Ditemukan 168556 dokumen yang sesuai dengan query
Laura Mellisa
"Skripsi ini menelusuri proses hadirnya dualitas dalam pelapisan makna pada ruang dapur. Ruang tidak lagi dilihat dalam bentuk fungsional melainkan memiliki lapisan makna yang hadir akibat inhabitasi oleh pengguna. Dapur sebagai ruang domestik yang memiliki dualisme yaitu fungsional dan simbolis yang merefleksikan sosial masyarakat yang lebih luas, menjadi ruang produksi sekaligus ruang isolasi, ruang efisien namun repetitif, serta tempat terjadinya kontrol sekaligus keterbatasan. Penelusuran ini menggunakan studi kasus terhadap dapur frankfurt yang menekankan pada efektivitas dan standarisasi melalui analisis jejak dan lapisan makna yang terjadi akibat inhabitasi pada tempo waktu tertentu. Analisis berfokus pada jejak fisik dan sensori yang tertinggal dalam jangka waktu tertentu, untuk melihat bagaimana makna ruang terus direkonstruksi ulang pada keseharian. Dualitas pada pelapisan makna tercermin melalui dinamika antara rancangan spasial dan praktik pengguna. Ruang dibentuk melalui konsep yang mengacu pada nilai-nilai efisiensi, rasionalitas, dan kontrol. Namun, pada praktiknya ruang dimaknai ulang secara terus-menerus melalui praktik sehari-hari yang bersifat personal, afektif, dan kontekstual. Interaksi dan dinamika dualitas yang terjadi menghasilkan makna ruang yang tidak statis, melainkan terus mengalami pembentukan ulang dan negosiasi makna dalam praktik keseharian.
This thesis explores the process of the presence of duality in the layers of meaning in the kitchen space. Space is no longer seen in functional form but has layers of meaning that are present due to being inhabited by users. The kitchen as a domestic space that has a functional and symbolic dualism that reflects the wider social community, becomes a production space as well as an isolation space, an efficient but repetitive space, and a place of control and limitations. This exploration uses a case study of a Frankfurt kitchen that emphasizes effectiveness and standardization through an analysis of traces and layers of meaning that occur due to occupancy at a certain time. The analysis focuses on physical and sensory traces left behind over a certain period of time, to see how the meaning of space continues to be reconstructed in everyday life. Duality in the layers of meaning is reflected through the dynamics between spatial design and user practices. Space is formed through concepts that refer to the values of efficiency, rationality, and control. However, in practice, space is continuously reinterpreted through daily practices that are personal, affective, and contextual. The interaction and dynamics of the duality that occurs produce layers of meaning that is not static, but continues to experience re-formation and negotiation of meaning in everyday practice."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Delilah Ivo Swaraswati
"Virtual kitchen merupakan restoran atau bisnis berfokus pada menghasilkan makanan untuk dibawa pulang dan mereka tidak menyediakan fasilitas makan di tempat. Virtual kitchen juga menjadi salah satu bagian dari home-based internet business, yang berarti bisa dijalankan dari rumah dengan bantuan internet. Masa pandemi COVID-19 ini mengakibatkan banyak yang menjalani virtual kitchen dari rumah tinggalnya. Ini menunjukkan bahwa adanya interupsi aktivitas bisnis yang masuk ke dalam domestik mengakibatkan terbentuknya ruang-ruang dan respon dari hubungan antar aktivitas. Dari pemahaman teori vita activa, studi kasus menunjukkan bahwa terdapat tiga aktivitas yang hadir di rumah tinggal, work, labor, dan action. Aktivitas labor dan work dapat dilakukan berdampingan dan dapat menimbulkan konflik. Respon dari konflik yang dihasilkan dipengaruhi seberapa besar aktivitas itu memakan ruang dan menentukan apakah perlu pemisahan secara waktu atau fisik. Aktivitas action hanya muncul di dunia maya dan ketika menggunakan perangkat dan sebagian besar tidak menimbulkan konflik dengan aktivitas lainnya. Dalam melaksanakan aktivitas action, perangkat yang digunakan juga berpengaruh dalam seberapa besar ruang digunakan. Pengaruh dunia maya terhadap ruang juga memunculkan adanya social realmyang muncul di dalam rumah.
