Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ummi Nurun Nissa
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap ketidaksesuaian jatuh tempo investasi dan pembiayaan (investment-financing maturity mismatch) dengan menggunakan metode regresi data panel fixed effect. Sampel yang digunakan sebanyak 76 perusahaan publik non-keuangan di negara berkembang kawasan ASEAN-4, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, selama periode 2019–2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pengungkapan ESG secara keseluruhan dan skor pengungakapan aspek tata kelola (governance), maka risiko ketidaksesuaian jatuh tempo investasi dan pembiayaan perusahaan dapat menurun, sedangkan aspek lingkungan (environmental) dan sosial (social) tidak berpengaruh secara signifikan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa selama pandemi COVID-19 perusahaan lebih berhati-hati dalam mengelola risiko pembiayaan dan terdapat variasi pengelolaan maturity mismatch di antara negara di ASEAN-4.

This study aims to empirically investigate the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) disclosure on investment-financing maturity mismatch using a fixed effects panel regression method. The sample consists of 76 publicly listed non-financial companies from developing countries in the ASEAN-4 region, Indonesia, Malaysia, Thailand, and the Philippines, during the period 2019–2023. The results show that higher overall ESG disclosure and governance disclosure scores are associated with a reduced risk of investment-financing maturity mismatch, while the environmental and social aspects do not have a significant effect. Additionally, the findings indicate that during the COVID-19 pandemic, companies became more cautious in managing financing risks and there are variations in maturity mismatch management among ASEAN-4 countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surahmin
"Investasi atau yang disebut juga menabung dengan tujuan tertentu. Memberi makna yang membedakan dari menabung saja. Investasi ditentukan oleh kepentingan apa yang akan dicapai orang itu pada masa mendatang. Di banding menabung, investasi dapat memberikan keuntungan yang lebih besar mulai 10%, 30%, 100% atau bahkan lebih. Bentuk investasi sampai dengan saat ini beragam. Namun demikian ada beberapa investasi yang menarik minat masyarakat. Salah satunya adalah reksa dana. Reksadana pada saat ini merupakan investasi yang sedang berkembang pesat. Adapun yang dimaksud dengan reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi dari perusahaan reksa dana. Secara hukum bentuk reksa dana dapat berbentuk perseroan atau kredit investasi kolektif (KIK). Pada akhir tahun 2004 tercatat, jumlah investasi yang berhasil dikelola oleh reksa dana lebih kurang 118 triliun. Jumlah yang sangat besar mengingat usia investasi ini relatif masih baru. Reksa dana dikelola oleh manajer investasi. Pihak yang menjalankan prosedur, administrasi dan analisis terhadap efek investasi. Sehingga pemegang unit penyertaan atau pemegang reksa dana hanya tinggal menunggu hasil pekerjaan manajer investasi. Adapun nilainya dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih yang ditetapkan melalui perkembangan pasar. Sementara itu resiko merupakan faktor yang selalu ada dalam suatu investasi. Walaupun reksa dana menjanjikan keuntungan, namun tetap saja mengandung resiko. Pada kondisi tertentu resiko dari suatu investasi atau modal yang ditabung dapat bernilai 0% atau tidak memiliki nilai sama sekali. Berbeda halnya dengan tabungan atau deposito pada perbankan yang dijamin pemerintah. Reksa dana sama sekali tidak dijamin oleh pemerintah. Sehingga pemegang unit penyertaan atau pemilik reksa dana harus mengetahui mengetahui secara mendetail hak apa saja yang mereka miliki. Karena manajer investasi tidak dapat dimintai tanggung jawab akibat negatif yang timbal dari perkembangan pasar reksa dana. Secara yuridis, manajer investasi bertanggung jawab terbatas. Kenyataan ini mengingatkan bagi para investor untuk berhati-hati sebelum menanamkan modalnya dalam reksa dana."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T15504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Kurniawan
"Saat melakukan investasi di pasar modal, investor memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan return yang maksimal. Namun, investasi yang dilakukan oleh investor memiliki berbagai risiko. Risiko saat melakukan investasi dapat menghasilkan pengembalian yang tidak optimal jika investor tidak cukup berhati-hati untuk melihat risiko ini. Untuk mengurangi risiko ini, investor cenderung melakukan diversifikasi opsi sahamnya. Dengan menggunakan pengelompokan dalam pembelajaran mesin (machine learning) dan big data, terdapat sebuah metode yaitu, k-means clustering, untuk mengategorikan daftar saham serupa berdasarkan analisis fundamentalnya. Lima variabel analisis fundamental digunakan untuk mengklasifikasikan seratus data saham menggunakan k-means clustering. Pada akhirnya saham sejenis akan dikelompokkan dan memudahkan investor dalam melakukan investasi dengan diversifikasi.

