Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Ansharah Rammon
"Grease merupakan pelumas padat atau semi-cair yang penting dalam berbagai peralatan berputar, termasuk bearing pada kereta. Efektivitas grease dapat dipengaruhi oleh suhu, tekanan internal, dan kondisi lapangan yang dapat menyebabkan masalah seperti kebocoran dan kegagalan bearing. Adanya insiden kebocoran grease di luar jadwal perawatan pada tapered roller bearing kereta moda raya terpadu di Indonesia. Menurut panduan perawatan dari pabrikan bearing, penggantian bagian penting harus dilakukan setiap 4 tahun atau 480.000 km. Namun, pada jarak tempuh 270.000 km,bearing tersebut sudah mengalami kebocoran grease. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki penyebab kebocoran grease pada bearing kereta moda raya terpadu, terutama tapered roller bearing. Beberapa inspeksi dan uji dilakukan untuk mengevaluasi penyebab kebocoran grease. Pada saat dilakukan perawatan rutin ditemukan adanya bekas gesekan, suara retakan ketika bearing diputar, dan kontaminan seperti silikon, seng, dan aluminium di dalam sampel grease, hal ini meningkatkan kemungkinan kegagalan bearing akibat kebocoran grease. Pelumasan yang buruk, cap screw yang longgar, dan gerakan eksternal bisa menjadi penyebab insiden ini, sedangkan pemeriksaan besar torsi pada cap screw hanya dilakukan selama perawatan besar, yaitu setiap 1.000.000 km. Pada referensi lain, pemeriksaan seharusnya dilakukan setiap 4 bulan, dikarenakan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi umur bearing dan grease.

Grease, a solid or semi-liquid lubricant, is essential in various equipment, including bearings in trains. The effectiveness of grease can be affect by temperature, internal pressure, and operating conditions, leading to issues like grease leakage and bearing failure. An incident of grease leakage was happened outside the maintenance schedule on tapered roller bearing of rapid transit train in Indonesia. According to inspection guide from the bearing manufacturer, heavy maintenance, including replacement of major important part should be performed every 4 years or 480,000 km. However, at a mileage of 270,000 km, the bearing has already experienced grease leakage, therefor this study investigates the causes of grease leakage on rapid transit train bearing, especially tapered roller bearing. A few inspections and tests were done to evaluate the cause of grease leakage. Routine maintenance discovered there are friction marks, cracked noise and contaminants like silicon, zinc, and aluminium inside the sample of the tapered roller bearing grease which increase the possibilities of bearing failure caused by grease leakage. Poor lubrication, loosen cap screw, and external movement could be the cause of this incident. Torque meter checks on the cap screw are currently performed only during major maintenance, which is 1,000,000 km, which according to other reference, the check should be done every 4 months. An important check such as torque meter check on cap screw and regular inspections are recommended to be done every 4 months to maintain bearing condition and prevent grease leakage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
"Bantalan merupakan komponen sangat penting dalam suatu mesin karena berfungsi untuk menumpu poros berbeban sehingga putaran poros dapat berlangsung secara halus dan aman. Oleh karena komponen ini selalu bergerak, maka ia memiliki umur hingga pada saatnya mencapai kondisi aus ataupun rusak. Pada alat uji tarik kecil yang telah dibuat oleh Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, dilakukan analisa umur bantalan sehingga dapat diketahui apakah mampu menerima beban uji sesuai dengan spesifikasi yaitu 500 kg atau tidak. Hal yang dilakukan tidak hanya dari aspek analisa teoritis, namun juga dari segi perawatannya, sehingga faktor - faktor yang mempengaruhi umur bantalan dapat diketahui. Hasil analisa menunjukkan jenis bearing yang digunakan memiliki umur yang sangat singkat. Dengan gaya aksial sebesar 2427,08 kg bearing atas dan bearing bawah hanya berumur 1,22 jam. Dari segi perawatan perlu dilakukan penambahan aksesoris karet penutup untuk bagian sliding dari bantalan.

