Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penurunan mutu beton memengaruhi kinerja seismik pada gedung delapan lantai berbentang tunggal yang dirancang dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dan dilengkapi variasi struktur kantilever. Evaluasi dilakukan berdasarkan metode analisis respons spektrum linier dinamis yang mengacu pada pedoman ASCE 41-17. Fokus utama kajian ini adalah menganalisis pengaruh penurunan mutu beton sebesar 7,5%, 15%, dan 25% terhadap kebutuhan tulangan serta kinerja seismik bangunan. Hipotesis awal menyatakan bahwa penurunan mutu beton akan berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan tulangan dan menurunnya kinerja struktur dalam menghadapi beban gempa.
This study aims to assess how reductions in concrete strength affect the seismic performance of an eight-story single-span building designed using a Special Moment Resisting Frame (SMRF) system, with variations that include cantilever components. The evaluation is carried out using a linear dynamic response spectrum analysis method based on ASCE 41-17 guidelines. The research specifically investigates the effects of 7.5%, 15%, and 25% reductions in concrete strength on reinforcement demand and overall seismic performance. The initial hypothesis suggests that lower concrete quality will lead to increased reinforcement requirements and reduced structural performance under seismic loading."
Bentuk struktur bangunan tinggi yang terus berkembang menuntut keberadaan loncatan bidang muka untuk meningkatkan efisiensi dan estetika bangunan. Loncatan bidang muka dapat dicapai dengan menggunakan sistem balok kantilever lepas yang tidak saling terhubung satu sama lain, atau sistem balok transfer di mana setiap balok kantilever di setiap tingkat dihubungkan dengan kolom transfer. Penelitian ini membahas perbandingan respons seismik dari variasi sistem dan panjang bentang kantilever, jumlah tingkat dan kelengkungan yang dianalisis menggunakan ETABS v16.2. Selanjutnya akan disimpulkan signifikansi sistem kantilever dan kelengkungan berdasarkan periode getar, gaya geser tingkat, drift dan displacement, serta gaya dalam kolom dan balok.