Ditemukan 124972 dokumen yang sesuai dengan query
Inggrid Rangubang
"Perubahan tutupan lahan merupakan hasil dari interaksi kompleks antara aktivitas manusia dan kondisi lingkungan, yang berdampak langsung terhadap peningkatan suhu permukaan. Konversi lahan vegetasi menjadi lahan terbangun, seperti permukiman dan infrastruktur, menyebabkan penurunan kapasitas penyerapan panas alami. Kota Cirebon, sebagai pusat kegiatan nasional serta berperan sebagai core region bagi Ciayumajakuning, mengalami urbanisasi pesat, menunjukkan peningkatan suhu permukaan seiring alih fungsi lahan. Dalam dua dekade terakhir, suhu permukaan Kota Cirebon meningkat rata-rata sebesar 1,18⯰C. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pola perubahan tutupan lahan, perubahan suhu permukaan untuk melihat hubungan tutupan lahan dengan model suhu udara permukaan. Metode analisis spasial dilakukan untuk mengetahui pola dari perubahan tutupan lahan, suhu permukaan daratan, dan model suhu permukaan udara. Tutupan lahan di Kota Cirebon mengalami perubahan secara bertahap dari tahun 2018, 2021 hingga 2024. Pola perubahan tutupan lahan yang terbentuk yaitu menyebar. Kategori lahan yang mengalami peningkatan luas paling signifikan adalah lahan terbangun. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara perubahan tutupan lahan dan model suhu udara permukaan.
Land cover change is the result of complex interactions between human activities and environmental conditions, directly contributing to increased surface temperatures. The conversion of vegetated areas into built-up land, such as residential and infrastructure zones, leads to a decline in the land’s natural heat absorption capacity. Cirebon City, as a National Activity Center and the core region of the Ciayumajakuning area, is undergoing rapid urbanization, marked by a rise in surface temperatures alongside land conversion. Over the past two decades, the surface temperature of Cirebon has increased by an average of 1.18⯰C. This study aims to assess the pattern of land cover change and surface temperature variation in order to examine the relationship between land cover and modeled air surface temperature. Spatial analysis methods were used to identify patterns in land cover change, land surface temperature, and air surface temperature models. Land cover in Cirebon changed progressively from 2018, 2021, to 2024, forming a scattered pattern of change. The most significant increase in area was observed in the built-up land category. Correlation analysis results indicate a strong relationship between land cover change and modeled air surface temperature. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inggrid Rangubang
"Perubahan tutupan lahan merupakan hasil dari interaksi kompleks antara aktivitas manusia dan kondisi lingkungan, yang berdampak langsung terhadap peningkatan suhu permukaan. Konversi lahan vegetasi menjadi lahan terbangun, seperti permukiman dan infrastruktur, menyebabkan penurunan kapasitas penyerapan panas alami. Kota Cirebon, sebagai pusat kegiatan nasional serta berperan sebagai core region bagi Ciayumajakuning, mengalami urbanisasi pesat, menunjukkan peningkatan suhu permukaan seiring alih fungsi lahan. Dalam dua dekade terakhir, suhu permukaan Kota Cirebon meningkat rata-rata sebesar 1,18⯰C. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pola perubahan tutupan lahan, perubahan suhu permukaan untuk melihat hubungan tutupan lahan dengan model suhu udara permukaan. Metode analisis spasial dilakukan untuk mengetahui pola dari perubahan tutupan lahan, suhu permukaan daratan, dan model suhu permukaan udara. Tutupan lahan di Kota Cirebon mengalami perubahan secara bertahap dari tahun 2018, 2021 hingga 2024. Pola perubahan tutupan lahan yang terbentuk yaitu menyebar. Kategori lahan yang mengalami peningkatan luas paling signifikan adalah lahan terbangun. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara perubahan tutupan lahan dan model suhu udara permukaan.
