Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Izzuddin Alqassam
"Tulisan ini bertujuan untuk memahami permukaan sebagai entitas yang bersifat surficial, yaitu permukaan yang tidak lagi dipahami sebagai lapisan luar yang dangkal dan pasif, melainkan sebagai substansi aktif yang membentuk ruang melalui operasi dan kontinuitasnya. Tulisan ini mempertanyakan bagaimana permukaan yang surficial dan kontinu memberikan efek terhadap program interior. permukaan diposisikan sebagai entitas surficial, bukan sekadar elemen visual atau pembungkus, melainkan sebagai substansi yang bekerja secara aktif melalui operasi spasial seperti fold (pelipatan) dan enclosure (penyelubungan). Operasi ini menghasilkan kontinuitas yang memberikan efek terhadap pembentukan program ruang. Efek ini memunculkan kondisi becoming, yaitu situasi spasial yang terus berubah, beragam, dan tidak pasti. Studi kasus Green Cloud House karya Jie Jie Studio digunakan untuk membaca ruang interior melalui kontinuitas geometri dan relasi spasial yang dibentuk oleh lipatan dan penyelubungan permukaan. Hasil pembacaan menunjukkan bahwa program yang terbentuk melalui operasi permukaan bersifat lebih cair, fleksibel, dan tidak terbatas pada identitas fungsional yang tetap. Aktivitas yang muncul bersifat terbuka, transisional, dan terus berubah. Dengan demikian, permukaan yang surficial dan kontinu memberikan efek terhadap program interior yang cair melalui kontinuitas yang dihasilkan dari operasi fold dan enclosure.

This study aims to understand the surface as a surficial entity, which is no longer conceived as a shallow and passive outer layer but as an active substance that forms space through its operations and continuity. It questions how surficial and continuous surfaces generate effects on interior programs. The surface is positioned as a surficial entity, not merely a visual element or cladding, but a substance that actively operates through spatial mechanisms such as fold and enclosure. These operations produce continuity that generates effects on the formation of spatial programs. This effect gives rise to a condition of becoming, a spatial situation that is constantly changing, diverse, and indeterminate. The case study of Green Cloud House by Jie Jie Studio is used to examine interior space through geometric continuity and spatial relationships shaped by surface fold and enclosure. The findings reveal that programs formed through surface operations are more fluid, flexible, and not limited to fixed functional identities. The activities that emerge are open-ended, transitional, and continuously evolving. Thus, surficial and continuous surfaces generate effects on fluid interior programs through the continuity produced by fold and enclosure operations. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: HDII, 1997
R 729 HIM k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], c1997:
729.235 98 Kar
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Himpunan Desainer Interior Indonesia, 1997
729.235 98 KAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Andhika Khosasih
"Interior tidak hanya lahir di dalam sebuah bangunan, tetapi juga di dalam tempat dan praktik yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya: urban dan informalitas. Praktik informal dengan segala keterbatasannya mampu mencerminkan interior sebagai sebuah keadaan yang selalu berubah dan berkembang. Skripsi ini membahas tentang pembentukan ruang interior di ruang urban sebagai sebagai sistem yang terbentuk melalui proses penguasaan ruang yang terjadi dalam praktik informalitas. Tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk mengenal berbagai taktik yang dimiliki oleh pelaku praktik informalitas sebagai upaya penguasaan ruang yang dilakukan untuk menunjang kesejahteraan dan kualitas hidup ketika menempati ruang kota.

Interior does not only born inside a building but also in the least expected realm and practice urban and informality. Informal practice, in spite of its limitation, reflects the way of interior as an inter changing state, continually growing, and inter dependent. The thesis discusses the making of an interior ndash interiorization ndash within an urban context as a system formed through the process of mastering the space that occurs in the practice of informality. The goal of this thesis is to identify various tactics enacted by the actors of informality as an effort to control space in order to support the wellbeing while occupying the urban space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesta Okke Sukmi
"Arsitektur seringkali dilihat dari tampilan luar, yang tercermin melalui fasad bangunan. Tidak jarang orang menilai arsitektur hanya dari pengalaman visual ketika pertama kali melihatnya, yang erat kaitannya dengan estetika. Perancangan arsitektur juga harus mempertimbangkan aspek fungsional dan struktural.
Bangunan arsitektur memiliki dua jenis ruang, yakni ruang interior dan eksterior. Fasad membatasi kedua ruang tersebut dengan memberikan tampilan terhadap ruang eksterior. Secara visual, fasad dapat terlihat sebagai kulit bangunan yang berdiri sendiri dan terpisah dari isi bangunan maupun sebagai kulit bangunan yang mencerminkan fungsi dan filosofi ruang di baliknya.
Analisis studi kasus menunjukkan bahwa keterkaitan fasad dan ruang interior tidak hanya dilihat dari tampilan form secara visual, melainkan juga pemaknaan form melalui pengalaman ruang interior. Keterkaitan fasad dan ruang interior tidak dapat diukur secara pasti karena elemen arsitektur bersifat tidak terbatas dan sejalan dengan pemikiran manusia yang dinamis. Ruang interior dapat dikatakan sebagai ekstensi diri manusia sehingga fasad dapat mempertegas proyeksi eksistensi manusia tersebut. Sebagai transisi inside dan outside, fasad menjembatani kedua kondisi di dalam maupun luar bangunan melalui penekanan yang terkait dengan metode desain.

