Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Hayatunnufus
"PT. Beta Pharmacon berencana membangun fasilitas baru, Plant C, untuk meningkatkan kapasitas produksi sediaan tablet dan kapsul. Penerapan Quality Risk Management (QRM) menjadi esensial dalam memastikan mutu produk serta mengidentifikasi dan mengendalikan potensi risiko selama proses produksi. Proyek ini menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko berdasarkan parameter Severity (S), Probability (P), dan Detectability (D). Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi langsung, serta diskusi dengan pihak terkait di PT. Beta Pharmacon. Identifikasi risiko dilakukan pada berbagai tahap proses produksi dan non-produksi, dengan total 149 risiko terdeteksi. Sebanyak 124 risiko dikategorikan sebagai low risk, sementara 25 risiko dikategorikan sebagai medium risk, yang memerlukan tindakan pengendalian sebelum diterima. Tidak ditemukan high risk dalam analisis ini. Implementasi control action berhasil menurunkan sebagian medium risk menjadi low risk. QRM dengan metode FMEA terbukti efektif dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko dalam perencanaan Plant C di PT. Beta Pharmacon. Diharapkan penerapan QRM ini dapat membantu perusahaan dalam menjaga kualitas produk farmasi serta meningkatkan efisiensi pengelolaan risiko di masa depan. Pelaporan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP) merupakan kewajiban bagi Pedagang Besar Farmasi (PBF) sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Laporan ini membahas proses pelaporan NPP periode Juni 2024 yang dilakukan di PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Cabang Jakarta 2 menggunakan sistem E-Report yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Metode yang digunakan dalam laporan ini mencakup pengumpulan data pemasukan dan penyaluran NPP dari sistem internal KFTD, pengolahan data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, serta pelaporan melalui sistem E-Report. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Fentanyl citrate injeksi 2 mL merupakan produk narkotika yang paling banyak disalurkan, Phenobarbital tablet 30 mg merupakan produk psikotropika yang paling banyak disalurkan, dan Molexflu kapsul merupakan produk prekursor yang paling banyak disalurkan. Kesimpulan dari laporan ini menekankan pentingnya pelaporan yang akurat dan sistematis dalam memastikan distribusi NPP yang terkendali serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, integrasi antara sistem E-Report Kementerian Kesehatan dan E-Was BPOM dapat meningkatkan efisiensi dalam pelaporan NPP di masa mendatang. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang dapat dicegah dengan peningkatan kesadaran dan edukasi masyarakat. Laporan ini membahas upaya peningkatan pengetahuan tentang hiperkolesterolemia melalui perancangan dan penyampaian brosur kepada pengunjung Apotek Wellings cabang Veteran. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyediakan alat bantu edukasi yang informatif dan mengevaluasi dampak edukasi terhadap pemahaman masyarakat mengenai hiperkolesterolemia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup penyusunan brosur berbasis literatur, edukasi langsung kepada pengunjung apotek, serta evaluasi peningkatan pengetahuan melalui pre-test dan post-test prospektif yang akan dianalisa menggunakan metode two-tailed Wilcoxon signed-rank test. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pengetahuan, meskipun secara statistik tidak signifikan karena keterbatasan jumlah sampel. Kesimpulan dari laporan ini menegaskan bahwa edukasi menggunakan brosur dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hiperkolesterolemia. Namun, efektivitasnya dapat lebih ditingkatkan dengan cakupan peserta yang lebih luas dan pendekatan edukasi yang lebih interaktif. Oleh karena itu, disarankan agar kegiatan serupa di masa mendatang dilakukan dengan jumlah sampel lebih besar dan metode evaluasi yang lebih komprehensif.

