Ditemukan 159395 dokumen yang sesuai dengan query
Djakarta: Erlangga, 1965
499.28 LAG
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Djakarta: Erlangga, 1970
499.28 LAG
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Djakarta: Erlangga , 1965
499.28 LAG
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Simorangkir-Simanjuntak, B.
Djakarta: Djambatan, 1960
499.221 SIM l (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ki Hadiwidjana R.D.S.
Jogjakarta UP Indonesia NV, 1956
D 499.28 H 24 s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Usman Effendi
Djakarta : Gunung Agung, 1953
899.2 USM e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
R.M. Sutjipto Wirjosuparto
Jakarta: Indira, 1961
959.8 SUT s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Elvia Wilfitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris untuk pemelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris, serta persepsi pembelajar dan pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memungkinkan peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Penelitian ini menggunakan model tiga dimensi CDA (Fairclough, 2015) sebagai kerangka analisis buku teks. Model ini terdiri dari tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Analisis pada tahap deskripsi dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu jenis aktivitas, jenis peran sosial dan domestik, penggunaan kata ganti maskulin dan feminin, serta representasi visual laki-laki dan perempuan. Kemudian, hasil deskripsi diinterpretasikan dan dijabarkan kaitannya dengan konteks sosial yang lebih luas. Selain itu, wawancara semi terstruktur dengan pembelajar dilakukan untuk melihat pandangan mereka terkait representasi gender dalam buku teks. Selanjutnya, penyebaran kuesioner kepada pemelajar dilakukan untuk melihat kepekaan dan kesadaraan mereka terkait isu kesetaraan gender. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, masih terdapat kesenjangan terkait representasi laki-laki dan perempuan dalam buku teks. Laki-laki cenderung lebih dominan ditampilkan dibandingkan perempuan. Perempuan masih ditempatkan pada stereotip tradisonal yang berlaku. Kedua, pembelajar menyadari adanya bias serta stereotip gender dalam buku teks yang mereka digunakan. Mereka merekomendasikan adanya perbaikan berkelanjutan terkait konten gender dalam buku teks. Ketiga, hasil kuesioner menunjukkan masih kurangnya tingkat kesadaran pemelajar terhadap isu kesetaraan gender. Beberapa rekomendasi berdasarkan temuan ditujukan kepada pemangku kebijakan bahasa dan penulis buku untuk membuat dan memublikasikan buku teks yang merepresentasikan kesetaraan gender. Selain itu, peran aktif pembelajar sebagai pengguna dan mediator buku teks juga harus ditingkatkan agar dapat membantu pemelajar menumbuhkan pemahaman serta kepekaan terhadap pentingnya kesetaraan gender.
This research was motivated by a tendency of imbalanced gender representation in English language textbooks for students at Senior High Schools (SMA) in Indonesia. This study aims to investigate gender representation in English language textbooks, as well as teachers' and learners' perceptions. This research employed qualitative methods to gain a broader and deeper understanding about gender representation in textbooks. This research employed three-dimensional model of CDA (Fairclough, 2015) as the analytical framework to approach textbooks. This model consists of description, interpretation and explanation stages. Analysis at the description stage was carried out by looking at four aspects, namely types of activities, types of social and domestic roles, the use of masculine and feminine pronouns, and visual representations of male and female. Afterwards, the description results were interpreted and explained in relation to the broader social context. In addition, semi-structured interviews with teachers were conducted to examine their views regarding gender representation in textbooks. Subsequently, questionnaire distributions to students were carried out to assess their sensitivity and awareness regarding gender equality issues. The results in this study presented several important findings. Firstly, there is still a gap regarding the representation of men and women in textbooks. Male representation tends to be more dominant than female. Women are still placed in the prevailing traditional stereotypes. Secondly, the teachers are aware of bias and gender stereotypes in the textbooks they use. They recommended continued improvements regarding gender content in textbooks. Finally, the results of the questionnaire showed that there is still a lack of student awareness of gender equality issues. Several recommendations based on the findings are aimed at language policy makers and book authors to create and publish textbooks that represent gender equality. Apart from that, the active role of teachers as users and mediators of textbooks must also be increased in order to help students grow their understanding and sensitivity to the importance of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rien Hermawaty