Architecture is often seen from the outside view, which is reflected through the building's facade. Most of people perceive architecture just from the first visual experience, which is closely related with aesthetic. Architectural design should also consider the functional and structural aspects.
The building's architecture has two spaces, the interior and exterior spaces. Facade separate the two spaces by giving the exterior look of the space. Visually, facade can be seen as a stand-alone building skin and separated from the inside. Facade also can reflect the function of the skin and a philosophy behind it.
Case study analysis shows that the linkage facade and interior space is not only seen visually as form, but also the meaning of form through the experience of interior space. Linkage facade and interior spaces can not be measured with certainty because of the architectural elements is not limited and in line with the dynamic human thought. The interior space can be regarded as extensions of human self so that the facade can reinforce the projection of human existence. As the transition inside and outside, facade bridge on the conditions in inside and outside the building through emphasis associated with the design method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Kristofani
"Skripsi ini membahas mengenai distopia dalam film dan kualitas distopia dalam ruang interior. Distopia merupakan konsep yang menggambarkan cacat pada suatu sistem berkehidupan yang menyebabkan tidak tercapainya kesejahteraan pada seorang individu. Konsep ini sering diangkat ke dalam film, yang lambat laun membentuk persepsi masyarakat mengenai konsep distopia. Film, sebagai produk sinematis yang dekat dengan gambaran kehidupan nyata dianggap mampu memberikan pengalaman ruang bagi penonton secara spasial. Interioritas yang dirasakan saat menonton film distopia memberikan pengalaman ruang yang negatif pada posisi seseorang dalam ruang interior. Melalui studi konsep distopia dalam interior film, didapatkan metode-metode yang menentukan kualitas distopia dalam suatu ruang interior pada kehidupan nyata.

This thesis discusses dystopia in film an the dystopian quality in interior space. Dystopia is a concept that portrays a defect in a society that affects the well being of an individual. This concept is often delivered in films, which slowly constructs the audiences rsquo perception about a dystopian society. Film, as a cinematic product that can deliver a depiction of reality is considered to be able to present an ambience and spatial experience to the viewer. The interiority that is felt during watching a dystopian movie provides a negative spatial experience to the viewer in an interior space. This study about dystopian concept found in interior space in films will obtain some methods that will later determine a dystopian quality in a real life interior space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febbyani Putri Riswandy
"Pembangunan kota yang lazimnya didesain dengan pendekatan top-down menghasilkan tata kota yang sangat tertata dan teratur dalam mencapai kota yang dianggap ideal. Hal tersebut membuat kota menjadi terasa tidak personal, meskipun salah satu fokusan dari bagaimana ruang kota tersusun ialah menghadirkan adanya keharmonian. Pada kenyataannya, kota tidaklah selalu stagnan, melainkan dinamis karena dikarakterisasi oleh karakter yang bersifat fluid serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Untuk itu, menjadi menarik untuk menelusuri relasi antara tubuh, objek, dan ruang yang merupakan komponen penyusun sistem ruang dalam pengkondisian interior di ruang kota. Melalui observasi dalam penulisan skripsi ini, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan taktik yang dilakukan oleh okupan ruang kota yang dekat dan mudah dijumpai di keseharian, yakni oleh pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima melakukan taktik terhadap tubuh, objek, dan ruang di ruang kota melalui mekanisme-mekanisme spasial dan penggunaan elemen, serta klaim teritori sebagai cara mengakali kondisi ruang kota yang ada. Taktik tersebut memanfaatkan dan menghasilkan mekanisme yang bersifat temporer dan fleksibel. Mekanisme-mekanisme tersebut diantaranya ialah pemanfaatan objek dan elemen existing penambahan objek dan elemen yang bersifat atau biasa ditemukan di interior ke dalam ruang kota, serta klaim teritori melalui repetisi, jejak, penataan objek, dan pembagian area. Pada akhirnya, pedagang kaki lima sebagai salah satu komponen ruang kota yang keberadaanya turut hadir dalam memperkaya keunikan di dalam ruang interior kota sebagai konteks.

Urban development, often designed using a top-down approach, creates cities that are highly organized and structured to achieve an ideal image. However, this approach can make cities feel impersonal, even though one of the goals of urban space design is to create harmony. In reality, cities are not always static but are dynamic, characterized by fluidity and constant changes. This makes it interesting to explore the relationship between bodies, objects, and spaces as key components in shaping the urban interior system. Through observations in this study, one way to analyze this is by examining the tactics used by street vendors—urban space occupants who are close to and part of everyday life. Street vendors utilize tactics involving bodies, objects, and spaces through spatial mechanisms, the use of elements, and territorial claims to adapt to urban conditions.  These tactics are temporary and flexible, reflecting the dynamic nature of the city. The mechanisms include utilizing existing objects and elements, adding objects and elements typically found in interior spaces into urban areas, and claiming territory through repetition, traces, object arrangement, and area division. In the end, street vendors, as one of the components of urban spaces, contribute to enriching the uniqueness of the urban interior space context. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurtich, John
New York: Van Nostrand Reinhold, 1993
R 729 KUR i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>