Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Pastika Widi
"Penelitian ini mengkaji bagaimana kepercayaan (trust) terbentuk dalam transaksi tiket konser Coldplay 2023 melalui skema consumer to consumer (C2C) di media sosial yang minim proteksi. Di tengah tingginya risiko penipuan, fenomena ini mengisi celah penelitian mengenai mekanisme kepercayaan informal di pasar digital. Dengan kerangka teori keterlekatan sosial Granovetter dan definisi situasi Thomas, penelitian kualitatif ini mengeksplorasi bagaimana pembeli melakukan validasi digital terhadap penjual. Temuan menunjukkan bahwa kepercayaan tidak muncul secara spontan, melainkan dibangun melalui proses kurasi dan verifikasi yang sistematis, seperti menelusuri rekam jejak digital, testimoni, hingga interaksi langsung (COD atau video call). Dalam proses ini, ikatan lemah (weak ties) berfungsi sebagai jembatan krusial untuk mengakses informasi dan peluang transaksi yang tidak tersedia dalam jaringan kuat. Dorongan kuat yang berasal dari faktor-faktor seperti fear of missing out (FOMO), persepsi konser sebagai "momen langka", dan nilai pengalaman personal yang tinggi, membuat pembeli secara aktif mencari justifikasi untuk percaya. Selain itu, ditemukan pula adanya transfer "modal fandom" yang mana pengalaman informan dalam ekosistem C2C K-pop membekali mereka dengan literasi dan strategi untuk menavigasi pasar tiket Coldplay. Kepercayaan pada akhirnya merupakan hasil negosiasi situasional yang mana pembeli mendefinisikan transaksi sebagai "cukup aman" setelah sinyal-sinyal kredibilitas dari penjual berhasil divalidasi melalui jaringan sosial digital.

This research examines how trust is formed in consumer-to-consumer (C2C) transactions for the 2023 Coldplay concert tickets on social media platforms with minimal protection. Amidst the high risk of fraud, this phenomenon addresses a research gap concerning informal trust mechanisms in the digital marketplace. Using the theoretical frameworks of Granovetter's social embeddedness and Thomas's definition of situation, this qualitative study explores how buyers perform digital validation of sellers. Findings indicate that trust does not emerge spontaneously but is constructed through a systematic process of curation and verification, such as investigating digital track records, testimonials, and direct interactions (e.g., cash on delivery or video calls). In this process, weak ties serve as crucial bridges for accessing information and transactional opportunities unavailable within strong networks. Strong motivations stemming from factors such as the fear of missing out (FOMO), the perception of the concert as a "rare moment," and the high value of personal experience, lead buyers to actively seek justification to trust. Furthermore, the study also identifies a transfer of "fandom capital," where informants' experiences in the K-pop C2C ecosystem equipped them with the literacy and strategies to navigate the Coldplay ticket market. Ultimately, trust is the result of a situational negotiation wherein buyers define a transaction as "safe enough" only after the seller's credibility signals have been successfully validated through digital social networks.  "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viky George Lettu Radja Pono
"Revolusi teknologi informasi telah memicu terbentuknya pola pergaulan yang baru serta globalisasi kegiatan ekonomi secara strategis. E-commerce mulai berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal baru saat ini yang menjadi masalah penting yaitu kepercayaan daring, berdasarkan dari besarnya publisitas kebocoran informasi, pembajakan akun, dan pelanggaran privasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang memengaruhi kepercayaan daring pengguna C2C e-commerce di Indonesia terhadap merchants dan platform providers terhadap niat dalam melakukan belanja daring. Dengan menggunakan metode olah data kuantitatif, kuesioner akan dibagikan secara daring kepada responden yang merupakan pengguna C2C e-commerce di Indonesia. Kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan PLS-SEM.
Penelitian ini menghasilkan kepercayaan pada merchants dipengaruhi oleh dari kualitas informasi, kualitas pelayanan dan reputasi dari merchants tersebut, sedangkan kepercayaan pada platform providers dipengaruhi oleh kualitas informasi, kualitas sistem, sertifikasi pihak ketiga dan reputasi dari platform providers tersebut.