Land cover change is the result of complex interactions between human activities and environmental conditions, directly contributing to increased surface temperatures. The conversion of vegetated areas into built-up land, such as residential and infrastructure zones, leads to a decline in the land’s natural heat absorption capacity. Cirebon City, as a National Activity Center and the core region of the Ciayumajakuning area, is undergoing rapid urbanization, marked by a rise in surface temperatures alongside land conversion. Over the past two decades, the surface temperature of Cirebon has increased by an average of 1.18⯰C. This study aims to assess the pattern of land cover change and surface temperature variation in order to examine the relationship between land cover and modeled air surface temperature. Spatial analysis methods were used to identify patterns in land cover change, land surface temperature, and air surface temperature models. Land cover in Cirebon changed progressively from 2018, 2021, to 2024, forming a scattered pattern of change. The most significant increase in area was observed in the built-up land category. Correlation analysis results indicate a strong relationship between land cover change and modeled air surface temperature. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prasetyo Abdillah Adriansyah
"Perubahan tutupan lahan tentu memberikan manfaat bagi sektor sosial dan ekonomi. Namun, tidak jarang perubahan lahan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Seringkali dalam proses perubahan lahan banyak lahan-lahan hijau yang berkurang tergantikan dengan bangunan. Salah satu dampak nyata dan besar adalah pengaruh perubahan lahan terhadap kualitas air dan udara pada lingkungan. Kabupaten Sumedang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami pembangunan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan dan suhu udara permukaan, pengaruh NDVI dalam membuat model suhu udara permukaan serta melihat hubungan model tersebut terhadap tutupan lahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini dihasilkan melalui pengolahan Citra Landsat 8 dan 9 OLI/TIRS dan survei lapangan, hasil tersebut dianalisis menggunakan alat spasial dan statistik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model yang dibuat menggunakan nilai suhu permukaan daratan dan NDVI mampu mengurangi kesalahan yang dapat terjadi untuk membuat model suhu udara permukaan sehingga hasil model yang menggunakan nilai NDVI lebih baik dibandingkan model yang dibuat tanpanya. Hasil model juga menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun suhu terus meningkat, terlihat dari kelas yang mendominasi 29,1-34,3â mengalami penurunan luas dan terjadi peningkatan luas pada kelas suhu yang lebih tinggi. Perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Sumedang mempengaruhi suhu permukaan daratan juga suhu udara permukaannya.
Changes in land cover undoubtedly bring benefits to the social and economic sectors. However, it is not uncommon for changes in land cover to have negative impacts on the environment. Often in the process of land cover change, many green areas are reduced and replaced with buildings. One of the significant and tangible impacts is the influence of land cover changes on the quality of water and air in the environment. Sumedang Regency is one of the areas in Indonesia undergoing development. This research aims to understand changes in land cover and surface air temperature, the influence of NDVI in creating a model of surface air temperature, and to observe the relationship of this model to land cover. The data used in this research is generated through the processing of Landsat 8 and 9 OLI/TIRS images and field surveys. The results are analyzed using spatial and statistical tools. The findings of this research indicate that the model created using land surface temperature values and NDVI is capable of reducing errors that may occur in creating a model of surface air temperature. Thus, the model using NDVI values is better than the one created without it. The model results also show that the temperature continues to increase year by year, as seen from the class dominating 29.1-34.3â experiencing a decrease in area, and an increase in the area of higher temperature classes. The changes in land cover in Sumedang Regency affect both land surface temperature and surface air temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Hafiz Wahfiuddin
"Perkembangan kota-kota besar di Indonesia terus berlangsung dalam sepuluh tahun terakhir. Salah satunya adalah Kota Palembang. Dengan banyaknya ajang olahraga internasional turut membantu percepatan pembangunan disana. Pembangunan yang gencar ikut merubah tutupan lahan yang juga berdampak pada perubahan iklim, yaitu kenaikan suhu permukaan daratan. Maka pola perubahan suhu permukaan daratan yang dipengaruhi oleh tutupan lahan menjadi topik yang diteliti. Data yang digunakan adalah Citra Landsat 7 ETM+ di tahun 2001 dan 2014. Indeks vegetasi NDVI dan Indeks bangunan NDBI digunakan untuk melihat kerapatan vegetasi dan bangunan dari citra satelit. Hasil yang didapat adalah pola perubahan tutupan lahan yang menjalar linear dari tenggara menuju barat laut juga membuat suhu permukaan daratan lebih tinggi di tahun 2014 dibandingkan tahun 2001. Hasil ini didukung oleh uji statistik yang juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan bangunan, semakin tinggi pula suhu permukaan daratannya. Dan semakin tinggi kerapatan vegetasi, maka semakin rendah suhu permukaan daratannya.
