Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Terra Rosa Ernita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola mobilitas ulang-alik pekerja dan pengaruh struktur spasial perkotaan di wilayah Jabodetabek. Menggunakan data hasil survei perjalanan harian, penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara jarak, durasi perjalanan, moda transportasi yang digunakan, dan distribusi pendapatan pekerja terhadap rute perjalanan dari dan ke wilayah suburban serta pusat kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja melakukan perjalanan jarak jauh dari wilayah pinggiran seperti Bekasi, Depok, dan Bogor menuju pusat kota Jakarta dengan moda transportasi pribadi, khususnya sepeda motor.Durasi perjalanan rata-rata mencapai 30-60 menit, menunjukkan tingginya tingkat kemacetan dan jarak tempuh yang jauh. Struktur spasial perkotaan Jabodetabek yang polisentris berkontribusi terhadap penyebaran permukiman di wilayah suburban, sementara Jakarta tetap menjadi pusat utama aktivitas ekonomi. Ketergantungan yang tinggi terhadap kendaraan pribadi juga memperparah kondisi lalu lintas dan meningkatkan durasi perjalanan. Oleh karena itu, diperlukan integrasi moda transportasi umum yang lebih baik serta perencanaan infrastruktur transportasi yang lebih efektif untuk mendukung mobilitas pekerja di Jabodetabek secara lebih efisien.

This study aims to analyze the commuting patterns of workers and the impact of urban spatial structure in the Jabodetabek area. Using data from daily travel surveys, the research explores the relationship between distance, travel duration, modes of transport used, and income distribution of workers concerning travel routes to and from suburban areas and the city center. The results show that most workers undertake long-distance commutes from suburban areas such as Bekasi, Depok, and Bogor to central Jakarta, using private transportation, particularly motorcycles.The average travel duration ranges from 30 to 60 minutes, reflecting high traffic congestion and long distances. The polycentric urban spatial structure of Jabodetabek contributes to the spread of residential areas in suburban regions, while Jakarta remains the primary hub of economic activity. The heavy reliance on private vehicles exacerbates traffic conditions and increases travel time. Therefore, better integration of public transportation modes and more effective transportation infrastructure planning are needed to support workers' mobility in Jabodetabek more efficiently."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Frizalda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola waktu tempuh mobilitas ulangalik di Jabodetabek menurut karakteristik demografi, ekonomi dan lainnya. Hasil analisis regresi logistik biner dari data Survei Komuter Jabodetabek 2014 menunjukkan bahwa pekerja yang berpeluang lebih tinggi untuk melakukan waktu tempuh yang lama adalah pekerja laki-laki, berumur lebih dari 60 tahun, berpendidikan SMA, menggunakan moda transportasi kendaraan umum beroda empat atau lebih dan menempuh jarak lebih dari 20 km.

The purpose of this study is to analyze the pattern of commuting time by demographic, economic and other characteristics in Jabodetabek Area. The result of binary logit regression shows that workers with high probability in longer commuting time is male, aged more than 60 years old, high school educated, use four-wheels and more wheels public transportation and has more than 20 km in length."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T46174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Fajar Utama
"Mobilitas merupakan bagian dari kehidupan kota sehari - hari. Mobilitas sangat penting dalam membentuk kota, lanskap, dan budaya urban. Saat ini mobilitas terus dibahas dari segi politik, perencanaan dan desain, sebagai jaringan infrastruktur, sebagai kunci fisik dan teknologi kota moderen serta sebagai ruang publik.
Studi yang dilakukan membuka kesadaran bagi perencana dan pembuat kebijakan bahwa perencanaan ruang mobilitas membutuhkan aspek kuantitatip maupun kualitatip. Perancangan jalan harus kembali dipandang sebagai ilmu lintas disiplin.
Saat ini penataan jalur mobilitas menjadi fokus utama dari penataan ruang mobilitas. Jalur mobilitas akan mempengaruhi persepsi mengenai kota sehingga perancangannya menjadi sangat penting dalam membentuk citra kota yang baik.
