Ditemukan 70775 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Adriansyah
"Dengan memanfaatkan data cross section dari 4 sumber data yang berbeda, penelitian ini menginvestigasi dampak dari penggunaan internet terhadap jam kerja pekerja perempuan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan strategi IV-GMM dengan Heckman Selection Model untuk menginvestigasi dampak tersebut dan mengatasi permasalahan endogeneity dan bias pemilihan sampel. Dengan mengontrol kontrol individu dan kabupaten, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1% peningkatan pada penggunaan internet signifikan diasosiasikan dengan peningkatan jam kerja pekerja perempuan sebesar 0.783 percentage point atau sekitar 16 menit, ceteris paribus. Hubungan positif tersebut konsisten pada analisis antarsektor dan antartahun. Penelitian ini menyoroti peran potensial dari penggunaan internet untuk meningkatkan jam kerja pekerja perempuan di Indonesia.
Using a cross section dataset that was constructed from 4 different data sources, this study investigates the impact of internet use on female working hours in Indonesia. This study uses IV-GMM strategy with Heckman Selection Model to investigate the impact while facing endogeneity issue and sample selection bias. Controlling for individual and district-level characteristics, the result shows that a 1% internet use increase is significantly associated with a 0.783 percentage point or around 16 minutes increase in total working hours among female labor, ceteris paribus. The positive relationship is also consistent across sectors and years. This study highlights the potential roles of internet use to catalyze the working hours among female labor in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dewa Ayu Widia Lestari
"Terlepas dari kenyataan bahwa Indeks Pengembangan TIK menyatakan Indonesia menduduki peringkat ke-111 di antara semua negara, pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia terus berkembang pesat. Seperti yang dikatakan beberapa penelitian, TIK mampu memberdayakan kelompok yang terpinggirkan dalam masyarakat, terutama perempuan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis apakah TIK – dimana definisinya akan dibatasi pada penggunaan internet, dapat membuat perempuan dengan jenis pekerjaan yang rentan, seperti pekerja mandiri, menjadi diuntungkan. ‘Menguntungkan’ diukur dari adalah pertumbuhan upah riil dan tren penurunan jam kerja pekerja akun perempuan sendiri dari 2005 hingga 2017. Untuk mencapai ini, saya akan menggunakan data pekerja dari SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) dan data dari penggunaan internet dari SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional). Hasil kami menunjukkan bahwa internet memiliki indikasi hubungan kausalitas yang positif secara signifikan dengan pendapatan riil per jam. Sementara itu, hubungan antara internet dan jam kerja adalah signifikan negative. Hal ini menunjukkan bahwa wanita yang berusaha sendiri akan diuntungkan apabila menggunakan internet.
Despite of the fact that ICT Development Index stated Indonesia occupied 111th ranking among all countries, the growth of internet use in Indonesia keep pushing forward. As several studies stated, ICT are able to empower marginalized group in society, especially women. This paper aims to analyze on whether ICT–which definitions will be limited to internet use in this paper, are able to make women with vulnerable type of occupation, such as own-account worker, better-off. The measurement of better-off itself is growth of real wage and decreasing working hour trend of female own account worker from 2005 to 2017. In order to achieve this, I will utilize data of workers from SAKERNAS (National Labor Force Survey) and data of internet use from SUSENAS (National Socio-Economic Survey). Our results suggest that internet indicates a positively significant causality relationship with real income per hour. Meanwhile, the relationship between internet and working hours remain negatively significant. This shows that female own-account worker in Indonesia is better-off by using the internet."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Rismawan Subarkah
"Keberadaan internet terbukti dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Ketikap endapatan meningkat, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian beralih ke sektor manufaktur atau jasa. Pergeseran itu merupakan karakteristik dari transformasi struktural. Indonesia mengalami peningkatan pengguna internet yang sangat besar dalam sepuluh tahun terakhir. Indonesia juga mengalami transformasi struktural yang ditandai dengan penurunan jumlah lapangan kerja di bidang pertanian dan peningkatan tenaga kerja di bidang manufaktur dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara empiris apakah internet mempengaruhi transformasi struktural melalui pergeseran tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desa-desa di Indonesia sebagai unit observasi. mayoritas pekerja di suatu desa dijadikan sebagai variabel dependen dan menggunakan keberadaan BTS sebagai proxy dari internet. Penelitian ini menggunakan data “Potensi Desa” dari Badan Pusat Statistik tahun 2011, 2014, 2018, dan 2021 yang menggunakan metode fixed effect panel data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internet berdampak pada transformasi struktural Indonesia, terlihat dari pergeseran pekerjaan dari pertanian ke sektor lain seperti manufaktur dan jasa. Temuan mengatakan bahwa kekuatan sinyal dan teknologi jaringan seluler mempengaruhi transformasi struktural