The growth cities in Indonesia keep going in past ten years. Palembang is the one of most developed city in Indonesia. That developing plan are helped by every international sport event that held in Palembang. The construction for maintaining city itself often change land cover in Palembang. That Landover change also have direct impact to urban climate in Palembang. Land surface temperature in this city describe how climate change impact by land cover change in past ten years in Palembang. The methods are using satellite imagery from Landsat 7 ETM+ in July 13th, 2001 and August 2nd, 2014. For describing land cover, this paper use NDVI and NDBI indices to represent the density of vegetation and building in Palembang. The result are spatial pattern about land cover are spread from South East to North West in Palembang. That land cover changes also rise the land surface temperature in same direction. So that, land surface temperature in 2014 are heater than 2001. This result also tested in statistically. Therefore, when land surface temperature rise, the building density are descend. Beside when land surface temperature descend, the vegetation density are rise up."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60287
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizki Ya`Qubara Arridha
"Pesatnya perkembangan kawasan perkotaan turut berperan dalam meningkatkan gejala urban heat island (UHI). Ada hubungan fisik yang kuat antara suhu udara permukaan (air surface temperature, atau AST) dan suhu permukaan tanah (LST). Teknologi penginderaan jauh sudah dapat dimanfaatkan untuk memperoleh gambaran tutupan lahan berdasarkan nilai kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan. Universitas Gadjah Mada (UGM) dipilih karena telah merencanakan pembangunan ruang terbuka hijau di desa-desa sekitar sejak tahun 2014. Metode analisis spasial digunakan untuk mengetahui pola perubahan tutupan lahan, temperatur permukaan daratan, dan model temperatur udara permukaan. Analisis statistik dilakukan untuk melihat hubungan antara model tutupan lahan dengan suhu udara permukaan. Tutupan lahan di dalam dan sekitar kawasan kampus UGM dari tahun 2013, 2017, dan 2021 terus mengalami perubahan. Pola perubahan suhu permukaan daratan mengikuti perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah penelitian. Peningkatan suhu permukaan tanah berbanding lurus dengan peningkatan luas bangunan. Peningkatan suhu permukaan tanah yang paling besar cenderung terjadi pada daerah yang menunjukkan perubahan dari tutupan lahan bervegetasi menjadi tutupan lahan terbangun. Suhu udara permukaan tertinggi 30,37 °C pada kelas tutupan lahan terbangun, sedangkan suhu udara permukaan terendah 28,91 °C pada kelas tutupan lahan vegetasi pertanian. Peningkatan suhu udara permukaan lebih dari 1°C disebabkan oleh perubahan tutupan lahan dari vegetasi menjadi kawasan terbangun. Suhu udara permukaan berhubungan erat dengan tutupan lahan. Semakin berkembang tutupan lahan, semakin tinggi suhu udara permukaan.
The rapid development of urban areas has played a role in increasing the symptoms of urban heat islands (UHI). There is a strong physical relationship between surface air temperature (air surface temperature, or AST) and land surface temperature (LST). Remote sensing technology can already be utilized to obtain an overview of land cover based on the values of vegetation density and building density. Gadjah Mada University (UGM) was chosen because it has planned to build green open spaces in the surrounding villages since 2014. Spatial analysis methods are used to determine patterns of land cover change, land surface temperature, and surface air temperature models. Statistical analysis was carried out to see the relationship between the land cover model and surface air temperature. Land cover in and around the UGM campus area from 2013, 2017, and 2021 continues to change. The pattern of changes in land surface temperature follows changes in land cover that occur in the study area. The increase in land surface temperature is proportional to the increase in built-up area. The greatest increase in land surface temperature tends to occur in areas showing a change from vegetated to built-up land cover. The highest surface air temperature was 30.37 °C in the built-up land cover class, while the lowest surface air temperature was 28.91 °C in the agricultural vegetation land cover class. An increase in surface air temperature of more than 1°C is caused by changes in land cover from vegetation to built-up areas. Surface air temperature is closely related to land cover. The more developed the land cover, the higher the surface air temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shinta Azzahra
"Perkembangan perkotaan yang pesat ditandai dengan perubahan tutupan lahan berperan dalam menaikkan suhu permukaan daratan dan memicu fenomena Urban Heat Island (UHI). Tingginya suhu perkotaan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penghuninya. Universitas Indonesia (UI) dan kelurahan sekitarnya dipilih sebab memiliki tutupan lahan yang beragam dan terdapat banyak pembangunan yang terjadi terutama di rentang tahun 2014-2023. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan yang terjadi di UI dan kelurahan sekitarnya kemudian mengetahui pengaruhnya terhadap suhu permukaan daratan. Selanjutnya, dianalisis perubahan suhu permukaan daratan dan kaitan antara suhu permukaan daratan dengan suhu udara permukaan darat. Kemudian, didapatkan hubungan antara suhu permukaan daratan dan suhu udara permukaan darat dengan tingkat kenyamanan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terjadi perubahan tutupan lahan yang mempengaruhi suhu permukaan daratan. Namun, terdapat juga faktor lain yakni aktivitas manusia. Suhu permukaan daratan memiliki hubungan positif dengan suhu udara permukaan darat. Tingkat kenyamanan dihitung menggunakan metode Humidex dan memiliki hubungan dengan suhu permukaan yakni semakin tinggi suhu maka semakin tidak nyaman. Jika dilihat dari tutupan lahannya, tutupan lahan dengan vegetasi dan badan air cenderung memiliki suhu yang lebih rendah dan relatif lebih nyaman, sedangkan tutupan lahan berupa lahan terbangun dan terbuka memiliki suhu yang lebih tinggi dan relatif tidak nyaman. Hal tersebut diperkuat dengan persepsi kenyamanan dari individu.
