Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aliyah Shifa Rifai
"Transformasi karya sastra ke dalam bentuk film atau yang disebut sebagai ekranisasi sering kali melibatkan berbagai penyesuaian untuk menyesuaikan karakteristik format film. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi pada alur dalam ekranisasi novel ke film 24 Jam Bersama Gaspar serta menjelaskan pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap penyampaian cerita dan pengalaman yang ingin diberikan kepada penonton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori ekranisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyesuaian yang dilihat melalui aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam ekranisasi 24 Jam Bersama Gaspar. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan alur cerita dengan format film. Dalam penelitian ini, penciutan berfungsi untuk menghilangkan unsur yang tidak relevan, penambahan agar memperjelas motivasi karakter, dan perubahan bervariasi untuk mengubah beberapa struktur alur cerita dalam novel supaya lebih selaras dengan film. Dengan demikian, adaptasi novel menjadi film tidak hanya mentransfer cerita dari satu medium ke medium lain, tetapi juga menciptakan interpretasi baru yang relevan dengan karakteristik film.

The transformation of literary works into films, known as film adaptation, often involves various adjustments to align with the characteristics of the film format. This study aims to explain the aspects of reduction, addition, and varied changes in the plot during the film adaptation of the novel 24 Jam Bersama Gaspar into its film adaptation and to analyze the impact of these aspects on narrative delivery and the audience's experience. This research employs a qualitative descriptive method using film adaptation theory. The findings reveal several adjustments observed through the aspects of reduction, addition, and varied changes in the film adaptation of 24 Jam Bersama Gaspar. These adjustments were made to align the storyline with the film format. In this study, reduction serves to eliminate irrelevant elements, addition clarifies character motivations, and varied changes modify certain plot structures in the novel to better suit the film. Thus, it can be concluded that adaptation does not merely transfer a story from one medium to another but also creates a new interpretation relevant to the characteristics of film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah Shifa Rifai
"Transformasi karya sastra ke dalam bentuk film atau yang disebut sebagai ekranisasi sering kali melibatkan berbagai penyesuaian untuk menyesuaikan karakteristik format film. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi pada alur dalam ekranisasi novel ke film 24 Jam Bersama Gaspar serta menjelaskan pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap penyampaian cerita dan pengalaman yang ingin diberikan kepada penonton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori ekranisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyesuaian yang dilihat melalui aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam ekranisasi 24 Jam Bersama Gaspar. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan alur cerita dengan format film. Dalam penelitian ini, penciutan berfungsi untuk menghilangkan unsur yang tidak relevan, penambahan agar memperjelas motivasi karakter, dan perubahan bervariasi untuk mengubah beberapa struktur alur cerita dalam novel supaya lebih selaras dengan film. Dengan demikian, adaptasi novel menjadi film tidak hanya mentransfer cerita dari satu medium ke medium lain, tetapi juga menciptakan interpretasi baru yang relevan dengan karakteristik film.

The transformation of literary works into films, known as film adaptation, often involves various adjustments to align with the characteristics of the film format. This study aims to explain the aspects of reduction, addition, and varied changes in the plot during the film adaptation of the novel 24 Jam Bersama Gaspar into its film adaptation and to analyze the impact of these aspects on narrative delivery and the audience's experience. This research employs a qualitative descriptive method using film adaptation theory. The findings reveal several adjustments observed through the aspects of reduction, addition, and varied changes in the film adaptation of 24 Jam Bersama Gaspar. These adjustments were made to align the storyline with the film format. In this study, reduction serves to eliminate irrelevant elements, addition clarifies character motivations, and varied changes modify certain plot structures in the novel to better suit the film. Thus, it can be concluded that adaptation does not merely transfer a story from one medium to another but also creates a new interpretation relevant to the characteristics of film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah Shifa Rifai
"Transformasi karya sastra ke dalam bentuk film atau yang disebut sebagai ekranisasi sering kali melibatkan berbagai penyesuaian untuk menyesuaikan karakteristik format film. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi pada alur dalam ekranisasi novel ke film 24 Jam Bersama Gaspar serta menjelaskan pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap penyampaian cerita dan pengalaman yang ingin diberikan kepada penonton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori ekranisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyesuaian yang dilihat melalui aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam ekranisasi 24 Jam Bersama Gaspar. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan alur cerita dengan format film. Dalam penelitian ini, penciutan berfungsi untuk menghilangkan unsur yang tidak relevan, penambahan agar memperjelas motivasi karakter, dan perubahan bervariasi untuk mengubah beberapa struktur alur cerita dalam novel supaya lebih selaras dengan film. Dengan demikian, adaptasi novel menjadi film tidak hanya mentransfer cerita dari satu medium ke medium lain, tetapi juga menciptakan interpretasi baru yang relevan dengan karakteristik film.