The existence of the Internet is proven to increase household income. When income rises, the number of employees working in the farming sector can shift to the manufacturing or services sector. That shift is a characteristic of structural transformation. Indonesia has experienced a very large increase in internet users in the last ten years. Indonesia also undergoing a structural transformation marked by a decrease in the number of jobs in agriculture and an increase in workers in manufacturing and services. This study aims to see empirically whether the Internet influences structural transformation through employment shifts in Indonesia. This study uses all villages in Indonesia as observation units. the majority of employment in a village is used as the dependent variable and uses the presence of BTS as a proxy for the Internet. This study use "Potensi Desa" data from the Central Bureau of Statistics in 2011, 2014, 2018, and 2021 which employs the panel data fixed effect method. The findings demonstrate that the Internet impacted Indonesia's structural transformation, evident in a shift in employment from agriculture to other sectors like manufacturing and services. The findings said that the signal strength and mobile network generation influenced the structural transformation"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Diana Sartika
"
Perbedaan pola migrasi antar daerah menunjukkan adanya kesenjangan pembangunan, salah satunya dari sisi fasilitas serta penyediaan barang dan layanan publik. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mendorong orang untuk melakukan migrasi. Desentralisasi merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan dan mempercepat proses pemerataan pembangunan daerah, diantaranya melalui pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada). Kepala daerah terpilih diharapkan dapat menghasilkan kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakatnya. Pada saat pelaksanaan pilkada akan ada perubahan arah kebijakan terkait fasilitas dan penyediaan barang publik dari pemerintah daerah. Hal ini akan mempengaruhi pola migrasi yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pola migrasi pada saat pelaksaan Pilkada di Indonesia menggunakan data Migrasi persemester tahun 2014-2018 dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri pada 514 kabupaten/kota. Hasil estimasi menggunakan model panel fixed effect menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan Pilkada berkorelasi negatif dengan migrasi keluar pada waktu menjelang pelaksanakan pilkada karena adanya efek antisipasi masyarakat terhadap arah kebijakan baru dari calon kepala daerah.
Differences in migration flow between regions suggest a gap in development, such as amenities and public goods provision. Indonesia has decentralized to reduce this gap, including through direct election in region level (Pilkada). The elected leader can provide public goods according to people’s needs and preferences. A change in policy direction related to amenities and the provision of public goods from local government will occur at the time of election. This influences different migration patterns. This study specifies and estimates a panel model for intermunicipal out-migration in Indonesia during the elections period using Indonesia's 514 municipal migration data between 2014 and 2018 from the Ministry of Home Affairs, we show that throughout the observed year our regression analysis demonstrates that there’s a strong lead effect of election on the size of out-migration flows. Our findings thus suggest that local election can reduce outmigration flow due to the effect of public anticipation on the new policy direction of the prospective regional head.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54972
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hudzaifah Abdullah
"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa wanita Muslim memiliki partisipasi angkatan kerja perempuan yang lebih rendah dibandingkan wanita non-Muslim. Namun, studi tentang Muslim dan partisipasi pekerja perempuan seringkali terbatas pada pengukuran identitas, membandingkan Muslim dan non-Muslim, sementara tidak dapat menangkap dampak aktual nilai-nilai Islam terhadap keputusan perempuan untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menangkap pengaruh nilai-nilai islam terhadap keputusan perempuan untuk bekerja, dengan mengukur tingkat religiusitas mereka. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey, penelitian ini menemukan bahwa religiusitas yang di ukur melalui salat mempengaruhi preferensi perempuan untuk bekerja. Selain itu, kami menemukan bahwa ada perbedaan antara perempuan yang lajang dan sudah menikah dalam menimbang keputusan untuk bekerja.