Virtual kitchen is a restaurant or a business that focus on making take-away food and do not serve dine-in facilities. Virtual kitchen is also a part of the home-based internet business, which means that it can be run from home with the help of internet. COVID-19 pandemic has created people that do virtual kitchen in their residential home. This shows that there is an interruption of business activity that comes into the domestic and create spaces and response from the connection between activities. From the perspective of vita activa, study cases has shown that there is three kinds of activities that appear in residential home that runs virtual kitchen, work, labor, and action. Work and labor activities can be done side by side or creating a conflict. The response from conflict is influenced by how big the activities is taking up space and is deciding whether it should need a physical or a time seperation. Action activities only shows in cyberspace and when they use device and most of them does not bring conflict to other activities. When doing action activities, device that being use give some influences to how much space is taken up. Influence by the cyberspace towards physical space is bringing the social realm into residential home."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwiana Rafifah Andarini
"Tulisan ini menelusuri aspek temporalitas apa saja yang hadir dalam keseharian ruang urban dan bagaimana hal tersebut menghadirkan keberagaman pola yang membentuk lokalitas. Ritme keseharian dipengaruhi oleh pacemaker. Konsep waktu berbasis aktivitas, atau event-time pacemaker, menjelaskan bagaimana waktu diatur berdasarkan durasi suatu kegiatan. Tulisan ini mengobservasi Pasar Malam Pakaian Bekas Senen, Jakarta, Indonesia yang menggambarkan bagaimana ruang kota tertentu mewujudkan ritme temporal yang unik, sehingga memengaruhi fungsi dan rutinitas masyarakat lokal yang terbentuk. Lokalitas ruang kota merupakan hasil dari penggabungan ritme pada berbagai skala yang saling berinteraksi. Interaksi antar ritme yang berupa euritmia (harmoni) dan aritmia (konflik) melibatkan pengalaman tubuh dalam ruang dan waktu. Skripsi ini menelaah bagaimana ritme-ritme dalam tatanan urban terjadi dan relevansi rhythmanalysis sebagai alat untuk memahami dan membentuk hubungan dinamis antara waktu dan keseharian dalam masyarakat modern.
This study explores aspects of temporality in the daily lives of urban spaces and how they present a variety of patterns that shape locality. The rhythm of everyday life is influenced by pacemakers. The concept of activity-based time, or event-time pacemaker, explains how time is organized based on the duration of an activity. By examining the intricate relationship between time and locality, the research aims to uncover the rhythms that shape urban temporality and their impact on the lived experiences within urban environments. This paper observes the Pasar Malam Pakaian Bekas Senen, Jakarta, Indonesia which illustrates how certain urban spaces create unique temporal rhythms, thus influencing the functions and routines that occur. The locality of urban space is the result of a combination of rhythms in multiple scales that interact with each other. This interaction between local rhythms in the form of eurythmia (harmony) and arrythmia (conflict) that is influenced by the body experience in space and time. This thesis explains how rhythms in urban order occur and the relevance of rhythm analysis as a tool for understanding and forming the dynamic relationship between time and everyday life in modern society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ligozat, Gerard
London: Wiley, 2012
511.3 LIG q
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Natasha Nabilla Putri
"Skripsi ini membahas temporal framing sebagai strategi dalam mengidentifikasi dan mengekspos identitas place melalui urutan stimulus yang direspon indera saat subjek bergerak dan beraktivitas dalam ruang. Rangkaian stimulus di- frame untuk membentuk narasi spasial yang terfragmentasi namun saling terhubung. Kerangka analisis pada studi kasus ini menelusuri pengalaman ruang sebagai susunan layer yang tersembunyi dan terekspos, visibilitasnya diatur oleh temporal framing sebagai mekanisme filtrasi dalam membaca place. Temporal framing yang terjadi pada kasus restoran open kitchen menjadi strategi menyusun multi identitas agar area-area dalam dapur dapat dibaca secara runut. Dengan mengaitkan Chain of Sensation, Spatial performativity, dan layering. Analisis studi kasus menunjukkan bagaimana pengalaman multisensoris disusun secara spasial dan temporal untuk menghasilkan pengalaman ruang dengan identitas tertentu. Manipulasi persepsi ruang melalui pengaturan visibilitas, dan intensitas stimulus menjadi kunci dalam menciptakan pengalaman interior pada area open kitchen. Hasil analisis menegaskan bahwa pembacaan identitas ruang merupakan hasil dari respon tubuh terhadap rangkaian stimulus yang di -framing secara temporal, sehingga persepsi dan identitas place terbentuk melalui bekerjanya temporal framing yang memunculkan dinamika kehadiran identitas layer antara yang tersembunyi dan terekspos.