Investors are challenged to make an investment in the stock market that can generate maximum returns. However, investments made by investors have a variety of risks involved. The risks involved in investing can generate nonoptimal return if investors were not careful enough to see this risk. To reduce this risk, investors tends to do diversification for their stocks option. Using clustering in machine learning and big data, we generated a method to categorize a list of similar stocks based on their fundamental analysis. Five fundamental analysis variables are used to classify one hundred stock data using k-means clustering. Eventually, similar stocks will be grouped and it will be easier for investor to do some investments with diversification.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anri
"Penelitian ini membahas pengaruh financing constraint terhadap investasi perusahaan. Pada kondisi pasar modal yang sempurna, perusahaan memiliki fleksibilitas dalam memilih pendanaan untuk membiayai investasinya, sehingga yang menjadi penentu investasi perusahaan adalah investment opportunities yang ada. Namun pasar modal tidaklah sempurna karena adanya financing friction, yang menyebabkan biaya pendanaan eksternal melampaui biaya pendanaan internal, sehingga mengakibatkan timbulnya investment-cash flow sensitivity. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam kategori berdasarkan tingkatan financing constraint yang dialami dengan menggunakan SA-Index. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pendanaan internal (arus kas) dan investment opportunities (pertumbuhan penjualan) terhadap investasi perusahaan pada sampel secara keseluruhan dan pada masing-masing kategori sub sampel. Hasil penelitian pada sampel secara keseluruhan menunjukkan bahwa investasi dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pendanaan internal dan investment opportunities, pada perusahaan yang mengalami financing constraint, investasi dipengaruhi oleh pendanaan internal secara positif dan signifikan, sedangkan pada perusahaan yang tidak mengalami financing constraint, investasi dipengaruhi oleh investment opportunities secara positif dan signifikan, serta perusahaan yang mengalami financing constraint menunjukkan tingkat investment- cash flow sensitivity yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami financing constraint.

This study discusses the effects of financing constraints on corporate investment. In a perfect capital market condition, the company has the flexibility in choosing funding to finance its investment, what determines the company's investment is the investment opportunities available. But the capital market is not perfect because of financing friction, which causes external finance costs to exceed internal finance costs, resulting in the emergence of investment-cash flow sensitivity. The sample used was non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2014-2018 period. The sample is divided into categories based on the level of financing constraint experienced by using the SA-Index. This research was conducted to see the influence of internal finances (cash flow) and investment opportunities (sales growth) on corporate investment in the overall sample and in each of the sub-sample categories. The results of the study as a whole show that investment is positively and significantly influenced by internal finances and investment opportunies, for financially constraint companies, investment is influenced by internal finances positively and significantly, whereas for financially unconstraint companies, investment is influenced by investment opportunities positively and significantly, and investment-cash flow sensitivity is higher for financially constraint companies compared to financially unconstraint companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liao Baoru
"Sejak tahun 1960-an pasar Private Equity telah berkembang pesat di seluruh dunia. Baru-baru ini
bertahun-tahun, dengan lebih banyak perhatian yang ditarik ke China, PE Internasional juga telah menemukan jalannya ke pasar China. Sementara itu, dana ekuitas swasta lokal juga berkembang pesat, yang mendorong peningkatan investasi PE. PE memiliki pengaruh yang besar dalam mendorong peningkatan struktur industri, mengembangkan pasar modal multi-level, mengoptimalkan struktur manajemen perusahaan dan meningkatkan pengembangan usaha kecil dan menengah bersama dengan teknologi baru dan tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah meringkas karakteristik PE China dan membandingkannya dengan PE internasional, dengan menggunakan alat analisis berupa studi kasus dan analisis sampel pada GEM Bursa Efek Shenzhen (Growth Enterprise Market).
Artikel ini pertama kali dimulai dengan pengantar singkat tentang PE. Kemudian sejarah pasar PE internasional dan domestik masing-masing disebutkan. Setelah itu melalui studi kasus PE dalam negeri didapatkan lima karakteristik yaitu pengelolaan dana, investor dana, fitur investasi, pengelolaan setelah investasi dan penarikan dana, serta perbandingan awal internasional. Berikut ini, melalui analisis sampel 195 kasus investasi yang dipilih secara acak dari 86 emiten yang terdaftar di GEM Bursa Efek Shenzhen dan melibatkan Private Equity Investment, dilakukan investigasi berdasarkan kategori berdasarkan data terkait. Selain itu, diperoleh beberapa kesimpulan lain dari perbandingan internasional. Akhirnya, saran-saran konstruktif dan inovatif untuk pengembangan PE diberikan berdasarkan kesimpulan studi kasus dan analisis sampel.

