings Permen PUPR Number 21 of 2021 consists of the Utilization Stage and Demolition Stage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Arjuna
"Di Indonesia, pekerjaan green retrofitting mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan rating tools GBCI. Digunakan pendekatan WBS untuk membagi pekerjaan menjadi tingkatan yang lebih sederhana, dengan menggabungan 2 (dua) standar pekerjaan green retrofitting bangunan kantor bertingkat tinggi dari aspek konservasi dan efisiensi energi menjadi 5 tingkatan yang mudah untuk dikelola. Melakukan retrofitting bangunan dapat menghemat penggunaan energi sebesar 50% - 70%. Upaya pemaksimalan pekerjaan green retrofitting dipengaruhi oleh akurasi perencaan WBS serta akurasi perencaan sumber daya pada proyek. Penelitian yang dilakukan dibatasi untuk pekerjaan green retrofitting bangunan gedung kantor bertingkat tinggi aspek konservasi dan efisiensi energi (EEC). Data dikumpulkan menggunakan metode studi literatur, analisis arsip, analisa deskriptif, dan kuesioner yang diuji mengunakan analisa delphi, serta analisa statistik mengunakan uji homogenitas, uji kecukupan data, validitas internal, reliabilitas data, dan validitas eksternal. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator/aktivitas pada struktur WBS yang penting dan berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

In Indonesia, the term "green retrofitting" refers to Minister of Public Works Regulation Number 21 of 2021 and the GBCI rating tools. The Work Breakdown Structure (WBS) approach is utilized to divide the work into simpler levels,by combining two green retrofitting standards for high-rise office buildings, focusing on conservation and energy efficiency, into five manageable levels. Retrofitting buildings can result in energy savings of 50% - 70%. The effectiveness of green retrofitting efforts is influenced by the accuracy of WBS planning and resource planning in the project. The research is limited to green retrofitting of high-rise office buildings, specifically focusing on conservation and energy efficiency aspects (EEC). Data is collected using literature study, archival analysis, descriptive analysis, and questionnaires tested with Delphi analysis, as well as statistikal analysis using tests for homogeneity, data adequacy, internal validity, data reliability, and external validity. The results of this research aim to identify the important indicators/activities in the WBS structure that significantly affect resource planning accuracy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Aurelia Pasha
"Green retrofit merupakan salah satu langkah bagi Indonesia untuk mengurangi emisi GRK. Melalui retrofitting, bangunan eksisting dapat dimanfaatkan untuk tujuan keberlanjutan yang mengurangi pengeluaran berlebihan. Untuk mengimplementasi bangunan konvensional menjadi bangunan hijau, terdapat 2 (dua) penilaian yang dapat digunakan yaitu Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan Rating Tools GBCI. Dalam menyusun struktur WBS pekerjaan retrofitting gabungan dari Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan GBCI khususnya aspek BEM, terdapat 74 aktivitas untuk menilai pekerjaan green retrofitting pada bangunan gedung kantor bertingkat tinggi. Agar pekerjaan green retrofitting dapat berjalan maksimal serta dapat mencapai target dan dapat selesai tepat pada waktu seperti yang telah direncanakan, maka dapat lebih memperhatikan sumber daya dari proyek tersebut. Penelitian hanya terbatas pada bangunan gedung kantor bertingkat tinggi khususnya aspek BEM. Hasil kuesioner dianalisa menggunakan metode analisis delphi, metode RII, dan metode statistik seperti uji homogenitas, kecukupan data, validitas, reliabilitas, dan regresi linier. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas yang penting dan berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

Green retrofit is one step for Indonesia to reduce GHG emissions. Through retrofitting, existing buildings can be utilized for sustainability purposes by reducing excessive expenditure. To implement conventional buildings into green buildings, there are 2 (two) assessments that can be used, namely Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 and the GBCI Rating Tools. In compiling the WBS structure for combined retrofitting work from PUPR Ministerial Regulation Number 21 of 2021 and GBCI especially the BEM aspect, there are 74 activities to assess green retrofitting work on high-rise office buildings. In order for the green retrofitting work to run optimally and be able to achieve the target and be completed on time as planned, it can pay more attention to the resources of the project. Research is only limited to high-rise office buildings, especially aspects of BEM. Questionnaire results were analyzed using the Delphi analysis method and statistics such as homogeneity test, data adequacy, validity, reliability, and linear regression. The result of this research is to know which activities are important and influence the accuracy of resource planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>