Mobil sebagai moda mobilitas, adalah sebuah figur “contemporary landscape" dan merupakan salah satu lambang modernitas. Saat ini mobil sebagai moda mobilitas hanya dianggap sebagai sarana transportasi, padahal sebenarnya mobil juga merupakan a room with a view, yakni sebuah ruang dimana kita menghabiskan waktu didalamnya. Fokus saat ini lebih diarahkan ke bidang arsitektur yakni konsep dari mobil sebagai alat mobilitas yang akan membentuk ruang dan kebudayaan kota.
Mobilitas juga dianggap sebagai bagian yang terkait langsung dengan arsitektur dan kota sehingga arsitek dapat berperan di dalamnya. Peran arsitek diantara disiplin ilmu yang lain dalam perancangan jalur mobilitas diharapkan dapat mengembalikan mobilitas sebagai pengalaman berkendara sekaligus pengalaman budaya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennie Kusumaningrum
"Meningkatnya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap angkulan umum terutama pada jam jam sibuk pagi dan sore hari, menyebabkan keberadaan omprengan semakin berkembang dan menjadi fenomena tersendiri untuk ikut berperan dalam sistem transportasi perkotaan. Keberadaan omprengan sebenamya sangat membantu masyarakat terutama didaerah yang tingkat pelayanan angkutan umumnya masih rendah dan secara tidak langsung juga ikut membantu Pemerintah dalam upaya mendukung kebijakan pergeseran moda, karena dengan waktu tempuh dan biaya perjalanan yang relatif lebih cepat dan murah yang dimilikinya, diharapkan dapat menarik para pemilik kendaraan pribadi untuk lebih menggunakan omprengan. Namun perkembangan selanjutnya memperlihatkan terjadinya perubahan fungsi peruntukan dan awalnya omprengan sebagai kendaraan pribadi, berubah menjadi layaknya angkutan umum biasa, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan kecemburuan di antara para pengelola dan pengemudi angkutan umum resmi. Kenyataan ini pada akhimya menimbulkan polemik antara kepentingan berdasarkan aspek legalitas dengan kepentingan yang berdasarkan fungsi pelayanan yang diperlukan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberadaan omprengan dalam sistem transportasi di Jabodetabek secara lebih jelas, dengan mengadakan pengkajian secara lebih lanjut terhadap aspek legalitas angkutan umum dan mengungkap comparative advantages antara omprengan, angkutan umum dan kendaraan pribadi serta menelaah keberadaan omprengan sebagai salah satu alternatif moda transportasi perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara waktu tempuh dan biaya perjalanan antara omprengan, angkutan urnum dan kendaraan pribadi adalah periling dan sangat signifikan, sehingga keberadaan omprengan dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri bagi para pemilik kendaraan pribadi untuk lebih menggunakan omprengan daripada kendaraan yang dimilikinya.

The increase number of demands people for public transportation mainly in rush hour in the morning and in the afternoon, make omprengan develops and has its own phenomena among people to participate in the urban transportation system. The existence of omprengan itself has been very helpful to the people especially in low public transportation service area and it has indirectly contribute to the government in an attempt to support capital movement policy, where faster travel time and relatively cheapher fee can attract private vehicle owner to use omprengan Further development has caused the changing in the function of omprengan. At first omprengan function as private vehicle, but now it has change into no more than common public transportation. This may cause personal omprengan envy among the legal owner of public transportation. This situation may grow polemic between interests on the basis of aspect legality with interest on the basis of the function of service needed by the people.