PT. Beta Pharmacon plans to establish a new facility, Plant C, to increase the production capacity of tablet and capsule dosage forms. The implementation of Quality Risk Management (QRM) is essential to ensure product quality and to identify and control potential risks during the production process. This project employs the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method to identify and analyze risks based on the parameters of Severity (S), Probability (P), and Detectability (D). Data collection was conducted through literature studies, direct observation, and discussions with relevant stakeholders at PT. Beta Pharmacon. Risk identification was carried out across various stages of production and nonproduction processes, detecting a total of 149 risks. Among them, 124 risks were categorized as low risk, while 25 risks were classified as medium risk, requiring control measures before being deemed acceptable. No high-risk findings were identified in this analysis. The implementation of control actions successfully reduced some medium-risk items to low risk. QRM using the FMEA method has proven effective in identifying, evaluating, and mitigating risks in the planning of Plant C at PT. Beta Pharmacon. The application of QRM is expected to support the company in maintaining pharmaceutical product quality and enhancing risk management efficiency in the future. The reporting of narcotics, psychotropic substances, and precursors (NPP) is a mandatory obligation for pharmaceutical distributors (PBF) in accordance with Indonesian regulations. This report discusses the NPP reporting process for the June 2024 period, conducted at PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 2 Branch using the E-Report system managed by the Ministry of Health. The methods used in this report include collecting data on the procurement and distribution of NPP from KFTD's internal system, processing the data using quantitative descriptive analysis, and reporting it through the E-Report system. The results show that Fentanyl citrate injection 2 mL was the most distributed narcotic product, Phenobarbital 30 mg tablet was the most distributed psychotropic product, and Molexflu capsule was the most distributed precursor product. The conclusion of this report emphasizes the importance of accurate and systematic reporting to ensure controlled NPP distribution in compliance with regulations. Additionally, the integration between the Ministry of Health's EReport system and BPOM's E-Was system can enhance the efficiency of NPP reporting in the future. Hypercholesterolemia is one of the major risk factors for cardiovascular disease, which can be prevented through increased awareness and public education. This report discusses efforts to enhance knowledge about hypercholesterolemia through the design and distribution of brochures to visitors at Wellings Pharmacy, Veteran branch. The primary objective of this activity is to provide an informative educational tool and evaluate the impact of education on public understanding of hypercholesterolemia. The methods used in this activity include the development of literature-based brochures, direct education for pharmacy visitors, and an evaluation of knowledge improvement through a prospective pre-test and post-test, which was analyzed using the two-tailed Wilcoxon signed-rank test. The analysis results showed an increase in the average knowledge score, although it was not statistically significant due to the limited sample size. The conclusion of this report emphasizes that education through brochures can help raise public awareness about hypercholesterolemia. However, its effectiveness can be further improved by expanding the participant coverage and adopting a more interactive educational approach. Therefore, it is recommended that similar activities in the future be conducted with a larger sample size and a more comprehensive evaluation method. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Widasari
"

Praktik Kerja di Apotek Kimia Farma Cibubur Lapangan Tembak, Kimia Farma Trading and Distribution Bogor dan PT. Mahakam Beta Farma  Periode Bulan Februari - Juli Tahun 2020


Intership at Apotek Kimia Farma Cibubur Lapangan Tembak, Kimia Farma Trading and Distribution Bogor and PT. Mahakam Beta Farma Period February – July 2020

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rivai Gowtama
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Mahakam Beta Farma, Apotek Hidup Baru dan PT Enseval Putera Megatrading, Tbk Bulan Juli - Oktober 2019

ABSTRACT
Apothecary Internship Program at PT Mahakam Beta Farma, Hidup Baru Pharmacy and PT Enseval Putera Megatrading, Tbk Period July - October 2019
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahrani Dewi
"Industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan personil yang berkualitas dan terkualifikasi. Salah satu aspek CPOB adalah personalia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sumber informasi penting yang dapat menunjang proses kerja administrasi, kontrol terhadap kebutuhan kualifikasi personel serta mencari informasi terkait kompetensi personel dalah arsip. Arsip Pesonal File merupakan arsip dinamis aktif yang berhubungan dengan kepegawaian sebagai contoh seperti data riwayat hidup personil, surat lamaran, curriculum vitae, dan sebagainya. Personal file dibuat untuk memudahkan operator administrasi untuk melihat secara keseluruhan informasi penting tiap personil dalam satu file dan memudahkan untuk memantau tanda “warning” untuk para personil yang butuh dilakukannya medical check up, kualifikasi visual, dan kualifikasi gowning. Selain itu, mesin dan peralatan merupakan fasilitas dalam keseluruhan proses produksi dalam mengembangkan kegiatan produksinya, tidak terlepas dari produktivitas dan efisiensi mesin. Evaluasi rutin untuk mengoptimalkan suatu pengerjaan khususnya pada proses produksi disebut OEE (Overall Equipment Effectiveness), bertujuan untuk memantau efektivitas suatu proses sehingga nantinya dapat dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan efektivtias proses tersebut. Visual management yang dibuat dalam bentuk visual board digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas selama kegiatan produksi dilakukan yang nantinya akan diaplikasikan langsung dan diisi oleh group leader yang bertugas.