Bearing is a very important component in a machine because it serves to rivet shaft under load so that the axis of rotation can take place smoothly and safely. Because these components are always moving, so he has a life until the time reaches the condition of worn or damaged. Tensile test on a small tool that was created by the Department of Mechanical Engineering University of Indonesia, bearing life is analyzed so as to know whether the test is capable of receiving loads in accordance with the specification that is 500 kg or not. This is done not only in a theoretical analysis, but also in terms of treatment, so the factors that affecting bearing life can be known. Results of analysis indicate the type of bearing used has a very short life. With axial force of 2427,08 kg bearing upper and lower bearing was only 1,22 hours. In terms of treatment necessary to cover the addition of rubber accessories for the sliding of the pads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Susilowati
"Gemuk merupakan pelumas semi-solid yang secara luas diaplikasikan untuk mengurangi gesekan, panas, dan keausan pada permukaan mesin yang bergesekan. Gemuk overbased calcium sulfonate (Ca-sulfonat) memiliki performa antiwear sama baiknya dengan gemuk yang ditambahkan aditif anti-wear. Gemuk ini dibuat menggunakan minyak goreng kelapa sawit sebagai minyak dasar dengan Linear Alkyl Benzene Sulfonic Acid (LABSA), kalsium hidroksida, dan kalsium karbonat sebagai pengental. Pada penelitian ini dilihat pengaruh penambahan Ca-sulfonat terhadap gemuk kalsium oleat kompleks (Ca-oleat-asetat) untuk mengurangi keausan. Gemuk Ca-oleat-asetat terdiri dari asam oleat epoksidasi sebagai asam lemak serta asam asetat sebagai agen pengompleks. Gemuk Ca-oleat-asetat divariasikan dalam rentang 0 – 100% untuk mendapatkan gemuk NLGI 2 atau multipurpose grease. Gemuk dibuat dengan cara mencampurkan semua bahan di reaktor terbuka, sebutan gemuk gabungan ini adalah gemuk Ca-oleat-sulfonat. Gemuk mengalami proses saponifikasi, pendinginan, dan homogenisasi menggunakan hand mixer. Selanjutnya dilakukan uji karakteristik performa gemuk yaitu uji penetrasi, uji tekstur fibril, uji dropping point, dan uji four ball dengan kecepatan putaran 1150 rpm dan beban 62 kg selama 60 menit. Gemuk Ca-oleat-sulfonat yang dihasilkan memiliki performa anti-wear dan panjang mulur yang lebih baik dibandingkan gemuk 100% Ca-oleat-asetat. Persentase gemuk terbaik Ca-oleat-asetat/Ca-sulfonat berada pada 50:50 yang mengandung 38,2% sabun dari total massa gemuk dengan hasil nilai keausan 0,7 mg; kemuluran 4,6 cm; dan dropping point 220 °C.

Grease is a semi-solid lubricant widely applied to reduce friction, heat, and wear on rubbing machine surfaces. Overbased Calcium Sulfonate Grease (Ca-sulfonate) has anti-wear performance comparable to grease with added anti-wear additives. This grease is made from palm cooking oil as a base oil with Linear Alkyl Benzene Sulfonic Acid (LABSA), calcium hydroxide, and calcium carbonate as a thickener. This study is to know how adding Ca-sulfonate affects calcium oleic complex grease (Ca-oleic-acetate) in reducing wear. Ca-oleic-acetic grease consists of epoxidized oleic acid as a fatty acid and acetic acid as a complexing agent. Ca-oleic-acetate grease is varied in the 0 – 100% range to get NLGI 2 grease or multipurpose grease, combination of grease is called Ca-oleic-sulfonate grease. Grease was manufactured by mixing all the ingredients in an open reactor. Grease went through saponification, cooling, and homogenization using a hand mixer. Furthermore, grease performance characteristics such as penetration, fibril texture, dropping point, and four balls at 1150 rpm and 62 kg for 60 minutes were tested. The best grease percentage of Ca-oleic-acetate/Ca-sulfonate was at 50:50, which contains soap 38.2% of the total mass of grease with 0.7 mg of wear, tackiness of 4.6 cm, and a dropping point of 220 °C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutopo
"ABSTRAK
Proses semprot logam merupakan suatu proses perlakuan permukaan untuk memperoleh ketahanan aus yang lebih baik dari logam induknya dan bisa juga untuk memperbaiki dimensi material yang mengalami pengecilan. Pada penelitian iui digunrakan paduan babbitt sebagai umpan dalam bentuk umpan kawat yang dicairkan oleh nyala api dari gas oksigen-asetilen. Paduan babbit itu sering digunakan sebagai bantalan karena memiliki sifat tahan aus dan bersifat sebagai pelumas.
Dalam penelitian ini digunakan dua parameter proses semprot logam yaitu kecepatan umpan dan jarak semprot. Adapun kecepatan umpan yang dicimbil adalah 1/54 m/det dan 1/61 m/det, dengan jarak semprot 7,63, 12,70, 17,78 cm. Dari parameter tersebut dapat dipelajari karakteristlik hasil pelapisan dengan melakukan pengujian kekerasan, porositas dan keausan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kekerasan terlinggi dan ketahanan aus tertinggi yang diperoleh dari deposit lapisan babbitt dicapai pada kondisi dengan kecepatan umpan 1/64 m/det dengan jarak penyemprotan 12, 70 cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto, 1944-
Jakarta: Djambatan, 1986
621.822 SUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kiendy Sunarto
"Proses pembangunan infrastruktur sedang gencar dilakukan oleh pemerintah, salah satu infrastruktur yang sedang gencar dibangun adalah jalan tol layang. Pembangunan jalan tol layang memiliki ketentuannya tersendiri, salah satunya adalah tahan terhadap gempa bumi. Terdapat berbagai macam metode konstruksi dan permodelan jalan tol layang untuk menghindari kerusakan akibat gempat bum, salah satunya adalah dengan menggunakan lead rubber bearing LRB pada konstruksi jalan tol layang. LRB terdiri dari rubber karet dan steel baja yang disusun dengan cara tertentu. LRB akan berperan sebagai seismic isolation yang dapat mengakomodasi getaran atau gaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan juga oleh getaran akibat pemakaian jalan tol layang tersebut. Efektifitas LRB dalam mengakomodasi getaran tergantung dari susunan, kandungan material, dan dimensi. Evaluasi dari model LRB akan dilakukan dengan analisa respons spektrum. Hasil dari analisa menunjukan jika penggunaaan LRB dapat mengurangi gaya geser akibat gempa sampai dengan 71.31 dan mengurangi momen guling sampai dengan 68.31.