Many studies have shown that Muslim women have lower female labor force participation than non Muslim women. However, the study of being a Muslim and female labor particiaption are often limited to identity measurement, while unable to address the actual effect of Islamic values on women's decision making. This study seeks to capture the influence of Islamic values on women's decision to work, by measuring their level of religiosity. Using data from Indonesia Family Live Survey, we found that religiosity in form of religious practice shape women's preference to work. In addition, we also found that marital status influence women's decision to work in different ways."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67623
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ni Putu Sumartini
"Meskipun pertanian kontrak telah banyak dimanfaatkan sebagai strategi untuk mengatasi masalah kendala pemasaran dan meningkatkan kesejahteraan petani, dampaknya terhadap ketahanan pangan masih kurang diteliti dan ambigu. Selain itu, penelitian empiris mengenai dampak pertanian kontrak terhadap ketahanan pangan di Indonesia belum ada hingga saat ini. Untuk mengisi kekosongan dalam literatur ini, penelitian ini menggunakan propensity score matching (PSM) untuk menganalisis dampak pertanian kontrak terhadap ketahanan pangan dari rumah tangga pertani skala kecil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Pertanian Terintegrasi tahun 2021 yang dirancang untuk memantau indikator sustainable development goals (SDGs). Food insecurity experience scale (FIES) digunakan untuk mengukur ketahanan pangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pertanian kontrak dapat meningkat ketahanan pangan rumah tangga petani skala kecil di Indonesia. Namun, perlu diperhatikan bahwa pertanian kontrak hanya memberikan dampak positif untuk kelompok petani tertentu. Pertanian kontrak dapat meningkatkan ketahanan pangan petani tanaman perkebunan tetapi tidak memiliki efek yang sama terhadap ketahanan pangan petani komoditas lainnya. Menurut wilayah, dampak positif dari pertanian kontrak paling besar ada di Maluku Utara. Pertanian kontrak juga hanya berdampak positif untuk petani skala kecil yang paling rawan pangan. Dampak positifnya paling besar untuk petani yang tinggal di pedesaan, petani perempuan, dan petani yang tidak memiliki tanah ataupun ternak. Hasil ini menegaskan peranan pertanian kontrak dalam pembangunan pedesaan, pemberdayaan perempuan, dan pemberatasan kemiskinan untuk petani yang tidak memiliki aset.
Despite contract farming’s widespread implementation to overcome market constraints and enhance farmers’ livelihoods, its impact on food security remains inadequately investigated and questionable. Moreover, there is a lack of empirical evidence regarding the impact of contract farming on food security in Indonesia. To address this research gap, this study employs propensity score matching (PSM) to mitigate selection bias in examining the impact of contract farming on the food security of smallholder farm households in Indonesia. It utilizes the 2021 Indonesia Agricultural Integrated Survey (SITASI) data, designed to monitor the indicators of sustainable development goals (SDGs) in the agriculture sector. The food insecurity experience scale (FIES) is used to measure food security. This study shows that contract farming can potentially improve the food security of smallholder farm households in Indonesia. However, it is noteworthy to note that it only benefits certain groups of farmers. Contract farming significantly improves food security of estate crop farmers but does not have a similar effect on the food security of farmers of other commodities. Regionally, the positive impact is most pronounced in North Maluku. Contract farming is also found to benefit only smaller farms, which are the most vulnerable to food insecurity. Positive outcomes are more pronounced for rural farmers, women, and those without land or livestock. These results underscore the role of contract farming in promoting rural development, women empowerment, and poverty alleviation among asset-poor farmers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Indra Degree Karimah
"This study aims to find empirical evidence whether local feeder ports as small-scale investments in public infrastructure affect economic activity at the sub-district level. The motivation for the study originated from the fact that the public invests heavily in small-scale projects when market failures occur. However, there is a lack of empirical studies on the impact of these investments because of constraints on data availability and their small marginal contribution at a more aggregated level. Using Difference-in-Differences that exploit staggered implementation of small-port operations, I find that the opening of small ports increased the night light intensity, a measure that captures local economic activity, by 1.8 per cent. Although the impact is relatively small and takes two years after the operation, the benefits reach beyond the sub-district where the port is situated and outweigh the costs.
Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik terkait apakah pelabuhan pengumpan lokal sebagai investasi skala kecil infrastruktur publik berdampak pada aktivitas ekonomi di desa. Motivasi dari studi ini berasal dari fakta bahwa pemerintah telah berinvestasi cukup besar dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil saat kegagalan pasar terjadi. Namun, studi empirik dalam membuktikan manfaat pelabuhan tersebut sangat terbatas. Hal tersebut terjadi kemungkinan akibat adanya keterbatasan data dan konstrubusi marjinal yang cukup rendah di tingkat aggregat yang tinggi. Menggunakan Difference-in-Differences yang mengukur implementasi operasional pelabuhan kecil secara berangsur-angsur, Saya menemukan bahwa dengan dibukannya pelabuhan kecil, menaikkan intensitas cahaya malam hari, pengukuran yang dapat menangkap aktivitas perekonomian lokal, sebesar 1.8 persen. Walaupun dampaknya relatif rendah dan membutuhkan dua tahun untuk terjadi, manfaat dari pelabuhan kecil juga terjadi di luar desa dimana pelabuhan tersebut dibangun dan investasinya hemat biaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54758
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nadya Ariana
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan kinerja keberlanjutan yang diproksikan oleh skor ESG dan skor pilar ESG dengan profitabilitas perusahaan yang diproksikan oleh ROA. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji peran indeks saham syariah dalam memoderasi hubungan antara kinerja keberlanjutan dan profitabilitas. Pengujian dilakukan pada 75 sampel perusahaan di Indonesia dan Malaysia yang diperoleh melalui teknik purposive sampling dengan periode penelitian 2018-2022. Total observasi dalam penelitian ini berjumlah 375 tahun-perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa skor ESG memiliki hubungan positif dengan profitabilitas perusahaan. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya hubungan antara skor pilar ESG dengan profitabilitas maupun peran moderasi indeks saham syariah terhadap hubungan antara kinerja keberlanjutan dengan profitabilitas perusahaan.
This study aims to empirically examine the relationship between sustainability performance proxied by ESG score and ESG pillars scores with firm profitability proxied by ROA. In addition, this study also aims to examine the role of the Islamic stock index in moderating the relationship between sustainability performance and firm profitability. Tests were conducted on 75 samples of companies in Indonesia and Malaysia obtained through purposive sampling techniques during the 2018-2022 research period. The total observations in this study amounted to 375 firm-year. The result shows that ESG score has a positive relationship with firm profitability. However, researchers did not find a relationship between ESG pillars scores and profitability or the moderating role of the Islamic stock index on the relationship between sustainability performance and firm profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ashila Ghitha
"Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, terdapat perbedaan pertumbuhan ekonomi antara provinsi yang memiliki sumber daya tambang yang banyak dibandingkan dengan provinsi yang memiliki sumber daya tambang sedikit. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami hubungan antara industri pertambangan dan pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi di Indonesia pasca desentralisasi. Dengan menggunakan data panel dan berbagai indikator industri pertambangan, temuan dari makalah ini adalah pilihan cara yang berbeda dalam mengukur industri pertambangan akan menghasilkan hubungan dengan pertumbuhan ekonomi yang bervariasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan berdampak positif terhadap pertumbuhan bila sektor pertambahngan diukur dari proporsi kredit tambang tetapi berpotensi untuk menghambat pertumbuhan jika diukur dengan proporsi tenaga kerja di sektor tambang, dan besarnya dampak sektor ini terhadap pertumbuhan lebih besar di provinsi dengan sumber daya pertambangan yang tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pendidikan pekerja berkorelasi negatif dengan pertumbuhan ekonomi. Riset ini menghasilkan dua implikasi utama: (1) sektor pertambangan merupakan industri dengan penggunaan kapital yang tinggi, dan (2) pekerja berketerampilan tinggi cenderung bekerja di sektor yang memiliki produktivitas tinggi seperti manufaktur dan jasa daripada di sektor primer. Makalah ini menyarankan bahwa pemilihan pengukuran indikator pertambangan dan analisa terhadap hubungan antara sektor pertambangan dan pertumbuhan ekonomi harus dilakukan dengan hati-hati.