Rapid urban development characterized by changes in land cover plays a role in increasing land surface temperatures and triggering the Urban Heat Island (UHI) phenomenon. High urban temperature can cause discomfort for residents. Universitas Indonesia (UI) and its surrounding sub-districts were chosen because they have diverse land cover and a lot of development can be occurred, especially in the 2014-2023 period. This research aims to determine changes in land cover that occur in UI and surrounding sub-districts and then determine their effect on land surface temperature. Next, changes in land surface temperature and the relationship between land surface temperature and air surface temperature are analysed. Then, the relationship between land surface temperature and air surface temperature and comfort level was obtained. The results obtained in this research show changes in land cover that affect land surface temperature. However, there are also other factors, namely human activity. Land surface temperature has a positive relationship with air surface temperature. The comfort level is calculated using the Humidex method and is related to surface temperature, namely the higher the temperature, the more uncomfortable it is. Land cover with vegetation and water bodies tends to have lower temperature and is relatively more comfortable, while land cover in the form of built-up and open land has higher temperature and is relatively uncomfortable. This is reinforced by the individual's perception of comfort."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irandito Abdul Hakim Malik
"Tesis ini ditujukan untuk menggambarkan dinamika keruangan pada koridor Heart Sea Asia Pasifik sebagai jalur pelayaran utama bagi kapal pengangkut minyak impor menuju kawasan Asia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Asia, maka terjadi perubahan pola keruangan pada koridor Heart Sea Asia Pasifik. Di sisi lain, perubahan pola keruangan tadi menarik perhatian hegemoni AS maupun Tiongkok guna menguasai koridor Heart Sea Asia Pasifik kemudian memicu konflik hegemoni, dimana kecenderungannya mengarah kepada perimbangan kekuatan militer yang ditopang Geospatial Intelligence. Hal ini tentunya berpotensi dapat mengancam keamanan nasional. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan kualitatif eksplanatori melalui studi literatur maupun wawancara/diskusi terbatas. Penelitian ini membuktikan bahwa pada masa lima tahun mendatang bakal terjadi difusi keruangan secara ekspansif pada koridor Heart Sea Asia Pasifik yang diiringi eskalasi potensi ancaman Geospatial Intelligence yang dilakukan oleh hegemon asing terhadap keamanan nasional. Kondisi ini juga diperparah oleh adanya kendala penguatan kesadaran ketahanan maritim dan Geospatial Intelligence sebagai deteksi dini. Mengantisipasi hal tersebut maka perlu diterapkan strategi perimbangan ancaman melalui pengembangan kerjasama Geospatial Intelligence dalam skala regional ASEAN.