Dalam penelitian ini, kepercayaan konsumen dalam C2C e-commerce ditemukan hanya dipengaruhi oleh kepercayaan pada platform providers. Pada akhirnya, dengan mendapatkan dan meningkatkan kepercayaan konsumen maka akan sejalan dengan mengingkat niat konsumen dalam melakukan pembelian.

The information technology revolution has triggered the formation of new social patterns and the globalization of strategic economic activities. E-commerce has started to develop in recent years. The new thing that is currently an important issue is online trust, based on the amount of publicity of information leakage, account hijacking, and violation of privacy.
This study aims to find out what factors influence the online trust of C2C e-commerce users in Indonesia to merchants and platforms providers in their intention to shop online. By using quantitative data processing methods, the questionnaire will be distributed online to respondents who are C2C e-commerce users in Indonesia. The questionnaire was then analyzed using the PLS-SEM approach.
This research generated trust in merchants influenced by the quality of information, service quality and reputation of these merchants, while trust in platform providers was influenced by the quality of information, system quality, third party certification and reputation of the platform providers.
In this study, consumer trust in C2C e-commerce was found to be only influenced by trust in platform providers. In the end, getting and increasing consumer trust will be in line with increasing consumer intentions in making purchases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Deviena Putri
"Maraknya digitalisasi penjualan tiket dan penggunaan media sosial yang luas menjadikan penipuan tiket konser secara daring sebagai isu yang tak kunjung selesai. Prevalensi kasus tersebut malah semakin meningkat dengan adanya tren pelaksanaan konser musik di Indonesia. Didasari oleh pendekatan kualitatif, studi ini mengeksplorasi pengalaman viktimisasi yang dilalui oleh para pengguna media sosial ketika mereka melalui penipuan tiket konser. Dengan melakukan wawancara dengan sepuluh pengguna media sosial yang merupakan korban dari penipuan tiket konser, temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pengalaman dan dampak viktimisasi antara korban. Di atas itu, hasil dari wawancara yang dilakukan dengan Kominfo dan Polda Metro Jaya menemukan bahwa sudah terdapat beberapa langkah pencegahan yang dilakukan oleh negara. Namun, pernyataan dari para subjek penelitian menunjukkan bahwa implementasi dari segala upaya tersebut masih menghadapi berbagai hambatan.

The digitalization of ticket sales and the widespread use of social media have made online concert ticket fraud a persistent issue. The prevalence of these cases has increased with the rising trend of music concerts in Indonesia. Based on a qualitative approach, this study explores the experiences of victimization experienced by social media users when they go through concert ticket fraud. By conducting interviews with ten social media users who were victims of concert ticket fraud, the findings of this research show that there are differences in the experiences and impacts of victimization between victims. On top of that, the results of interviews conducted with Kominfo and Polda Metro Jaya found that there had been several preventive steps taken by the state. However, statements from research subjects show that the implementation of all these efforts still faces various obstacles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amyra Salsabela Yasser
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana nilai belanja yang dirasakan oleh pelanggan selama live streaming memengaruhi kepercayaan, engagement, dan niat mereka untuk membeli dari penjual pakaian thrift, yaitu pakaian bekas, di social commerce di Indonesia. Dalam penelitian ini, nilai-nilai belanja yang dirasakan terdiri dari nilai-nilai utilitarian, hedonis, dan juga simbolis belanja melalui live stream, sedangkan kepercayaan dibagi menjadi kepercayaan pada produk dan kepercayaan pada penjual. Penjual pakaian thrift di social commerce adalah penjual yang menjual pakaian thrift di platform electronic commerce yang memfasilitasi interaksi sosial antara sesama pelanggan dan juga penjual. Di sini, Instagram dan fitur Instagram Live-nya menjadi fokus utama karena banyak penjual baju thrift online di Indonesia saat ini beroperasi di Instagram. Terkumpul 265 responden untuk studi ini dengan kriteria orang Indonesia berusia sekitar 15 hingga 40 tahun dan telah menonton sesi Instagram Live akun penjual baju thrift di Indonesia setidaknya sekali dalam 3 bulan terakhir. Data penelitian ini dianalisis dengan Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) menggunakan software IBM SPSS AMOS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya nilai utilitarian dari live streaming yang dapat secara positif memengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap produk dan penjual. Nilai hedonis ditemukan sebagai satu-satunya nilai yang dapat memengaruhi engagement. Selain itu, ditemukan bahwa satu-satunya hubungan tidak langsung yang signifikan adalah hubungan antara nilai utilitarian dan consumer engagement yang dimediasi oleh kepercayaan pelanggan pada produk. Terakhir, consumer engagement berpengaruh positif terhadap niat beli dari penjual baju thrift Indonesia di Instagram, sedangkan nilai hedonis memengaruhinya secara negatif.