The process of infrastructure development is being intensively conducted by the government, one of the infrastructure being intensively built is toll roads. Construction of toll roads has its own provisions, one of which is resistant to earthquakes. There are various methods of constructing and modeling of toll roads to avoid damages caused by earthquake, one of them is by using lead rubber bearing LRB in the construction of toll road. LRB consists of rubber rubber, lead and steel steel are arranged in a certain way. LRB will act as seismic isolation that can accommodate the vibration or force caused by the earthquake and also by the vibration due to the use of the highway. The effectiveness of LRB in accommodating vibration depends on the arrangement, material content, and dimensions. Evaluation of the LRB model will be done by spectrum response analysis. The results of the analysis show that the use of LRB can reduce the basic shear force up to 71.31 and reduce moment force up to 68.31.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifqul Ubbad
"Pada penelitian ini telah berhasil disintesis gemuk bio kalsium kompleks yang ditambahkan dengan aditif asam borat. Gemuk yang dihasilkan berbahan dasar minyak kelapa sawit dan sabun kalsium kompleks sebagai thickening agent-nya. Sintesis gemuk tersebut dilakukan dengan cara melakukan reaksi saponifikasi antara sabun kalsium kompleks secara insitu dalam minyak RBDPO terepoksidasi menggunakan bejana bertekanan. Selanjutnya dilakukan pendinginan dan homogenisasi serta penambahan aditif asam borat yang divariasikan komposisinya: 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7% dari berat gemuk. Pengujian terhadap gemuk bio yang dihasilkan meliputi uji penetrasi, uji dropping point dan uji four ball. Gemuk terbaik yang dihasilkan memiliki jumlah keausan terkecil yaitu 0.8 mg, pada penambahan asam borat sebanyak 5% berat.

In this research, complex calcium bio grease with solid aditif boric acid has been synthesized. Synthesized grease is made by palm oil and complex calcium soap as thickening agent. Synthesizing process of grease has done by doing saponification reaction of complex calcium soap in situ with RBDPO use pressurized vessel. Then, continued by cooling and homogenizing also adding boric acid as aditif which is variated their composition: 0%, 1%, 3%, 5%, and 7% wt. Performance test of produced grease include penetration test, dropping point test, and four ball test. The best grease produced is has minimum wear number: 0.8 mg, for 5% composition of boric acid.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karaeng Raja
"Aditif nanopartikel CaCO3 diketahui dapat meningkatkan performa gemuk bio NLGI 2 dalam hal antiwear dan pengurangan gesekan, sedangkan studi pada efek dari CaCO3 aditif partikel dalam ukuran lain seperti partikel mikro dan submicro untuk performa gemuk bio masih kurang dilakukan, dimana pada akhir akhir ini ditemukan bahwa partikel non-nano pun dapat meningkatkan performa gemuk bio. Sintesis dari bio grease NLGI 2 dilakukan dengan reaksi saponifikasi minyak sawit sebagai minyak dasar dan epoksida asam oleat, dimana asam asetat dan kalsium hidroksida juga dimanfaatkan sebagai Thickener. Produksi partikel CaCO3 dengan ukuran yang berbeda beda dilakukan melalui metode top-down dengan menggunakan mesin milling HEM E3D. Komposisi partikel CaCO3 yang digunakan sebagai aditif untuk gemuk bio adalah 5% dari berat, dengan besar partikel aditif yang divariasikan. Variasi CaCO3 aditif partikel yang terbukti efektif dalam meningkatkan sifat antiwear dari minyak bio, wear reduction optimal ditemukan dalam sampel dengan kombinasi partikel submikro-nano dengan perbandingan 50:50 dalam 5% dari komposisi berat gemuk. Sementara dari hasil yang didapatkan tidak ada efek pada konsistensi, elastisitas dan dropping point gemuk bio.