"Kosakata amat penting keberadaannya dalam suatu bahasa. Bahkan dapat dikatakan kosakata adalah bahasa itu sendiri karena kosakata digunakan dalam setiap kegiatan berbahasa. Objek penelitian ini adalah ajaran kosakata dalam buku ajar bahasa Indonesia (Pelajaran Berbahasa Indonesia untuk SMA jilid 1, 2, dan 3). Dengan anggapan bahwa buku ini dapat mewakili buku-buku ajar bahasa Indonesia yang ada, dan telah diterapkan dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana ajaran kosakata dalam buku ajar Pelajaran Berbahasa Indonesia dan kesesuaiannya dengan kurikulum. Untuk mengetahui hal itu diteliti frekuensi kemunculan kata, kemunculan kata dalam konteks kalimat, kesesuaian dengan kurikulum. Uji pendapat Nababan, Nation, Dale dan tabel uji Williams menjadi hasil akhir penelitian ini.Melalui penelitian ini terbukti bahwa ajaran kosakata dalam buku ajar Pelajaran Berbahasa Indonesia kurang memenuhi syarat. Yaitu kosakata yang disajikan belv memperhatikan frekuensi kemunculan kata, proporsi terra, variasi bentuk latihan dan tugas. Walaupun dari frekuensi kemunculan kata jumlah kata (token) 361.661 dan jenis kata (rope) 33.520 yang ada di dalam buku ajar Pelajaran Berbahasa Indonesia jilid 1, 2, dan 3 sudah memenuhi syarat. Kesesuaiannya dengan kurikulum pun masih kurang karena berdasarkan analisis kesesuaian kosakata dengan tema masih ada kosakata yang disajikan tidak sesuai dengan tema. Para penulis buku yang akan datang hendaknya memperhatikan aspek-aspek kelemahan pada buku ini dengan lebih memperhatikan penyajian ajaran kosakata. Terutama pada peinbelajaran perilaku kata gramatikal karma kata -kata gramatikal banyak yang frekuensi kemunculannya tinggi. Kata-kata gramatikal ini memiliki perilaku gramatikal tertentu yang dapat dipelajari oleh pemelajar. Sehingga diharapkan akan lebih memudahkan pemelajar dalam kegiatan-kegiatan berbahasanya, seperti dalam membaca, menulis, berbicara, maupun menyimak.
Vocabulary is very Important in a language. Indeed, vocabulary is the language itself because it is used in every language activities. The object of this research was vocabulary in bahasa Indonesia lesson books (Pelujarun Berhahusa Indonesia for Senior High School Volume 1, 2, and 3). It was expected that the lesson books represented all bahasa Indonesia lesson books and had been applied in Senior High School teaching learning process. This research aimed at knowing how vocabulary was presented in lesson books Pelujaran Berbahasa Indonesia and its relevancy with the curriculum. Nababan, Nation, Dale statement's test and Williams test's table became the results finding of this research.This research proved that vocabulary in lesson books Pelajaran Berbahasa Indonesia were not adequate. Vocabulary presented did not count word occurrence frequency, theme proportion, exercise and practice variations. Although from the words occurrence frequency, there were 361.661 tokens and 33.520 types that existed in the Senior High School lesson books volume 1, 2, and 3 were adequate. The relevancy with the curriculum were not adequate because according to relevancy vocabulary with theme analysis there are still vocabulary which presentation were not relevance with theme. In the future, it is expected that the lesson book writers pay attention to the weaknesses of the lesson books being analysed by taking a note on the vocabulary presentation. Furthermore, this also applies in grammatical word attitude learning because the occurrence of grammatical words are high. These grammatical words have specific attitude which can be learnt by learners. Therefore, knowing these attitude help the learners easy doing their language activities such as reading, writing, speaking, and listening."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37416
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asis Safioedin
Bandung: Peladjar, 1969
899.2 ASI i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library