Therefore, this study aimed to analyze the existence of omprengan in related to the provision of Jabodetabek transportation system clearly by analyzing more on the legality aspect of omprengan, to conduct an field-study to identify comparative advantages of omprengan to public transportation and private vehicle, to review the existence of omprengan as an alternative mode in the provision of urban public transportation. The result of this study shows that the difference from travel time and travel cost between omprengan, public transportation and private vehicle are important and significant with high correlation level, therefore omprengan can be an indicator to attract private vehicle owner to use omprengan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhardani
"Development successful of a state supported by many factors. One of sector which has contribution in its successful is transportation sector. Transportation sector is a important sector of state development. If the transportation is good, the development becomes more accomplished so the economic can grow and automatically politic stability increases. Public policy in transportation sector is very
important thing, because including people and goods movement to some area or place especially in urban. The problems of transportation in urban generally are traffic jam,
traffic indiscipline, pollution, safety etc. Transportation policy directed to overcome the problems of transportation by providing priority of the more important problem to be overcome first. The air pollution caused by urban transportation is one of the
biggest contribution of carbon gas on atmosphere and this problem would be discussed in this thesis.
Method which was used in this thesis was qualitative method by collecting data through library research and interview to the competence sides in this research.
The conclusion of this research is state policy especially transportation sector still more emphasize certain groups particularly for the sake of business. and ignored
importance of public, people conditions are still weak even though today has gone in reformation era which emphasizes people in making policy. However state remain participates in international policy that is ratifying Kyoto Protocol to reduce the
danger gas which causes climate alteration and global effect. Thus the state still halfhearted to perform the policy in this environment sector because of many importance, while in politic international which was leaded by state that is care about environment, that is a important issue and many pay attention in globalization era
currently and in order to the state was not excommunicated in international world."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Guilford Press, 2017
388.4 GEO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zikrulah
"ABSTRAK
Breakwater memiliki fungsi yang cukup dominan dalam melindungi area dermaga dari hantaman gelombang laut yang dapat mengganggu kelancaran kapal yang akan berlabuh. Disamping itu, breakwater juga dapat difungsikan sebagai penghubung antar daratan (land connection) yang dipisahkan oleh laut. Analisa stabilitas konstruksi breakwater sebagai bagian dari proses perencanaan proyek pembangunan breakwater dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh stabilitas struktur dipengaruhi oleh beban luar yang berupa beban hirodinamik, berat sendiri material timbunan. beban gempa, beban struktur di atas breakwater, dan beban-beban lainnya.
Metode numerik merupakan metode analisa yang sampai saat ini mengalami proses perkembangan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan dunia komputer yang banyak membantu pekerjaan manusia. Metode ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan metode-metode konvensional yang dalam analisanya dilakukan secar manual. Salah satu kelebihan yang paling utama adalah analisa numerik dilakukan menggunakan fasilitas komputer yang memiliki keakuratan hasil analisa yang sangat tinggi, lebih mewakili (representative) kondisi yang sebenarnya di lapangan.
Stabilitas breakwater dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak SIGMA/W dengan tipe analisa beban-deformasi (load deformation analysis), yang menitikberatkan analisa pada pengaruh pembebanan terhadap perubahan regangan, tegangan dan deformasi pada struktur. SIGMA/W mampu melakukan analisa konstruksi secara bertahap (staged construction) sehingga perubahan parameter tanah akibat pembebanan dapat diketahui secara incremental.
Untuk mencapai hasil analisa yang representative, dibutuhkan pemodelan struktur dengan properties material yang dapat mewakili sifat-sifat aslinya di lapangan. Hal itu dapat dipenuhi dengan menggunakan model konstitutive yang tepat dan penggunaan elemen dalam struktur finite element mesh yang kompatibel. Banyak dilakukan simplifikasi (penyederhanaan) dalam memodelkan struktur breakwater dalam tugas akhir ini, dikarenakan data material yang dimiliki terbatas, ditambah last perangkat lunak yang digunakan penulis dalam melakukan analisa numerik tidak dapat mensimulasikan beban hidrodinamik.

"
2000
S34906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.R. Indra Tjahjani
"Pada karya tulis ini dibuat model peramalan perjalanan kerja dan pemilihan fasilitas transportasi untuk para pekerja yang tinggal di wilayah Depok.