Since 1960s Private Equity market has been developing rapidly all over the world. In recent
years, with more attention being drawn to China, International PE has also found its way to China’s market. In the meantime, local private equity fund has been flourishing as well, which brought an upsurge of PE’s investment. PE has great effect on promoting upgrade of the industrial structure, cultivating multi-level capital market, optimizing the company management structure and enhancing development of small and medium enterprises along with new- and-high technologies.
The purpose of this research is to summarize the characteristics of Chinese PE and make comparison with international PE, using analysis tools such as case study and sample analysis on the Shenzhen Stock Exchange GEM (Growth Enterprise Market).
This article firstly began with a brief introduction regarding to PE. Then history of international and domestic PE markets was respectively mentioned. Afterwards through the case study on domestic PE, five characteristics – fund management, fund investor, investment feature, management after investment and fund withdraw – were elicited, along with the initial international comparison. In the followings, through sample analysis of 195 investment cases random selected from 86 listed companies which are listed in the Shenzhen Stock Exchange GEM and involve the Private Equity Investment, investigation was conducted by categories based on the related data. In addition, some other conclusions of international comparison were obtained. At last, constructive and innovative suggestions of development of PE were given based on the conclusions of case study and sample analysis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mekha Rohmayani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan non-linear antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan manajerial kuadrat serta large shareholder dan large shareholder kuadrat terhadap debt maturity pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2012.Penelitian menggunakan multiple regression model dengan menggunakan 388 data observasi.Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan manajerial signifikan dengan debt maturity namun kepemilikan manajerial kuadrat tidak signifikan dengan debt maturity. Selain itu, large shareholder menunjukkan hasil tidak signifikan terhadap debt maturity.

This examination is purposed to explain the non-linear relationship between managerial ownership, managerial ownership square,and large shareholder ownership, large shareholder square to debt maturity on non financial companies which is listing in Indonesia Stock Exchande period 2006-2012. This study uses multiple regression with 388 observations.This study results managerial ownership has negative significant relationship with debt maturity. However, managerial ownership square has no significant relationship with debt maturity. Besides, large shareholders has no significants relationship with debt maturity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Rahayu
"Penelitian ini menginvestigasi determinan pemegangan kas pada perusahaan non keuangan di Indonesia periode 2002 2011 Penelitian ini fokus pada hubungan antara pemegangan kas dan trade credit Perusahaan dapat menggunakan credit management untuk mengatur tingkat pemegangan kas perusahaan Ada beberapa hal yang didapatkan dari penelitian ini Pertama peneliti mendapatkan adanya dampak asimetris dari hutang usaha dan piutang usaha pada pemegangan kas perusahaan dimana credit receivable tidak dapat dijadikan substitusi dari kas untuk menutupi credit payable karena adanya risiko piutang tak tertagih Kemudian peneliti mendapatkan bahwa pemegangan kas tidak secara signifikan memiliki hubungan dengan credit payable dan pemegangan kas secara signifikan memiliki hubungan dengan credit receivable Di Indonesia sebagian besar variabel yang digunakan pada penelitian ini relevan untuk menjelaskan kebijakan pemegangan kas Kata Kunci Determinan Hutang Usaha Pemegangan Kas Piutang Usaha Trade Credit.