The pharmaceutical industry is reponsible for providing qualified personnel. One aspect of GMP is personnel who have sufficient knowledge and skills to carry out their duties and responsibilities. Important sources of information that can support administrative work processes, control the qualification needs of personnel and seek information related to personnel competencies are archives. Personal Archives File is an active dynamic archive related to employment, for example, such as personal curriculum vitae data, cover letters, curriculum vitae, and so on. Personal files are created to make it easier for administrative operators to view the overall important information of each personnel in one file and make it easier to monitor warning signs for personnel who need medical check-ups, visual qualifications, and gowning qualifications. In addition, machines and equipment are facilities in the entire production process in developing production activities, inseparable from machine productivity and efficiency. Routine evaluation to optimize a work, especially in the production process, is called OEE (Overall Equipment Effectiveness), which aims to monitor the effectiveness of a process so that later efforts can be made to increase the effectiveness of the process. Visual management made in the form of a visual board is used to evaluate performance and productivity during production activities which will be applied directly and filled by the assigned group leader.     "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenab Qubra
"ABSTRAK
Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) selama 2 (dua) minggu bertujuan untuk membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, gambaran nyata dan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan farmasi di bidang distribusi farmasi. Selama praktik kerja berlangsung, Apoteker mendapatkan kesempatan untuk mengetahui penerapan prinsip Good Distribution Practices(GDP)dan penerapan nyata dalam distribusi farmasi dan mengerjakan tugas khusus yaitu melakukan pelaporan obat golongan psikotropika dan prekursor melalui E-NAPZA. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus ini adalah agar mahasiswa mengetahui proses pelaporan psikotropika dan prekursor melalui E-NAPZA yang dilakukan setiap bulannya oleh distributor.

ABSTRACT
Pedagang Besar Farmasi (PBF) is a corporation which obtains permission to supply, store, and distribute drugs and/or the materials in a huge number according to what regulated by law. During the Praktik Kerja Apoteker (PKPA) in duration of 2 weeks, the pharmacists had the opportunities to know the applications of principals of Good Distribution Practices (GDP) and the real-time applications of pharmacy distribution while completing the special task that is to report the psychotropic drugs and precursor through E-NAPZA. The goal of the special task is that the students know the monthly process of reporting psychotropic drugs and precursors report done by the distributors."
2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Watty
"ABSTRAK
Pedagang Besar Farmasi PBF merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan. Dalam melakukan kegiatannya, PBF wajib mengikuti Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Dengan mengikuti kegiatan praktik kerja profesi di PT Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1, calon apoteker dapat memahami peran serta tanggung jawab apoteker dalam memastikan fasilitas distribusi telah menerapkan CDOB, serta mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan seperti analisis pareto dan analisis bad stock.

ABSTRACT
Pharmaceutical wholesalers are licensed corporations that have permission to do the drugs and raw materials procurement, storage, distribution in a large amount in accordance with the provisions of legislation. For doing their activities, pharmaceutical wholesalers are required to implement the Good Distribution Process GDP which aim for quality assurance along the distribution process based on the requirements and the intended use. By conducting the internship at PT Kimia Farma Trading Distribution Branch Jakarta 1, pharmacists can understand our role and responsibility to ensure the distribution facilities implement GDP, and to overcome any problems happened in field, for instance the pareto analysis and bad stock analysis."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Adilah Sabrina
"Manajemen visual penting diterapkan di Industri untuk memastikan keadaan di area kerja terkendali dan mencegah terjadi ketidaknormalan. Manajemen visual dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan ketersediaan informasi terkait dengan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja untuk bekerja sesuai dengan standar yang berlaku di suatu perusahaan maka dibuat One Point Lessons. One Point Lessons merupakan alat presentasi visual singkat yang memberikan penjelasan dalam satu poin atau halaman dengan adanya gambar, grafik, atau diagram. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara yaitu dengan cara melakukan pengamatan atau peninjauan langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan terhadap operator dalam melaksanakan proses kegiatan yang terdapat di Departemen Produksi Solid PT Mahakam Beta Farma. Kemudian membandingkan antara proses kerja yang dilakukan operator dengan SOP. Selanjutnya dibuat One Point Lessons dari hasil kegiatan tersebut. One Point Lessons yang telah dibuat diberikan kepada operator untuk dilihat pemahaman dan kemampuan operator dalam membaca One Point Lessons. Berdasarkan hasil penelitian, operator dapat memahami dan membaca One Point Lessons tersebut dengan baik. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya standarisasi yang lebih lengkap dan peningkatan efisiensi kerja sehingga memberikan hasil kualitas yang sama untuk produk manufaktur yang dihasilkan.