Pembuatan model matematis dilakukan berdasarkan hasil survei terhadap para pekerja yang bertempat tinggal di wilayah Depok, dengan kriteria, yang bersangkutan memiliki kendaraan pribadi (walaupun tidak dipergunakan untuk bekerja).
Untuk model peramalan dibuat berdasarkan multiple regresi linier kemudian dibandingkan dengan logit model, dan melalui pendekatan `binary choice' maka dapat ditentukan model yang dikehendaki sehingga hasil yang akan dipakai sebagai model peramalan adalah model yang mempunyai harga antara 0 dan 1.
Tahap berikutnya adalah melihat perilaku pelaku perjalanan terhadap adanya perubahan fasilitas, baik angkutan umum maupun parkir, Dari analisa data diperoleh probabilitas sensitivitas pelaku perjalanan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Utarini
"Skripsi ini mengkaji tentang pengaruh aksesibilitas, biaya, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pengguna layanan Mass Rapid Transit (MRT) selama masa pandemi di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian bivariat dengan menggunakan dua teori, yaitu teori kualitas pelayanan dan teori keputusan pengguna. Teori kualitas pelayanan menggunakan lima dimensi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Lalu untuk teori keputusan pengguna memiliki lima dimensi, yaitu waktu, keamanan dan kenyamanan, serta mengukur variabel waktu dan aksesibilitas terhadap keputusna pengguna. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mixed method, yaitu dengan memperoleh data kuantitatif dan kualitatif melalui survei dan wawancara. Survei dilakukan secara daring melalui platform google forms dengan menghasilkan sebanyak 130 responden. Selain itu, juga dilakukan wawancara mendalam dengan beberapa pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan layanan MRT Jakarta, para ahli atau pengamat transportasi publik, praktisi dan akademisi yang kompeten dalam bidang transportasi, serta beberapa pengguna layanan MRT Jakarta yang bersedia untuk diwawancarai lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh biaya, aksesibilitas dan kualitas layanan MRT Jakarta dalam membangun keputusan pengguna memiliki hubungan positif dengan kekuatan hubungan lemah pada setiap variabelnya. Hasil tersebut diperoleh melalui uji korelasi Somers’d (130 responden).

This study examines the effects of accessibility, cost and service quality on the decisions of users of Mass Rapid Transit (MRT) during the pandemic in Jakarta. This research is a bivariate research using two theories, namely service quality theory and user decision theory. Service quality theory uses five dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. Then the theory of user decision has five dimensions, namely time, security, and comfort and measuring variable cost and accessibility. This study uses mixed data collection techniques, namely by obtaining quantitative and qualitative data through surveys and interviews. The survey was conducted online through the google form platform by generating as many as 130 respondents. In addition, in-depth interviews were also conducted with several parties related to the implementation of MRT Jakarta services, experts or observers of public transportation, practitioners and academics who are competent in the field of transportation, as well as several users of MRT Jakarta services who are willing to be interviewed further. The results showed that accessibility, cost and the service quality in building decision of users of MRT has a positive relationship and the strength of the relationship is weak on each variables . These results are obtained through the Somers’d (130 respondents)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Ruswanto
"Perkembangan kota di Indonesia ini ditandai oleh perkembangan empat kawasan kota besar, yaitu Jabotabek, Bandung Raya, Gerbang Kertasura (Surabaya), dan Mebidang (Medan). Secara keruangan (spasial), perkembangan kota juga memperlihatkan terjadinya koridor perkotaan-pedesaan yang mengaburkan perbedaan ciri wilayah perkotaan (urban) dan wilayah pedesaan (rural). Perkembangan kota seperti ini memunculkan cara pandang baru dalam melihat kota, yakni tidak lagi pada city based tetapi pada region based dan kota pun kurang dilihat lagi sebagai suatu sistem yang berjenjang (McGee 1991; Finnan 1997).
