"Hati memang nggak bisa berdusta. Jika kita pacaran dengan seseorang tapi hati kita nggak buat dia, sama aja bohong. Pacaran sama Mini, tapi hati Dewa melayang nggak tau ke mana. Sementara Mini begitu sayang sama dia sebagai kekasih, Dewa hanya menganggap Mini teman baik belaka.
Bahkan sebagai pacar pun, ia tetap menemani Mini, semata agar hati Mini tidak terluka. Berdua dengan Mini, tapi di matanya yang terbayang hanya Miranda.
Sementara Miranda juga bimbang dengan keseriusan cinta Igo kekasih yang sangat dipujannya karena makin lama sikap Igo semakin aneh. Cowok yang dikenalnya \"bersih\" itu ternyata sudah mencoba drugs, narkotik, bahkan makin menunjukkan tanga-tanda bahwa hubungannya dengan Tamara sang manajer album rekamannya tak sekadar hubungan kerja belaka. Ketika tahu bahwa Igo mengkhianati cintanya, Miranda menjadi limbung.
Ketika tahu hatinya bukan untuk Mini, Dewa semakin labil. Apakah ia harus jujur mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai Mini, atau bertahan demi menjaga perasaan gadis yang sedang menderita kanker itu?
Akankah Dewa mendapatkan Miranda, dan meninggalkan Mini yang masih terus mencintainya?"