Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20204 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tani, Cinzia
"Cosa spinge un uomo e una donna, una madre e una figlia, due fratelli, due amici a desiderare, architettare e compiere insieme un omicidio? Quale ebbrezza e quale sensazione di infallibilità si prova specchiandosi negli occhi dell'altro con la convinzione di far parte di un mondo composto da due sole persone, con regole e leggi uniche e assolute? Per indagare nel labirinto dei sentimenti che accomunano due assassini e svelare i lati più oscuri dell'agire umano, Cinzia Tani ha attinto alle cronache e agli atti dei processi di venticinque casi di omicidio, dal Settecento ai giorni nostri e il repertorio che ne nasce è sorprendentemente vario: dai delitti passionali a danno di mariti crudeli o di amanti ingombranti, alle coppie che hanno ucciso per denaro, per disperazione o per sadismo, come Sarah Metyard nell'Inghilterra del Settecento che, aiutata dalla figlia, torturava a morte le sue apprendiste sarte. Quello che non muta, nella varietà della casistica, è l'intensità del rapporto che si crea fra i due assassini, la forza di un vincolo che supera l'amore e l'amicizia, la vendetta e l'odio, e trova il suo punto più alto nel fatto di sangue.
/
Apa yang mendorong seorang pria dan seorang wanita, seorang ibu dan seorang anak perempuan, dua saudara laki-laki, dua sahabat untuk menginginkan, merencanakan, dan melakukan pembunuhan bersama? Kegembiraan dan rasa kesempurnaan apa yang Anda rasakan ketika Anda menatap mata satu sama lain, yakin Anda adalah bagian dari dunia yang hanya terdiri dari dua orang, dengan aturan dan hukum yang unik dan absolut? Untuk menyelidiki labirin perasaan yang dibagikan oleh dua pembunuh dan mengungkap sisi tergelap dari tindakan manusia, Cinzia Tani telah memanfaatkan kronik dan catatan persidangan dari dua puluh lima kasus pembunuhan, dari abad kedelapan belas hingga saat ini. Repertoar yang dihasilkan sangat beragam: dari kejahatan nafsu yang melibatkan suami yang kejam atau kekasih yang sombong, hingga pasangan yang membunuh demi uang, keputusasaan, atau sadisme, seperti Sarah Metyard di Inggris abad kedelapan belas, yang, dibantu oleh putrinya, menyiksa penjahit magangnya sampai mati. Yang tidak berubah, dalam berbagai kasus, adalah intensitas hubungan yang tercipta antara kedua pembunuh, kekuatan ikatan yang melampaui cinta dan persahabatan, dendam dan kebencian, dan menemukan titik tertingginya dalam perbuatan berdarah."
Milan: Mondadori, 1999
364.152 3 TAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tani, Cinzia
"Cosa spinge un uomo e una donna, una madre e una figlia, due fratelli, due amici a desiderare, architettare e compiere insieme un omicidio? Quale ebbrezza e quale sensazione di infallibilità si prova specchiandosi negli occhi dell'altro con la convinzione di far parte di un mondo composto da due sole persone, con regole e leggi uniche e assolute? Per indagare nel labirinto dei sentimenti che accomunano due assassini e svelare i lati più oscuri dell'agire umano, Cinzia Tani ha attinto alle cronache e agli atti dei processi di venticinque casi di omicidio, dal Settecento ai giorni nostri e il repertorio che ne nasce è sorprendentemente vario: dai delitti passionali a danno di mariti crudeli o di amanti ingombranti, alle coppie che hanno ucciso per denaro, per disperazione o per sadismo, come Sarah Metyard nell'Inghilterra del Settecento che, aiutata dalla figlia, torturava a morte le sue apprendiste sarte. Quello che non muta, nella varietà della casistica, è l'intensità del rapporto che si crea fra i due assassini, la forza di un vincolo che supera l'amore e l'amicizia, la vendetta e l'odio, e trova il suo punto più alto nel fatto di sangue.