Pergeseran fungsi kota dan meluasnya wilayah perkotaan (melampaui batas administratif kota) membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat kota. Utamanya adalah konsentrasi penduduk mengarah ke pinggiran karena mengikuti perluasan wilayah industri dan tempat tinggal. Namun demikian, pusat kota tetap menjadi orientasi masyarakat, karena kota mempunyai berbagai fasilitas umum yang tidak dimiliki oleh wilayah-wilayah pinggiran, seperti pusat berbelanja, perkantoran, dan sekolah lanjutan. Dalam kesatuan wilayah yang luas seperti itu, peran transportasi sangat penting guna menunjang gerak perpindahan penduduk bukan hanya ke tempat kerja, tetapi juga ke sekolah, berbelanja, dan kebutuhan sosial lainnya. Dengan kata lain, transportasi merupakan salah satu komponen penting dalam perkembangan kota.
Dalam tesis ini, secara khusus menyoroti fenomena angkutan kota (angkot) di Kota Bogor, dan permasalahan penelitian difokuskan terhadap masalah: 1) Bagaimanakah perkembangan transportasi kota di Kota Bogor? 2) Bagaimanakah keberadaan transportasi kota dalam konteks perkembangan wilayah mega-urban Jabotabek?, dan 3) Sejauh manakah perkembangan transportasi kota memunculkan fenomena sosiologis di Kota Bogor?
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang dilema yang muncul dalam sistem transportasi kota, khususnya dalam perkembangan sosial ekonomi wilayah mega-urban, dan dampak sosiologis dari fenomena angkutan kota (angkot) sebagai salah satu pelayanan publik yang memadai.
Penelitian ini menggunalan metode penelitian kualitatif, dimana data penelitian dikumpulkan melalui metode wawancara mendalam, pengamatan, dan data statistik. Para informan dipilih melalui teknik penarikan sampel purposif dan teknik bola salju (snow ball). Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang melukiskan keberadaan sarana transportasi umum kota dalam kaitannya dengan fenomena sosiologis yang ditimbulkannya.
Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa:
Pertama, perkembangan transportasi kota di Kota Bogor terus berkembang dari tahun ke tahun, terutama pada angkutan umum jenis angkot, bahkan mengarah pada kondisi yang sulit dikendalikan. Dalam era otonomi daerah, kewenangan, hak dan tanggungjawab pemerintahan kota semakin besar dalam mengatur sistem transportasi kota. Transportasi kota menjadi sumber pendapatan daerah juga masyarakat kota. Namun prasarana transportasi belum memadai, dan pemecahannya pun tersendat karena masalah dana dan sumber daya manusia. Dalam kondisi ini, kinerja pemerintah kota seringkali dipandang lambat.
Kedua, dalam konteks wilayah mega-urban, keberadaan transportasi kota ikut mewarnai perkembangan wilayah yakni mendorong munculnya desa-perkotaan, dan terpenuhinya kebutuhan antarwilayah terhadap barang dan jasa, dan ketiga, perkembangan transportasi angkutan kota telah memunculkan dilema sosiologis bagi masyarakat kota, diantaranya berkaitan dengan perannya sebagai sumber ekonomi penduduk kota, penggerak mobilitas penduduk kota, pendukung penyebaran konsentrasi penduduk, tetapi dampaknya adalah terjadi kemacetan lalu lintas yang melahirkan sebagian tindak kriminalitas, polusi kota, dan munculnya kehidupan premanisme.
Terkait dengan hal tersebut, transportasi kota menunjukkan kondisi yang dilematis, dimana dapat dianggap sebagai hal yang menguntungkan bagi satu pihak tetapi dapat pula merugikan pihak lain. Hal ini terjadi karena kelemahan berbagai pihak dalam menegakkan komitmen untuk menyediakan sarana angkutan kota yang baik, menguntungkan secara ekonomi tetapi juga kenyamanan sosial dan psikologis bagi warga kota. Perkembangan mega-urban, dalam konteks transportasi kota, cenderung kurang memihak kepentingan masyarakat kalangan menengah ke bawah, dimana mereka justru secara langsung terkait dengan pelayanan transportasi umum ini dan juga sebagai penyangga tenaga kerja industri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>