Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 109437 Document(s) match with the query
cover
Yanuardi Syukur
"Disertasi ini mengkaji mekanisme pertukaran kepentingan dalam interaksi antaraktor di organisasi gerakan sosial-intelektual keagamaan INSISTS. Temuannya menunjukkan bahwa aktor-aktor INSISTS cenderung mengalahkan primordial interest demi meraih common interest bersama. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen dari tahun 2018 hingga 2024. Tiga bentuk kepentingan yang dipertukarkan antaraktor adalah: emosional, intelektual, dan material, yang diklasifikasikan menjadi pertukaran: (1) emosional-intelektual dengan emosional-intelektual; (2) emosional-intelektual-material dengan emosional-intelektual; dan (3) emosional-intelektual-material dengan emosional-intelektual-material. Analisis menggunakan konsep mutuality of being untuk memahami dimensi religius dalam relasi antaraktor yang bersifat intrinsik, serta memperkenalkan konsep baru mutuality of struggling together dan berargumen bahwa relasi antaraktor dibangun atas dasar mutualitas praktis-ideologis dan bukan sekadar kedekatan emosional atau ikatan biologis. Disertasi ini berargumen bahwa intersubjective belonging, yakni rasa saling memiliki dan memperkuat antaraktor, berperan penting dalam menjaga mutuality of being keberlangsungan organisasi dan pencapaian tujuan bersama. Kontribusi utama disertasi ini adalah memperkaya kajian anthropology of friendship, terutama dalam konteks organisasi gerakan sosial Islam yang selama ini kurang disentuh. Studi ini juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara organisasi intelektual-keagamaan dengan dinamika sosial-budaya yang melatarbelakanginya.

This dissertation examines the mechanisms of interest exchange in interactions among actors within the socio-intellectual religious movement organization INSISTS. The findings reveal that INSISTS actors tend to prioritize common interests over primordial interests. This study employs qualitative methods with an ethnographic approach, utilizing in-depth interviews, participant observation, and document analysis from 2018 to 2024. Three forms of exchanged interests among actors are identified: emotional, intellectual, and material, classified into exchanges of: (1) emotional-intellectual with emotional-intellectual; (2) emotional-intellectual-material with emotional-intellectual; and (3) emotional-intellectual-material with emotional-intellectual-material. The analysis utilizes the concept of mutuality of being to understand the religious dimension in intrinsically relational aspects among actors, while also introducing the new concept of mutuality of struggling together. The study argues that inter-actor relationships are built upon practical-ideological mutuality rather than merely emotional closeness or biological ties. This dissertation contends that intersubjective belonging - the mutual sense of ownership and reinforcement among actors - plays a crucial role in maintaining organizational continuity and achieving common goals. The primary contribution of this research lies in enriching the anthropology of friendship studies, particularly within Islamic social movement organizations that have been understudied. Additionally, this study paves the way for further research on the relationship between intellectual-religious organizations and their underlying socio-cultural dynamics."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Anwar Bachtiar
"ABSTRAK
Disertasi ini bertujuan mengkaji bagaimana INSISTS, baik dari segi gerakan maupun pemikiran, merespon pemikiran-pemikiran Islam Liberal antara tahun 2003-2012 sehingga terlihat perbedaannya dengan respon-respon yang pernah ada sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan metodologi sejarah deskriptif-naratif. Berdasarkan penelusuran berbagai sumber dan interpretasi atas sumber-sumber tersebut ditemukan bahwa gerakan INSISTS memiliki kekhasan antara lain: (1) pemikirannya lebih mendalam dalam merespon pemikiran Islam Liberal dengan mengadopsi teori Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer yang diperkenalkan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas di ISTAC-IIU Malaysia (2) gerakannya lebih mengedepankan gerakan ilmiah dengan menerbitkan jurnal, artikel koran, buku-buku, dan mendirikan kelas-kelas pascasarjana dengan pendekatan khusus bekerja sama dengan berbagai universitas yang telah ada sehingga INSISTS segera mendapatkan pengaruh cukup luas di kalangan para intelektual muda (3) membangun jejaring gerakan ilmiah di berbagai kota untuk memelihara gerakan ilmiah yang telah dicanangkan.