Despite the abundance of natural resources in Indonesia, there have been economic growth differences in provinces with a high share of mining resources compared to provinces with fewer mining resources. This paper aims to find the relationship between the mining industry and economic growth across provinces in Indonesia after decentralization has taken place. Using panel data and various indicators of the mining industry, this paper finds that different ways of measuring the mining industry yield different outcomes in economic growth. The results show that the mining sector positively impacts growth if it is measured as a share of credit but may impede growth if it is measured as a share of employment, and the magnitude impact of this sector on the province’s growth is bigger in the provinces with higher mining resources. The results also show that the employees’ education is strongly negatively correlated with economic growth. These findings generate two main implications: (1) the mining sector is a relatively high capital-intensive industry, and (2) the high-skilled employees tend to work in high-productivity sectors such as manufacture and services rather than in primary sectors. This paper suggests that the choice of mining indicator measurement and its analysis on the relationship between the mining sector and economic growth should be performed carefully. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ashila Ghitha
"Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, terdapat perbedaan pertumbuhan ekonomi antara provinsi yang memiliki sumber daya tambang yang banyak dibandingkan dengan provinsi yang memiliki sumber daya tambang sedikit. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami hubungan antara industri pertambangan dan pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi di Indonesia pasca desentralisasi. Dengan menggunakan data panel dan berbagai indikator industri pertambangan, temuan dari makalah ini adalah pilihan cara yang berbeda dalam mengukur industri pertambangan akan menghasilkan hubungan dengan pertumbuhan ekonomi yang bervariasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan berdampak positif terhadap pertumbuhan bila sektor pertambahngan diukur dari proporsi kredit tambang tetapi berpotensi untuk menghambat pertumbuhan jika diukur dengan proporsi tenaga kerja di sektor tambang, dan besarnya dampak sektor ini terhadap pertumbuhan lebih besar di provinsi dengan sumber daya pertambangan yang tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pendidikan pekerja berkorelasi negatif dengan pertumbuhan ekonomi. Riset ini menghasilkan dua implikasi utama: (1) sektor pertambangan merupakan industri dengan penggunaan kapital yang tinggi, dan (2) pekerja berketerampilan tinggi cenderung bekerja di sektor yang memiliki produktivitas tinggi seperti manufaktur dan jasa daripada di sektor primer. Makalah ini menyarankan bahwa pemilihan pengukuran indikator pertambangan dan analisa terhadap hubungan antara sektor pertambangan dan pertumbuhan ekonomi harus dilakukan dengan hati-hati.
Despite the abundance of natural resources in Indonesia, there have been economic growth differences in provinces with a high share of mining resources compared to provinces with fewer mining resources. This paper aims to find the relationship between the mining industry and economic growth across provinces in Indonesia after decentralization has taken place. Using panel data and various indicators of the mining industry, this paper finds that different ways of measuring the mining industry yield different outcomes in economic growth. The results show that the mining sector positively impacts growth if it is measured as a share of credit but may impede growth if it is measured as a share of employment, and the magnitude impact of this sector on the province’s growth is bigger in the provinces with higher mining resources. The results also show that the employees’ education is strongly negatively correlated with economic growth. These findings generate two main implications: (1) the mining sector is a relatively high capital-intensive industry, and (2) the high-skilled employees tend to work in high-productivity sectors such as manufacture and services rather than in primary sectors. This paper suggests that the choice of mining indicator measurement and its analysis on the relationship between the mining sector and economic growth should be performed carefully."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library