Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darwis [Tere Liye], 1979-
"Apakah kalian punya sepeda di rumah?
Apakah kalian bisa naik sepeda?
Wah, seru bukan naik sepeda, lantas berkeliling di sekitar rumah, atau pergi ke taman, jalan-jalan. Bersama keluarga atau teman.
Kisah buku ini tentang JENGKI, sebuah sepeda yang spesial. Dia sepeda yang amat setia, selalu menemani pemiliknya berpuluh tahun berlalu. Juga selalu bisa diandalkan. Melintasi hujan. Panas terik matahari. Membantu pemiliknya bekerja mengantar surat.
Hingga suatu hari, semua harus berakhir. Kemana JENGKI akan pergi? Setelah berpisah dengan pemiliknya?
Kalian ingin tahu? Mari kita baca kisah seru ini, tentang sepeda bernama JENGKI."
Depok: Sabak Grip Nusantara, 2025
899.221 DAR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elysha Yolandra
"ABSTRAK
Bentuk rumah dari masa ke masa selalu mengalami perubahan. Indonesia
khususnya banyak ditemui berbagai macam bentuk rumah tinggal dari zaman
kolonial hingga sampai sekarang ini. Skripsi ini membahas tentang pelestarian
bangunan bersejarah khususnya rumah tinggal yaitu Rumah Jengki. Tujuan dari
skripsi ini agar dapat mengetahui Rumah Jengki sebagai rumah tinggal dan layak
sebagai bangunan cagar budaya sehingga dapat dilestarikan dan dimanfaatkan
untuk masa yang akan datang. Hasilnya menunjukkan bahwa Rumah Jengki dapat
dikatakan rumah tinggal dan merupakan bangunan cagar budaya sehingga dapat
dilakukannya upaya-upaya pelestarian terhadap Rumah Jengki tersebut.

ABSTRACT
The shape of a house keeps changing as time goes by. Particularly in Indonesia
where many types of houses originated from the colonialism era up to now can be
found. This mini thesis is talking about the conservation of historical buildings,
especially Jengki House. The purpose of this mini thesis is to reveal the value of
Jengki House as a cultural heritage that is worth to preserve for the future
utilization. The result shows that Jengki House can be classified as both functional
building and cultural heritage, thus Jengki House preservations need to be done."
2015
S59141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muqbil Maulana
"Arsitektur Jengki adalah salah satu gaya arsitektur khas Indonesia yang berkembang pada era 1950-1960-an sebagai respons terhadap perubahan sosial dan budaya pasca-kemerdekaan. Gaya ini memadukan elemen modernisme dengan identitas lokal yang unik, mencerminkan semangat kebangsaan dan kreativitas masyarakat. Namun, dalam perkembangannya, terdapat perbedaan mendasar pada bangunan bergaya Jengki yang dirancang oleh arsitek profesional dengan pendidikan formal dan aannemer yang hanya mengandalkan pengalaman konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bentuk elemen fasad pada kedua kategori bangunan Jengki, dengan fokus pada pengaruh prinsip fungsi dan estetika dalam desain. Studi ini bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimana perbandingan bentuk elemen fasad antara kedua kategori ini, dan sejauh mana prinsip fungsi dan keindahan memengaruhi desainnya? Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan analisis desain berdasarkan data visual dari bangunan Jengki di Kebayoran Baru dan Sumenep, Madura. Pendekatan ini melibatkan perbandingan elemen-elemen fasad seperti geometri, atap, roster, dan jendela. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang karakteristik dan dinamika arsitektur Jengki sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

Jengki architecture is a distinctive Indonesian architectural style that emerged in the 1950s-1960s in response to the social and cultural changes following independence. This style combines modernist elements with a unique local identity, reflecting the nation's spirit and creative expression. However, significant differences exist between Jengki-style buildings designed by formally educated architects and those designed by aannemers relying solely on construction experience. This study aims to compare the facade elements of these two categories of Jengki buildings, focusing on the influence of functional and aesthetic principles in their designs. This study aims to answer the questions: how do the facade element designs compare between these two categories, and to what extent do functional and aesthetic principles influence their designs? The research method involves literature reviews and design analysis based on visual data from Jengki buildings in Kebayoran Baru and Sumenep, Madura. This approach compares facade elements such as geometry, roofs, ventilation blocks (rosters), and windows. The findings are expected to provide deeper insights into the characteristics and dynamics of Jengki architecture as part of Indonesia's cultural heritage. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Ridwan Kurniawan
"ABSTRAK
Arsitektur Jengki merupakan salah satu langgam arsitektur yang memperkaya khazanah arsitektur modern di Indonesia. Era perkembangannya terjadi pada tahun 7950-an dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan Surabaya.
Keberadaan arsitektur Jengki tidak terlepas dari pengaruh langgam-langgam yang berkembang sebelumnya. Bentuknya yang khas dan unik telah meninggalkan ciri tersendiri dan merupakan tahap lanjutan dari periode arsitektur Hindia Belanda yang menandai era peralihan dari kolonial ke langgam Indonesia modern."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Triputra
"Pendahuluan: Ikan teri jengki (Stolephorus insularis) mengandung fluor dalam bentuk senyawa CaF2 yang berperan dalam fluoridasi.
Tujuan: Menganalisis perubahan ketahanan terhadap asam permukaan email setelah pemberian ikan teri jengki.
Metode: Perlakuan dilakukan pada 9 gigi tikus Sprague dawley yang terbagi menjadi kelompok baseline, perlakuan pakan teri, perlakuan oles larutan teri, kontrol negatif pakan, dan kontrol negatif akuades.
Hasil: Nilai ketahanan terhadap asam meningkat dilihat melalui kerusakan permukaan email dan perubahan kekerasan mikro permukaan email setelah pemaparan asam fosfat 50% selama 60 detik.
Kesimpulan: ikan teri jengki dapat digunakan sebagai alternatif bahan fluoridasi.