ABSTRACT
The aim of this thesis is to review the intellectual movement of INSISTS in it?s responses to the Islam Liberal?s thought at 2003-2012; and it?s different with the same responses before. Descriptive-narrative methodology of history is choosen for this research. By the tracing and interpreting of many resources, it concluded that INSISTS?s movement has many different with the same intellectual movement before, i.e: firstly, INSISTS?s responses were more valuable and deeper than before by adopting Al-Attas?s theory of Islamization of contemporary knowledge which was embodied in his instution ISTAC-IIU Malaysia; secondly, the priority of movement was intellectual movement to spread it?s thought faster to the public such as publishing journal, newspaper opinion, and books in Islamic thought; collaborating with many universities to hold special classes in Islamic thought; and many others; thirdly, (3) INSISTS tried to built intellectual interconnection in many other countries to maintain it?s intellectual movement."
Depok: 2015
D2121
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eka Oktavia Suryani
"Gagasan mengenai Islamisasi Ilmu Pengetahuan selalu dibahas dalam tataran konsep
namun jarang sekali dibahas dalam tataran proses perkembangan ide tersebut sebagai
sebuah gerakan dalam masyarakat sipil Islam. Melihat hal tersebut, diperlukan penelitian
mengenai gerakan Islamisasi Ilmu secara empiris melalui proses perkembangan gerakan
Islamisasi Ilmu di dalam tataran komunitas dalam civitas akademik. Untuk itulah,
penelitian ini menjelaskan mengenai gerakan Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang dikaji
melalui komunitas DISC (Depok Islamic Study Circle) Masjid UI. Penelitian ini
menggunakan metodologi kualitatif untuk menggambarkan perkembangan Islamisasi
Ilmu Pengetahuan dengan perspektif gerakan sosial. Perspektif yang digunakan
menekankan pada dua faktor pembentuk gerakan sosial, yaitu proses framing (diagnostic
framing, prognostic framing dan motivational framing) dan proses resources mobilization
untuk melihat gerakan sebuah komunitas dalam perkembangan kajian Islamisasi Ilmu di
ranah kampus. Hasil dari studi ini mengungkapkan bahwa DISC Masjid UI tengah
berupaya mengusung penyebaran gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang berbeda
dengan gerakan Islam lainnya dengan pembentukan framing yang cukup kuat dan
dikemas secara akademik serta mampu mengerahkan kapasitas sumber daya yang mampu
meneguhkan kedudukannya sebagai sebuah gerakan pemikiran Islam.

The idea of the Islamization of Knowledge always discussed the concept level but is
rarely addressed at the level of the idea development process as a civil society movement
within Islam. Thus, an empirical research regarding the Islamization of Knowledge
movement through the movement development process of Islamization of Knowledge at
the community level in the academic community is necessary. For this reason, this study
explains the Islamization of Knowledge movement studied through DISC Community
(Depok Islamic Study Circle) at UI Mosque. This study uses qualitative methodology to
describe the development of Islamization of Knowledge with the perspective of social
movements. Perspective adopted focuses on two factors of social movements
establishment, such as framing process (the diagnostic framing, prognostic and
motivational framing) and resources mobilization process to look at the community
movement in the realm of studies Islamization of Knowledge at campus. The results of
this study revealed that DISC at UI Mosque is trying to carry the spread of Islamization
of Knowledge idea that is different from other Islamic movements with a powerful and
academically-packed framing formation and capable of mobilizing the capacity resource
having power in affirming its position as a movement of Islamic thought.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadwi, Abul Hasan Ali
Jakarta: Amarpress, 1987
297.65 NAD s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini menampilkan berbagai dimensi keilahian Isa yang juga dimiliki oleh Ali berdasarkan riwayat yang bersumber dari Rasulullah, Ali, dan pemuka Ahlulbait lainnya. 'Isa ibn Maryam as maupun 'Ali ibn Abi Thalib as adalah pribadi-pribadi kharismatik pemegang panji dimensi esoterik agama. Ciri utama dimensi esoteris agama yang lainnya adalah penekanan pada kewajiban beribadah dan mengasihi sesama manusia. Baik Isa ataupun Ali tidak menunjukkan aksetisme yang berlebihan. Kesamaan yang lain adalah keduanya ditolak oleh orang-orang yang menafsirkan agama dengan aturan hukum yang sempit dan didewakan oleh para ekstrimis yang menjadi pendukungnya. "
ALHUDA 2:8 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Setelah mengurai konsep kebaikan berikut variannya yang terdapat dalam AL-QUran, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan kata "kebaikan"selalu diikutkan dengan proses berbuat kebaikan melalui kata kerja dan perintah. Al-Quran juga sering menggabungkan beberapa persoalan dan mengaitkannya dengan konsep kebaikan, yang perintahnya dalam bentuk plural (Al-Khairat), bukan bentuk tunggal (Al-Khair). Penulis juga berpendapat bahwa terdapat hukum kausalitas yang berlaku secara universal mengenai konsep kebaikan dan kejahatan."
ALHUDA 2:8 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Islam menjamin pemenuhan keinginan material dan spiritual manusia dengan memberikan semua sektor hak-hak sama masyarakat. Islam pun mengakui kebebasan manusia yang inheren dan pemenuhan dan penrkembangannya, serta menata suprastruktur sosio-politisnya. Konsepi Islam tentang kebebasan manusia dan implementasinya secara adil menjamin kebebasan lebih besar kepada semua ranah kemanusiaan ketimbang yang diberikan oleh sistem manapun. Dengan merujuk pada perspektif Nahj Al-Balaghah-nya Imam 'Ali, penulis mendedah hubungan HAM dan kebebasan manusia dan perbandingan praktiknya di negara-negara barat."
ALHUDA 2:8 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Roads to Paradise: Eschatology and Concepts of the Hereafter in Islam offers a multi-disciplinary study of Muslim thinking about paradise, death, apocalypse, and the hereafter. It focuses on eschatological concepts in the Quran and its exegesis, Sunni and Shi i traditions, Islamic theology, philosophy, mysticism, and other scholarly disciplines reflecting Islamicate pluralism and cosmopolitanism. Gathering material from all parts of the Muslim world, ranging from Islamic Spain to Indonesia, and the entirety of Islamic history, this publication in two volumes also integrates research from comparative religion, art history, sociology, anthropology and literary studies. Unparalleled and unprecedented in its scope and comprehensiveness, Roads to Paradise promises to become the definitive reference work on Islamic eschatology for the years to come."
Leiden: Brill, 2017
e20497995
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhaimin
Jakarta: Kencana, 2012
297 MUH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>