CaCO3 nanoparticles additives are known to be able to enhance the performance of NLGI 2 bio grease in terms of antiwear and friction reduction, while little study have been done on the effects of CaCO3 particle additives in other sizes such as micro and submicro particles to the bio grease performance. The synthesis of the NLGI 2 bio grease are carried out by the saponification reaction of palm oil as its base oil and oleic acid epoxide, acetic acid and calcium hydroxide as its Thickener. The preparation of CaCO3 particles is done through the top-down method of machine milling using the E3D HEM machine. Micro, submicro, and nano particles are milled all within its respective size ranges. CaCO3 particles are used as additives for bio grease with the composition of 5% by weight, while varying and combining the additive particle size of the bio grease. The variation of CaCO3 particle additives are shown to be effective in improving the antiwear properties of the bio grease, with the optimum wear reduction performance found in the sample with submicro-nano particle combination with a ratio of 50:50 in 5% of grease composition by weight. While posing no effects on the consistency, elasticity and dropping point of the bio grease.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Rifqi Aulia
"Laporan Praktik Keinsinyuran ini membahas implementasi Praktik Keinsinyuran dalam proyek analisis kerusakan unidentified spot pada bearing tri-metal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis makroskopis, mikroskopis, pengujian komposisi material, dan analisis mikrostruktur untuk memastikan bahwa kerusakan tidak disebabkan oleh fenomena busur listrik liar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerusakan hanya memengaruhi lapisan Lead-Tin Overlay tanpa merusak lapisan Copper Layer atau Steel Layer di bawahnya. Penerapan prinsip K3LL, KEEI, profesionalisme, dan problem solving menjadi inti dalam proyek ini, memastikan analisis yang terukur, berbasis data, dan berstandar. Kesimpulan menunjukkan bahwa unidentified spot terbentuk akibat mekanisme termal lokal dan bukan pengaruh eksternal seperti busur listrik liar. Laporan ini memberikan panduan praktis dan teknis untuk mengelola kegagalan material secara komprehensif dan aman.

This Engineering Practice Report discusses the implementation of engineering practices in the analysis of damage on an unidentified spot in a trimetal bearing. The study employed macroscopic and microscopic analyses, material composition testing, and microstructural evaluation to confirm that the damage was not caused by a wild electric arc phenomenon. The analysis revealed that the damage was limited to the Lead-Tin Overlay layer, without affecting the Copper Layer or Steel Layer underneath. The application of OHS principles, ethics and integrity, professionalism, and problem-solving were central to this project, ensuring a systematic, data-driven, and standardized approach. The conclusion indicates that the unidentified spot was formed due to localized thermal mechanisms rather than external factors such as a wild electric arc. This report provides practical and technical guidance for managing material failure comprehensively and safely. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Tinaz
"Bearing sering kali digunakan hampir pada setiap alat terutama pada bagian yang berputar, dan hal ini menunjukkan bahwa bearing adalah bagian yang sangat penting pada mesin. Kerusakan pada bearing mengakibatkan vibrasi yang dapat menimbulkan suara yang tidak diharapkan, stress yang tinggi atau kerusakan yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya awal kerusakan pada sebuah mesin. Analisa tentang teknologi vibrasi memberikan informasi awal pada kerusakan sehingga memungkinkan prediksi kegagalan terhadap bearing dengan kondisi yang sudah kritis dapat beroperasi lebih lama. Prognosis ini sangat berpotensi untuk mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan operasional dan keamanan. Prognostic bearing test rig yang sudah ada dimodifikasi, di rancang ulang, dan di manufaktur dengan tujuan mengembangkan test rig yang ada untuk memastikan keakurasian dalam memproses signal. Selain itu, test rig juga dilengkapi dengan instrumentasi serta parangkat lunak untuk analisa vibrasi dengan tujuan meningkatkan efisiensi pendataan signal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>