This study discusses temporal framing as a strategy for identifying and exposing the identity of a place through a sequence of stimuli perceived by the senses as the subject moves and engages within space. These stimuli are framed to form a spatial narrative that is fragmented yet interconnected. The analytical framework of this case study traces spatial experience as a composition of layered elements, both hidden and exposed, with their regulated visibility through temporal framing as a filtering mechanism in perceiving ‘place’. In the context of the open kitchen restaurant, temporal framing becomes a strategy to arrange multi identity so that the areas within the kitchen can be read sequentially. Through the integration of the Chain of Sensation, Spatial Performativity, and Layering. The case study analysis demonstrates how multisensory experiences are spatially and temporally arranged to produce a space with more specific identity. Manipulation of spatial perception through the control of visibility and the intensity of stimuli becomes essential in creating interior experience of the open kitchen. The analysis results reveal that the perception of spatial identity is the result of the body’s response to a sequence or a series of stimuli that are temporally framed, so that perception and place identity are formed through the operation of temporal framing, which brings about the dynamic presence of identity layers between the hidden and the exposed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amanda Najwa Aisha
"Tulisan ini menelusuri dinamika ruang malam kota (night time spaces) sebagai bagian dari diskursus 24-hour city. Terdapat perubahan makna night time spaces sebagai bentuk okupasi ruang malam hari yang kemudian berubah maknanya dari terbatas menjadi ruang yang kemudian ditolerir, dianggap positif dan aman. Skripsi ini mengidentifikasi perkembangan kehadiran night time space pada urban konteks seiring dengan kemajuan teknologi pencahayaan artifisial yang memproduksi ruang malam hari yang mewadahi berbagai macam aktivitas nokturnal yang baru. Studi ini melihat bahwa terdapat berbagai situasi yang memicu okupasi night time city, terkait dengan situasi bekerja, pola beristirahat yang berbeda, keinginan untuk keluar dari mono fungsionalitas kota, dan perkembangan budaya dan teknologi secara global. Studi ini melihat bahwa night spaces memiliki berbagai variasi kualitas spasialnya sendiri, yaitu: (1) night spaces hadir sebagai kumpulan ruang yang kontradiktif; (2) night spaces sebagai ruang aktivitas yang termultiplikasi; dan (3) malam hari dialami sebagai ruang yang berlapis. Skripsi ini lalu mengamati kualitas spasial tersebut pada area pemukiman mahasiswa di Kukel, Jl. Palakali, Depok, Jawa Barat untuk menarasikan dinamika kehidupan malam yang terjadi di dalamnya. Studi kasus tersebut melihat bahwa terdapat negosiasi yang menghadirkan dinamika kehidupan ruang di malam hari di area Kukel ketika area ruang yang bersifat kontradiktif berpotongan (overlap), area yang bermultiplikasi meluas (extended), dan area yang berlapis membatasi satu sama lain (containment). Studi ini menyimpulkan bahwa diskusi terkait dinamika ruang malam hari di kota hadir melalui negosiasi antara regulasi kehidupan kota dan kebutuhan aktivitas nokturnal.
This study explores the dynamics of night spaces in the city city as part of the 24-hour city discourse. There is a change of understanding of night time spaces as a form of night space occupation from being limited to being a space that is tolerable, considered positive and secure. This study identified the development of night time space that happened with the advancement of artificial lighting technology, that allows various nocturnal activities to emerge. There are various situations that trigger occupation of night time spaces, from extended work hours, different sleeping patterns, the need to go beyond urban mono fungsionalism, and global change of culture and technology. This study identifies variations of night space spatial qualities, existing through (1) contradictive, (2) multiplied, and (3) layered spaces. It then explores such spatialities and narrates the dynamics of night space in the student settlement area in Kukel, Jl. Palakali, Depok, West Java. This case study highlights that there are negotiation that creates night time dynamics in the Kukel area when contradictive spaces overlap, multiplied area extended, and layered areas contain each other. This study concludes that discussion about night time space dynamics exists through negotiation between urban life regulation and needs of nocturnal activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alifa Istiqomanita
"
ABSTRAKDalam adaptasinya terhadap konteks yang selalu berubah seiring berjalannya waktu, ruang temporal selalu mengalami keadaan tarik-menarik antara 2 elemen yang saling kontradiktif. Keadaan tarik menarik ini disebut dengan tensi, yang mana terbentuk dari kontradiksi elemen eksternal yang disebut force dan elemen internal yaitu counterforce yang memiliki alat perlawanan yang disebut resistensi.