Introductions: Anchovies (Stolephorus insularis) contain high enough fluor in the form of CaF2 and functioning as fluoridation material.
Aim: To analyze the alteration of enamel solubility towards acid after anchovy substrate application.
Method: Treatment was done on 9 incisors of Sprague dawley rats, comprised from groups which were baseline, feeding application, topical application, negative control of feeding, and negative control of topical.
Results: From the enamel surface destruction and email surface microscopic hardness shifting there is a decrease in enamel solubility towards acid after anchovy substrate application.
Conclusion: Stolephorus insularis can be used as an alternative material of fluoridation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Zabrina
"Pemanfaatan sumber daya alam Indonesia seperti ikan teri jengki (Stolephorus insularis), yang mengandung konsentrasi fluor tinggi (CaF2), perlu dikembangkan untuk fluoridasi topikal. Penelitian eksperimental laboratorik in vivo menggunakan 14 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi menjadi kelompok baseline, kontrol negatif pakan, kontrol negatif pengolesan, perlakuan pemberian pakan, dan perlakuan pengolesan larutan teri. Setelah 15 hari, gigi dipotong dan dianalisa dengan EDX. Terdapat peningkatan kadar retensi fluor pada email gigi kelompok perlakuan dibandingkan kontrol negatif (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan retensi fluor antar kelompok perlakuan (p>0.05). Maka pemberian substrat ikan teri jengki, baik lewat pengunyahan maupun pengolesan, meningkatkan retensi fluor pada email.

Usage of Indonesian resource like anchovy (Stolephorus insularis), which contains high fluoride concentration (CaF2), needs to be pursued as of topical fluoridative agent. This experimental laboratory in vivo research used 14 Sprague dawley rats which were divided into baseline, experimental (feeding and smearing), and their negative control groups. After 15 days, teeth were extracted and analyzed using EDX. There were increased fluoride retention on enamel of experimental groups compared to negative control groups (p<0.05). Fluoride retention levels in both experimental groups were not different (p>0.05). Thus, anchovy substrate application, either by chewing or smearing, increases fluoride retention on tooth enamel."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoshua Christian Hendrik
"Pendahuluan: Ikan teri jengki (Stolephorus insularis) mengandung fluor dalam bentuk senyawa CaF2.
Tujuan: Menganalisis perubahan kekerasan mikro permukaan email setelah pemberian ikan teri jengki.
Metode: Perlakuan dilakukan pada 9 gigi tikus Sprague dawley yang terbagi menjadi kelompok baseline, perlakuan pakan teri, perlakuan oles larutan teri, kontrol negatif pakan, dan kontrol negatif akuades.
Hasil: Nilai kekerasan Vickers pemberian ikan teri jengki metode pakan (440.30 ± 24.72) dan oles (510.32 ± 35.72) lebih tinggi bermakna daripada kontrolnya (315.80 ± 17.51) dan (347.28 ± 28.56).
Kesimpulan: Penggunaan ikan teri jengki metode oles lebih efektif dalam meningkatkan kekerasan email dibandingkan metode pemberian pakan.

Introductions: Anchovies (Stolephorus insularis) contain high enough fluor in the form of CaF2.
Aim: To analyze the alteration of enamel microhardness after anchovy substrate application.
Method: Treatment was done on 9 incisors of Sprague dawley rats, comprised from groups which were baseline, feeding application, topical application, negative control of feeding, and negative control of topical.
Results: Vickers hardness number of anchovies consumption by feeding (440.3 ± 24.72) and topical solution (510.32 ± 35.72) is statistically higher than its negative control (315.80 ± 17.51) and (347.28 ± 28.56).
Conclusion: The use of anchovy (Stolephorus insularis) by topical is proven more effective in increasing the microhardness of tooth enamel surface."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rachmatyaz Sakinah
"Penelitian ini membuktikan efektifitas teri jengki (Stolephorus insularis) sebagai fluoridasi gigi dengan acuan kedalaman intrusi fluor. Digunakan metode eksperimental laboratorik in vivo. Subjek 14 ekor tikus Sprague dawley dibagi menjadi kelompok baseline, kontrol negatif pakan, kontrol negatif oles, metode pakan teri, dan metode oles larutan teri. Setelah perlakuan 15 hari, gigi dipotong transversal, diproses untuk uji intrusi fluor menggunakan mikroskop fluoresensi. Didapatkan hasil peningkatan intrusi fluor pada kelompok eksperimental dibandingkan kontrol negatif (p<0,05). Intrusi fluor metode oles lebih tinggi dibandingkan metode pakan (p <0,05). Jadi, aplikasi teri jengki, baik lewat pengunyahan maupun pengolesan, meningkatkan intrusi fluor pada email.

The effectiveness of anchovy (Stolephorus insularis) as a fluoridative agent is measured by depth of fluoride intrusion. This study used experimental laboratory method. 14 Sprague Dawley rats were divided into groups of baseline, experimental (feeding and smearing), and their negative controls. After 15 days, teeth were cut transversely and fluoride intrusions were observed using fluorescence microscope. There were increased fluoride intrusion in enamel of experimental groups compared to their negative controls (p<0.05). Fluoride intrusion of smearing group is higher than feeding group (p <0.05). Thus, application of anchovy substrate, either by chewing or smearing, increases fluoride intrusion in tooth enamel."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library