/
Apa yang mendorong seorang pria dan seorang wanita, seorang ibu dan seorang anak perempuan, dua saudara laki-laki, dua sahabat untuk menginginkan, merencanakan, dan melakukan pembunuhan bersama? Kegembiraan dan rasa kesempurnaan apa yang Anda rasakan ketika Anda menatap mata satu sama lain, yakin Anda adalah bagian dari dunia yang hanya terdiri dari dua orang, dengan aturan dan hukum yang unik dan absolut? Untuk menyelidiki labirin perasaan yang dibagikan oleh dua pembunuh dan mengungkap sisi tergelap dari tindakan manusia, Cinzia Tani telah memanfaatkan kronik dan catatan persidangan dari dua puluh lima kasus pembunuhan, dari abad kedelapan belas hingga saat ini. Repertoar yang dihasilkan sangat beragam: dari kejahatan nafsu yang melibatkan suami yang kejam atau kekasih yang sombong, hingga pasangan yang membunuh demi uang, keputusasaan, atau sadisme, seperti Sarah Metyard di Inggris abad kedelapan belas, yang, dibantu oleh putrinya, menyiksa penjahit magangnya sampai mati. Yang tidak berubah, dalam berbagai kasus, adalah intensitas hubungan yang tercipta antara kedua pembunuh, kekuatan ikatan yang melampaui cinta dan persahabatan, dendam dan kebencian, dan menemukan titik tertingginya dalam perbuatan berdarah."
Milan: Mondadori, 1999
364.152 3 TAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Yogi Widyamantara
"Penelitian ini mencoba mencari pengaruh elektrifikasi terhadap produktivitas. Data yang digunakan adalah data panel pada level kabupaten dan kota dalam rentan waktu 2014-2019. Pada penelitian ini produktivitas didekatkan dengan PDRB per kapita. Dari hasil estimasi didapatkan bahwa elektrifikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2014-2019 secara nasional, pulau Sumatera, dan pulau Kalimantan. Adanya elektrifikasi dapat menunjang produktivitas, seperti penerangan, penggunaan mesin yang lebih efisien, peralatan rumah tangga, dan ICT atau komunikasi. Sehingga perlu dilakukan pemenuhan elektrifikasi di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan PDRB per kapita.

This study aims the effect of electrification on productivity. We used data panel on kabupaten dan kota level with 2014-2019 period. In this study, productivity defined as GDRB per capita.estimation result shows that the electrification ratio has a positive and significant effect to GDRP per capita on 2014-2019 nationally, in Sumatera island, and Kalimantan island. The presence of electrification can support productivity, such as lightning, use of mahines more efficiently, home appliance, and ICT or communication. Therefore, electrification should be fulfilled in Indonesia to increase GDRP per capita growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widayati
"[ABSTRAK
Persoalan kerusakan lingkungan semakin meningkat dengan terjadinya penurunan luas lahan hutan ke non hutan. Cadangan luas hutan yang semakin terbatas menimbulkan permasalahan dari sisi suplai dan berimplikasi pada peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Sebagai gambaran, pada tahun 2005 sebesar 62,8% emisi GRK Indonesia dihasilkan dari perubahan penggunaan lahan dan kehutanan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2010). Emisi karbon dari perubahan lahan hutan memiliki keterkaitan erat dengan perekonomian (PDB) suatu wilayah. Salah satu model yang sering digunakan untuk menganalisis hubungan indikator kerusakan lingkungan dan indikator ekonomi di suatu wilayah adalah Environmental Kuznets Curve (EKC). Secara umum di 7 (tujuh) wilayah terjadi penurunan emisi karbon dari perubahan penutup lahan pada periode 1997-2013. Wilayah Sumatera adalah wilayah dengan emisi karbon/tahun tertinggi yaitu 148,08 juta ton CO2, selanjutnya wilayah Kalimantan 130,51 juta ton CO2, wilayah Papua sebesar 66,34 juta ton CO2, dan wilayah Sulawesi sebesar 62,97 juta ton CO2. Sedangkan 3 (tiga) wilayah lainnya yaitu wilayah Maluku sebesar 16,21 juta ton CO2, wilayah Jawa sebesar 9,13 juta ton CO2, dan wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,44 juta ton CO2. Hasil estimasi data panel, hubungan emisi karbon per kapita dari perubahan penutup lahan dan PDRB per kapita di Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua digambarkan dengan bentuk kurva U yang berarti bahwa emisi karbon per kapita akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita, sedangkan wilayah Jawa dan Maluku digambarkan dengan bentuk kurva U terbalik sesuai dengan hipotesis EKC yang berarti bahwa setelah mencapai titik balik emisi karbon per kapita akan terus menurun seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita.

