Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faris Zaidan Rahman
"Penelitian ini mengkaji pemberian pangkat tituler dengan menjelaskan pertimbangan penganugerahan pangkat tituler kepada Nugroho Notosusanto selaku Kepala Pusat Sejarah dan Perpustakaan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1964–1982. Masa dinas Nugroho yang berlangsung selama delapan belas tahun menunjukkan kepercayaan militer untuk mempertanggungjawabkan aspek sejarah dalam ABRI kepada tokoh sipil. Peran Nugroho dalam Pusjarah ABRI telah dijelaskan dalam studi terdahulu tetapi aspek pangkat tituler belum dikaji secara mendalam sehingga menjadi pokok bahasan penelitian. Topik ini diteliti secara historis menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pangkat tituler dibahas dengan meninjau landasan, pertimbangan, dan dampak penganugerahan pangkat tituler kepada Nugroho Notosusanto berdasarkan peraturan dan surat keputusan resmi dari Pusjarah TNI serta literatur yang relevan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penganugerahan pangkat tituler kepada Nugroho Notosusanto merupakan keputusan yang tepat. Ia berhasil menggunakan pengalamannya dalam menulis sejarah untuk menerbitkan berbagai buku sejarah serta membangun perpustakaan dan museum selama masa jabatannya walaupun ia merupakan tokoh sipil. Dengan kehadiran penelitian ini, diharapkan pembuat kebijakan kedepannya dapat menjadikan Nugroho Notosusanto sebagai acuan tokoh untuk merumuskan ketentuan penerima pangkat tituler selanjutnya.

This research examines the awarding of the titular rank by explaining the considerations for the awarding of the titular rank to Nugroho Notosusanto as Head of Pusat Sejarah dan Perpustakaan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia in 1964–1982. Nugroho’s eighteen years of service demonstrates the military’s trust in holding the historical aspects of ABRI accountable to a civilian figure. Nugroho’s role in Pusjarah ABRI has been described in previous studies but the titular rank aspect has not been studied in depth, which is the subject of this research. This topic is researched historically using historical research methods which include topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The titular rank is discussed by reviewing the basis, considerations, and impact of the awarding of the titular rank to Nugroho Notosusanto based on official regulations and decrees from Pusjarah TNI and relevant literature. The results of this study prove that the awarding of the titular rank to Nugroho Notosusanto was the right decision. He managed to use his experience in writing history to publish various history books and build libraries and museums during his tenure despite being a civilian figure. With the presence of this research, it is hoped that future policy makers can use Nugroho Notosusanto as a reference figure to formulate the provisions for the next titular rank recipient."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
302.224 2 NUG m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, 1976
354.92 TIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Pertahanan Keamanan, 1982
959.802 2 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Mako Akabri, 1993
355.007 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Medan: Fakultas Sastra Universitas Sumatera, 1988
959.8 SEM (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Patrianto S.
"ALRI Pangkalan IV Tegal sebagai organisasi ALRI terbe_sar di Jawa pada periode Perang Kemerdekaan RI (1945-1948), di bentuk dan dikembangkan oleh para anggota BKR/TKR Laut daerah Tegal dan Semarang pada bulan November 1945. Pada periode ini, Pangkalan IV Tegal, atau yang kemudian dikenal sebagai Corps Armada (CA) IV, berusaha mengembangkan konsep armada dan marinir dalam konsep keorganisasian ALRI, baik dalam penyusunan organisasinya maupun melalui jalur pendi_dikan, seperti Sekolah Angkatan Laut (SAL) Tegal dan Lati_han Opsir (LO) Kalibakung. Pada periode ini juga, Pangka_lan IV Tegal dihadapkan pada permasalahan dualisme komando yang saling bertentangan di dalam tubuh komando pusat ALRI, yaitu Markas Besar ALRI Yogyakarta dan Lawang. Keduanya saling berebut pengaruh agar dapat menguasai dan mengontrol Pangkalan IV di bawah komando mereka. Masalah dualisme ko_mando tersebut baru terselesaikan, ketika ALRI di reorgani_sari tahun 1948. Pada saat meletus Perang Kemerdekaan I (1947-1948), Markas dan Kota Tegal diduduki oleh Belanda, sehingga Pangkalan IV atau CA IV bergerilya di sekitar Te_gal-Pekalongan, dan bermarkas di Temanggung. Pada saat perang Kemerdekaan II (1948-1949), CA IV memperoleh daerah perjuangan sendiri di sekitar Pemalang-Pekalongan-Batang hingga sekitar Gunung Slamet. Daerah tersebut dikenal se_bagai rub-wehkreise Slamet (SNKS) V. CA IV merupakan pasu_kan ALRI terbesar di Jawa saat itu, dan satu-satunya pasu_kan ALRI yang memperoleh daerah Sub-Wehrkreis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joeniarto
Jakarta: Bumi Aksra, 2001
342.029 598 JOE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>