It is important to apply visual management in the Industry to ensure conditions in the work area are controlled and prevent abnormalities from occurring. Visual management can be used as a strategy to increase the availability of information related to daily work. One of the strategies to increase the workforce's ability to work in accordance with the applicable standards in a company is to create One Point Lessons. One Point Lessons are short visual presentation tools that provide one point or page explanation in the presence of pictures, graphs, or diagrams. Data collection was carried out by observation and interview techniques, namely by observing or direct observation and asking several questions to the operator in carrying out the process of activities contained in the Solid Production Department of PT Mahakam Beta Farma. Then compare the work process carried out by the operator with the SOP. Furthermore, One Point Lessons is made from the results of these activities. The One Point Lessons that have been created are given to the operator to see the operator's understanding and ability in reading One Point Lessons. Based on the research results, the operator can understand and read the One Point Lessons well. With this activity, it is expected that there will be a more complete standardization and an increase in work efficiency so as to provide the same quality results for manufactured products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Irsandi Johan
"Dalam melaksanakan fungsinya, pedagang besar farmasi (PBF) harus mengimplementasikan pedoman teknis cara distribusi obat yang baik (CDOB), yang bertujuan untuk memastikan penyaluran dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. CDOB merupakan standar yang sangat penting dalam upaya mempertahankan mutu dan integritas distribusi obat di setiap rantai distribusi mulai dari industri farmasi hingga fasilitas pelayanan kefarmasian. Dengan demikian, pengawasan pasca pemasaran dalam kerangka penerapan CDOB dimaksudkan untuk memastikan bahwa mutu, khasiat, dan keamanan obat di sepanjang jalur distribusi tetap dipertahankan sesuai dengan karakteristik pada saat obat dimaksud disetujui untuk beredar. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan memahami kesesuaian penerapan CDOB di Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jakarta 2 pada periode 03 Juli – 14 Juli 2023. Pelaksanaan dilakukan dengan studi observasi atau pengamatan langsung di lapangan. Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jakarta 2 pada periode 3 Juli – 14 Juli 2023 telah menerapkan CDOB sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

In carrying out its function, pharmaceutical wholesale traders (PBF) must implement the technical guidelines for Good Distribution Practices (CDOB), which aim to ensure that distribution is carried out in accordance with established requirements. CDOB is a very important standard in maintaining the quality and integrity of drug distribution in every distribution chain from the pharmaceutical industry to pharmaceutical service facilities. Therefore, post-marketing supervision within the framework of implementing CDOB is intended to ensure that the quality, efficacy, and safety of drugs along the distribution chain are maintained in accordance with the characteristics when the drug was approved for circulation. This study aims to observe and understand the suitability of CDOB implementation at Kimia Farma Trading & Distribution Branch Jakarta 2 from July 3 to July 14, 2023. The implementation was conducted through observation studies or direct field observations. Based on the observations conducted, it can be concluded that Kimia Farma Trading & Distribution Branch Jakarta 2 during the period of July 3 to July 14, 2023, has implemented CDOB in accordance with applicable requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Assafrina
"Apoteker memiliki peran penting dalam pekerjaan kefarmasian. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang apoteker profesional adalah berpartisipasi langsung dalam bidang praktik kefarmasian. Oleh karena itu, calon apoteker dituntut untuk menjalani praktik profesi sebagai bekal untuk memahami peran apoteker, serta meningkatkan kemampuan sebelum memasuki dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Kimia Farma periode Februari 2022 dan PT Mahakam Beta Farma periode Maret - April 2022. Melalui proses PKPA di apotek dan industri farmasi tersebut, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh pengalaman, pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang sesuai untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

The pharmacists have important role in pharmacy practice. One of important things that must be done to become a professional pharmacist is participate directly in the field of pharmacy practice. Therefore, prospective pharmacists are required to undergo professional practice as a provision and experience to understand the role of pharmacists, and improve their abilities before entering the world of work. The Professional Practice of Pharmacist is held at Apotek Kimia Farma period February 2022 and PT Mahakam Beta Farma period March – April 2022. Through the activities in the pharmacy and pharmaceutical industry, prospective pharmacists are expected to be able to get appropriate experience, knowledge, insight, and skills to perform pharmaceutical practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlien Lindawati Poernomo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1 memiliki tujuan agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Distributor/ Pedagang Besar Farmasi PBF ; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Distributor Farmasi; memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB di Distributor Farmasi; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Distributor Farmasi.Tugas khusus yang diberikan berjudul Proses Bisnis PT. Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar agar calon Apoteker mampu memahami proses bisnis PT. Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1.

Internship at PT. Kimia Farma Trading Distribution Jakarta 1 Branch aims for pharmacist candidate to be able to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists in pharmaceutical distributor wholesaler has the concepts, knowledges, skills, and practical experiences to perform pharmaceutical services in pharmaceutical distributor wholesaler understand the application of Good Distribution Practice GDP in pharmaceutical distributor wholesaler and has a clear vision about pharmaceutical service issues in pharmaceutical distributor wholesaler. Given a special assignment titled The Business Process of PT. Kimia Farma Trading Distribution Branch Jakarta 1. The purpose of this special assignment is to allow the pharmacist candidate to understand the business processes of PT. Kimia Farma Trading Distribution Branch Jakarta 1.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>