The main objective of this study is to examine how the shopping values perceived by consumers during live streaming affect their trust, engagement, and intention to purchase from Indonesian social commerce thrift clothes sellers. In this study, the perceived shopping values consist of the perceived utilitarian, hedonic, and also symbolic value of shopping via live streams, while trust is divided into trust in products and trust in sellers. Social commerce thrift clothes sellers are sellers who sell used or secondhand clothes on electronic commerce platforms that facilitate social interactions between the consumers and the sellers themselves. Here, Instagram and its Instagram Live feature are the main focus as many online thrift clothes sellers in Indonesia nowadays operate on Instagram. This study collected 265 respondents with the criteria of Indonesians aged around 15 to 40 years old and have watched a Instagram Live session of an Indonesian thrift clothes seller account in the last 3 months. The data of this research was analyzed with Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) using IBM SPSS AMOS 26 software. The output shows that only the utilitarian value of live stream positively affects trust in products and sellers. Hedonic value was found to be the only value that can significantly affect engagement. Additionally, the only indirect relationship that is significant is the relationship between utilitarian value and consumer engagement mediated by trust in products. Last but not least, engagement positively affects the intention to purchase from Indonesian thrift clothes shops on Instagram, while hedonic value affects it negatively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yuniati Rahmania
"Kepopuleran penggunaan aplikasi media sosial Instagram menarik banyak praktisi pemasaran untuk menggunakannya sebagai media dalam memasarkan produk. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari lima fitur pemasaran media sosial Instagram pada keputusan pembelian konsumen melalui mediasi kepercayaan merek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif konklusif yang ditujukan untuk menguji hipotesis. Selanjutnya, kuantitatif ini dilakukan berdasarkan data berasal dari 181 responden pria pengguna produk skincare yang dikumpulkan melalui survey online. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, data dianalisis menggunakan teknik analisis multivariat atau SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian menunjukan bahwa tiga dari lima fitur media sosial instagram yaitu interactivity, entertainment dan informativeness berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan dua fitur lain yaitu perceived relevance dan trendiness ditemukan tidak memiliki hubungan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil lain juga menegaskan bahwa kepercayaan merek memediasi hubungan antara hanya tiga fitur pemasaran media sosial instagram (informativeness, entertainment, dan trendiness) dan keputusan pembelian konsumen.

