"Lindi merupakan limbah cair dari peresapan air melalui tumpukan sampah yang berpotensi menurunkan kualitas air dan tanah apabila dibuang tanpa melalui proses pengolahan yang memadai. Pengolahan limbah lindi saat ini menjadi penelitian yang menarik ditinjau dari tingkat kesulitan pengolahan disebabkan kandungan organik yang tinggi dan kompleks. Proses pengolahan limbah lindi dilakukan menggunakan elektrolisis plasma yang memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam pengolahan limbah cair sebagai alternatif proses yang lebih canggih. Elektrolisis plasma ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas proses degradasi limbah lindi dan selanjutnya dianalisis melalui pengukuran parameter kimia COD, BODâ
, pH, TSS, TDS, dan kandungan nitrat. Penelitian ini juga mencakup karakterisasi arus dan tegangan selama proses berlangsung, serta pengukuran keberadaan radikal bebas hidroksil (•OH) sebagai indikator reaktivitas plasma. Proses degradasi limbah lindi dilakukan menggunakan sistem elektrolisis plasma dengan mekanisme injeksi udara melalui pipa katoda menuju zona plasma di sekitar anoda. Eksperimen dilakukan dalam reaktor tipe batch dengan variasi pada laju injeksi udara, daya listrik, dan kedalaman posisi anoda. Kondisi operasi terbaik pada hasil degradasi limbah lindi tertinggi dicapai pada laju alir injeksi udara 0,5 L min⻹, daya listrik 600 W, serta pada kedalaman anoda 1,5 cm. Sementara itu, hasil penelitian degradasi limbah lindi dengan elektrolisis plasma menunjukkan adanya penurunan parameter pengolahan limbah lindi seperti nilai COD sebesar 45,61%, BOD
mencapai 58,52%, TDS 34,59%, TSS 58,03%, serta kenaikan pH sebesar 7,57%. Selain dapat mendegradasi limbah lindi, elektrolisis plasma juga menghasilkan produk yang stabil, yaitu nitrat sebanyak 2276 mg/L.
Leachate is a liquid waste that is produced when water seeps through waste piles. If it is disposed of improperly, it might decrease the quality of the soil and water. Because of the large and complex organic content, leachate waste processing is now an intriguing study topic in terms of processing complexity. Plasma electrolysis, which offers a lot of promise for use in liquid waste processing as a substitute for a more complex procedure, is used in the leachate waste processing process. By evaluating chemical parameters including Chemical Oxygen Demand (COD), and Biochemical Oxygen Demand (BOD₅), pH, TSS, TDS, and nitrate content, this plasma electrolysis aims evaluating the efficiency of the leachate waste degrading process. Along with measuring the amount of hydroxyl free radicals (• OH), an indicator of plasma reactivity, this study also characterizes the current and voltage during the process. A plasma electrolysis system with an air injection mechanism via the cathode pipe to the plasma zone around the anode is used to carry out out the leachate waste degrading process. A batch-type reactor was used for the experiments, which varied the anode position depth, electrical power, and air injection rate. The optimal conditions for the highest leachate degradation were found to be an air injection flow rate of 0.5 L min⁻¹, 600 W of electrical power, and an anode depth of 1.5 cm. The results showed a decrease in processing parameters, such as COD value of 45.61%, BOD₅ reaching 58.52%, TDS 34.59%, TSS 58.03%, and an increase in pH of 7.57%. Plasma electrolysis also produced a stable product, nitrate, as high as 2276 mg/L."