ABSTRACT
The issues of environmental damage increases with changing of forest land to non-forest. Reserve forest area is more limited caused supply side problems and the implications of this is increased of Green House Gas (GHG emissions). As an illustration, in 2005, 62,8% Indonesia's GHG emissions resulting from land-use change and forestry (Ministry of Environment, 2010). Carbon emissions from changes in forest land are closely related to the economy of a region (GDP). One model that is commonly used to analyze the relationship between indicators of environmental damage and economic in a region is the Environmental Kuznets Curve (EKC). Generally in 7 (seven) region, carbon emissions from changes in land cover in the period 1997-2013 is decreased. Sumatra region is the region with carbon emissions/year is 148,08 million tonnes of CO2, Kalimantan 130,51 million tonnes of CO2, Papua is 66,34 million tonnes of CO2, and Sulawesi region is 62,97 million tonnes of CO2. While the 3 (three) other areas, namely the Moluccas with a value of 16,21 million tons CO2, Java is 9,13 million tonnes of CO2, and Bali and Nusa Tenggara region is 5,44 million tons of CO2. Relationship between emissions of carbon per capita from land cover change and GDP per capita in Sumatra, Bali and Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, and Papua described by U curve shape which means that the carbon emissions per capita will continue to increase along with the increase in income per capita, while Java and Maluku depicted the shape of an inverted U curve according to the EKC hypothesis, which means that after reaching a turning point in carbon emissions per capita will continue to decrease with the increase of income per capita., The issues of environmental damage increases with changing of forest land to non-forest. Reserve forest area is more limited caused supply side problems and the implications of this is increased of Green House Gas (GHG emissions). As an illustration, in 2005, 62,8% Indonesia's GHG emissions resulting from land-use change and forestry (Ministry of Environment, 2010). Carbon emissions from changes in forest land are closely related to the economy of a region (GDP). One model that is commonly used to analyze the relationship between indicators of environmental damage and economic in a region is the Environmental Kuznets Curve (EKC). Generally in 7 (seven) region, carbon emissions from changes in land cover in the period 1997-2013 is decreased. Sumatra region is the region with carbon emissions/year is 148,08 million tonnes of CO2, Kalimantan 130,51 million tonnes of CO2, Papua is 66,34 million tonnes of CO2, and Sulawesi region is 62,97 million tonnes of CO2. While the 3 (three) other areas, namely the Moluccas with a value of 16,21 million tons CO2, Java is 9,13 million tonnes of CO2, and Bali and Nusa Tenggara region is 5,44 million tons of CO2. Relationship between emissions of carbon per capita from land cover change and GDP per capita in Sumatra, Bali and Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, and Papua described by U curve shape which means that the carbon emissions per capita will continue to increase along with the increase in income per capita, while Java and Maluku depicted the shape of an inverted U curve according to the EKC hypothesis, which means that after reaching a turning point in carbon emissions per capita will continue to decrease with the increase of income per capita.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permata Dewi Andanti
"[Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai peran fear of crime terhadap hubungan collective efficacy dengan kerelawanan pada Warga Jakarta. Sebagai tambahan, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran collective efficacy, fear of crime dan kerelawanan masyarakat Jakarta. Penelitian ini mengikutsertakan 117 warga Jakarta berumur 18-30 tahun dari setiap kotamadya DKI Jakarta, kecuali Pulau Seribu. Hasil menunjukan bahwa kerelawanan partisipan tergolong rendah, yaitu 2-38 jam pada periode Maret-Oktober 2015. Partisipan juga mengalami fear of crime 1-2 kali dalam sebulan dan intensitas fear of crime yang sedang atau tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar partisipan menganggap kota Jakarta nyaman untuk ditinggali, juga memiliki komunitas yang akrab, dapat diandalkan dan ramah. Hasil utama penelitian ini menunjukan bahwa collective efficacy dan fear of crime memiliki hubungan yang tidak konsisten dengan kerelawanan.