Instagram as a social media platform attracted the marketer's attention to market the products. The main aim of this paper was to investigate the effect of five features of social media marketing on the purchase decision and the role of brand trust as a mediator using descriptive research method. This quantitative study was conducted based on data collected from 181 male's skincare user respondents via online questionnaire. The data was analyzed using multivariate analysis techniques by the SEM. The result confirmed the significance of three social media features (interactivity, entertainment, and informativeness) in predicting purchase decisions while two other features (perceived relevance and trendiness) were found to have insignificant relationship to purchase decisions. The results also confirmed that brand trust mediates the association between only three social media marketing features (informativeness, entertainment, and trendiness) and consumer purchase decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Jasmine
"Baru-baru ini, penelitian tentang Word of Mouth Elektronik (Sarana promosi dari mulut ke mulut melalui media elektronik) dan niat beli konsumen semakin menarik perhatian. Namun, perbandingan lintas negara antara dua negara dengan latar belakang budaya yang berbeda belum diteliti, khususnya dalam industri pariwisata. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan literatur di bidang ini dan memberikan wawasan lebih bagi para manajer dan direktur bisnis di bidang pariwisata dengan menguji dampak kepercayaan Word of mouth elektronik pada niat beli konsumen dari dua pandangan budaya yang sangat berbeda. Penelitian kuantitatif dilakukan terhadap 119 responden dari dua negara yaitu warga negara Belanda dan warga negara Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan konsumen terhadap Word of mouth elektronik berpengaruh besar dan positif terhadap niat beli konsumen. Semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap Word of mouth elektronik semakin tinggi niat mereka untuk membeli produk tersebut. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa budaya sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan tersebut. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara responden dari Indonesia yang memiliki latar belakang budaya kolektivisme dan Belanda yang memiliki latar belakang budaya individualisme.
Recently, research on electronic word of mouth and purchase intention has been growing in attention. However, a cross country comparison between two different cultural backgrounds have not yet been investigated, especially in the travel industry. Thus, this study aims to fill in the gap of the literature and provide valuable insights for managers and directors of travel-related business by examining the impact of trust in electronic word of mouth on purchase intention on two very different cultural view. A quantitative research were conducted on 119 respondents, both Dutch and Indonesians. The results showed that level of trust in electronic word of mouth has a big and positive influence on consumer`s purchase intention. The higher the consumers trust the eWOM, the higher their intention to purchase the product. Moreover, the results also showed that culture as a moderating variable did not affect this relationship. There are no significant difference between Indonesian respondents which have a collectivism background of culture and Dutch which have an individualism culture background."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Meita Wulandari
"Skripsi ini membahas mengenai peran brand community dalam membangun brand trust dan e WOM, di media sosial pada kasus FeMale Circle di FeMale Radio. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa adanya trust yang terjadi pada brand community dapat menyebabkan terjadinya positif e WOM. Dalam membangun brand trust, komponen yang harus diperhatikan adalah hubungan yang terjadi antara anggota komunitas FeMale Circle terhadap siaran radio, brand, perusahaan dan sesama anggota. Dalam penelitian ini memperilihatkan bahwa dalam brand community yang mempengaruhi brand trust secara positif adalah produk, perusahaan dan sesama anggota dan brand trust secara positif juga terbukti mempengaruhi e WOM.

This thesis described the roles of brand community in building brand trust and e WOM on social media case study on Female Circle at FeMale Radio. The research written using quantitative approach with descriptive design. This research reveale that trust in brand community will cause positive e WOM. Components that build brand trust which much be pay attention is relationship between member of FeMale Circle with radio broadcast, brand, corporate and among member. In this thesis show that in the brand community that positively affects brand trust is a product, company and brand trust among members and also proven to positively affect e WOM."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Routledge, 2015
658.834 2 CON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Malik Ibrahim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat perilaku konsumen belanja daring berdasarkan tingkat kepercayaan interpersonal dan tingkat pengaruh jaringan sosial pada konsumen e-marketplace di Jabodetabek. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Bahkan jumlahnya merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Walaupun penetrasi pengguna internet tinggi, namun ternyata tingkat perilaku konsumen masyarakat Indonesia dalam berbelanja daring masih dikategorikan rendah jika dibandingkan dengan negara lain yang memiliki penetrasi pengguna internet lebih sedikit. Sejumlah penelitian terdahulu melihat bahwa persepsi kegunaan dan orientasi berbelanja sebagai faktor internal individu yang memengaruhi perilaku konsumen individu dalam bertransaksi di internet. Berbeda dengan studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini mencoba untuk menguji hubungan antara tingkat kepercayaan interpersonal dan tingkat pengaruh jaringan sosial terhadap tingkat perilaku konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepercayaan interpersonal dan tingkat pengaruh jaringan sosial dengan tingkat perilaku konsumen. Kepercayaan merefleksikan seberapa besar tingkat keyakinan konsumen untuk melakukan hubungan transaksional dengan berbagai pemangku kepentingan yang ada. Selain itu terdapat berbagai aktor yang mentransfer, menstimulasi dan mengkontruksi kepercayaan tersebut, sehingga jaringan sosial berperan penting. Lebih lanjut ditemukan bahwa kelompok usia memengaruhi hubungan antara tingkat pengaruh jaringan sosial dan tingkat perilaku konsumen dengan model elaborasi spesifikasi. Sedangkan kelompok usia tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara tingkat kepercayaan interpersonal dan tingkat perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 1011 responden.