This thesis is intended to illustrate the spatial diynamics over Asia Pacific Heart Sea as a main oil import shipping route which is heading to Asia region. Due relation with Asia's economic growth, it is expected to change the spatial pattern of Asia Pacific Heart Sea. On the other side, these phenomenon took attention by both US and China hegemon whose trying to rule Asia Pacific Heart Sea corridor with military strenght balancing, which might threatening national security. The research was conducted explanatory qualitative approach through literature studies and interview/limited discussion. This study proves that during the next five years will occur spatial diffusion expansively at Asia Pacific Heart Sea corridor that accompanied with the escalation of the potential threat of Geospatial Intelligence conducted by foreign hegemon to national security. This condition is also exacerbated by the constraints of strengthening the resilience of maritime awareness and Geospatial Intelligence as early warning. Anticipating that it is necessary to balance the threat applied strategy through the development of Geospatial Intelligence cooperation within ASEAN regional scale."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lina Hardyanti
"Jakarta merupakan Kota Metropolitan yang dinamis dan memiliki wilayah yang luas serta kepadatan penduduk tinggi. Hal tersebut terindikasi dari tingginya perubahan dan intensitas penggunaan lahan yang merupakan dampak dari degradasi lingkungan fisik perkotaan salah satunya adalah terjadi peningkatan suhu permukaan daratan SPD. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kaitan antara kehijauan vegetasi dan kerapatan bangunan dengan suhu permukaan daratan Kota Jakarta. Hubungan tersebut dikaji secara spasial dan temporal berdasarkan pengolahan citra Lansat 8 OLI/TIRS tahun 2015 dan 2016 dengan parameter SPD, NDVI, NDBI yang divalidasi dengan data survei lapang pada 60 lokasi yang dipilih secara random sampling. Variasi curah hujan dikaitkan dengan kehijauan vegetasi pada setiap musim. Analisis spasial dilakukan dengan metode overlay yang diperkuat dengan analisa statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPD tinggi terdapat pada wilayah pusat kota yang umumnya merupakan wilayah terbangun, sementara SPD rendah terdapat di wilayah pinggiran kota dengan tutupan lahan vegetasi. SPD pada musim hujan tahun 2016 memiliki nilai suhu maksimum sebesar 29,460C, sedangkan musim kemarau tahun 2015 memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 dengan suhu maksimum lebih dari 360C. Nilai SPD memiliki korelasi negatif dengan NDVI yang menunjukkan semakin tingginya nilai kehijauan vegetasi, maka nilai suhu permukaan daratan semakin rendah. Sedangkan SPD memiliki korelasi positif dengan NDBI yang menunjukkan semakin tinggi kerapatan bangunan maka suhu permukaan daratan akan semakin tinggi.
Jakarta as a Metropolitan city, has a very dynamic growth with large area and high population density. This is indicated by the high change and intensity of land use which is the impact of urban physical environment degradation, such as the increase of land surface temperature. The aim of the study is to examine the correlation between the greenness of vegetation as well as the buildings density with the land surface temperatures LST of Jakarta. These relationships were assessed spatially and temporally based on Landsat 8 OLI TIRS on 2015 and 2016 with LST, NDVI, NDBI parameters validated by field survey data at 60 randomly selected sampling sites. Rainfall variation is associated with the greenness of vegetation in each season. Spatial analysis is done by overlay method which is reinforced by statistical analysis. The results showed that high LST was found in central urban areas that were generally build up areas, while low LST were found in suburban areas which covered by a lot of vegetation. LST in the rainy season of 2016 has a maximum temperature value of 29.460C, while the dry season of 2015 has a higher temperature than in 2016 with a maximum temperature of more than 360C. LST value has a negative correlation with NDVI which indicates the higher value of greenness of vegetation, the value of land surface temperature is lower. On the other hand, LST has a positive correlation with NDBI which shows the higher the density of the building, the land surface temperature will be higher."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68391
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Citra Purdiaswari
"PT PLN (Persero) UPT Cikupa memiliki 3 Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) yang terdiri dari ULTG Serang, ULTG Cikupa, dan ULTG Balaraja disuplai dari 21 Gardu Induk yang terdiri dari 69 trafo dengan kapasitas 5.943,4 MVA.[3] PT PLN (Persero) UPT Cikupa memiliki Gardu Induk (GI) yang menyuplai Konsumen Tegangan Tinggi (KTT). GIS Suvarna Sutera 150/22 kV mulai bertegangan pada tahun 2019 terdiri dari 2 trafo dengan kapasitas total 2x60 MVA (120 MVA). Total beban pada GIS Suvarna Sutera 390 A (23%) untuk Trafo I dan 142 A (8%) untuk Trafo II.[3] Oleh Karena itu keandalan pasokan listrik di wilayah tersebut perlu mendapat perhatian terutama saat terjadi gangguan. Pada tanggal 02 Agustus 2024 terjadi gangguan di GIS Suvarna Sutera dan jalur SUTT 150 kV Suvarna – Sindang Jaya #1 dan 03 Agustus 2024 terjadi dan gangguan di GIS Suvarna Sutera dan jalur SUTT 150 kV Suvarna-Sindang Jaya #2. Untuk menindaklanjuti gangguan pada sistem tersebut diperlukan langkah-langkah verifikasi, analisis, dan evaluasi penanganan gangguan tersebut. Selanjutnya dianalisis terhadap Kode Etik Insinyur, Asas Profesionalisme, dan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L). Rangkaian pekerjaan yang sudah dilakukan di PT PLN (Persero) UPT Cikupa sudah memenuhi standar penilaian yang menjadi acuan analisis di dalam laporan praktik keinsinyuran ini. Dari aspek K3L masih perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaannya. Dalam kegiatan untuk proyek kedepannya, aspek yang menjadi koreksi pada laporan praktik keinsinyuran ini dapat menjadi bahan pertimbangan.