Menanggapi hal tersebut, skripsi ini akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara resistensi merespon kondisi tensi yang ada. Sehingga, respon tersebut dapat digunakan sebagai proses adaptasi berupa mekanisme pembentukan atau pengaturan ruang yang adai dalam keadaannya yang sementara. Untuk mencapai pemahaman yang mendalam akan resistensi tersebut dilakukan studi literatur dan observasi terhadap ruang temporal yang telah hadir. Skripsi ini kemudian memberikan pemahaman akan adanya respon yang berbeda dari resistensi pada setiap perubahan force dan counterforce dalam setiap masa dalam periode tensi dalam ruang yang temporal. Adapun respon resistensi yang dibahas dalam skripsi ini berupa aturan dan antisipasi terhadap relasi force-counterforce.
ABSTRACTIn the adaptation to context that always change over time, temporal space experiences a state of attraction between two contradictory elements. This state of attraction is called tension, which is formed from the contradiction of external elements called force and internal elements called counterforce which have a resistence as a form of defense mechanism.In response, this thesis will discuss more about how resistance responds to the existing tension. Thus, the response can be used as a mechanism for spatial formation that is able to adapt to its temporary conditions. To achieve a deep understanding of this resistance, a literature study and observation of the temporal space that are present are carried out. This thesis then provides an understanding of the different responses of resistance to changes in force and counterforce at any time in the tension period of temporal space. The resistance response discussed in this thesis is in the form of rules and anticipation of force-counterforce relations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Humaera Qaneeta Gustia
"Skripsi ini menyelidiki bagaimana kondisi spasial yang fragmented dan disjunctive memicu rekonstruksi naratif melalui movement dalam spatial storytelling. Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna melakukan bridging ruang-ruang yang terputus melalui movement sebagai praktik aktif untuk merekonstruksi spatial fragments menjadi narasi yang bermakna. Studi ini dipandu oleh pertanyaan bagaimana ruang disjunctive yang fragmented memicu rekonstruksi naratif melalui movement dalam spatial storytelling. Kerangka teoritis skripsi ini mengacu pada tiga konsep utama. Fragments sebagai elemen spasial otonom yang dikomposisi oleh strategi disjunction sebagai ketegangan produktif antar fragments yang memicu pencarian keterhubungan. Movement, sebagai praktik aktif pengguna yang memicu delinquency sebagai tindakan menghasilkan makna melalui eksplorasi yang tidak linier. Terakhir, frontiers dan bridges untuk menjelaskan bagaimana pengguna membentuk batas dan sambungan antar fragments sebagai proses rekonstruksi narasi. Studi Ini menggunakan Outer Wilds sebagai studi kasus yang menggambarkan kondisi dalam praktik untuk mengamati dan menganalisis bagaimana lingkungan yang fragmented dan tidak stabil, memaksa pemain baru untuk merekonstruksi narasi melalui eksplorasi, memori, dan transversal berulang. Studi ini mengungkap bagaimana ruang disjunctive yang fragmented mengembangkan proses naratif yang adaptif dan partisipatif di mana koherensi muncul melalui negosiasi yang berkelanjutan alih-alih solusi yang pasti; menjadikan fragmentation dan disjunction sebagai syarat untuk menghasilkan narasi melalui gerakan dan interpretasi.