This research investigates the determinants of the cash holdings of non financial Indonesia firms over the period 2002 2011 This paper focus on the relationship between cash holding and trade credit Firms can use credit management to manage cash holding There are few findings first this research document an asymmetric effect of trade payables and trade receivables on cash holding in that firms don rsquo t use the credit receivables as a substitute for cash to cover trade payables caused the risk of non payment of these receivables Furhermore there is no significant relationship between credit payable and cash holding and significant relationship between credit receivable and cash holding In Indonesia setting most of the variables that are relevant for explaining cash holdings Key words Cash Holding Determinan Receivable Payable Trade Credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan Hanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan environmental, social, governance (ESG) terhadap akses pembiayaan dan biaya utang. Penelitian ini mengambil 107 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di masing-masing bursa efek di negara-negara ASEAN selama tahun 2014-2018. Pengujian hipotesis pengaruh pengungkapan ESG terhadap akses pembiayaan dan biaya utang dilakukan masing-masing menggunakan metode regresi data panel fixed effect dan common effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pengungkapan ESG gabungan dan skor pengungkapan aspek tata kelola (governance), maka perusahaan memiliki akses pembiayaan yang lebih baik dari pemberi pinjaman (lenders) dan hasil ini signifikan secara statistik, sedangkan pengungkan aspek lingkungan (environmental) dan sosial (social) tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengungkapan ESG dan masing-masing komponennya tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.

This study aims to prove empirically whether or not ESG disclosures (i.e. aggregate as well as its three sub-indicators) provide better access to debt financing and reduce cost of debt. The research takes 107 non-financial firms listed on six stock exchanges of ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, Philipines, Thailand, and Vietnam) from 2014 to 2018. The hypothesis testings regarding the effect of ESG disclosure on access to debt financing and cost of debt are carried out using the fixed-effect and common-effect panel data regression method, respectively. The empirical results demonstrate that overall CSR disclosure score as a combination of ESG disclosure and governance disclosure are positively related to better access to finance. While environmental dan social disclosure are found to have insignificant association. The results also indicate that both combined and separated components of ESG disclosures have insignificant association with the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wibowo
"Penelitian ini menganalisa hubungan antara perusahan dengan fincnaing constraint dan non financing constraint menggunakan sampel perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Dalam penelitian ini menggunakan dua parameter yaitu size dan payout dalam menentukan sebuah perusahaan masuk kedalam financing constraint atau non financing constraint. Kemudian dari pengelompokan tersebut diuji bagaimana sensitivitas investasi terhadap cash flow-nya sesuai dengan tingkatan financing constraint-nya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan financing constraint menggunkan ukuran size menunjukan adanya sensitivitas investasi terhadap cash flow. Namun perusahaan dengan financing constraint menggunakan ukuran payout tidak menunjukan adanya sensitivitas investasi terhadap cash flow.

The studies analyze relationship between firm?s face financing constraint and non financing constraint on listed firms 2007-2011. In this studies use two parameter; size and payout din determine firms face financing constraint or non financing constraint. Later from grouping firms face financing constraint or not, examine how sensitivity investment-cash flow in line with level of financing constraint. Results, firms face financing constraint that categorize with size show sensitivity investment-cash flow. But, firms face financing constraint use payout as measurement not show sensitivity investment-cash flow."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramitha
"Penelitian ini menganalisis aktivitas pendanaan utang terhadap fleksibilitas keuangan perusahaan non keuangan di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi bagaimana aktivitas perusahaan terkait pendanaan utang termasuk mengenai motivasi pendanaan, penyesuaian kondisi arus kas, dan penyesuaian leverage perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan non keuangan di Indonesia meningkatkan leverage untuk keperluan operasional dan investasi yang cenderung terjadi ketika perusahaan mengalami excess leverage dengan kondisi arus kas defisit. Selain itu, perusahaan mampu menjaga leverage tetap stabil berada pada nilai rendah dengan kas yang tinggi sehingga mampu mencapai fleksibilitas keuangan.

The aim of this research is to analyze debt financing activity toward financial flexibility on non financial firms in Indonesia. The purpose of this research is to investigate how firms manage their debt financing activity including debt financing motivation, adjustment to the cash flow condition, and adjustment to the firm?s leverage. The finding of this research is non financial firms in Indonesia tends to increasing their leverage to fulfill their operation and investing need when firms report excess leverage with deficit cash flow condition. Moreover, firms can manage their leverage stability in the low level and cash in high level; so that, firms can achieve their financial flexibility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>