The transformation of literary works into films, known as film adaptation, often involves various adjustments to align with the characteristics of the film format. This study aims to explain the aspects of reduction, addition, and varied changes in the plot during the film adaptation of the novel 24 Jam Bersama Gaspar into its film adaptation and to analyze the impact of these aspects on narrative delivery and the audience's experience. This research employs a qualitative descriptive method using film adaptation theory. The findings reveal several adjustments observed through the aspects of reduction, addition, and varied changes in the film adaptation of 24 Jam Bersama Gaspar. These adjustments were made to align the storyline with the film format. In this study, reduction serves to eliminate irrelevant elements, addition clarifies character motivations, and varied changes modify certain plot structures in the novel to better suit the film. Thus, it can be concluded that adaptation does not merely transfer a story from one medium to another but also creates a new interpretation relevant to the characteristics of film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Nata
Jakarta: Lingkar pena Kreativa, 2009
297.431 KOK d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bennett, Arnold
"Judul asli: How to live on 24 hours a day ; Teks dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dari bahasa Inggris ; Anda hidup 24 jam sehari atau 168 jam per minggu, dan bekerja hanya sekitar 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Hanya sekitar satu per empat saja waktu yang Anda miliki digunakan untuk bekerja, tetapi sepertinya waktu Anda habis hanya untuk bekerja. Hal ini karena aktivitas Anda sehari-hari hanya terdiri dari bangun, bersiap-siap untuk bekerja, bekerja, pulang ke rumah, bersantai, tidur lebih cepat supaya bisa bangun pagi untuk bekerja. Hal ini tidak hanya merusak diri Anda, karena setiap menit pikiran Anda hanya terpusat pada kerja, namun juga menjadikan Anda tidak produktif. Buku klasik manajemen waktu, terbit pertama kali pada 1908, ini mengajarkan kepada Anda bagaimana memanfaatkan waktu agar hidup lebih bermakna. Menantang Anda untuk meninggalkan urusan sehari-hari yang biasa-biasa saja dan fokus pada mengejar keinginan sejati. Dengan memangfaatkan waktu ekstra—yang dapat ditemukan di awal hari, dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja, di malam hari, dan terutama selama akhir pekan—Anda bisa menetapkan langkah-langkah perbaikan seperti membaca, menikmati seni, merenungkan kehidupan, dan mempelajari disiplin diri. Melaui kata-kata yang padat dan kaya motivasi, Arnold Bennett memberikan kepada para pekerja dan orang-orang yang bekerja setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 sebuah nasihat praktis tentang bagaimana menjalani hidup dengan potensi penuh daripada hanya sekadar eksis."
Jakarta: Gemilang, 2023
155.25 BEN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Costa, Carol
Jakarta: prenada Media, 2007
657 COS at (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richardus Handojo Wiwoho
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
155.25 RHW r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Costa, Carol
Jakarta: Prenada Media , 2004
657 COS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, Michael
Jakarta: Prenada Media, 2005
650 MIL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buhler, Patricia M.
Jakarta: Prenada Media Group, 2007
658 BUH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>