This undergraduate thesis investigates how fragmented and disjunctive spatial conditions provoke narrative reconstruction through movement in spatial storytelling. The study aims to understand how users engage in bridging disconnected spaces through movement as an active practice to reconstruct spatial fragments into meaningful narratives. This study is guided by the proposition that fragmented disjunction spaces provoke narrative reconstruction through movement in spatial storytelling. The theoretical framework of this thesis draws on three main concepts. Fragments are understood as autonomous spatial elements composed through the strategy of disjunction, a productive tension between fragments that prompts the search for connectivity. Movement is framed as an active user practice that generates delinquency as a deviant mode of exploration that produces meaning through non-linear trajectories. Lastly, frontiers and bridges are used to describe how users define boundaries and construct connections between fragments as part of the narrative reconstruction process. This study uses Outer Wilds as a case study that illustrates the conditions in practice to observe and analyze how a fragmented and unstable environment compels new players to reconstruct a narrative through exploration, memory, and repeated traversal. The study reveals how fragmented disjunctive space develops an adaptive and participatory narrative process where coherence emerges through ongoing negotiation rather than a fixed solution, making fragmentation and disjunction the very condition for generating narratives through movement and interpretation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anita Syifa Tazkia
"Penulisan ini bertujuan untuk memahami proses adaptasi ruang yang dilakukan pada sebuah hunian dengan mengamati jejak fisik yang ditinggalkan. Skripsi ini diawali dengan kajian literatur mengenai adaptasi ruang dan juga jejak sebagai komunikasi non-verbal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yakni melalui penelusuran jejak fisik dan wawancara. Dalam upaya memahami proses adaptasi ruang pada hunian, dilakukan pendekatan terhadap konsep adaptive traces yang menjadi manifestasi kegiatan manusia di dalam ruang. Strategi adaptasi ruang yang dapat dilakukan oleh pengguna dibagi menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi by reaction, by adjustment dan juga by withdrawal. Dalam proses ini, baik pengguna dan ruang memiliki perannya masing – masing. Pengguna dapat melakukan tiga tindakan yang disederhanakan kedalam tiga golongan: Penambahan; Eliminasi; dan Perpindahan. Di sisi lain, ruang dipisahkan menjadi 6 lapisan yang dapat berubah pada rentang waktu tertentu. Pada penulisan ini, lapisan yang dibahas adalah Stuff dimana perubahan dapat dilakukan sehari – hari. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa dalam sebuah satu pengaturan fisik ruang, dapat terjadi beberapa jenis adaptasi. Faktor yang mendorong adanya proses adaptasi pun beragam, mulai dari kebiasaan penghuni, kebutuhan akan privasi, hingga faktor medis
This essay aims to comprehend the spatial adaptation process by observing physical traces left behind. This study begins with a literature review on spatial adaptation and physical traces as nonverbal communication. The data was collected using two methods: observing physical traces and interviews. An approach is taken to the notion of adaptive traces, which are the product of human adaptation in a physical setting, to understand the adaptation process. There are three types of spatial adaptation strategies: adaptation by reaction; adaptation by adjustment; and adaptation by withdrawal. In the process of spatial adaptation, both users and space have their own role. Inhabitants can do three basic acts when adapting: addition; elimination; and displacement. Space, on the other hand, is divided into six layers that may change throughout time. The layer discussed in this essay is ‘Stuff’ in which changes may be made on a daily basis. Based on the discussion, it has been discovered that various forms of adaptation can occur in a single physical setting. The variables that drive the adaptation process differ as well, ranging from inhabitants' routines to the desire for privacy to medical considerations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alva Maula Rahman
"Penulisan ini mengeksplorasi peran atmosfer dan memori kolektif dalam pembayangan ruang di masa lalu. Manusia dapat mengingat kejadian di masa lalu melalui pengalaman ruang, tulisan ini bertujuan menelusuri bagaimana atmosfer dan memori kolektif dapat menghadirkan pengalaman ruang yang membantu manusia untuk membayangkan kejadian bersejarah yang ada di masa lalu. Penulisan ini menggunakan kasus pengalaman ruang yang ada di Museum Sejarah Jakarta untuk menganalisis proses pembayangan ruang masa lalu melalui dua aspek, yaitu pengalaman emosional yang hadir melalui atmosfer, dan konteks sejarah yang terkandung dalam memori kolektif. Kedua aspek ini harus hadir secara bersamaan dan melengkapi satu sama lain, tanpa adanya salah satu dari kedua aspek ini, pembayangan pada ruang tidak akan terasa secara emosional (tidak ada atmosfer) atau tidak memiliki konteks peristiwa (tidak ada memori kolektif).
This writing explores the role of atmosphere and collective memory in envisioning spaces in the past. Humans can recall past events through spatial experiences, and this writing aims to investigate how atmosphere and collective memory can create spatial experiences that assist individuals in envisioning historical events from the past. The study utilizes the case of spatial experiences in the Jakarta History Museum to analyze the process of envisioning spaces from the past through two aspects: the emotional experience evoked by atmosphere and the historical context embedded in collective memory. Both aspects are interdependent and complement each other; the absence of either aspect would result in a lack of emotional impact (absence of atmosphere) or a lack of contextual events (absence of collective memory) in the envisioning of spaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library