This study aims to analyze consumer behavior level of e-marketplace consumers based on interpersonal trust and social networks level. Indonesia is one of the countries with the largest number of internet users in the world. Even its number is the largest in Southeast Asia. Although internet user penetration is high, consumer behavior level of Indonesian in online shopping is still categorized as low when compared to other countries that have less internet user penetration. A number of previous studies have seen perceived usefulness and shopping orientation as an internal factor that affects individual consumer behavior in online shopping. Different from previous studies, this research tries to examine the relationship between interpersonal trust and social networks influence level on consumer behavior level of e-marketplace consumers. The results of this study indicate that there is a relationship between interpersonal trust and social networks influence level with consumer behavior level. Interpersonal trust reflects the level of consumer confidence to make a transactional relationship with various existing stakeholders. In addition there are various actors who transfer, stimulate and construct the trust, so that social networks play an important role. Furthermore, this study found that age groups influence the relationship between social networks influence level and consumer behavior level with the specification elaboration model. While the age group did not show a significant effect on the relationship between interpersonal trust level and consumer behavior level. This research uses quantitative methods by distributing questionnaires to 1011 respondents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Farchan Febriananto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah consumer engagement dari suatu platform media sosial dipengaruhi oleh keberadaan User-Generated Content (UGC) di dalamnya. Konsep UGC mencakup berbagai pola di media sosial ketika masing-masing individu memilih untuk mengonsumsi, berkontribusi, atau membat UGC baru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengguna instagram, khususnya milenial dan generasi Z yang berdomisili di Jabodetabek. Terdapat sebanyak 197 responden terkumpul yang menggunakan metode purposive sampling. Kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan efek signifikan dan positif dari UGC pada niat para pengguna Instagram untuk engage dengan platform tersebut, serta pengaruh dari nilai yang dirasakan dari UGC terhadap penggunaannya. Temuan ini memperdalam pemahaman mengenai mekanisme mendasar UGC dalam keterlibatannya dengan consumer engagement di Instagram, sehingga implikasi tersebut dapat digunakan oleh manajer, marketers. UMKM, dan lainnya dalam menentukan metode yang tepat dalam mengembangkan akun Instagram mereka dengan UGC.

This research aims to determine whether consumer engagement on a social media platform is influenced by the presence of User-Generated Content (UGC) within it. The concept of UGC encompasses various patterns on social media when individuals choose to consume, contribute to, or create new UGC. The sample used in this study consisted of Instagram users, specifically millennials and Generation Z living in Jabodetabek. A total of 197 respondents were collected using purposive sampling method. The data was then processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study show a significant and positive effect of UGC on the intention of Instagram users to engage with the platform, as well as the influence of the perceived value of UGC on its usage. These findings deepen the understanding of the fundamental mechanism of UGC in its involvement with consumer engagement on Instagram, so that these implications can be utilized by managers, marketers, SMEs, and others in determining the appropriate methods to develop their Instagram accounts with UGC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>