PT PLN (Persero) UPT Cikupa has 3 Transmission Service Units and Main Substations (ULTG) consisting of ULTG Serang, ULTG Cikupa, and ULTG Balaraja that supplied from 22 Main Substations consisting of 69 transformers with a capacity of 5,943.4 MVA.[3] PT PLN (Persero) UPT Cikupa has a Main Substation (GI) which supplies High Voltage Consumers (KTT). GIS Suvarna Sutera 150/22 kV started operating in 2019 consisting of 2 transformers with total capacity of 2x60 MVA (120 MVA). The total load on GIS Suvarna Sutera is 390 A (23%) for Transformer I and 142 A (8%) for Transformer II.[3] Therefore, the reliability of electricity supply in the area needs attention, especially when disturbances occur. On 02 August 2024 there was a disruption on the GIS Suvarna Sutera and SUTT 150 kV Suvarna – Sindang Jaya #1 line and on 03 August 2024 there was a disruption on the GIS Suvarna Sutera and the SUTT 150 kV Suvarna – Sindang Jaya line #2. To follow up on disturbances in the system, verification, analysis and evaluation steps are needed to handle the disturbance. Next, the Engineer's Code of Ethics, Principles of Professionalism, and Safety, Occupational Health and Environment (K3L) were analyzed. The series of work that has been carried out at PT PLN (Persero) UPT Cikupa has met the assessment standards which are the reference for analysis in this engineering practice report. From the K3L aspect, attention still needs to be paid to the implementation of work. In activities for future projects, aspects that are corrected in this engineering practice report can be taken into consideration. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gerry Firmansyah
"BankMarsmap adalah sistem informasi marketing berbasiskan geografis yang membantu bank untuk menelaah penetrasi produk perbankan serta dapat membantu menentukan lokasi terbaik untuk pembukaan cabang baru. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, BankMarsmap harus melihat faktor lain yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi yaitu risiko. Pengembangan aplikasi BankMarsmap dengan memasukkan faktor risiko dimulai dengan menelaah risiko-risiko dari suatu bisnis perbankan, dengan mengacu terhadap aturan Bank Indonesia mengenai Risiko. Selanjutnya dilakukan survey terhadap salah satu pemakai BankMarmap untuk mengetahui sejauh mana faktor risiko berperan dalam bisnis prosesnya. Pengembangan aplikasi BankMarsmap harus meninjau sistem aplikasi ini secara rinci, untuk kemudian ditambahkan fungsi-fungsi baru yang mendukung analis risiko. Analisis risiko yang dicakup meliputi metodologi pengembangan aplikasi ini menggunakan FAST. Harapan dari pengerjaan proyek akhir ini adalah membantu mengembangkan aplikasi BankMarmap sehingga dapat menelaah lebih rinci mengenai faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penentuan cabang baru, tidak hanya ditinjau dari faktor pendapatan (revenue) saja tetapi juga ditinjau dari sisi risiko. Dengan pengembangan aplikasi ini diharapkan informasi yang dihasilkan dapat lebih lengkap untuk pengambilan keputusan pembukaan cabang baru.
Bank Marsmap is a marketing information system. Having gepgraphical basis, it support the banks to conduct research on the penetration of banking products and to determine the best and suitable location to establish new branches. To achive better results, Bank Marsmap requires to consider other factor, that is a risk, which influences the determination of location. The Development of Bank Marsmap's application which involves a risk factor begins with studying the risk of banking business by referring to BI regulation about Risks. The, survey on one of BankMarmap's users will be conducted. It is done to find out how big the role of risk factor in his or her business process. The development of Bank Marsmap application needs to consider its application system in details. Furthermore, new fucntions supporting the risk analysis could be added. The risk analysis includes application development methodology using FAST. The completion of this project was wished to help the development of BankMarsmap's application. therefor, it enebles to conduct research in more details on factor that influence the determination of new branches. It might be studied either through revenue factor or through risk factor. Through the development of this application it was wished that the information to decide the establishment of new branches be more complete."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library