This study was conducted to find the role of fear of crime in collective efficacy and volunteerism relationship in Jakarta dwellers. As additional, this study was meant to describe collective efficacy, fear of crime and volunteerism of Jakarta dwellers as well. There were 117 Jakarta dwellers, age 18-30, from all districts in Jakarta joining this study, except Pulau Seribu. Result showed that participants had not participated in volunteerism that much, it was only 2-28 hours in March-October 2015. Participants experienced fear of crime 1-2 times in the past month and moderate or very high intensity of fear of crime. However, this study found that participants in average considered Jakarta as safe and friendly community. The main result of this study shows that collective efficacy and fear of crime has inconsistent relationship with volunteerism.
, This study was conducted to find the role of fear of crime in collective efficacy and volunteerism relationship in Jakarta dwellers. As additional, this study was meant to describe collective efficacy, fear of crime and volunteerism of Jakarta dwellers as well. There were 117 Jakarta dwellers, age 18-30, from all districts in Jakarta joining this study, except Pulau Seribu. Result showed that participants had not participated in volunteerism that much, it was only 2-28 hours in March-October 2015. Participants experienced fear of crime 1-2 times in the past month and moderate or very high intensity of fear of crime. However, this study found that participants in average considered Jakarta as safe and friendly community. The main result of this study shows that collective efficacy and fear of crime has inconsistent relationship with volunteerism.
]
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siddiq Robbani
"Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik kebijakan larangan ekspor bijih nikel pada tahun 2014 – 2016 dan pembangunan smelter tahun 2009 – 2021 terhadap PDRB per kapita dan konsumsi rumah tangga per kapita. Meski kajian atas dampak hilirisasi terhadap perekonomian telah banyak dilakukan. Namun metode yang digunakan belum bersifat inferensi kausal dan belum pada cakupan kabupaten/kota. Menggunakan metode analisis Difference-in-Difference (DiD) dan spasial durbin model (SDM) spasial regresi. Hasil estimasi terhadap kebijakan larangan ekspor menunjukkan tidak ada dampak pada kedua variabel dependen. Larangan ekspor membuat smelter yang beroperasi, tidak mampu menyerap seluruh produksi bijih. Menyebabkan pembangunan smelter menghasilkan dampak negatif terhadap PDRB per kapita. Hasil spasial regresi, menunjukkan pembangunan smelter memberikan efek limpahan positif terhadap PDRB per kapita dan efek limpahan negatif pada konsumsi rumah tangga per kapita pada daerah non-smelter.

This study aims to find empirical evidence of the nickel ore export ban policy in 2014 - 2016 and smelter construction in 2009 - 2021 on GRDP per capita and household consumption per capita. Although there have been many studies on the impact of downstreaming on the economy. However, the methods used have not been inferential and have not been at district/city coverage. Using Difference-in-Difference (DiD) analysis method and spatial durbin model (SDM) spatial regression. The estimation results of the export ban policy show no impact on the two dependent variables. The export ban makes existing smelters unable to absorb all ore production. Causing smelter development to produce a negative impact on GRDP per capita. The spatial regression results show that smelter development has a positive spillover effect on GRDP per capita and a negative spillover effect on household consumption per capita in non-smelter areas."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Battaglia, Giovanni
Italia Bonacci 1995
455 B 40 g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ullidtz, Per
Amsterdam: Elsevier, 1987
625.8 ULL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla
"Tesis ini bertujuan untuk mengukur kecepatan broadband yang optimal terhadap PDB per Kapita di negara negara pendapatan tinggi, menengah, dan rendah. Indikator ekonomi makro yang dikumpulkan pada peneltian ini berasal dari database Worldbank dan International Telecommunication Union ITU, kecuali data kecepatan broadband terukur yang dikumpulkan daari Ookla, sebuah perusahaan yang menyediakan pengujian broadband dan data aplikasi diagnostic jaringan berbasis web setiap hari. Data yang digunakan adalah data panel dari 84 negara pendapatan tinggi, menengah, dan rendah selama periode 20102017. Penelitian ini menemukan bahwa 10% kecepatan broadband meningkatkan PDB per kapita di negara pendapatan tinggi, menengah, dan rendah masing masing sebesar 0.260, 0.364, dan 0.307 persen. Lebih lanjut, kecepatan broadband dalam meningkatkan PDB per Kapita tidak memiliki titik optimal/titik jenuh. Peningkatan kecepatan broadband secara terus menerus akan menghasilkan pertambahan (imbal hasil) PDB per kapita dengan skala yang semakin meningkat (increasing rate of return to scale). Tingkat kecepatan broadband optimal tidak stabil, sehingga tidak dapat ditemukan. Titik optimal kecepatan broadband merupakan tingkat kecepatan broadband dimana PDB per kapita suatu negara berada pada titik maksimum

This thesis aims to find the optimal broadband speed that maximize GDP per capita in high, middle and low income countries. The macroeconomic indicators collected in this research come from the Worldbank and International Telecommunication Union (ITU) databases, except measurable broadband speed data collected from Ookla, a company that provides web-based broadband testing and diagnostic network application data every day. The data used are panel data from 84 high, middle and low income countries during the period of 2010 - 2017. This study found that 10% broadband speed positively affects GDP per capita in high, middle and low income countries of 0.260, 0.364, dan 0.307 percent. Furthermore, there are not found the optimal broadband speed that creates the maximum GDP per capita, or there are not found an optimal point/saturation point. In other words, a continuous increase in broadband speed will have an impact on an increasing of GDP per capita or an increasing rate return to scale.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Dhastiana Kartika Dewi
"Penelitian mengenai kualitas air di Saluran Tarum Barat dilakukan di tiga stasiun yang merepresentasikan bagian awal, tengah, dan akhir pada bulan Februari hingga Mei 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari Saluran Tarum Barat dengan menggunakan makroinvertebrata bentik sebagai bioindikator melalui metode Biological Monitoring Working Party-Average Score Per Taxon BMWP-ASPT. Tidak hanya sampel makorinvertebrata, parameter lingkungan juga turut diukur.
Hasil penelitian diperoleh enam famili makroinvertebrata yaitu Naucoridae, Viviparidae, Parathelphusidae, Pisauridae, Palaemonidae, dan Thiaridae. Famili Parathelphusidae dan Pisauridae tidak terdapat dalam daftar skoring BMWP. Saluran Tarum Barat memiliki rentang nilai ASPT 4,25-4,5 yang termasuk dalam kategori tercemar sedang.

An assessment of water quality in Saluran Tarum Barat has been conducted at three stations representing the beginning, middle, and end of the canal from February until May 2017. This research aimed to determine the quality of Saluran Tarum Barat using benthic macroinvertebrates as bioindicator through Biological Monitoring Working Party Average Score Per Taxon BMWP ASPT method. Not only samples of organisms were taken, but environmental parameter also measure.
The results obtained were six families of macroinvertebrates namely Naucoridae, Viviparidae, Parathelphusidae, Pisauridae, Palaemonidae, and Thiaridae. However, Parathelphusidae and Pisauridae families are not covered in BMWP scoring list. Saluran Tarum Barat has ASPT range from 4,25 ndash 4,5 which categorized as moderate pollution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>